Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kepada Allah swt. yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran akidah akhlak, dengan judul
"aliran maturidiyah"
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak
yang tulus memberikan do'a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
santri.
Penulis
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 pendahuluan
A.Latar Belakang Masalah
Tokoh-tokoh
Pemikiran aliran
Pandangan Umum
Kesimpulan
LATAR BELAKANG
Maturidiyah semasa hidupnya dengan Asy’ary, hanya dia hidup di Samarkand sedangkan
Asy’ary hidup di Basrah. Asy’ary adalah pengikut Syafii dan Maturidy pengikut
Mazhab Hanafy. Karena itu kebanyakan pengikut Asy’ary adalah orang-orang Sufiyyah,
sedang pengikut pengikut Maturidy adalah orang-orang Hanafiah.
Maturidiyah muncul sebagai reaksi terhadap pemikiran Mu’tazilah. Reaksi ini timbul
karena adanya perbedaan pendapat antara aliran Mu’tazilah dan aliran Maturidiyah,
yaitu Maturidiyah berpendapat bahwa kewajiban megenai Allah mungkin dapat diketahui
oleh akal. Dalam hal ini, Maturidiyah tidak menggunakan tern wajib seperti yang
digunakan oleh Mu’tazilah. Sementara asy’ariyah berpendapat kewajiban mengetahui
‘tidak mungkin’ melalui akal.
Berbeda dengan aliran Khawarij, aliran Maturidiyah memandang bahwa pelaku dosa
besar masih dikategorikan mukmin (muslim) sepanjang masih ada keimanan dalam
hatinya.
Pendosa besar tidak bisa dicap telah kafir, menurut aliran Maturidiyah. Sementara
jika pelaku dosa besar meninggal sebelum bertaubat maka nasibnya diserahkan kepada
kehendak Allah SWT.
Maturidi menolak paham-paham Mu’tazilah, antara lain dalam soal:
2) Al salah wa al Aslah.
Kesimpulan
Jadi aliran maturidiyah ini dinisbatkan kepada Imam Al – Maturidy. Nama lengkapnya
Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Abu Mansur Al Maturidy. Dia lahir di kota Maturid,
Samarkand. Tahun kelahirannya tidak diketahui dengan jelas, diperkirakan lahir pada
pertengahan abad III H, sedangkan meninggalnya pada tahun 333 H.
Sistem berfikir Al Maturidy tidak berbeda banyak dengan Al Asy’ari. Keduanya sama –
sama gencar mmenentang Mu’tazilah dan membela kepercayaan – kepercayaan yang ada
dalam Al-Qur’an.