Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah

energi untuk melakukan atau alat membantu mempermudah pekerjaan manusia

[8}. Mesin yang dirancang seharusnya dapat meringankan beban manusia dalam

melakukan kegiatannya secara individu ataupun kelompok. Untuk memberikan

hasil yang lebih memuaskan maka perancangan mesin harus ditingkatkan, yakni

untuk setiap komponennya. Karena suatu mesin memiliki beberapa komponen

yang harus bekerjasama untuk melakukan suatu mekanisme.

Pada umumnya mekanisme yang dihasilkan adalah berasal dari motor

penggerak (engine) yang bisa merupakan motor bakar (bensin atau diesel) atau

motor listrik. Penggerak ini sebagian besar memberikan gerakan putaran pada

poros yang biasa disebut dengan poros input atau poros penggerak, dan akan

diteruskan ke poros yang akan digerakkan atau sering disebut poros output dan

dari sini akan dilanjutkan ke berbagai komponen lainnya dalam mekanisme.

Dalam proses penyambungan dan pemutusan putaran dan daya antara poros input

dan poros output digunakan suatu komponen, yakni kopling.

Kopling adalah mesin yang digunakan untuk menghubungkan dua poros

pada kedua ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis [7}.

Kopling biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika

beroperasi, tetapi saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga

dapat slip atau terputus ketika batas torsi dilewati. Tujuan utama dari kopling

adalah menyatukan dua bagian yang dapat berputar. Dengan pemilihan,

1
pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa kopling bisa maksimal,

kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa diperkecil.

Pada pergerakan mesin diperlukan suatu komponen yang bisa memutuskan

dan menghubungkan daya dan putaran. Komponen ini adalah kopling di mana

putaran yang dihasilkan oleh poros input akan dihubungkan ke poros output.

Dalam hal ini diusahakan supaya tidak terjadi slip yang dapat merugikan atau

mengurangi efisiensi suatu mesin. Sebelum ditemukannya kopling untuk

menghentikan putaran mesin, kita harus terlebih dahulu mematikannya. Hal ini

adalah sangat tidak efektif. Efisiensi suatu mesin menjadi bertambah setelah

ditemukan kopling yang digunakan untuk memindahkan dan memutuskan daya

dan putaran suatu mesin ataupun motor. Maka boleh disimpulkan bahwa kopling

adalah salah satu komponen mesin yang memiliki peranan penting dalam

pengoperasiannya.

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalahnya sebagai berikut

1. Apa yang dimaksud dengan kopling, poros, pasak, sambungan baut dan

bantalan?

2. Bagaimana hubungan karakteristik bahan dan sifat yang dibutuhkan dalam

merancang suatu sistem transmisi kopling?

3. Bagaimana perhitungan dalam perancangan kopling, poros, pasak, sambungan

baut dan bantalan?

2
C. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan ini adalah

1. Memahami hal– hal utama yang harus diperhatikan terutama prinsip kerja dan

merancang bagian– bagian dari sistem kopling.

2. Memahami berbagai hubungan karakteristik bahan dan sifat yang dibutuhkan

untuk digunakan dalam merancang suatu sistem transmisi kopling.

D. Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan kopling ini adalah :

1. Untuk memperoleh kopling yang lebih efektif dan tahan lama.

2. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai cara kerja kopling

Anda mungkin juga menyukai