(4) Presiden memilih 1 nama dari 3 nama calon untuk ditetapkan dan dilantik sebagai pejabat
yang disampaikan untuk ditetapkan sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama.
pimpinan tinggi utama dan/atau madya. (5) Khusus untuk pejabat pimpinan tinggi pratama Pasal 113 yang memimpin sekretariat daerah kabupaten/kota sebelum ditetapkan oleh bupati/walikota (1) Pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama dikoordinasikan dengan gubernur. dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dengan terlebih dahulu membentuk panitia seleksi. PENGGANTIAN PEJABAT PIMPINAN TINGGI (2) Panitia seleksi memilih nama calon pejabat pimpinan tinggi pratama untuk setiap 1 lowongan Pasal 116 jabatan. (1) Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang (3) 3 nama calon pejabat pimpinan tinggi pratama mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 tahun yang terpilih disampaikan kepada Pejabat Pembina terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, Kepegawaian melalui Pejabat yang Berwenang. kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak (4) Pejabat Pembina Kepegawaian memilih 1 dari 3 lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan. nama calon yang dengan memperhatikan pertimbangan Pejabat yang Berwenang untuk (2) Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan ditetapkan sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama. madya sebelum 2 tahun dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI DI INSTANSI DAERAH Pasal 117
Pasal 114 (1) Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki
(1) Pengisian jabatan pimpinan tinggi madya di paling lama 5 tahun. tingkat provinsi dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dengan terlebih dahulu membentuk (2) Jabatan Pimpinan dapat diperpanjang panitia seleksi. berdasarkan pencapaian kinerja, kesesuaian kompetensi, dan berdasarkan kebutuhan instansi (2) Panitia seleksi memilih 3 (tiga) nama calon setelah mendapat pejabat pimpinan tinggi madya untuk setiap 1 (satu) persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian dan lowongan jabatan. berkoordinasi dengan KASN.
(3) 3 calon nama pejabat pimpinan tinggi madya Pasal 118
yang terpilih disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian. (1) Pejabat Pimpinan Tinggi harus memenuhi target kinerja tertentu sesuai perjanjian kinerja yang (4) Pejabat Pembina Kepegawaian mengusulkan 3 disepakati dengan pejabat atasannya sesuai nama calon pejabat pimpinan tinggi madya kepada ketentuan peraturan perundang-undangan. Presiden melalui menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan. (2) Pejabat Pimpinan Tinggi yang tidak memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam waktu 1 tahun pada (5) Presiden memilih 1 nama dari 3 nama calon suatu jabatan, diberikan kesempatan yang disampaikan untuk ditetapkan sebagai pejabat selama 6 bulan untuk memperbaiki kinerjanya. pimpinan tinggi madya. (3) Dalam hal Pejabat Pimpinan Tinggi tidak Pasal 115 menunjukan perbaikan kinerja maka pejabat yang bersangkutan harus mengikuti seleksi ulang uji (1) Pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama kompetensi dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian kembali. dengan terlebih dahulu membentuk panitia seleksi. 4) Berdasarkan hasil uji Pejabat Pimpinan Tinggi (2) Panitia seleksi memilih 3 nama calon pejabat dimaksud dapat dipindahkan pada jabatan lain pimpinan tinggi pratama untuk setiap 1 lowongan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau jabatan. ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) 3 nama calon pejabat pimpinan tinggi pratama yang terpilih disampaikan kepada Pejabat Pembina Pejabat Pimpinan Tinggi yang Mencalonkan sebagai Kepegawaian melalui Pejabat yang Berwenang Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Walikota, dan Wakil Bupati/Wakil Walikota (4) Pejabat Pembina Kepegawaian memilih 1 dari 3 nama calon Pasal 119