Pendahuluan
Pada hakikatnya, liberalisme adalah suatu bentuk pemahaman, ideologi, teori yang
dikemukakan dan dipaparkan oleh banyak ahli teori, peneliti, akademisi dan sebagainya.
Berdasarkan pemaparan John Locke mengenai liberalisme, penulis melihat teori ini fokus
dengan nilai atau esensi dari kebebasan dalam setiap sendi kehidupan masyarakat dunia.
Secara umum, Locke menjelaskan bahwa liberalisme adalah suatu nilai atau ideologi yang
mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para
individu. Hal ini mengakibatkan penolakan adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah
dan agama. Pemahaman seperti ini sangat mudah untuk diadopsi dan dipraktekkan oleh
masyarakat modern yang memiliki ekspektasi tertentu terhadap nilai demokrasi seperti
perwujudan kebebasan dalam berpendapat dan berpartisipasi di dunia politik. Alasan
pemahaman liberalisme banyak diadopsi oleh masyarakat dunia saat ini karena melihat
demokrasi dan liberalisme mempunyai salah satu esensi yang paling penting yaitu kebebasan
untuk mayoritas. Walaupun dalam pemahaman liberalisme dapat membawa kelebihan seperti
memunculkan inisiatif masyarakat untuk lebih aktif dalam berpartisipasi di dunia politik,
ekonomi, sosial dan lain-lain.
Akan tetapi, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif khususnya dalam konteks
masyarakat Indonesia yang menganut nilai-nilai timur dan agama membuat esensi dari
“kebebasan” itu sendiri tidak sepenuhnya bebas tanpa mempertimbangkan elemen-elemen
dalam masyarakat seperti, nilai luhur dan agama. Perkembangan paham liberalisme di
Indonesia dapat terlihat dari banyaknya kemunculan fenomena-fenomena sosial dan budaya
yang memperlihatkan bagaimana secara perlahan nilai-nilai luhur dan agama tidak dianggap
sebagai salah satu landasan terpenting dalam bertindak dan bertingkah laku dalam
masyarakat. Terbukti dengan maraknya ekonomi liberal yang mengarah ke praktik ekonomi
kapitalisme, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap masyarakat bawah yang makin terpuruk
perekonomiannya. Sebaliknya, praktik dari ekonomi liberal akan memperkuat pihak kapitalis
yaitu masyarakat keatas. Dampak dari praktik liberalisme didalam aspek masyarakat juga
terlihat dalam aspek nilai-nilai budaya timur yang mulai luntur dikalangan masyarakat
Indonesia khususnya generasi mudanya. Mereka jadi lebih berani dalam mengekspresikan
diri dari perihal busana, tutur kata, dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
budaya luhur dan budaya timur yang selama ini dianut oleh masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu, karya tulis ini dibuat tidak hanya bertujuan untuk memberikan
pemaparan mengenai paham liberalisme tetapi juga untuk menjelaskan sekaligus
membuktikan bagaimana penyebarannya menghasilkan dampak positif dan negatif dalam
aspek-aspek masyarakat khususnya aspek ekonomi, agama, sosial dan budaya. Dengan
demikian, untuk bisa mencapai tujuan dari karya tulis ini harus menggunakan metode
penelitian yang tepat. Sehingga, penulis mampu melakukan analisis berdasarkan informasi
yang aktual dan terpercaya. Pada akhirnya, karya tulis ini menggunakan metode studi pustaka
untuk meneliti fenomena ekonomi, agama, sosial dan budaya terjadi di dalam masyarakat
Indonesia yang merupakan dampak dari pengaruh penyebaran dan praktik paham liberalisasi
di seluruh dunia. Menurut penulis penggunaan metode studi pustaka sangat sesuai karena
dianggap mampu untuk membantu dalam hal pengumpulan data informasi yang dibutuhkan.
Menurut Sugiyono, (2012) menjelaskan bahwa studi kepustakaan merupakan kajian
teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma
yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Oleh karena itu, metode studi pustaka
sangat relevan untuk diimplementasikan di karya tulis ini karena salah satu poin penting yang
akan dibahas adalah fenomena sosial yang berkaitan dengan suatu nilai atau pemahaman
yang berkembang dan berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat khususnya
di Indonesia. Adapun pendapat lain mengenai teknik studi pustaka dari Arikunto, (2010) yang
menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, makalah atau artikel,
jurnal dan sebagainya. Berdasarkan pemaparan Arikunto, penulis melihat penggunaan studi
pustaka sebagai metode atau teknik pengumpulan data memang sesuai untuk menjalankan
penelitian seperti ini yang berfokus dalam mengolah informasi dari berbagai bentuk
dokumentasi sebagai data utama penelitian.
Setelah menentukan metode penelitian, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan agar
dapat memahami paham liberalisme secara lebih mendalam adalah diperlukannya
pembahasan yang memberikan pemaparan mengenai paham liberalisme secara detail dengan
menyertakan sudut pandang dari para ahli, akademisi, dan peneliti. Tentunya pemahaman ini
akan sangat membantu juga dalam upaya untuk mengetahui dampak dari penyebaran paham
liberalisme pada masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia dengan lebih mudah
dikarenakan telah memahami esensi dari liberalisme terlebih dahulu. Oleh sebab itu, penulis
merumuskan beberapa poin pembahasan yang dianggap penting dan mampu membantu
dalam memberikan penjelasan mengenai paham liberalisme secara menyeluruh. Di dalam
pembahasan tersebut terdapat empat poin penting yang akan dibahas dalam karya tulis ini
diantaranya, pemahaman nilai liberalisme dengan mempelajari definisi dan asal usulnya,
perkembangan paham liberalisme dari sudut pandang para ahli dan peneliti yang kredibel,
mengungkap faktor-faktor yang memicu berkembangnya paham liberalisme dalam
masyarakat dunia khususnya Indonesia, dan yang terakhir adalah upaya untuk melihat
bagaimana perkembangan paham liberalisme mempengaruhi berbagai sektor kehidupan
masyarakat khususnya di Indonesia.
Pembahasan
secara efisien dalam masyarakat. Akan tetapi, paham liberalisme tidak selalu bagus untuk
diterapkan dalam dunia ekonomi khususnya di Indonesia yang notabene masih negara
berkembang dan masyarakatnya masih berpenghasilan atau memiliki pendapatan yang
rendah. Menurut Hatib Abdul Kadir dari University of California Santa Cruz berpendapat
mengenai pengaruh praktik ekonomi liberal terhadap masyarakat di Indonesia dalam edisi
jurnal Universitas Gadjah Mada bahwa ideologi tersebut didalam dunia ekonomi sangat
mementingkan atau fokus terhadap keuntungan pribadi, menjalankan bisnis atau roda
perekonomian tanpa memperhatikan keragaman ekologis, organisasi sosial dan politik dan
pada akhirnya ekonomi liberal ingin memisahkan kegiatan-kegiatan ekonomi dari relasinya
dengan agama, etnisitas, kekerabatan, dan organisasi politik.
Oleh karena itu, hal ini sangat bertentangan dengan situasi sosial dan budaya
masyarakat Indonesia yang didominasi oleh penduduk umat muslim dan penganut budaya
timur dalam setiap aspek kehidupan termasuk perekonomian yang sangat menjaga nilai
keseimbangan, keadilan dan kesejahteraan bersama. Dengan selalu mempertimbangkan
apakah ada pihak yang dirugikan atau terjadi kedzoliman terhadap pihak lain seperti
masyarakat kecil yang dirugikan dari praktik ekonomi liberal. Apalagi dengan adanya
semboyan yang terkandung dalam praktik libéralisme yaitu, “Laisser faire, laisser passer, ie
monde va de lui meme” yang berarti memiliki makna, produksi bebas, perdagangan bebas,
dunia ini akan dapat berjalan sendiri. Tetapi jika semuanya berdasarkan asas kebebasan maka
selain didalam praktek ekonomi liberal memicu terjadinya persaingan besar-besaran diantara
pemegang kapital yang terdiri dari pengusaha dengan modal besar akan menelan pengusaha-
pengusaha kecil, hal ini juga mengakibatkan terjadinya monopoli atau manipulasi ekonomi
Kesimpulan
Pada hakikatnya, paham liberalisme dilihat sebagai ideologi, prinsip, dan teori yang
menjunjung tinggi paham kebebasan sebagai intisari dalam pembentukan pemahaman
liberalisme. Banyak hal positif yang bisa diperoleh dari perkembangan pemahaman
liberalisme, mulai dari bagaimana gagasannya mengajarkan untuk lebih berani dan mandiri
tidak hanya dalam bermasyarakat tetapi juga dalam menjalankan perekonomian. Akan tetapi,
praktik dari gagasan liberalisme tidak semuanya sesuai dengan budaya timur masyarakat
Indonesia dari segi sosial, budaya, agama dan politik yang masih menjunjung tinggi nilai
moral dan budaya luhur. Namun demikian, perkembangan pemahaman liberalisme didalam
kehidupan masyarakat Indonesia tidak dapat dipungkiri pengaruhnya sudah mulai terasa saat
ini.
Kemunculan fenomena-fenomena sosial dan budaya dalam masyarakat Indonesia saat
ini bisa dijadikan contoh bahwa paham liberalisme sudah mulai marak digandrungi oleh
masyarakat. Berlandaskan kebebasan, paham liberalisme mengarahkan penganutnya untuk
tidak terlalu memperhatikan nilai-nilai moral dan budaya dalam bertindak dan bertingkah
laku di masyarakat. Oleh sebab itu, praktik liberalisme di Indonesia tidak terbuka atau
sebanyak di Amerika Serikat karena beberapa gagasannya sangat bertentangan dengan ajaran
masyarakat Indonesia yang berlandaskan budaya timur, nilai moral, agama dan sosial secara
keseluruhan di setiap aspek-aspek kehidupannya.
Daftar Pustaka