Askep Keperawatan Gerontik
Askep Keperawatan Gerontik
NAMA : ..................................................................................
ALAMAT : ..................................................................................
I. IDENTITAS
1. Nama : Tn.S
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 67 tahun
4. Agama : Islam
5. Status Perkawinan : Duda (Meninggal)
6. Pendidikan Terakhir : Sekolah Dasar (SD)
7. Lama tinggal dipanti :
8. Sumber Pendapatan :
9. Keluarga yg dapat :
dihubungi
10. Riwayat pekerjaan : Petani
11. Asal alamat rumah : Dsn. Sidamulya Rt 03 Rw 04 Desa Langensari
Kec. Langensari Kota Banjar
V. PEMERIKSAAN FISIK
Contoh Tabel Pemeriksaan Fisik Lansia dengan Pendekatan Persistem
Metode Pemeriksaan
No Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi
1 Keadaan Umum Wawancara (DS) :
- Tn.S mengatakan pusing, pegal-pegal persendian
bila Tn.S merasa kecapean.
- Tn.S mengatakan jari-jari tangannya kadang
ngilu.
- Tn.S mengatakan kadang terasa sakit jika sedang
BAK
- Tn.S mengatakan kalau habis BAK seolah sudah
selesai tiba-tiba masih menetes sedikit-sedikit tapi
tidak terasa
Pengamatan/observasi (DO)
Tingkat kesadaran compos mentis (kesadaran normal)
5. Aktivitas sehari-hari
Olahraga setiap pagi jalan-jalan
6. Rekreasi
Klien mengatakan rekreasinya pergi ke sawah, berkumpul dengan tetangga.
Penilaian:
0–2 : Ketergantungan
21 – 61 : Ketergantungan berat/sangat ketergantungan
62 – 90 : Ketergantungan sedang
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
B. Psikologis
1. Stabilitas emosi
Tn.S mengatakan tidak mempunyai masalah dengan siapapun, tidak mengurung diri.
2. Stressor jangka pendek dan panjang
Tn.S mengatakan cemas kalau teringat dengan anaknya yang jauh
3. Kemampuan berespon terhadap situasi/stressor
Tn.S mengataka biasanya menyelesakan masalah dengan musyawarah dengan
anaknya, misal menentukan pengobatan jika ada yang sakit.
4. Strategi koping yang digunakan
Tn.S mengatakan jika ada masalah bagaimanapun selalu bermusyawarah dengan
anaknya, karena klien tinggal dengan anak dan menantunya.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Tn.S mengatakan dalam menyelesaikan masalah rumah tangga, biasanya diselesaikan
secara baik-baik bersama anaknya, untukmencari jalan keluarnya.
6. Pengkajian Psikososial tambahan
a. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
(1) Apakah pasien mengalami susah tidur?
Tn.S mengatakan tidak mengalami susah tidur
(2) Ada masalah atau banyak pikiran?
Tn.S mengatakan saat ini tidak ada masalah dan fikiran apapun
(3) Apakah pasien murung atau mengangis sendiri?
Klien tampak tidak murung
(4) Apakah pasien sering was-was atau khawatir? Tidak
Lanjutkan pertanyaan ketahap 2 jika jawaban ya 1 atau lebih
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali ddalam sebulan
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(4) Cenderung mengurung diri
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka masalah emosional ada atau
ada gangguan emosional
Gangguan Emosional
C. Sosial
1. Dukungan keluarga
Tn.S mengatakan selalu ditemani oleh anak dan cucunya setiap hari, karena memang
satu rumah
2. Hubungan antara keluarga
Tn.S mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya terjalin sangat baik, baik itu
dengan anaknya yang tinggal serumah maupun dengan anak, manantu dan cucu-
cucunya yang tinggal diluar kota
3. Frekuensi kunjungan keluarga
Tn.S mengatakan anak yang tinggal di Bogor mengunjungi satu tahun sekali
4. Hubungan dengan orang lain didalam dan diluar rumah/panti
Tn.S mengatakan hubungan dengan orang lain di luar rumah baik dengan tetangga atau
dengan orang baru terjalin sangat baik. Komunikasi dengan tetangga sekitar sangat
baik.
D. Spiritual/Kultural
1. Pelaksanaan ibadah
Tn.S mengatakan selalu menjalankan kewajiban sholat 5 waktu
2. Keyakinan tentang kesehatan
Tn.S mengatakan yakin bahwa dirinya sehat maupun sakit datangnya dari Allah SWT.
VIII. INFORMASI PENUNJANG
1. Diagnosa medis
2. Laboratorium
3. Terapi medis
DO :
- Tn.S tampak gelisah
Pemeriksaan fisik
TD: 120/80 mmHg
N: 90x/menit
RR: 23x/menit
T: 36,8c
KOLABORASI
Kolaborasi dengan
medis dan
fisioterapis untuk
mengatasi
inkontinensia urine