Anda di halaman 1dari 2

CONTOH KASUS

Seorang pasien berinisial Ny. R berjenis kelamin wanita, berusia 60 tahun, sudah kawin,
beragama islam. Dibawa keluarganya ke RS SMC Singaparna karena mengalami sakit
sedang, pada saat dilakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik tanggal 29 Agustus 2022. Ny.
R mengatakan kram pada kaki, sering merasakan lemah, sering terbangun pada malam hari
untuk kencing dan sering merasa haus serta lapar. Ny. R mengatakan bahwa dirinya sangat
menyukai makanan manis seperti teh manis, sejak menderita penyakit diabetes mellitus.
Dengan pemeriksaan Tanda-tanda vital N : 82x/menit, R : 22x/menit, S : 37,2C, TD :
130/90 mm/Hg, BB/TB : 60 kg/160 cm Pada kasus Ny. R didapati data meliputi :
Pemeriksaan laboratorium GDS 211 mg/dL, tidak ada pemeriksaan penunjang yang lain, tau
tentang diabetes mellitus tapi tidak tau cara pencegahannya. Berdasarkan index katz klien
dapat melakukan aktivitas sehari-hari kecuali mandi dan pergi ke toilet. interpretasi hasil
ADL : skor 17 dengan ketergantungan ringan, Interpretasi hasil risiko jatuh skor 23 dengan
resiko jatuh sedang, interpretasi hasil skala depresi skor 3 dengan tidak ada gangguan depresi.
Menurut Table Barthel Indeks klien mengalami ketergantungan sebagian dengan jumlah nilai
12 . Berdasarkan tabel SPMSQ didapatkan hasil fungsi intelektual klien utuh dengan jumlah
kesalahan 0.
Analisa data Etiologi Masalah
1 DS : Intoleransi aktivitas
Pasien mengatakan (D.0056)
kram pada kaki, sering
merasakan lemah

2 DS : Pasien Diabetes Militus Perfusi perifer tidak


- sering terbangun efektif (D.0009)
pada malam hari
untuk kencing
dan sering Jarang kontrol
merasa haus
serta lapar.
- Ny. R Pola hidup salah (merokok,
mengatakan sering minum manis-manis)
bahwa dirinya
sangat
menyukai Ketidakstabilan gula darah
makanan manis
seperti teh
manis, sejak
menderita
penyakit
diabetes
mellitus.
DO:
- Tanda-tanda
vital
N : 82x/menit,
R : 22x/menit,
S : 37,2C,
TD : 130/90 mm/Hg,
- Gula darah 211
gr/dl
3 - Defisit pengetahuan
(D.0111)
 

Anda mungkin juga menyukai