Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN USAHATA TANI

PEMASARAN DALAM USAHATANI

Disusun oleh :

Hasna Dzakiyyah Al Khansa 215040100111004


Daffa Caesar Zevana Sanjiro 215040100111113
Anif Qoriah 215040100111115

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
1. Saluran dan Lembaga Pemasaran
Berikut disajikan hasil penelitian analisis pemasaran tembakau rakyat di
Kabupaten Gianyar (Mudita, ….).

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa terdapat 4 saluran pemasaran


tembakau yang terbentuk, yaitu:
a. Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Pengecer - Konsumen
b. Petani - Pedagang Besar - Pedagang Pengecer - Konsumen
c. Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Besar - Pedagang Pengecer -
Konsumen
d. Petani - Pedagang Pengecer - Konsumen
Dalam saluran pemasaran tersebut, terdapat beberapa lembaga pemasaran yang
berperan dalam menyalurkan produk pertanian kepada konsumen akhir. Yang berperan
sebagai lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang
pengecer. Pedagang pengecer menjadi tujuan akhir dari ketiga pedagang lain karena
pedangan pengecer berperan dalam memasarkan produk pertanian secara langsung
kepada konsumen.

2. Permasalahan yang terjadi


Akibat dari banyaknya lembaga pemasaran, menimbulkan beragam saluran
pemasaran yang berbeda. Perbedaan saluran yang tercipta akan mengakibatkan perbedaan
tingkat harga, laba, biaya dan marjin pemasaran yang diterima setiap pelaku. Selain itu
masalah tersebut juga dipengaruhi oleh tidak adanya pengelola pemasaran tembakau
rakyat di Kabupaten Gianyar sehingga harga yang diperoleh petani cenderung ditentukan
oleh pedagang.

3. Solusi
Salah satu solusi untuk memperkecil marjin pemasaran tembakau rakyat adalah
dengan membentuk kelompok tani tembakau rakyat. Selama ini, pengelolaan sepenuhnya
diserahkan kepada subak cengcengan sebagai sentra produksi tembakau rakyat di
Kabupaten Gianyar, sehingga tidak sampai terjun dalam menangani permasalahan
pemasaran tembakau. Hal ini yang mengakibatkan harga yang diperoleh oleh petani
menjadi dominan ditentukan oleh pedagang. Dengan dibentuknya kelompok tani, maka
posisi tawar menawar akan menjadi lebih baik. Selain itu, dengan dibentuknya kelompok
tani akan memudahkan apabila ada pihak swasta yang ingin menerapkan pola kemitraan.

DAFTAR PUSTAKA
Mudita, K. 2011. Saluran dan Marjin Pemasaran Tembakau Rakyat: Kasus Subak
Cengcengan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. dwijenAgro, 2(2).

Anda mungkin juga menyukai