A. Tujuan
1. Untuk mengetahui salah satu penerapan Bioteknologi yaitu pembuatan tape ketan putih.
2. Untuk mengetahui bakteri-bakteri yang berperan dalam proses fermentasi ketan putih.
B. Landasan Teori
Fermentasi berasal dari bahasa latin fervere yang berarti mendidihkan. Seiring perkembangan
teknologi, definisi fermentasi meluas, menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk
menghasilkan suatu produk yang disebut metabolit primer dan sekunder dalam suatu lingkungan
yang dikendalikan. Pada mulanya istilah fermentasi digunakan untuk menunjukkan proses
pengubahan glukosa menjadi alkohol yang berlangsung secara anaerob. Namun kemudian istilah
fermentasi berkembang lagi menjadi seluruh perombakan senyawa organik yang dilakukan
mikroorganisme yang melibatkan enzim yang dihasilkannya. Dengan kata lain, fermentasi adalah
perubahan struktur kimia dari bahan-bahan organik dengan memanfaatkan agen-agen biologis
terutama enzim sebagai biokatalis.
1. Ketan.
2. Kompor.
3. Baskom.
4. Wadah plastik.
6. Nampan.
7. Pengukus.
8. Daun pisang.
9. Ragi.
10. Air.
D. Cara Kerja
2. Lalu rendam beras ketan dalam air bersih selama 6-8 jam.
3. Tiriskan beras ketan lalu kukus dalam kukusan panas selama 15 menit.
4. Angkat dan cuci kembali beras ketan yang setengah matang dan tiriskan.
5. Kukus kembali selama 10 menit hingga beras ketan empuk.
6. Angkat ketan yang sudah masak. Ratakan dalam wadah datar atau baki yang sudah bersih.
7. Haluskan ragi tape taburkan ke atas ketan yang sudah dingin dan aduk hingga merata.
8. Siapkan daun pisang yang sudah dilap bersih. Bungkus tiap 1 sdm ketan dengan daun pisang.
9. Susun bungkusan ketan dengan posisi berdiri agar air fermentasi tidak menetes. Simpan
bungkusan ketan kedalam plastik yang berisi potongan di dalamnya.
10. Tutup rapat dan simpan di tempat yang bersih dan sejuk.
11. Diamkan ketan selama 2 hari 3 malam . Jika ketan sudah megeluarkan air fermantasi maka tape
ketan sudah siap untuk di santap.
E. Hasil Percobaan
1. Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula, dan oleh ragi gula menjadi alkohol,
sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis dan berbau alkohol.
2. Selama melakukan proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Karena, proses fermentasi pada
ketan yang tertutup rapat agar lebih cepat dibandingkan dengan yang terbuka.
F. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, dapat disimpulkan proses pembuatan tapai ketan terjadi selama 2-3
hari. Tapai ketan tidak memerlukan oksigen, oleh karena itu tapai ketan harus ditutup rapat-rapat
agar proses fermentasi berjalan dengan cepat.