UNTUK TUTOR
1
TIMPENYUSUN
2
ABSTRAK
Buku panduan Blok Biologi Sel dan Biomolekuler Dasar berisi silabus dan tujuan
pembelajaran serta skenario untuk kegiatan Small Group Discussion(SGD) untuk mahasiswa
semester satu Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Undiksha.
Buku ini juga memuat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan didiskusikan
dalam kegiatan SGD dimana mahasiswa selanjutnya akan mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya dalam kegiatan diskusi panel. Blok ini terutama ditopang oleh bagian Fisiologi,
Histologi, Biokimia, dan Biologi. Adapun topik utama yang dibahas pada blok ini meliputi:
sel dan kehidupan, metabolisme dan siklus seluler, genetika dan biodiversitas, darah dan
sistem retikuloendotelial (SRE). Blok Biologi Sel dan Biomolekuler Dasar berbobot 3 SKS,
akan dilaksanakan dalam 3 minggu. Blok ini terdiri dari 4 kali SGD, 17kali kuliah, dan 3 kali
praktikum.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Buku Panduan Blok ini.
Penyusunan buku panduan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada
mahasiswa maupun dosen tentang tujuan belajar, kegiatan pembelajaran, topik perkuliahan,
alokasi waktu, buku acuan/referensi, dan topik praktikum serta topik yang terintegrasi dalam
Small Group Discussion dan metode assessment yang digunakan.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam proses penyusunan
sampai terbitnya buku ini. Semoga kerja sama semua pihak dalam melaksanakan kegiatan
Blok ini akan lebih ditingkatkan demi keberhasilan pendidikan dokter yang berkualitas. Kritik
dan saran yang membangun sangat kami perlukan guna memperbaiki buku panduan ini di
dalam penyusunan yang akan datang.
Tim Penyusun
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Tim Penyusun 1
Abstrak 2
Kata Pengantar 3
Daftar Isi 4
Pendahuluan 5
Silabus Blok 6
Pemetaan Pembelajaran 10
Peta Konsep Blok 12
Tujuan Pembelajaran Perkuliahan 15
Tujuan Pembelajaran Praktikum 17
Tujuan Pembelajaran Diskusi Kelompok 19
Bahan SGD – 1 21
Bahan SGD – 2 24
Daftar Pustaka 34
5
PENDAHULUAN
Blok Biologi Sel dan Biomolekuler Dasar adalah blok yang mempelajari tentang dasar-dasar sel tubuh secara normal dan darah
manusia, termasuk organ-organ pembentuk darah, komponen-komponen penyusun darah. Pembelajaran materi blok ini ditinjau secara
integratif dari bidang ilmu Biologi, Fisiologi, Histologi, Biokimia, dan Biomedik. Pada akhir pembelajaranblok mahasiswa diharapkan
memiliki dasar pengetahuan berkaitan dengan peran sel-sel tubuh dalam kehidupan organisme dan darah manusia.
6
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
FAKULTAS KEDOKTERAN
SILABUS
7
dan jaringan laboratorium biokimia sel (makro Essential
pengikat mikro molekul, fungsi Haemaotol
3. Menjelaskan protein, albumin) gy,
biokimia sel 2016,Wiley
(makro mikro Blackwell
molekul, Imunobiology
fungsi protein, Janeway
albumin) Mollecular
Biology of
the Cell
Harper
(2015),
Harpers
Illustrated
Biochemstry,
Mc Graw Hill
Education,
Lange, edisi
30
8
kematian sel genomik) 2016,Wiley
6. Menjelaskan Blackwell
Struktur DNA Imunobiology
dan RNA Janeway
(termasuk Stryer L,
dogma sentral) 1997,
7. Menejlaskan Biochemistry,
struktur dan fift edition
aksi kerja
protein (enzim
dan hormon)
Menjelaskan
Genetika dan
mutasi
(keanekaragaman
genomik)
Mahasiswa 1. Menjelaskan Kuliah Sel darah dan 5x100 Histologi Responsi
mampu sel darah dan interaktif SRE,Hematopoesis, Juncquiera Pretest
menjelaskan Darah SRE pembekuan darah Hoffbrand,A. MCQ
dan sistem 2. Menjelaskan Diskusi V., Moss,
retikuloendotelial tentang kelompok P.A.H.,
(SRE) Hematopoesis Essential
3. Menjelaskan Praktikum Haemaotol
tentang laboratorium gy,
Pembekuan 2016,Wiley
darah Blackwell
Kasper,
Braundwal
d, Fauci :
Harrison
Principles
9
of Internal
Medicine,
16 th ed,
2015
Mollecular
Biology of
the Cell
10
PEMETAAN PEMBELAJARAN BLOK
Kuliah IV: dr
Adnyana
Putra ,S.Ked.,M.Kes
Topik: Bioenergitika
Kuliah V: dr
Adnyana
11
Putra ,S.Ked.,M.Kes
Topik:
Termoregulasi
Metabolisme, SGD I. Sel dan Kuliah VI: Dr.dr.I Praktikum IV: Fisiologi Guyton
II Dogma Sentral, kehidupan Made Budiawan, Praktikum Histologi Juncquiera
dan Sub: S.Ked.,M.Kes isolasi dan Hoffbrand,A.V., Moss,
Biodiversitas 1. sel prokariot Topik: metabolisme amplifikasi P.A.H., Essential
dan eukariot energi seluler DNA Haemaotolgy,
2. jaringan epitel Lab: Biomedik 2016,Wiley Blackwell
Rumpun ilmu: Kuliah VII: dr I Imunobiology Janeway
biologi, fisiologi, Ketut Indra Praktikum V: Stryer L, 1997,
histologi, biomedik Purnomo ,S.Ked.,M. Elektrofore Biochemistry, fift
Kes sis edition
Topik: transport sel Lab: Biomedik
Kuliah IX: dr NI
Putu Dewi Sri
W ,S.Ked.,M.Kes
Topik: Siklus sel
Kuliah X: Dr.dr Ni
Kadek Alit
Arsani ,S.Ked.,M.Bi
omed
12
Topik: Kematian sel
Kuliah XI: Dr.dr.Ni
Made Kurnia
WG,S.Ked.,M.Kes
Topik: Struktur
DNA dan RNA
(termasuk dogma
sentral)
Kuliah XIII: dr I
Komang Hendra
Setiawan,S.Ked.,M.
Kes
Topik: Genetika dan
mutasi
(keanekaragaman
genomik)
13
2. Sel darah Topik: struktur dan SRE 2016,Wiley Blackwell
3. SRE fungsi sel darah Lab: Histologi Kasper, Braundwald,
Rumpun Ilmu: Kuliah XV: dr. Putu Fauci : Harrison
histologi, hematologi, AdiSuputra,S.Ked., Principles of Internal
dan patologi anatomi M.Kes Medicine, 16 th ed,
(dasar) Topik: SRE 2015
Mollecular Biology of the
Kuliah XVI: dr.I Cell
Putu Adi
Wibowo,S.Ked.,M.
Kes
Topik:
Hematopoesis
III
Minggu evaluasi Mengikuti jadwal fakultas
14
PETA KONSEP BLOK
Transkripsi
Struktur dan Dogma sentral
Fungsi Sel
Translasi
Replikasi
Sel Eukariot Sel Darah
Sel Prokariot
15
TUJUAN PEMBELAJARAN PERKULIAHAN
BLOK BIOLOGI SEL DAN BIOMOLEKULER DASAR
16
membentuknya membentukny
Mahasiswa a
menjelaskan Sel junction,
hubungan antara sel sel adhesion
berwujud sel dan sel
junction dan sel sel ekstraselular
adhesion matrix
3 Menjelaskan dasar Mahasiswa Makro mikro 1 1 x 100
biokimia sel menjelaskan molekul
komponen biokimia khususnya
dalam sel penghasil
kalori
Komponen
biokimia
dalam sel
meliputi
membrane sel
dan organela
sel
Pengertian
metabolism
sel
(katabolisme,
anabolisme),
protein
(definisi,
bagian, jenis,
fungsi
contohnya
albumin)
17
4 Menjelaskan Mahasiswa mampu Mitokondria II 2 x 100
bioernergitika dan menjelaskan metabolism ATP dan ADP
termoregulasi selular, mekanisme sel sebagai bahan
mendapatkan energy dari energi sel
lingkungan Peran oksigen
dan hydrogen
Mahasiswa mampu dalam
memahami proses regulasi bioenergitika
dalam tubuh sel
Mekanisme
sel
mendapatkan
energy dari
lingkungan
Mekanisme
termoregulasi
tubuh.
18
Menjelaskan komunikasi Mahasiswa Ruangan II 2x 100
5 dan transport trans menjelaskan intraseluler,
membrane serta mengenai matriks ekstraseluler,
homeostasis intraseluler, dan
ekstraseluler, dan interseluler
interseluler Komunikasi
Mahasiswa sel, reseptor
menjelaskan konsep dan pengantar
dasar komunikasi pesan
sel Homeostasis
Mahasiswa sel
menjelaskan Signal
reseptor dan transduction
pengantar pesan Metabolism
Mahasiswa sel, osmosis,
menjelaskan konsep difusi, dan
dasar signal transport aktif
transduction
Mahasiswa
menjelaskan struktur
dan aksi kerja enzim
dan hormon
19
6 Menjelaskan siklus sel, Mahasiswa Pembelahan II 2 x100
pembelahan, fertilisasi dan menjelaskan sel : amitosis,
kematian sel mengenai mitosis,
pembelahan sel meiosis
Mahasiswa Mekanisme
menjelaskan kontrol seluler
mekanisme kontrol Siklus sel :
seluler fase G1, S,
Mahasiswa G2,dan M
menjelaskan siklus serta
sel sitokinesis
Mahasiswa Fase M :
menjelaskan profase,
kematian sel prometafase,
metaphase,
anaphase,
telofase
Meiosis :
meiosis 1 dan
2
Pentingnya
meiosis :
rekombinasi
dan
independent
assortment
Meiosis pada
laki-laki dan
wanita
Kelainan pada
meiosis (non
20
disjunction
pada meiosis
1 dan 2)
Nondisjunctio
n pada mitosis
Apoptosis
7 Menjelaskan materi Mahasiswa Menjelaskan : DNA III 2x 100
genetika manusia dan strukur molekuler packaging dan
dogma sentral termasuk DNA dan RNA pembentukan
kerusakan, perbaikan dan DNA packaging dan Dogma
rekombinasi DNA kromosom central
Struktut dan aksi Komponen
kerja enzim dan kromosom
hormon dan deteksi
Transkripsi, kromosom
translasi, dan Struktur
sintesis protein protein
Kerusakan, Transkripsi
perbaikan dan dan translasi :
rekombinasi DNA Asam amino
esensial
Kerusakan,
perbaikan dan
rekombinasi
DNA (B)
Strukur dan
aksi kerja
enzim dan
hormon
reseptor
21
8 Menjelaskan genetika, Mahasiswa Hokum III 1 x 100
mutasi dan menjelaskan aplikasi mendel I dan
keanekaragaman genomic hokum mendel 1 II
manusia dan 2 dalam Konsep dasar
pewarisan sifat kelainan
genetic penyakit
Mahasiswa genetic
menjelaskan mutasi Macam
kromosomal dan mutasi
genomik Macam
keanekaragam
an genomic
manusia
22
maturasi granulosit intrauterine
dan membandingkan sampai
struktur histologi dewasa
(morfologi da nisi Tahapan
granula sitoplasma) maturasi dan
dari netrofil, diferensiasi
eosinophil, basophil sel sel darah
dan monosit serta di sumsum
menghubungkan tulang
struktur histologi Hematopoietic stem
jenis jenis lekosit cell berdasarkan
dan fungsi sel potensi dan
tersebut kemampuan
berdiferensiasi
10 Menjelaskan histologi, Mahasiswa Haemopoietic II 3 x 100
biokimiawi dan fisiologi menyebutkan growth factor
sel sel darah termasuk haemopitic growth Sumsum
hemostasis (eritrosit, factors tulang :
lekosit, trombosit, dan Mahasiswa perbedaan
hemoglobin) menunjukkan sumsum
morfologi sel darah merah dan
merah, putih kuning
(granulosit dan Metabolism
agranulosit) dan besi dan asam
trombosit termasuk folat
tahapan Kelainan
pembentukan pembekuan
beserta sumsum darah
tulang Inflamasi dan
Mahasiswa lekosit:
menjelaskan peran storage pool
23
netrofil dan dari granulosit
monosit/makrofag dan kinetika
selama respon granulosit
inflamasi akut dalam
(chemotaxis, keadaan
phagocytosis, normal dan
eliminasi dan digesti selama respon
benda asing) inflamasi
Menghubungkan Lekositosi
tanda cardinal dan
inflamasi dengan peningkatan
fungsi lekosit jumlah dari
Mahasiswa jenis-jenis
menjelaskan storage lekosit dalam
pool dari granulosit darah tepi
dan kinetika (basofilia,
granulosit dalam eosinophilia,
keadaan normal netrofilia,
selama respon limfositosis,
inflamsi akut monositosis,
Menjelaskan left
hubungan kelainan shift/pergeser
kongenital dengan an ke kiri
kelainan hematologi serte
Menyebutkan menyebutkan
berbagai kelainan penyebabnya
cytogenetic Trombolitik,
hematologi fibrinopoeisis
Mahasiswa dan
menjelaskan jenis fibrinolitik
dan fungsi Kelainan
24
hemoglobin hematologi
Mahasiswa konginetal
menjelaskan dan sitogenik
komponen, Jenis dan
mekanisme dan fungsi
regulasi hemostasis hemoglobin
Mahasiswa Transport
menjelaskan respon oksigen
fisiologi tubuh bila dengan
terjadi pendarahan hemoglobin :
Mahasiswa oxyhemoglobi
menjelaskan n dan
mengenai cascade methemoglobi
pembekuan darah n
dan faktor faktor Mekanisme
pembekuan darah dan regulasi
Mahasisa menjelaskan hemostasis
klasifikasi gangguan Cascade
hemostasis pembekuan
darah dan
faktor
pembekuan
darah
Terminology
dan arti
berbagai
manifestasi
klinis
pendarahan :
pendarahan
bintik,
25
merembes,
memencar,
petekia,
purpura,
hematom,
ekimosis,
hemoptoe,
hematemesis
melena,
hematokesia,
perdarahan
gusi,
epistaksis,
pendarahan
intracranial,
menorrhagia,
metrorrhagia,
hematros,
hematuria
Komponen
dalam
hemostasis
Fase-fase
hemostasis
Peran endotel
dalam
hemostasis
(aktifitas
antitrombotik
dan
protrmbotik)
26
Struktur dan
fungsi
trombosit
(komponen
lipid dan
protein
membrane
trombosit,
reseptor
membrane,
sitoskeleton,
granula
sitoplasma
dan sistem
kanalikular
membrane
trombosit)
dan
menghubungk
annya dengan
peran
trombosit
dalam
hemostasis
Proses aktivasi,
sekresi, agregasi,
dan adhesi
trombosit
(termasuk peran
glikoprotein
membrane Ib dan
27
IIb/IIIa, thrombin,
kolagen, ADP,
faktor von
Willebrand ,
fibrinogen,
siklooksigenase,
asam arakidonat,
tromboksan A2,
nitric oksid, dan
prostasiklin).
11 Menjelaskan fisiologi Mahasiswa mampu Histologi sistem II Kuliah IV 1x 100 menit
cairan tubuh (cairan menjelaskan hubungan limfatika
intrasel dan ekstrasel, anatomi sistem limfe Maturasi
termasuk plasma darah dan dan aliran cairan intra granulosit dan
sistem limfatika. ekstra sel menuju membandingkan
jaringan limfe. struktur histologi
Menjelaskan perbedaan (morfologi dan isi
karakteristik pembesaran granula
kelenjar limfe pada sitoplasma dari
infeksi/inflamasi akut dan netrofil,
limfadenopati pada eosinophil,
keganasan. basophil, dan
monosit serta
menghubungkan
struktur histologi
jenis-jenis
leukosit dengan
fungsi sel-sel
tersebut.
28
VI. TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM
BLOK BIOLOGI SEL DAN BIOMOLEKULER DASAR
29
VII. TUJUAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK
BLOK BIOLOGI SEL DAN BIOMOLEKULER DASAR
TUTOR:
1. dr.I Made Kusuma Wijaya,S.Ked.,M.Kes
2. dr.Adnyana Putra,S.Ked.,M.Kes
3. Dr.dr.I Made Budiawan,S.Ked.,M.Kes
4. dr.I Ketut Indra Purnomo,S.Ked.,M.Kes
5. dr.Ni Putu Dewi Sri Wahyuni,S.Ked.,M.Kes
6. Dr.dr.Ni Made Kurnia Widiastuti Giri,S.Ked.,M.Kes
7. dr.I Komang Hendra Setiawan,S.Ked.,M.Kes
8. dr.Ni Nyoman Mestri Agustini,S.Ked.,Sp.N.,M.Biomed
BAHAN SGD
JAWABAN
1. - Struktur dan fungsi membran sel
Membran sel ( cell membrane, plasma membrane,plasmalemma) adalah
lapisan yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka yang
memisahkan sel dengan lingkungan diluar sel (kecuali pada sel tumbuhan, bagian
luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall).Yang fungsinya untuk
melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam
sitoplasma.
2. Perbedaan komposisi cairan intraseluler dan ekstraseluler
cairan intraseluler adalah cairan dalam sel sedangkan cairan ekstraseluler adalah
cairan yang terletak di luar sel. Cairan intraseluler terdiri dari air dan larut protein
dan zat terlarut sedangkan cairan ekstraseluler terdiri dari plasma darah, cairan
interstitial, getah bening dan cairan transelular. Kehadiran protein dan asam
amino adalah fitur cairan intraseluler sedangkan cairan ekstrasel tidak
mengandung protein dan asam amino. Cairan intraseluler mengandung ion lebih
sedikit sedangkan cairan ekstraseluler mengandung lebih ion. cairan intraseluler
berisi organel untuk memecah hadir glukosa dalam untuk menghasilkan energi
tetapi cairan ekstraselular tidak mengandung organel apapun.
3. Mekanisme transport pasif yang melewati membrane sel
Transport pasif adalah jenis transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak
memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Ada 3 jenis transport pasif
yaitu difusi, osmosis dan difusi terbantu.
Difusi. peristiwa mengalir atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi
hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi. Contoh difusi diantaranya pemberian gula pada cairan teh
tawar yang lambat laun cairan menjadi manis.
Osmosis. di mana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif
permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik, yaitu larutan yang
memiliki konsentrasi terlarut tinggi; larutan hipotonik yaitu larutan dengan
konsentrasi terlarut rendah; dan larutan isotonik yaitu dua larutan yang memiliki
konsentrasi terlarut sama. Apabila terdapat dua larutan dengan konsentrasi yang
tidak sama, maka molekul air melewati membran hingga kedua larutan seimbang.
Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat
(tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang
bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan larutan hipotonik memiliki lebih
banyak molekul air yang bebas (tidak terikat molekul terlarut), sehingga lebih
banyak molekul air yang melewati membran. Karena itu, dalam osmosis aliran
netto molekul air yaitu dari larutan hipotonik ke hipertonik
Difusi terbantu. ranspor pasif difusi yang membutuhkan bantuan protein, seperti
enzim. Contoh transpor pasif melalui difusi terbantu dapat ditemukan pada bakteri
E. coli. Jika dipindahkan ke medium yang mengandung laktosa, maka bakteri
tersebut metabolismenya akan menurun. Salah satu penyebabnya yaitu membran
selnya tidak bisa dilalui oleh laktosa (impermeabel). Namun setelah beberapa
menit, laktosa mulai bisa masuk karena terbentuknya enzim permease dalam sel.
Enzim permease adalah protein membran sel yang membuatkan jalan bagi laktosa
agar bisa melintasi dua lapis fosfolipid membran sel. Difusi tergantung pada suatu
mekanisme transpor dari membran sel seperti permease ini disebut dengan difusi
terbantu
4. Perbedaaan struktur dan fungsi antara sel eukariot dan prokariot.
5. Siklus sel terdiri dari beberapa fase. Jelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada setiap fase.
Siklus sel meliputi perubahan sel untuk menghasilkan yang baru, sel keturunan.
Ada dua bagian utama dari siklus sel: mitosis dan interfase. Mitosis. Pembelahan
pada sel somatik yang menghasilkan sel anakan yang sama dengan sel induk.
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang melalui tahap-tahap
pembelahan tertentu, yaitu: profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase
(PRMAT). Sebelum melalui tahap pembelahan mitosis, sel mempunyai fase
dalam persiapan pembelahan yang disebut interfase (G1, S, G2). Pembelahan
mitosis memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Terjadi pada pembelahan sel tubuh
(somatis); Bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi; Menghasilkan dua sel
anak yang identik dengan sel induk semula. Interfase. Sebuah sel harus
mempersiapkan untuk mitosis. Persiapan meliputi pertumbuhan, sintesis DNA,
pertumbuhan sel kemudian memperbanyak dan sintesis protein. Ketiga tahapan
dikenal sebagai G1 atau gap 1, S atau sintesis, dan G2 atau gap 2. Gap disebut
demikian karena ada waktu istirahat atau jeda antara sintesis DNA dan mitosis.
Interfase menempati hampir semua siklus sel. Sebuah sel akan menghabiskan
90% sampai 95% dari waktu dalam interfase. Ada pengecualian pada beberapa sel
reproduksi yang secara cepat, termasuk sel-sel embrio, yang melewatkan fase G1
dan G2. Sel-sel ini mengalami hanya replikasi DNA dan mitosis.
6. Peristiwa dalam setiap fase mitosis
Mitosis, Pembelahan pada sel somatik yang menghasilkan sel anakan yang sama
dengan sel induk. Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang melalui
tahap-tahap pembelahan tertentu, yaitu: profase, prometafase, metafase, anafase,
dan telofase (PRMAT). Sebelum melalui tahap pembelahan mitosis, sel
mempunyai fase dalam persiapan pembelahan yang disebut interfase (G1, S, G2).
Pembelahan mitosis memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Terjadi pada pembelahan
sel tubuh (somatis); Bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi; Menghasilkan
dua sel anak yang identik dengan sel induk semula
Profase. Pada profase, nukleolus menghilang dan kromatin datang bersama-sama
ke dalam bundel sebagai kromosom. Sentriol, mulai bergerak menjauh dari
wilayah inti. Ketika sentriol bergerak terpisah, helai serat terbentang pada sel.
Serat spindle juga menghubungkan ke kromatin dengan cara kinetokor.
tahapannya sebagai berikut:
Serat-serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi menjadi
kromosom diskret, yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya
Nukleolus mereduksi/lenyap
Setiap kromosom terduplikasi tampak sabagai dua kromatid saudara
identik yang tersambung pada sentromernya
Gelendong mitotik mulai terbentuk
Sentrosom-sentrosom bergerak saling menjauhi
Prometafase.
Selaput nukleus terfragmentasi
Mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini dpt
memasuki nukleus
Kromosom menjadi semakin terkondensasi
Masing-masing kromosom memiliki kinetokor
Beberapa tubulus melekat pd kinetokor dan disebut mikrotubulus
kinetokor
Mikrotubulus yang tidak melekat pd kinetokor disebut mikrotubulus non-
kinetokor
Metafase. Serat spindle telah sepenuhnya terbentang padasel oleh sentriol.
Kromosom telah diselaraskan di tengah sel oleh serat ini.
Sentrosom kini berada pada kutub-kutub yang berseberangan
Kromosom berjejer pada lempeng metafase, yaitu bidang khayal yg ada di
pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong
Sentromer-sentromer kromosom berada di lempeng metafase
Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke
mikrotubulus kinetokor yangg berasal dari kutub yang berlawanan
Letak kromosom berada di bidang pembelahan ini menyebabkan
pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan
yang baru, benar-benar rata dan sama jumlahnya.
Anafase.
Anafase dimulai ketika protein kohesin terbelah. Sehingga memungkinkan
kedua kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba.
Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung-
ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek.
Sel kemudian memanjang saat tubulus non-kinetokor memanjang
Pada akhir anafase, kedua ujung sel memiliki koleksi kromosom yang
sama lengkap
Kromosom terpisah selama anafase. Serat spindle diambil dalam menuju sentriol.
Kegiatan menarik ini menyebabkan kromosom untuk memisahkan pada titik pusat
yang disebut sentromer. Mutasi serat spindle penting untuk memastikan setiap sel
mendapatkan jumlah kromosom yang tepat.
Telofase.
Dua nukleus terbentuk dalam sel
Selaput nukleus muncul dari fragment2 selaput nukleus sel induk dan
bagian2 lain dari sistem endomembran
Nukleolus muncul kembali
Kromosom menjadi kurang terkondensasi
Mitosis: pembelahan satu nukleus menjadi dua nukleus yang identik
secara genetik sekarang sudah selesai
Kromatid tiba di kutub sel. Kedua set lengkap kromatid akan bertindak sebagai
dasar untuk inti baru dalam setiap sel. Kromosom akan mulai menghilang, dan
inti mulai terbentuk. Ada juga gerakan jepitan di tengah sel.
7. Gambar dan jelaskan mengenai jaringan epitel dan jaringan ikat.
SGD 2: Hematologi
Kasus 2 :
Seorang laki-laki 28 tahun datang ke PMI untuk melakukan donor darah. Laki-laki
tersebut melakukan donor darah secara rutin setiap 3 bulan.
Pertanyaan kelompok:
1. Jelaskan komponen darah normal dan karakteristiknya
2. Jelaskan fungsi dari berbagai komponen darah (plasma dan sel darah)
Jawaban
1. Komponen darah normal dan karakteristiknya
2. Fungsi dari berbagai komponen darah (plasma dan sel darah)
Hall, J.E. 2016. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. Philadelphia, PA:
Elsevier.
Harper. 2015. Harpers Illustrated Biochemstry, Mc Graw Hill Education, Lange, edisi 30.
Hoffbrand,A.V., Moss, P. and Pettit, J.E. 2014. Essential Haematology. Chichester,
Wiley-Balckwell.
Karp, G. 2013. Cell and molecular biology: concepts and experiments. Hoboken, NJ,
John Wiley.
Kasper, D.L., Fauci, A.S., Hauser, S.L., Longo, D.L., Jameson, J.L., and Loscalzo, J.
2015. Harrison’s principles of internal medicine.
Klein, J. and Horejsi, V. 1999. Immunology. Blackwell Science.
Lehninger. 2001. Principles of Biochemistry. Fourth edition.
Mescher, A.L. and Junqueira, L.C.U. 2013. Junqueira’s basic histology: text and atlas.
New York, McGraw-Hill Medical.
Rodwell, V. 2015. Harper’s Illustrated Biochemistry. New York, McGraw-Hill
Education.
Stryer. 1997. Biochemistry. Fifth edition.