Anda di halaman 1dari 4

A.

LATAR BELAKANG

Nilai kepahlawanan tidak terlepas dari kata pahlawan biru sendiri yang berarti seseorang
yang melakukan suatu tindakan. diluar dari tindakan kebanyakan manusia pada umumnya.
Sullivan dan venter (2005) menyatakan bahwa sosok pahlawan muncul apabila tindakan nya
dipandang sebagai tindakan yang “tindakan yang tidak dapat dicapai oleh kebanyakan
orang”(hal.102).

Pada kesempatan itu, Ibu Rerie menyampaikan apresiasi mendalam atas ikhtiar selama 2,5 tahun
dengan penuh ketekunan dan kesungguhan dari para pakar dalam menelusuri sejarah Ratu
Kalinyamat hingga menemukan sumber-sumber primer. “Selesainya kajian sejarah ini, bukan akhir
dari proses, melainkan babak baru dalam memperjuangkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan
nasional”, tandas Rerie. Dalam Temu Pakar itu, Rektor Unisnu Jepara, Dr. H. Sa’dullah Assa’idi,
M.Ag., memberikan kata pengantar, bersama dengan Prof. Ratno Lukito (Ketua Tim Pakar Ratu
Kalimatnya.

Untuk menghargai dan mengingat perjuangan dan jasa para pahlawan dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959
Tentang Hari-hari Besar Nasional yang bukan Hari Libur, tanggal 10 November ditetapkan sebagai
Hari Pahlawan dan diperingati setiap tahun.

Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai kepahlawanan sangat penting ditanamkan
dalam jiwa” generasi muda yang sekarang banyak dilupakan..

B.Rumusan Masalah

Bagaimana cara menanamkan nilai kepahlawanan dalam diiri generasi muda yang sekarang
kebanyakan dilupakan oleh generasi milenial terutama generasi Y dan Generasi Z ?...

C.Tujuan Penelitian

1. Semangat Nasionalisme dan Patriotisme yang tinggi.

Dewasa ini sangat sedikit dari putra putri komponen anak bangsa yang memiliki semangat
nasionalisme, bahkan rasa bangga menjadi bangsa Indonesia sudah tidak ada lagi karena sedikitnya
prestasi bangsa ini dimata dunia internasional. Di tingkat pemerintahan pun rasa nasionalismenya
juga menurun terbukti dengan alasan ekonomi global dan untuk go publik menjadikan perusahaan
milik pemerintah yang notabene untuk mensejahterakan rakyatnya dijual ke investor asing.
2. Persatuan dan Kesatuan.

Kalau dilihat sekarang rasa persatuan dan kesatuan sudah dibilang tidak ada lagi. Dari segi
pemerintahan banyak kebijakan yang lebih mengutamakan golongannya saja dan tidak
memperhatikan apakah kebijakan tersebut akan merugikan pihak lain. Begitu juga adanya gesekan di
masyarakat seperti perkelahian pelajar maupun tawuran antar kampung sering sekali terjadi.

3. Kebersamaan dan Tanggung jawab.

Sekarang ini rasa kebersamaan juga apalagi tanggung jawab bisa dikatakan nyaris tidak ada. Sebagai
contoh lihat saja suatu pemerintahan daerah banyak di antara mereka antara gubernur, bupati,
maupun wali kota dengan wakilnya tidak sejalan. Di samping itu juga di antara mereka kurang
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.

4. Cinta Tanah Air.

Kepedulian terhadap bumi pertiwi kita Indonesia Juga luntur, sebagai contoh orang yang mempunyai
potensi demi kemajuan bangsa ini lebih memilih berkarier di luar negeri dengan alasan Kurangnya
perhatian pemerintah dan kecilnya gaji yang diperoleh.

5. Rela berkorban tanpa pamrih.

Terlebih lagi semangat rela berkorban yang dicontohkan para pahlawan yang rela berkorban apa
saja bahkan nyawanya, sekarang boro-boro berkorban justru yang dipikirkan bagaimana bisa dapat
untung.

Oleh karena itu mari kita sama-sama merenung dan bertindak sesuai dengan kapasitas kita masing-
masing dalam mengisi kemerdekaan ini dengan meneladani para pahlawan kita. Bravo Indonesia…

Sumber : https://www.kompasiana.com/ibnufajar75/55193403a33311d515b65952/apa-yang-harus-
kita-teladani-dari-para-pahlawan

D.Manfaat Penelitian

Menanamkan nilai-nilai patriotisme dalam jiwa generasi muda sebagai bentuk tanda penghormatan
kepada para Pahlawan yang telah gugur mendahului kita...
1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dilakukan dalam upaya pengembangan ilmu

Pendidikan dan pengembangan sikap terhadap siswa Sekolah Dasar melalui

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bekal dalam kehidupan di

Masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto (2010:188) yang

Mengemukakan bahwa “sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap

Menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa

Yang dicari individu dalam kehidupan.” Berdasarkan pendapat Slameto maka

Dapat disimpulkan bahwa Sekolah Dasar merupakan tempat untuk mempelajari

Dan mengembangkan sikap yang baik agar dapat mencapai tujuan kehidupan yang

Diharapkan siswa.

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, dapat digunakan

Sebagai bahan masukan, untuk memperbaiki proses pembelajaran agar hasil yang

Dicapai optimal, Sedangkan untuk siswa untuk memperbaiki atau menanamkan

Sikap yang positif pada diri siswa agar menjadi generasi penerus bangsa yang
Berkualitas dan memiliki karakter sikap yang baik. Selain itu juga,

Mengembangkan fungsi lembaga Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang

Dapat merubah prilaku dan sikap siswa serta menanamkan sikap yang positif pada

Diri siswa agar menjadi manusia yang berkarakter dan memiliki sikap yang dapat

Dicontoh oleh orang banyak .

Anda mungkin juga menyukai