Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR

PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)


DI SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH 1 GRESIK

KEGIATAN ASISTENSI MENGAJAR

DISUSUN OLEH
DWI KURNIAWATI / 190501003
FATIMATUS ZAHRA / 190501005
SITI KHOTIJAH / 190501008
KHUSNUN FATINAH / 190501014
EGIE FEBRIYOTA.Y / 190501018
NUR CHASANAH / 190501023
WISELY MICHELO .P.S / 190501024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PROGRAM MERDEKA BELAJAR
KAMPUS MENGAJAR

KEGIATAN ASISTENSI MENGAJAR


DI SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH 1 GRESIK

No NIM Nama Mahasiswa


1 190501003 Dwi Kurniawati
2 190501005 Fatimatus Zahra
3 190501008 Siti Khotijah
4 190501014 Khusnun Fatinah
5 190501018 Egie Febriyota Yudhi
6 190501023 Nur Chasanah
7 190501024 Wisely Michello Putra

Gresik, 23 Juni 2022


Guru Pamong Ketua Kelompok

Nur Shofiyah, S.Ag Egie Febriyota Yudhi


Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Sekolah

Moh. Ahyan Yusuf S, M.Pd.I Ainul Muttaqin S.P,. M.Pd


Mengatahui
Kepala Program Studi PAI

Noor Amirudin, M.Pd.I.


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
ABSTRAK .............................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5
A. Latar Belakang ............................................................................................. 5
B. Tujuan Kegiatan Aistensi Mengajar............................................................. 6
C. Menfaat Kegiatan Asistensi Mengajar ......................................................... 6
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ASISTENSI MENGAJAR ..................... 8
A. Perencanaan Kegiatan Asistensi mengajar................................................... 8
B. Pelaksanaan Kegiatan................................................................................... 8
1. Asistensi Mengajar (Mengajar Langsung) ............................................... 8
2. Asistensi Mengajar (Bimbingan Konseling) ............................................ 9
3. Asistensi Mengajar (Supervisi) .............................................................. 11
4. Asistensi Mengajar (Tindakan Kelas) .................................................... 11
C. Analaisis Hasil Kegiatan ............................................................................ 13
1. Asistensi Mengajar (Mengajar Langsung)......................................... 13
2. Asistensi Mengajar (Bimbingan Konseling) ...................................... 14
3. Asistensi Mengajar (Supervisi) ........................................................... 15
4. Asistensi Mengajar (Tindakan Kelas) ................................................ 16
D. Evaluasi ...................................................................................................... 17
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
B. Saran ........................................................................................................... 19
Lampiran ........................................................................................................... 21
ABSTRAK

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan sarana yang bermanfaat


bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam proses pendidikan di
sekolah beserta permasalahan-permasalahan yang ada di dalamnya. Tujuan
Praktik tersebut adalah memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa terutama
dalam hal mengajar, memperluas wawasan, pelatihan dan pengembangan
kompetensi keguruan atau kependidikan yang diperlukan dalam bidang masing-
masing, serta peningkatan keterampilan, kemandirian, dan tanggung jawab.
Laporan Mereka Belajar Kampus Mereka ini merupakan tugas akhir dalam
penyelesaian praktek kerja lapangan selama 3 (tiga) bulan di SMA
Muhammadiyah 1 Gresik . Tujuan laporan magang ini adalah untuk
mengimplementasikan keilmuan program studi Pendidikan Agama Islam.
Berbicara mengenai pendidikan, pendidikan merupakan ilmu mutlak yang
dibutuhkan dalam kehidupan manusia , dengan pendidikan seseorang bisa
menentukan tujuan hidupnya , dengan pendidikan kita bisa mengetahui bagaimana
menjadi sebaik-baiknya manusia. Seorang pendidik tidak melulu harus guru,
tetapi pendidik adalah orang yang mampu menanamkan nilai-nilai baik pada
manusia. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa meraih capaian
pembelajaran mencangkup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan secara
optimal untuk bekal memasuki dunia kerja.
Pada program ini mahasiswa terlibat memiliki tanggung jawab membantu pihak
sekolah pada proses mengajar (asistensi mengajar) , bimbingan konseling,
membantu adaptasi teknologi dan juga administrasi penilaian siswa. Selain itu,
mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam memperbaiki karakter siswa dan
meningkatkan minat belajar siswa karena siswa sedang dalam masa pemulihan
setelah pademi covid-19. Hasil dari Program ini yakni sebagai penanaman empati
dan kepekaan sosial pada diri mahasiswa terhadap permasalahan kehidupan
masyarakat yang ada di sekitarnya ; meningkatkan kebersamaan dalam bekerja
sama seperti menyelesaikan berbagai masalah secara bersama. mengembangkan
wawasan, karakter dan Soft Skills mahasiswa; mendorong masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan; serta meningkatkan peran dan
kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional.
Kata Kunci : Merdeka Belajar Merdeka Merdeka, Karakter Siswa, Minat
Belajar Siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak akan terlepas dalam
ruang lingkup kehidupan manusia karena pendidikan lahir sejak adanya
peradaban manusia. Oleh karena itu,dalam kehidupan manusia, pendidikan
sangat diperlukan baik yang formal maupun yang non formal. Tujuan
Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan yang beriman
serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta berbudi pekerti
luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yg mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan serta kebangsaan.
Tujuan pendidikan nasional wajib diupayakan agar bisa dicapai
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan yang bersifat
formal. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidik yang baik
yaitu dengan diadakannya praktik lapangan yaitu Praktik Lapangan
Persekolahan (PLP 2) yang dikemas dengan program Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu program MBKM yaitu Asistensi
mengajar. Asistensi mengajar di satuan pendidikan adalah bentuk kegiatan
pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif di bawah
bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas
mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama 1-2 semester (setara
20-40 SKS). Sekolah tempat praktik mengajar dapat berada di daerah asal
mahasiswa atau di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Asistensi mengajar di satuan pendidikan dilaksanakan pada jenjang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah
(MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan
Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Program Asistensi mengajar terdiri atas kegiatan akademik
dan kegiatan non akademik. Melalui kegiatan asistensi mengajar, mahasiswa
dapat mengembangkan perspektif secara luas melalui interaksi secara
langsung dengan warga sekolah dan berhadapan dengan permasalahan riil di
lapangan. Program asistensi mengajar memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk melihat, merasakan, dan menyelesaikan permasalahan
pendidikan dengan menggunakan bekal keilmuan yang dimiliki. Dan nantinya
diharapkan mahasiswa saat terjun langsung kedunia kerja lebih siap lagi dalam
menghadapi realita yang ada didunia pendidikan.

B. Tujuan Kegiatan Aistensi Mengajar


1. Mahasiswa mampu memahami dan mengembangkan perangkat
pembelajaran serta dapat mengaplikasikan ilmu kompetensi mengajar
yang dimiliki
2. Mahasiswa mampu menggunakan pengalamannya sebagai bekal untuk
membentuk jati diri calon pendidik profesional
3. Mahasiswa mampu memahami tentang kurikulum, kesiswaan, dan tata
laksana sekolah

C. Menfaat Kegiatan Asistensi Mengajar


Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) atau asistensi mengajar
diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap mahasiswa, perguruan tinggi
dan sekolah mitra
1. Manfaat bagi mahasiswa
Manfaat yang akan didapatkan oleh mahasiswa antara lain:
a. Mendapatkan pengalaman nyata tentang pelaksanaan proses
pembelajaran atau kegiatan kependidikan lainnya di sekolah
b. Mendapatkan kesempatan mempraktikkan teori-teori yang telah
diperoleh kedalam proses pembelajaran dikelas yang sebenarnya dan
kegiatan kependidikan lainnya
c. Meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan
penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah yang ada di sekolah
2. Manfaat bagi perguruan tinggi
Manfaat yang akan didapatkan oleh perguruan tinggi Prodi PAI antara
lain:
a. Meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta relevansi
pendidikan menengah atas dengan pendidikan tinggi
b. Tercapainya lulusan prodi PAI sebagai calon pendidik profesional
c. Meningkatkan kemitraan antara prodi PAI Universitas Muhammadiyah
Gresik dengan SMA Muhammadiyah 1 Gresik

3. Manfaat bagi sekolah mitra


Manfaat yang akan didapatkan oleh sekolah mitra antara lain:
a. Mendapatkan bantuan pemikiran dan tenaga kependidikan dalam
melaksanakan proses pembelajaran
b. Memperoleh kesempatan dalam menyiapkan calon guru yang
kompeten
c. Meningkatkan hubungan kemitraan antara prodi PAI Universitas
Muhammadiyah Gresik dengan SMA Muhammadiyah 1 Gresik
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN ASISTENSI MENGAJAR

A. Perencanaan Kegiatan Asistensi mengajar


Program asistensi mengajar selama 90 hari terhitung sejak pembukaan
ditanggal 14 Maret 2022 sampai 17 Juni 2022. Program asistensi mengajar ini
meliputi mengajar langsung yaitu profesi keguruan, Supervisi pendidikan,
Sosiologi pendidikan, Bimbingan dan konseling Islami, Statistik pendidikan
dan Penelitian Tindakan kelas. Program merdeka belajar kampus merdeka ini
dilakukan secara berkelompok yang beranggotakan 7 orang mahasiswa dan
mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam. Universitas
Muhammadiyah Gresik. Sebelum melaksanakan program asistensi mengajar,
perencanaan kegiatan adalah hal yang penting dan utama agar kegiatan yang
dilakukan tersusun dan terencana dengan baik dan rapi. Perencanaan kegiatan
Asistensi mengajar meliputi berbagai macam diantaranya:
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa Program semester dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar proses pembelajaran bisa
berjalan dengan baik.
2. Menyiapkan materi yang akan diajarkan sesuai dengan RPP yang telah
disusun
3. Menyusun metode pembelajaran yang inovatif agar pembelajaran tidak
membosankan
4. Mengikuti segala kegiatan di sekolah bersama kepala sekolah, guru-guru
dan siswa siswi yang berhubungan dengan keagamaan
5. Merencanakan penelitian tindakan kelas untuk mencari permasalahan yang
ada dikelas dan mendiskusikan solusi yang dapat dilakukan.

B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Asistensi Mengajar (Mengajar Langsung)
Kegiatan mengajar langsung merupakan salah satu capaian dari
Kegiatan Asistensi mengajar berupa program Merdeka Belajar Kampus
Mengajar (MBKM). Sebagai calon Guru, praktikan harus memiliki
kemampuan mengajar dengan baik. Pelajaran Pendidikan Agama Islam
seringkali dianggap membosankan oleh sebagian siswa , guru juga harus
mampu menginovasikan metode pembelajaran semenarik mungkin agar
siswa-siswi merasa senang dan tidak mengantuk. Pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangat penting dilakukan agar
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Setelah membuat RPP,
praktikan juga menyiapkan materi yang akan disampaikan dan
menyiapkan metode pembelajaran agar materi dapat tersampaikan dengan
baik. Praktikan diberi kesempatan mengajar Al-Islam dan mengajar
Kemuhammadiyaan di kelas X dan XI

2. Asistensi Mengajar (Bimbingan Konseling)


Dalam mata kuliah bimbingan konseling kegiatan yang praktikan
lakukan berbentuk layanan, layanan ini praktikan lakukan secara
perorangan / kelompok bertujuan untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya. Terdapat berbagai macam jenis layanan yang
harus dilakukan sekolah : (1) Layanan orientasi, dimana layanan ini
dilakukan 2x dalam 1 tahun ketika awal semester tiba , tujuannya adalah
untuk mengenalkan lingkungan baru kepada siswa agar mereka cepat
untuk beradabtasi. (2) Layanan informasi, adanya layanan ini bertujuan
untuk pencegahan dan pemahaman, dengan layanan informasi ini akan
membatu siswa untuk mempertimbangkan masalah-masalah yang
dihadapinya sehingga mereka akan lebih mudah untuk mengambil sebuah
keputusan. (3) Layanan pembelajaran, layanan ini akan membantu siswa
untuk menggembangkan sikapnya. (4) Layanan penempatan dan
penyaluran, layanan ini bertujuan untuk membentuk bakat dan minat
siswa. (5) Layanan penguasaan konten, dalam dunia yang modern ini
praktikan sudah berjumpa dengan berbagai macam media untuk membantu
mempermudah kehidupan sehari-hari, konten adalah hal terbesar untuk
mempengaruhi kemampuan praktikan, sehingga Ketika praktikan
mempunyai kemampuan yang semakin hari semakin baik maka praktikan
akan bermanfaat untuk orang sekeliling praktikan. (6) Layanan konseling
perorangan, layanan konseling perorangan ini biasanya dilakukan secara
tatap muka perindividu tujuannya untuk memecahkan masalah secara
pribadi, biasanya masalah yang didapat lebih sensitive sehingga
membutuhkan pembicaraan yang lebih serius. (7) Layanan konseling
kelompok, layanan ini dilakukan bertujuan untuk memecahkan masalah
kelompok yang dialami masing-masing anggota (8) Layanan konsultasi,
tujuan layanan ini adalah untuk konseling/psikoterapi, konsultasi pada
program BK yaitu proses dalam bimbingan teknis bagi konselor, orang
tua, konselor dan administrator supaya bisa melakukan identifikasi dan
juga perbaikan masalah. (9) Layanan Mediasi , tujuannya adalah untuk
menyelesaikan perselisihan antar siswa.
Kesimpulannya bimbingan merupakan bagian dari proses pendidikan
yang teratur dan sistematik guna membantu pertumbuhan siswa dalam
menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri, yang pada akhirnya ia
dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi masyarakat.
Menurut hasil Observasi yang dilakukan pada Rabu/16 Maret 2022
diperoleh informasi bahwasannya dua siswa berkebutuhan khusus di
sekolah SMA Muhammadiyah 1 Gresik mengalami keresahan terhadap
aktivitas sehari-hari , mereka ingin sekali mengikuti berbagai macam
kegiatan islami yang ada di lingkungan luar sekolah mereka , ini bertujuan
untuk menunjang masa depan mereka. Salah satu kegiatan yang ingin
mereka ikuti adalah bergabung dengan komunitas-komunitas hijrah di
Gresik, akan tetapi mereka terbatas dalam mendapatkan informasi
mengenai kegiatan yang berlangsung. Dengan itu mereka mengatakan
perlu adanya penghubung antara mereka dan dunia luar sekolah terutama
dari mahasiswa yang sedang melaksanakan MBKM. Masalah ini
sebenarnya menjadi focus penelitian BK dalam melaksanakan tugasnya
untuk memotivasi siswa.
Lalu beberapa siswa lain juga memiliki keresahan, dia merasa berkecil
hati apabila ada salah seorang guru menunjuk temannya atau selalu
mengunggul-unggulkan temannya padahal dia merasa seharusnya semua
siswa wajib mendapat perlakuan yang sama agar kepercayaan dirinya tidak
hilang, dia juga berkecil hati saat temannya ada yang ditunjuk untuk lomba
padahal dia merasa memiliki kemampuan juga tapi tidak diberikan
kesempatan.

3. Asistensi Mengajar (Supervisi)


Supervisi adalah serangkaian membantu guru dalam mengembangkan
kemampuannya untuk mengelola proses belajar mengajar demi mencapai
tujuan pembelajaran. Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah
sekaligus sebagai supervisor , memegang peranan penting dalam
memberikan bimbingan dan bantuan kepada guru yang pada akhirnya
dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja guru.
Tindakan supervisi yang dilakukan kepala sekolah di SMA
Muhammadiyah 1 Gresik mencangkup briefing setiap pagi dengan
diawali pembacaan Al-Qur’an secara bersama-sama ini merupakan
rutinitas yang tidak boleh ditinggalkan.
Kemudian supervisi dalam bentuk akademik juga sedang diikhtiarkan,
pada supervisi akademik kepala sekolah dibantu tim telah
mengembangkan program aplikasi khusus untuk guru ISMUBA (Al-
Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab) , aplikasi ini bertujuan
untuk memudahkan praktik pembelajaran, pemberdayaan supervisi
akademik juga dilakukan atas permintaan dari guru ISMUBA. Supervisi
juga dilakukan oleh guru pamong kepada praktikan. Saat praktikan
mengajar di kelas, guru pamong mengamati metode dan materi yang
disampaikan praktikan kepada para siswa. Lalu setelah pembelajaran
biasanya diadakan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan agar
praktikan bisa memperbaiki metode serta materi dipertemuan-pertemuan
selanjutnya.

4. Asistensi Mengajar (Tindakan Kelas)


Sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa sedangkan kelas bisa
praktikan ibaratkan sebagai kamar pribadi bagi siswa, jika didalam kelas
praktikan tidak bisa menciptakan kenyamanan siswa tidak akan betah
berada di dalamnya, kondisi kelas menjadi peranan penting dalam
kelancaran proses belajar mengajar, keberhasilan yang dicapai siswa
dalam sekolah bisa praktikan lihat dari prestasi maupun sikap siswa
didalam kelas. Jika seorang guru menemukan permasalahan ketika proses
pembelajaran maka solusi untuk masalah tersebut adalah dengan
melakukan penelitian tindakan kelas. PTK (penelitian tindakan kelas)
adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan
suatu tindakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar
memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Pembuatan PTK
membutuhkan waktu yang lama karena harus mengimplementasikan
tindakan dan variabel yang telah dirancang untuk mencapai hasil yang
diinginkan, artinya penelitian seperti ini tidak bisa dilakukan satu atau
dua hari saja.
Model pembelajaran PTK didesain untuk meningkatkan kemampuan
keterampilan berpikir, Adapun prosedur pembelajarannya yang terdiri
atas : tahap persiapan yaitu memberikan motivasi agar siswa berani
mengemukakan pendapat, menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi
pembelajaran, apersepsi dan membahas tugas sebelumnya. Tahap latihan,
penemuan kriteria kebenaran meliputi kegiatan penggunaan bebagai
teknik (metode/media/contoh) bertujuan agar siswa memahami konsep
kriteria kebenaran. Tahap berpikir logis meliputi kegiatan mengaitkan
materi yang dipelajari dengan konsep logika deduktif-induktif, sharing
dan diskusi permasalahan mengajar melalui refleksi diri dari setiap siswa
saat mengemukakan masalah yang akan diteliti dengan PTK. Tahap
berpikir ilmiah meliputi kegiatan mendiskusikan pemecahan masalah
dengan kerangka berpikir ilmiah (perumusan masalah, alternatif
pemecahan masalah, serta menarik kesimpulan). Tahap pemantapan
meliputi kegiatan merangkum materi yang dipelajari, mengerjakan tugas
dan soal tes dan membiasakan diri berpikir sistematis dan kritis, yang
terakhir adalah evaluasi, evaluasi merupakan proses pembelajaran
dideskripsikan berdasarkan hasil observasi dan didiskusikan secara
kolaboratif antara peneliti dengan teman, guru pamong maupun dosen
yang bersangkutan, hasilnya digunakan sebagai masukan untuk perbaikan
pembelajaran selanjutnya dengan melihat apa yang harus diperbaiki dan
yang tidak perlu diperbaiki.

C. Analaisis Hasil Kegiatan


1. Asistensi Mengajar (Mengajar Langsung)
Analisis hasil pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) dalam kegiatan asistensi mengajar langsung yang dilakukan oleh
mahasiswa di SMA Muhammadiya 1 Gresik dalam pelaksanaanya telah
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan program studi. Hasil analisis
dari dampak implementasi asistensi mengajar ini, dijadikan sebagai
rekomendasi untuk acuan mahasiswa dalam megasah keterampilan,
kreativitas, pemecahan masalah dan inovasi langsung dari lapangan. Untuk
memperoleh ketercapaian hasil tersebut, maka metode yang digunakan
melalui pendekatan survei terhadap pelaku dan pengguna yaitu
mahasiswa, tenaga pendidik dan siswa yang ada didalam lingkungan
sekolah. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa dalam proses belajar
membutuhakn persiapan-persiapan yang matang guna mengajar dengan
baik dan optimal, sehingga memunculkan banyak metode-metode
pembelajaran seperti :
a. Metode ceramah, dengan metode ceramah peserta didik akan menjadi
lebih focus terhadap apa yang disampaikan oleh pendidik, terlebih lagi
pendidik dapat mengendalikan seluruh kelas dan dapat menyampaikan
pelajaran yang luas.
b. Metode pembelajaran diskusi dapat merangsang kreativitas peserta
didik dalam mengembangkan gagasan, ide dan pendapat mereka,
berdasarkan apa yang mereka pahami setelah mendengarkan materi
yang disampaikan, sehingga metode ini cocok bagi peserta didik yang
terlihat pasif dan dengan motivasi belajar yang rendah.
c. Metode tanya jawab dapat menghasilkan peserta didik yang kritis dan
tanggap terhadap pembelajaran yang telah disampaikan, dengan
metode ini, peserta didik mampu berani mengungkapkan pendapatnya
dan keterampilannya dalam memahami proses pembelajaran
d. Metode demonstrasi juga mengasilkan peserta didik yang mampu
meningkatkan minat belajar mereka, karena peserta didik akan mudah
dalam memahami pembelajaran dan merangsang peserta didik untuk
semangat dalam melakukan pembelajaran.
e. Metode role playing, yaitu metode yang berbasis pendidikan karakter
karena diyakini kolaborasi nilai karakter dan model pembelajaran role
playing mampu mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan,
siswa tidak hanya cerdas secara kognitif namun cerdas secara akhlak
dan moral. Metode role playing mampu meningkatkan minat belajar
siswa, mereka bisa memerankan suatu situasi yang berkaitan dengan
materi yang dipelajari dan mereka akan berusaha mengatasi setiap
kasus yang terjadi dari peran yang dimainkan, sehingga siswa bisa
menemukan sendiri konsep dari materi yang mereka pelajari.

2. Asistensi Mengajar (Bimbingan Konseling)


Analisis hasil pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) dalam kegiatan Asistensi Mengajar (Bimbingan Konseling)
yang dilakukan oleh mahasiswa dalam pelaksanaanya mempunyai dua
tujuan khusus yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan umumnya
adalah untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui
ketercapaian program sesuai dengan butir-butir kegiatan yang telah
dilakukan dalam program bimbingan dan konseling.
Bimbingan konseling yang praktikan lakukan ialah terhadap beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan dalam melakukan proses
pembelajaran, karena terdapat salah satu siswi yang memiliki kekurangan
fisik (berkebutuhan khusus) sehingga mengalami hambatan dalam
melakukan proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.
Peserta didik dari kelas XI ini praktikan berikan beberapa layanan
bimbingan terutama bimbingan sosial dan belajar, karena peserta didik
berharap ia bisa belajar layaknya peserta didik normalnya. Praktikan juga
memotivasi peserta didik lain yang memiliki permasalahan terhadap
kepercayaan dirinya agar siswa tersebut tidak merasa berkecil hati dan bisa
lebih semangat lagi dalam meningkatkan kemampuannya. Dengan
semangat yang penuh peserta didik mampu belajar dan mampu melakukan
proses belajar mengajar dengan baik dan lancar. Untuk memperoleh
umpan balik terhadap keefektifan layanan bimbingan yang telah
dilaksanakan menurut praktikan, tentunya bimbingan ini praktikan lakukan
secara berkesinambungan dan menyeluruh demi terselesaikannya
hambatan dari peserta didik tersebut.

3. Asistensi Mengajar (Supervisi)


Praktikan telah melakukan studi observasi terhadap guru-guru di SMA
Muhammadiyah 1 Gresik. Kepala sekolah sebagai supervisor selalu
memberikan kritikan yang membangun, motivasi yang sangat besar
disetiap pagi terhadap para guru dan staff agar pembelajaran menjadi lebih
baik dan pelayanan menjadi meningkat, Lalu permasalahan-permasalahan
yang terjadi di SMA Muhammadiyah 1 Gresik selalu diselesaikan dengan
baik dan bersama. Setiap pagi Kepala sekolah, waka kurikulum, waka
kesiswaan dan para guru bergantian memberikan informasi-informasi
tentang segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran, siswa, maupun
peningkatan mutu sekolah.
SMA Muhammadiyah 1 Gresik yang memiliki selogan “Be The First”
menjadi sekolah yang memiliki visi misi luar biasa memotivasi kepala
sekolah, para guru dan staff untuk selalu memberikan pelayanan terbaik
kepada para siswa. Selalu ingin menjadi yang pertama dan Utama sebagai
sekolah Muhammadiyah di Gresik. Kepala sekolah dan para guru selalu
membuat inovasi-inovasi untuk meningkatkan kualitas sekolah dan selalu
ingin menjadi yang berbeda dengan sekolah lain dengan memiliki banyak
program unggulan yang ditawarkan kepada para peserta didik.
Supervisi yang dilakukan oleh guru pamong memiliki peran yang
sangat penting bagi praktikan. Karena saat mengajar praktikan perlu
dievaluasi secara langsung oleh tenaga pendidik yang lebih
berpengalaman. Biasanya guru pamong saat evaluasi menyampaikan
bagaimana materi dan metode yang disampaikan, apa kekurangan dan
kelebihan saat pembelajaran, bagaimana rencana perbaikan untuk
pembelajaran selanjutnya.

4. Asistensi Mengajar (Tindakan Kelas)


Penilitian Tindakan kelas memberikan banyak tujuan diantaranya
adalah memperbaiki pola pengajaran yang dilakukan pendidik, dapat
memperbaiki perilaku peserta didik baik disaat proses pembelajaran
hingga diluat proses pembelajaran, meningkatkan dan memperbaiki
praktik pembelajaran yang dilakukan pendidik, mengubah kerangka kerja
pendidik jika dalam proses pengajaran mengalami kesulitan dan ketidak
kesesuaian, sehingga dapat terjadi peningkatan pelayanan secara
professional. Dalam hasil observasi yang telah praktikan lakukan,
praktikan dapati bahwa di lapangan, proses belajar mengajar menjadi lebih
aktif, peserta didik memahami dengan baik terhadap materi bahan ajar
yang diberikan selama proses pembelajaran. Motivasi dan minat peserta
didik meningkat dari yang sebelumnya pasif menjadi aktif. Peserta didik
mampu mengutarakan pendapatnya tanpa takut salah, semua itu praktikan
alami Ketika melakukan proses pembelajaran.

Tindakan kelas pada pertemuan pertama 16 Maret 2022 di kelas XI


MIPA 2. Setelah penyampaian materi Al-Islam pada bab kelestarian alam,
praktikkan melakukan evaluasi pembelajaran , dengan hasil evaluasi tahap
pertama hanya ada 2 siswa dari total 27 siswa yang mampu interaktif pada
saat pembelajaran. Peningkatan hasil pembelajaran selanjutnya dapat
dilihat pada pertemuan tanggal 23 Mei 2022 disimpulkan bahwa siswa
mampu mengikuti pembelajaran secara interaktif dengan kemajuan 70% ,
terdapat 15 siswa dari 27 siswa mampu membawa suasana kelas secara
mandiri.
D. Evaluasi
Dalam pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
tentunya banyak sekali hambatan yang terjadi, beberapa hambatan yang terjadi
antara lain
a. Hambatan sebelum proses pembelajaran
Sebelum mengajar pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
wajib dilakukan, sehingga praktikan yang sebelumnya hanya mendapat
teori secara umum harus berusaha membuat RPP sesuai administrasi SMA
Muhammadiyah 1 Gresik
b. Hambatan saat proses pembelajaran
Kondisi siswa yang berbeda beda disetiap kelas membuat praktikan harus
berfikir lebih keras lagi dalam menentukan metode yang akan praktikan
gunakan agar pembelajaran tidak membosankan dan tidak monoton. Siswa
dalam jumlah yang tidak sedikit dalam satu kelas, yaitu rata-rata 30-35
siswa terkadang membuat praktikan harus merubah metode yang
dilakukan saat proses pembelajaran. Proses adaptasi siswapun menjadi
lebih lama karena mereka harus membiasakan diri saat sebelumnya diajar
guru lalu tiba-tiba praktikan yang menyampaikan pembelajaran kepada
mereka
c. Hambatan saat bimbingan konseling
Dengan kesibukan mengajar yang sedikit padat dan kesibukan siswa
selama pembelajaran membuat praktikan sedikit lebih susah dalam
mencari siswa yang ingin diajak melakukan bimbingan konseling, karena
tidak semua siswa dapat meluangkan waktu dan mau diajak sharing atau
konseling bersama
d. Hambatan saat Tindakan kelas
Pada saat melakukan penelitian tindakan kelas, ada beberapa hambatan
yang terjadi saat mengalami praktek langsung di depan kelas, salah
satunya yang harus diperhatikan yakni seperti, pada mengajar di kelas XI
IPS 2 terdapat media pembelajaran yang kurang mendukung jika
digunakan yaitu LCD proyektor ketika digunakan pada pagi dan siang hari
terhalangi oleh sinar matahari yang memasuki sehingga tidak
maksimalnya materi yang disampaikan saat mengajar dan fokus siswa
akan terpecah belah akibat hambatan tersebut. Hambatan lainnya adalah
ketika peserta didik selesai melaksanakan pembelajaran olahraga dan
sudah waktunya berpindah jam pembelajaran, peserta didik masih belum
bersiap diri untuk melakukan proses belajar mengajar.

Dari beberapa hambatan tersebut memiliki upaya/ rencana perbaikan


terhadap masalah yang ada diatas seperti:
- Pembuatan RPP yang semula tidak sesuai dengan administrasi tetapi
praktikan berusaha membuat RPP yang telah disesuaikan dengan
kebutuhan administrasi di sekolah, sehingga pembelajaran dapat
berlangsung secara baik dan sistematis.
- Beberapa metode yang praktikan lakukan tampaknya menemui solusi yang
kongkrit dimana beberapa kali praktikan terapakan, ada beberapa metode
yang tepat dan sangat cocok dilakukan praktikan saat mengajar di sekolaah
SMA Muhammadiyah 1 gresik.
- Bimbingan konseling yang praktikan lakukan, dilaksanakan dengan
menyempatkan waktu luang di sela sela proses pembelajaran berlangsung.
Adapaun bimbingan praktis yang kami lakukan adalah ketika proses
pembelajaran telah selesai dan pada saat itu beberapa peserta didik ingin
melakukan bimbingan konseling secara singkat dan efisien, sehingga
peserta didik telah menemukan solusi dari permasalahan yang dialaminya
selama disekolah maupun diluar sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berupa asistensi
mengajar adalah solusi bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan pengalaman
lebih disekolah atau tempat praktik, Asistensi mengajar dengan waktu yang
lebih lama yaitu 3 bulan membuat mahasiswa mendapatkan banyak
pembelajaran, wawasan, dan pengalaman yang lebih bermakna dan
memberikan rasa tanggung jawab sebagai pendidik dalam proses
pembelajaran di sekolah. Kegiatan asistensi mengajar di SMA
Muhammadiyah 1 Gresik sejak 13 Maret 2022-15 Juni 2022 berjalan dengan
lancar tanpa adanya masalah atau hambatan yang serius, hal itu dapat terjadi
berkat bantuan kepala sekolah, guru pamong, guru lain dan para staf, dosen
pembimbing, serta peserta didik yang membantu praktikan dalam
menjalankan kegiatannya. Praktikan mempraktikkan dan menerapkan ilmu
yang didapat selama perkuliahan kedalam pembelajaran nyata seperti
pembuatan RPP, pembuatan soal, penilaian soal, pembuatan metode dan
materi pembelajaran, bimbingan konseling, dan sebagainya. Pengalaman dan
wawasan tersebutlah yang akan dijadikan para praktikan untuk nantinya dapat
terjun langsung ke dunia pendidikan secara nyata.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
- Dalam pelaksanaan MBKM, praktikan sebelumnya harus mencari
informasi lebih banyak lagi mengenai sekolah dan budayanya agar
selama pelaksanaan bisa mengadakan persiapan yang lebih baik lagi.
- Praktikan hendaknya belajar sebanyak-banyaknya mengenai prodesi
keguruan dan lembaga pendidikan, bertanya lebih kritis agar memiliki
wawasan yang luas mengenai profesinya kelak
2. Bagi SMA Muhammadiyah 1 Gresik
- Memberikan kesempatan lebih banyak lagi kepada
praktikan/mahasiswa untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di SMA
Muhammadiyah 1 Gresik agar terjalin chemistry yang lebih antara
praktikan, guru dan para siswa.
3. Bagi Universitas Muhammadiyah Gresik
- Memberikan pembekalan yang lebih sebelum mahasiswa benar-benar
diterjunkan ke lapangan sehingga mahasiswa lebih siap
- Pihak Kampus/Prodi hendaknya meningkatkan pengawasan atau
monitoring lebih sering lagi ke lokasi MBKM
Lampiran
Dokumentasi kegiatan
1. Pembukaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di
SMA Muhammadiyah 1 Gresik

2. Breefing dan muroja’ah setiap pagi bersama kepala sekolah dan para guru
di ruang inovatif
3. Proses Pembelajaran Al-Islam di kelas X

4. Proses Pembelajaran Al-Islam dikelas XI


5. Kegiatan Jum’at Berkah bersama pengurus IPM

6. Kajian setiap Jum’at Pagi

7. Sosialisasi anti narkoba bersama Bupati dan BNN Gresik


8. Kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqom (PKDA) kelas X dibulan
Ramadhan

9. Konseling Bersama siswa

10. Menyusun penilaian siswa kelas X dan XI mata pelajaran Al-Islam


11. Sosialisasi Pembuatan aplikasi ISMUBA oleh siswa SMA
Muhammadiyah 1 Gresik

12. Penutupan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Anda mungkin juga menyukai