Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PENYULUHAN PENGENALAN PENGGUNAAN BPJS YANG BENAR

TERHADAP MASYARAKAT

Disusun Oleh:

Kelompok II

Sangrriani M.Nainggolan 102019007

Iman Satria Ndruru 102020009

Ade Kartika 102020010

Nur Ayisah Hutabarat 102020011

Novena Sanidra Silitonga 102020013

Maximilianus W.P Tarigan 102020014

Maria Lasfrida Silalahi 102020015

Imannuel Purba 102020016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

PROGRAM SARJANA TERAPAN

STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

MEDAN 2021
KATA PENGANTAR

Tim pennyusun memanjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang
menjadi tumpuan hidup dan harapan sehingga pengusul dapat menyelesaikan program
pengabdian kepada masyarakat melalui ruang kesehatan di STIKes Santa Elisabeth Medan.

Pengusul memiliki hambatan dalam pelaksanaan hingga penyusunan laporan ini.


Namun berkat bimbingan serta bantuan daru berbagai pihak terutama dari STIKes Santa
Elisabeth Medan sehingga Pengabdian kepada Masyarakat dapat terlaksana dengan baik.

Pengusul berharap semoga Pengabdian kepada Masyarakat ini bermanfaat bagi kita
semua. Akhir kata semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkatNya kepada kita semua.

Medan,

Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan Pengabdian Kepada Masyarakat ini telah banyak mendapat bantuan,


bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Tim Pengusul mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Mestiana Br. Karo, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua STIKes Santa Elisabeth
Medan
2. Pomarida Simbolon, S.KM., M.Kes. selaku dosen Pembimbing.
3. Seluruh civitas akademik STIKes Santa Elisabeth Medan yang telah memberikan
dukungan dalam melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat.
4. Seluruh tim yang bekerja di UCAPAN TERIMA KASIH.

Pengusul menyadari bahwa pengabdian kepada masyarakat ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati pengusul menerima kritik dan
saran yang membangun bagi pengusul dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi.
Semoga Tuhan memberkati seluruh pihak yang telah membantu pengusul dalam pelaksanaan.
Semoga Pengabdian Kepada Masyarakat ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya STIKes Santa Elisabeth Medan.

Medan, 09 Desember 2018


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
UCAPAN TERIMAKASIH ..........................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Analisa Situasi ...................................................................................
1.2 Permasalahan Mitra ...........................................................................
1.3 Justifikasi Pengusul bersama Mitra dalam Menentukan Prioritas .....
BAB II TARGET DAN LUARAN ...............................................................
2.1 Target Yang ingin Dicapai.................................................................
2.2 Luaran.................................................................................................
BAB III METODE PELAKSANAAN .........................................................
3.1 Solusi yang di Tawarkan......................................................................
3.2 Langkah-Langka Kegiatan....................................................................
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ......................................
4.1 Kinerja LPPM satu Tahun Terakhir.....................................................
4.2 Jenis Kepakaran yng Dibutuhkan.........................................................
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................
5.1 Anggaran Biaya....................................................................................
5.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................
5.3 Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................
BAB VI HASIL PELAKSANAAN................................................................
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................
7.1 Kesimpulan...........................................................................................
7.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Peningkatan pelayanan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga negara dalam rangka
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum
sebagaimana yang diamanatkan di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.
Jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
pemerintah.(salatiga, n.d.)
Badan hukum publik yang dibentuk pemerintah (bertanggung jawab langsung
kepada Presiden) untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional mulai 1
Januari 2014.(salatiga, n.d.)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial merupakan sebuah badan hukum untuk


menyelenggarakan program jaminan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak (Pemerintah Republik Indonesia, 2011). BPJS
diselenggarakan berdasarkan asas kemanusiaan, manfaat, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia dengan tujuan untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar hidup yang
layak bagi setiap rakyat Indonesia yang sudah menjadi hak dasar manusia. Pada awalnya
lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia adalah lembaga asuransi jaminan kesehatan PT
Askes Indonesia yang kemudian menjadi BPJS Kesehatan. Pada awal 2013, PT Askes
Menjadi BPJS Kesehatan. BPJS diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat lebih baik lagi dari sebelumnya (Indonesia, n.d.)

Misi BPJS Kesehatan : Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga


dan mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN); Menjalankan dan mamantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang
efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas
kesehatan; Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS
Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan
program; Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola
organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul;
Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian,
manajemen mutu dan manajemen resiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan;
Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung
operasionalisasi BPJS Kesehatan Dalam Undang-Undang BPJS telah ditentukan bahwa BPJS
Kesehatan memiliki fungsi untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan
Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi
sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
(Solechan, 2019)

Pelayanan yang tidak ditanggung Pelayanan tidak sesuai prosedur dan atau
dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali
untuk kasus gawat darurat, Penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja
 TASPEN/BPJS TK, Kecelakaan lalu lintas sampai maksimal tanggungan PT Jasa
Raharja;, Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik, ortodonsi dan kemandulan/infertilitas;
Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol; Gangguan
kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang
membahayakan diri sendiri; Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat,
kejadian luar biasa/wabah.(salatiga, n.d.)

Di lingkungan masyarakat,masyarakat masih sering mengalami kebingungan dalam


penggunaan BPJS.Maka banyak masyarakat yang mengingankan informasi yang jelas dan
akurat menganai bagaimana sebenarnya cara penggunaan BPJS yang bena,agar tidak salah
penggunaannya.

1.2. Permasalahan Mitra


Berdasarkan analisa situasi di atas maka dapatlah disampaikan bahwa pengenalan
pentingnya BPJS bagi masyarakat sangatlah penting, agar masyarakat dapat memahami hak
dan kewajibannya dalam pelayanan kesehatan.

1.3. Justifikasi Pengusul Bersama Mitra dalam Menentukan Prioritas


Berdasarkan permasalhan kesehatan yang telah diidentifikasi, maka dosen STIKes
Santa Elisabeth ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah kota Medan
bagaimana program BPJS kesehatan ini dihadirkan dalam menunjang perkembangan
kesehatan di Indonesia. Memberi edukasi hak dan kewajiban pasien dalam pelayanan
kesehatan.
BAB 2

TARGET DAN LUARAN

2.1. Target yang Ingin dicapai

Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Pengenalan BPJS Kesehatan di


Masyarakat. Target yang ingin dicapai dalam struktur, proses dan hasil yaitu :

2.1.1 Struktur yang ingin dicapai adalah :


a. Tim penyelenggara sudah terbentuk minimal 2 minggu sebelum kegiatan terlaksana
b. Ruangan kegiatan dalam memberikan informasi kesehatan (Radio Maria) sudah siap
minimal 60 menit sebelum siaran berlangsung,dan
c. Materi kegiatan, sudah tersedia satu hari sebelum siaran dilaksanakan.

2.1.2 Proses yang ingin dicapai dalam penyuluhan ini adalah :

a. Tim pemberi materi hadir minimal 30 menit sebelum kegiatan.


b. Pendengar radio antusias dan aktif mengajukan pertanyaan.

2.1.3 Hasil ingin dicapai dalam penyuluhan ini adalah :


Pendengar mengetahui cara mengenali tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas di
rumah dengan baik, serta berkomitmen akan membagikan pengetahuan kepada masyarakat
lainnya tentang hal tersebut.

2.2. Luaran

Berdasarkan target yang telah ditentukan di atas maka luaran yang ingin dicapai dari
kegiatan tersebut adalah terciptanya masyarakat yang memiliki wawasan dan kemampuan
dalam mengenali BPJS kesehatan dan hak serta kewajibannya dalam pelayanan kesehatan.
Selanjutnya, hasil kegiatan pengabdian ini akan dipublikasikan dalam jurnal STIKes maupun
jurnal lainnya.
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Solusi yang Ditawarkan

Berdasarkan prioritas permasalahan yang ditemukan tim bahwa masih kurangnya


pengetahuan masyarakat BPJS kesehatan maka untuk solusi yang ditawarkan untuk
permasalahan tersebut adalah melakukan kegiatan pemberian pendidikan kesehatan secara
rutin kepada masyarakat tentang hal-hal yang berkaitan dengan informasi kesehatan melalui
penyuluhan masyarakat di Stikes Santa Elisabeth Medan.

3.2 Langkah-langkah Kegiatan


Penyuluhan pengenalan manajemen informasi kesehatan meliputi langkah-langkah
sebagai berikut :

3.2.1 Tahap Persiapan


a. Pada pertemuan ini disosialisasikan rencana kegiatan tentang pengenalan
manajemen informasi kesehatan yaitu di Radio Maria. Menjelaskan peran yang
diharapkan dari Radio Maria. Hal ini bertujuan untuk memperoleh dukungan dan
kebijakan untuk penyelenggaraan kegiatan.
b. Persiapan materi yang dibutuhkan serta kesepakatan jadwal kegiatan.
c. Mengadakan rapat terakhir tim penyelenggara untuk memastikan persiapan anggota
tim, dilakukan minimal 1 minggu sebelum penyuluhan. Jika persiapan belum selesai,
tim harus secepatnya menyelasaikan sehingga tidak ada kendala dalam pelaksanaan
penyuluhan yang telah direncanakan.
3.2.2 Pelaksanaan Sosialisasi dan penyuluhan
Tim penyeleggara harus memperhatikan :
a. Alokasi dan jadwal kegiatan,
b. Proses sosialisasi penyuluhan harus sebanyak mungkin memberikan
kesempatan kepada pendengar radio yang terlibat dalam pembahasan materi
seperti diskusi,
c. Keberhasilan kegiatan ditentukan oleh seberapa banyak tanya jawab atau
keterlibatan pendengar terhadap fasilitator (penyiar).
Bab 4

Kelayakan Perguruan Tinggi

4.1 Kinerja LPPM Satu Tahun Terakhir

Kinerja Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKes Santa
Elisabeth Medan dalam Kegiatan Pengabdian boleh dikatakan sangat aktif dalam
melakukan pengabdian kepada masyarakat karena secara rutin setiap prodi dapat
melakukan pengabdian masyarakat sesuai dengan visi dan misi STIKes.
Semua mahasiswa yang ada di Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan
mempunyai kesempatan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dengan memberikan
penyuluhan dan informasi kesehatan kepada masyarakat. Prodi Manajemen Informasi
Kesehatan dalam mempersiapkan diri dalam kualitas pendidikan dan pengajaran
merencanakan pengabdian kepada masyarakat setiap tahunnya. Kesempatan ini adalah
kesempatan pertama dalam pengadian masyarakat yang dilaksanakan sebagai media
pengenalan Prodi MIK ke masyarakat luas. Selain itu pengabdian ini akan diselenggarakan
setiap tahunnya baik di Stikes Santa Elisabeth Medan, rumah sakit, puskesmas, sekolah-
sekolah dan dipusat-pusat rehabilitasi yang membutuhkan manajemen informasi
kesehatan.
STIKES melalui UPPM sangat mendukung para dosen dalam melakukan
pengabdian masyarakat dengan menyediakan dana dan sarana untuk pelaksanaan kegiatan.
Dengan bantuan yang disediakan oleh UPPM STIKes Santa Elisabeth Medan sangat
mendukung pelaksanaan pengabdian masyarakat bagi para mahasiswa.

4.2 Jenis kepakaran yang dibutuhkan

Untuk penyampaian materi sosialisasi dan penyuluhan tentang BPJS kesehatan akan
difasilitasi oleh STIKes Santa Elisabeth Medan. Materi penyuluhan akan difasilitasi Tim
Pennyusun. Dengan keterlibatan mitra (Masyarakat) dalam penyediaan ruangan tentang
penyuluhan BPJS kesehatan ini diharapkan berjalan dengan baik dan dapat mencapai
target dan luaran yang telah ditetapkan.
BAB 5

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Biaya


Agar kegiatan sosialisasi dan penyuluhan manajemen informasi kesehatan ini dapat
berjalan dengan baik maka perlu didukung oleh pengelolaan dana yang baik. Pengelolaan
dana yang dimaksud akan disajikan dalam bentuk tabel dengan komponen sebagai berikut.
Tabel 5.1. Anggaran Biaya Pelaksanaan Pengenalan Manajemen Informasi
Kesehatan Kepada Masyarakat

No Jenis Pengeluaran Jumlah


1 Honor Peneliti Rp. 1.000.000,-
2 Honor Reviewer Rp. 1.000.000,-
3 Bahan barang, Rp. 1.500.000,-
A. Pembelian ATK Rp. 750.000,-
B. Foto copy Rp. 800.000,-
C. Pembuatan materi dan bahan Rp. 1000.000,-
D. Souvenir Rp. 500.000,-
E. Cendramata

4 Belanja Perjalanan dan Operasional Rp. 1.250.000,-


A. Konsumsi Rp. 900.000,-
B. Transportasi ke lokasi

5 Pelaporan Rp. 1.500.000,-


A. Laporan Awal
B. Laporan Perkembangan
C. Laporan Akhir

Jumlah Rp. 10.200.000,-

Demikian proposal pengabdian masyarakat ini kami perbuat. Oleh karena itu kami
mengharapkan bantuan dan kerja sama dari semua pihak agar merealisasikan kegiatan
pengabdian ini. Atas perhatian dan kerja sama Suster/ Bapak/ Ibu, kami mengucapkan
terima kasih.

5.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal : Sabtu / 20 Agustus 2022
Pukul : 08.00 s/d selesai
Tempat : STIKes Santa Elisabeth Medan

Jadwal kegiatan program Pengenalan Manajemen Informasi Kesehatan Kepada


Masyarakat mulai dari tahap penjajakan sampai tahap pelaksanaan dapat dilihat pada
bar chart berikut ini:
Tabel 5.2. Jadwal Kegiatan Program Pengenalan Manajemen Informasi
Kesehatan Kepada Masyarakat

NO Kegiatan Juni Juli Agustus Sepetember

1 Survei

2 Rapat I
Pembetuka
n Tim
dan
Penyelengg
ara
dan rapat
koordinasi

3 Rapat
Koordinasi
dengan
kedua
Tim

4 Tahap
persiapan

5 Kegiatan
pelaksanaa
n
penyuluhan

6 Penyusunan
Laporan

5.3 Pelaksana kegiatan

Tim pengusul kegiatan terdiri dari staf dosen dan mahasiswa prodi Manajemen
Informasi Kesehatan :

Narasumber : Immanuel Purba (102020016)


Novena Sanidra Silitonga (102020013)
Anggota : Sangrriani M.Nainggolan (102019007)
Iman Satria Ndruru (102020009)
Ade Kartika (102020010)
Nur Ayisah Hutabarat (102020011)
Maximilianus W.P Tarigan (102020014)
Maria Lasfrida Silalahi (102020015)

Bab 6

HASIL PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan pada hari Sabtu selama 1 kali
pertemuan yang dihadiri oleh 30 orang. Sebelum dilaksanakan Penyuluhan terlebih dahulu
mengumpulkan informasi publik terkait kebutuhan BPJS. Para masyarakat merasa senang
ketika penyuluhan ini berlangsung dilihat dari interaktif yang baik melalui pertanyaan yang
diajukan oleh masyarakat seputar BPJS Kesehatan. Pada saat akan dilaksanakan penyuluhan
kesehatan para peserta semua peserta aktif dalam memberikan pertanyaan terkait bagaimana
penggunaan BPJS bagi kesehatan dan berharap dapat melaksanakannya dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB 7.

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

1. Sesi Tanya jawab dilakukan terhadap masyarakat dan narasumber


2. Penyampaian materi dilakukan secara langsung dihadapan masyarakat

7.2. Saran

1. Diharapkan pemerintah lebih memperbanyak kegiatan penyuluhan seperti ini,agar


masyarakat tidak salah dalam penggunaan BPJS
2. Diarapkan kepada masyarakat agar mau mengikuti penyuluhan yang menambah
wawasan seperti ini
DAFTAR PUSTAKA

Admin rsud. (2016). Apa dan Bagaimanana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng.
https://rsud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/apa-dan-bagaimanana-jaminan-
kesehatan-nasional-jkn-83
Asih Eka Putri. (2014). Seri Buku Saku - 4: Paham JKN Jaminan Kesehatan Nasional.
https://library.fes.de/pdf-files/bueros/indonesien/11205.pdf
Baik, J. J., Kang, Y. S., Kim, J. J., Nandasari, resitha mei, Baker, J., Walker, H. L., Cai, X.,
Kim, J. J., Baik, J. J., Kim, J. J., Fernando, H. J. S., & Blocken, B. (2004). Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). In Atmospheric Environment (Vol. 38, Issue 5, pp. 3395–
3404). http://dx.doi.org/10.1016/j.buildenv.2015.02.015
Humas. (2019). Manfaat. BPJS KESEHATAN.
Humas. (2022). Catat! Begini Cara Cek Status Kepesertaan JKN-KIS yang Benar. BPJS
KESEHATAN. https://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/post/read/2022/2220/Catat-
Begini-Cara-Cek-Status-Kepesertaan-JKN-KIS-yang-BenarDiakses
Indonesia, P. (n.d.). BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2011/24TAHUN2011UU.htm
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Panduan Layanan Peserta Jaminan
Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Riskesdas 2018, 3, 103–111.
PRESIDEN RI. (2018). PERPRES NO. 82 tH 2018 tentang JKN (pp. 1–74).
salatiga. (n.d.). Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.
Solechan, S. (2019). Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Sebagai
Pelayanan Publik. Administrative Law and Governance Journal, 2(4), 686–696.
https://doi.org/10.14710/alj.v2i4.686-696
LAMPIRAN

BAHAN/MATERI

BAHAN I

JKN dan BPJS Kesehatan

Immanuel Purba

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) : Bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) yang diselenggarakan dengan mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial yang bersifat
wajib (mandatory) berdasarkan (UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN). (Admin rsud, 2016)

Program Jaminan Kesehatan Nasional merupakan program Pemerintah yang


bertujuan untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap
rakyat Indonesia agar penduduk indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.
Manfaat program ini diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan perseorangan yang
komprehensif, mencakup pelayanan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) termasuk obat dan bahan medis
dengan menggunakan teknik layanan terkendali mutu dan biaya (managed care).(Baik et al.,
2004)

Program Jaminan Kesehatan Nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip asuransi


sosial, dan prinsip ekuitas, yaitu kesamaan dalam memperoleh pelayanan sesuai dengan
kebutuhan medis yang tidak terkait dengan besaran iuran yang telah dibayarkan. Prinsip ini
diwujudkan dengan pembayaran iuran sebesar prosentase tertentu dari upah bagi yang
memiliki penghasilan dan pemerintah membayakan iuran bagi mereka yang tidak mampu
(fakir miskin).(Asih Eka Putri, 2014)a

Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional adalah setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah (fakir miskin dan orang tidak
mampu). Kepesertaan bersifat berkesinambungan sesuai prinsip portabilitas dengan
memberlakukan program di seluruh wilayah indonesia dan menjamin keberlangsungan
manfaat bagi peserta dan keluarganya hingga enam bulan pasca pemutusan hubungan kerja
(PHK). Selanjutnya, pekerja yang tidak memiliki pekerjaan setelah enam bulan PHK atau
mengalami cacat tetap total dan tidak memiliki kemampuan ekonomi tetap menjadi peserta
dan iurannya dibayar oleh pemeritah. Di samping itu, kepesertaan juga mengacu pada konsep
penduduk dengan mengizinkan warga negara asing yang bekerja paling singkat enam bulan
di Indonesia untuk ikut serta menjadi peserta program jaminan kesehatan ini.
Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional bagi peserta adalah

(1) Pelayanan Kesehatan diberikan di fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau swasta yang
menjalin kerjasama dengan badan penyelenggara jaminan sosial;
(2) dalam keadaan darurat, pelayanan kesehatan dapat diberikan pada fasilitas kesehatan
yang tidak menjalin kerjasama dengan badan penyelenggara jaminan sosial;
(3) Badan penyelenggara jaminan sosial wajib memberikan kompensasi (dapat berupa uang
tunai) untuk memenuhi kebutuhan medik peserta yang berada di daerah yang belum
tersedia fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat;
(4) layanan rawat inap di Rumah Sakit diberikan di kelas standar;
(5) Badan penyelenggara jaminan sosial menjamin obat-obatan dan bahan medis habis pakai
dengan mempertimbangkan kebutuhan medik, ketersediaan, efektifitas, dan efisienssi
dari obat atau bahan medis habis pakai sesuai ketentuan peraturan perundangan;
(6) dalam pengembangan pelayanan kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan sosial
menerapkan sistem kendali mutu, sistem kendali biaya dan sistem pembayaran untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi jaminan kesehatan srta untuk mencegah
penyalahgunaan pelayanan kesehatan; dan
(7) untuk jenis pelayanan yang dapat menimbulkan penyalahgunaan pelayanan, peserta
dikenakan urun biaya.

BPJS Kesehatan : merupakan kenal layanan tanpa tatap muka melalui media telepon
dan media sosial yang dapat diakses setiap hati selama 24 jam.(Humas, 2022)Badan hukum
publik yang dibentuk pemerintah (bertanggung jawab langsung kepada Presiden) untuk
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional mulai 1 Januari 2014.(Humas,
2022)

Bahan II

Kepersertaan dan Iuran

Immanuel Purba

Peserta JKN-KIS Adalah setiap orang yang telah membayar iuran, termasuk orang
asing yang bekerja di Indonesia paling singkat selama 6 (enam) bulan, dibagi dalam
kelompok peserta :

a. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), yaitu masyarakat miskin dan tidak mampu
yang iurannya dibayar pemerintah.(PRESIDEN RI, 2018)p

b. Bukan Penerima Bantuan Iuran,

• Pekerja Penerima Upah (PNS, TNI, Polri, Pegawai BUMN/BUMD/Swasta/lainnya),

• Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri

• Pekerja Bukan Penerima Upah (Peserta mandiri / sektor informal)

• Bukan Pekerja (Pensiunan, Veteran, Investor)


Pekerja Penerima Upah

 Maksimal 5 orang, terdiri dari peserta, Istri atau suami yang sah dan anak kandung, anak
tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta , dengan kriteria:
- Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri
- Belum berusia 21 (Dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (Dua puluh lima)
tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal
 Peserta yang memiliki jumlah keluarga lebih dari 5 orang , dapat mengikutsertakan
anggota keluarga lain dengan membayar iuran tambahan .(PRESIDEN RI, 2018)p

Cara pembayaran Iuran

1. Pekerja Penerima Upah / Bukan Pekerja Kolektif :

a. Pembayaran melalui pemotongan upah setiap bulan ditambahkan dengan kontribusi


dari pemberi kerja

b. Dibayarkan oleh Instansi/Entitas Badan Usaha

2. Pekerja Bukan Penerima Upah / Bukan Pekerja Perorangan :

a. Pembayaran melalui bank yg kerjasama dan Payment Poin Online Banking (PPOB)

b. Virtual Account Keluarga

Bahan III

Manfaat dan Prosedur Pelayanan Kesehatan

Novena Sanidra Silitonga

Fokus kepada Pelayanan Kesehatan Perorangan Promotif, preventif, kuratif,


rehabilitatif, termasuk obat dan alkes dan BMHP sesuai indikasi medis yang diberikan secara
berjenjang sesuai indikasi medis.

Pelayanan yang tidak ditanggung

• Pelayanan tidak sesuai prosedur dan atau dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat;

• Penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja  TASPEN/BPJS TK

• Kecelakaan lalu lintas sampai maksimal tanggungan PT Jasa Raharja;

• Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik, ortodonsi dan kemandulan/infertilitas;

• Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;

• Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi
yang membahayakan diri sendiri;
• Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar
biasa/wabah; (Humas, 2019)

BAHAN IV

JKN MOBILE

Novena Sanidra Silitonga

5 KEMUDAHAN MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE JKN:

o Kemudahan Mendaftar dan Mengubah Data Kepesertaan


o Kemudahan Mengetahui Informasi Data Peserta dan Keluarga
o Kemudahan Mengetahui Informasi Tagihan dan Pembayaran Iuran
o Kemudahan Mendapatkan Pelayanan di Fasilitas Kesehatan
o Kemudahan Menyampaikan Pengaduan dan Permintaan Informasi seputar JKN-KIS

Aplikasi Mobile JKN merupakan kanal layanan tanpa tatap muka berbasis digital
untuk memfasilitasi peserta dalam mendapatkan informasi dan layanan administrasi
kepesertaan
yang berkaitan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional, dengan memanfaatkan
teknologi informasi dalam bentuk Aplikasi melalui telepon pintar (smartphone) berbasis
Android dan iOS, yang dapat diunduh melalui Google Playstore atau Apps Store.
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015)

Fitur-fitur dalam Aplikasi Mobile JKN terdiri dari:

1. Fitur Pendaftaran Peserta: Calon peserta dapat melakukan pendaftaran peserta PBPU/BP
dengan memasukkan nomor KTP sekaligus melakukan pendaftaran autodebit selanjutnya
peserta akan mendapatkan email sesuai yang terdaftar pada Aplikasi Mobile JKN
2. Fitur Peserta: menampilkan informasi kepesertaan peserta dan anggota keluarga;
3. Fitur Perubahan Data Peserta: menampilkan menu ubah data peserta, meliputi perubahan
nomor handphone, alamat email, alamat surat, pindah FKTP dan pindah kelas;
4. Fitur Ketersediaan Tempat Tidur: menampilkan ketersediaan tempat tidur Rumah Sakit
sesuai kelas, yang informasi ketersediaannya di update oleh Rumah Sakit;
5. Fitur Obat Ditanggung: menampilkan informasi jenis obat yang ditanggung untuk peserta
JKN-KIS, meliputi nama, kandungan dan restriksi obat;
6. Fitur Lokasi: menampilkan informasi alamat kantor BPJS Kesehatan dan Fasilitas
Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan;
7. Fitur Premi: menampilkan informasi tagihan iuran peserta PBPU dan anggota
keluarganya;
8. Fitur Jadwal Tindakan Operasi: menampilkan jadwal operasi peserta dan anggota
keluarga terdaftar serta dapat mengetahui jadwal operasi di Rumah Sakit yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, informasi jadwal operasi tersebut di update oleh
Rumah Sakit;
9. Fitur Pendaftaran Pelayanan: Menampilkan pendaftaran pelayanan kesehatan di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
(FKRTL) yang telah memiliki sistem antrean;(Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2015)kkk

LEAFLET
PPT
URAIAN TUGAS
PENYULUHAN ALUR PENDAFTARAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
No Nama/NIM Uraian Tugas

1 Pomarida Simbolon, S.KM.,M.Kes Memimpin pelaksanaan kegiatan


penyuluhan mulai dari persiapan,
pelaksanaan kegiatan penyuluhan
hingga penyusunan laporan.

2 Novena Sanidra Silitonga 1. Menjadi ketua kelompok 2 dan


(102020013) memimpin kelompok.
2. Mengumpulkan dan
menganalisis data, menyusun
draft laporan kegiatan penyuluhan
Kepada masyarakat
3. Presentator dalam kegiatan
penyuluhan alur pendaftaran
pasien di rumah sakit kepada
masyarakat.

3 Immanuel Purba (102020016) 1. Membantu ketua kelompok dalam


mengumpulkan dan menganalisis
data serta membantu menyusun
draft laporan kegiatan penyuluhan
Kepada masyarakat.
2. Presentator dalam kegiatan
penyuluhan alur pendaftaran
pasien di rumah sakit kepada
masyarakat.

4 Nur Ayisah Hutabarat 1. Membantu ketua kelompok dalam


(102021011) mengumpulkan dan menganalisis
data serta membantu menyusun
draft laporan kegiatan penyuluhan
Kepada masyarakat
2. MC  (Master of Ceremony) dalam
kegiatan penyuluhan alur
pendaftaran pasien di rumah sakit
kepada masyarakat.

5 Ade Kartika (102020010) 1. Membantu ketua kelompok dalam


mengumpulkan dan menganalisis
data serta membantu menyusun
draft laporan kegiatan penyuluhan
Kepada masyarakat
2. Moderator dalam kegiatan
penyuluhan alur pendaftaran
pasien di rumah sakit kepada
masyarakat.

6 Maximilianus W.P Tarigan 1. Membantu ketua kelompok dalam


(102020014) mengumpulkan dan menganalisis
data serta membantu menyusun
draft laporan kegiatan penyuluhan
Kepada masyarakat
2. Operator proyektor dalam
kegiatan penyuluhan alur
pendaftaran pasien di rumah sakit
kepada masyarakat.

7 Iman Satria Ndruru (102020009) 1. Membantu ketua kelompok dalam


mengumpulkan dan menganalisis
data serta membantu menyusun
draft laporan kegiatan penyuluhan
Kepada masyarakat.
2. Fotografer atau yang bertugas
mendokumentasikan kegiatan
penyuluhan alur pendaftaran
pasien di rumah sakit kepada
masyarakat.

8 Maria Lasfrida Silalahi Membantu ketua kelompok dalam


(102020015) mengumpulkan dan menganalisis
data serta membantu menyusun draft
laporan kegiatan penyuluhan Kepada
masyarakat.

9 Sanggriani Nainggolan Membantu ketua kelompok dalam


(102019007) mengumpulkan dan menganalisis
data serta membantu menyusun draft
laporan kegiatan penyuluhan Kepada
masyarakat.

DOKUMENTASI
Pembukaan acara (MC/Master of Ceremony)
Pemandu Presentasi (Moderator)
Dokumentasi Presentasi Materi
Dokumentasi Pembagian Leaflet
Dokumentasi Ruang Diskusi
Foto Bersama di Spanduk
Daftar Hadir

NO NIM NAMA MAHASISWA TINGKAT 20 Agustus 2022


09.20 10.15 11.00
1 102019001 Alejandro Arauz Julia IV   
2 102019004 Beatrice Rosita Lumban Raja IV   
3 102019006 Elsa Indriani Purba IV   
4 102019010 Yanuarti Martian Putri IV   
5 102019013 Vita Eksana Sihombing IV   
6 102019015 Nurniat Oktoberniawati Gulo IV   
102019017 Sanggriani Miranda IV   
7
Nainggolan
8 102019033 Indah Boni Yolanda Pardede IV   
9 102020001 Susana Jesika br Barus III   
10 102020002 Irahmayana Simbolon III   
11 102020003 Malvin Jaya Kristian Gulo III   
12 102020004 Dewi Mesra Adil Ndruru III   
13 102020005 Rezekieli Zebua III   
14 102020006 Vivian Eliyantho Gulo III   
15 102020007 Likardo Totonafo Lase III   
16 102020008 Tahoma Mutiara Siahaan III   
17 102020012 Jatmika Nonifili Harefa III   
18 102021001 Agnes Jeane Zebua II   
19 102021002 Angelia Pasaribu II   
20 102021003 Bernad Julvian Zebua II   
21 102021004 Grace Putri Laia II   
22 102021005 Irma Novitasari Br. Sihotang II   
23 102021006 Ita Monita Munthe II   
24 102021007 Ivan Dohari Nainggolan II   
25 102021008 Jetslin Simbolon II   
26 102021009 Josua Saputra Munthe II   
27 102021010 Lea Sri Ita br P.A II   
28 102021011 Nayanda Privanezsa Hao II   
29 102021012 Sr Maria Tekla FSE II   
30 102021013 Prilia Handayani Hia II   
31 102021014 Robin Bastian Waruwu II   
32 102021015 Scere Sophia Sitorus II   
102021016 Selviani Damayanti br. II   
33
Sipayung
34 102021017 Urim Gabriel Dinasti Laowo II   
35 102021018 Wetty mayanora Mendrofa II   

Anda mungkin juga menyukai