Anda di halaman 1dari 5

Dampak Kebakaran Hutan bagi

Pernapasan manusia

Kebakaran hutan memang sering terjadi yang di akibatkan kelalaian


manusia,tetapi kebakaran hutan biasanya terjadi di lahan gambut.Kebakaran
hutan di lahan gambut berpotensi lebih besar dikarenakan fungsi penyerapan
air pada gambut yang sangat kering sulit dilakukan karena gambut sudah tidak
berfungsi sebagai tanah sama seperti kayu kering. Berikut penyebab
kebakaran:
1.Ketika lahan gambut kering,api kecil atau bahkan rokok bisa memicu
kebakaran.
2.Api bisa menyebar hingga lapisan gambut dalam yang kedalamannya bisa 4
meter.
3.Walaupun api di permukaan sudah padam, bukan berarti api di lapisan dalam
juga padam.
4.Api bisa bertahan berbulan-bulan bahkan menjalar ke tempat lain.
Dilansir dari Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) mencatat luas lahan terbakar di seluruh wilayah Indonesia
mencapai 857.000 hektare yang teridentifikasi dari Januari hingga September
2019.Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan bahwa
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut tidak hanya terjadi di lahan
gambut tetapi juga lahan mineral."Data KLHK mencatat luas karhutla dari
Januari hingga September 2019 sebesar 857.756 ha [hektare] dengan rincian
lahan mineral 630.451 ha dan gambut 227.304 ha," ujarnya seperti keterangan
resmi, Selasa (22/10/2019).Data Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan mencatat bahwa luas lahan gambut terbakar mencapai 227.000 ha.
Karhutla di lahan gambut paling besar berada di di Kalimantan Tengah dengan
luasan 76.000 ha.Untuk di lahan mineral terjadi di Nusa Tenggara Timur, seluas
119.000 ha. Karhutla di lahan mineral terjadi di seluruh provinsi di Indonesia
dengan luasan terdampak yang terkecil3 di Provinsi Banten dengan 9 ha.
Berikut ini luasan lahan terdampak baik mineral dan gambut di beberapa
provinsi yang sering terjadi karhutla setiap tahunnya. Luas lahan terbakar di
Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) 134.227 ha, Kalimanan Barat (Kalbar)
127.462 ha, Kalimantan Selatan (Kalsel) 113.454 ha, Riau 75.871 ha, Sumatera
Selatan (Sumsel) 52.716 ha dan Jambi 39.638 ha.Berdasarkan data KLHK, total
luasan lahan terbakar hingga September 2019 ini lebih besar dibandingkan
luasan karhutla dalam 3 tahun terakhir. Luas karhutla pada 2018 sebesar
510.000 ha, sedangkan pada 2016 sebesar 438.000 ha. Data BNPB per Selasa
(22/10/2019), pukul 08.00 WIB mencatat masih terjadi karhutla di sejumlah
wilayah di Indonesia. Titik panas atau hot spot teridentifikasi di enam provinsi
yang menjadi perhatian BNPB, yaitu Sumsel 153 titik, Kalteng 44 titik, Kalsel 23
titik, Kalbar 5 titik, dan Jambi 2 titik.Data tersebut berdasarkan citra satelit
modis-catalog lapan pada 24 jam terakhir. Masih adanya titik panas
berpengaruh terhadap kualitas udara di wilayah terdampak. Data kualitas yang
diukur dengan parameter PM 2,5 mengindikasikan kualitas pada tingkat baik
hingga tidak sehat.Berikut ini rincian kualitas udara yang diukur dengan PM 2,5
di enam provinsi, yaitu Sumsel tidak sehat (136), Jambi tidak sehat (102),
Kalteng tidak sehat (101), Kalsel tidak sehat (60), Riau sedang (27). Hanya
Kalimantan Barat kualitas udara menunjukkan tingkat baik (5) meskipun
terdapat titik panas.

Apa sih dampak kebakaran hutan bagi pernapasan manusia?.Kebakaran


hutan memang banyak mengakibatkan dampak seperti menggangu
pernapasan manusia.Berikut dampak kebakaran hutan bagi pernapasan
manusia:
1.Iritasi Saluran Pernapasan

Partikel yang terbakar dan terhembus sebagai asap, dan ketika masuk ke
saluran pernapasan akan menyebabkan iritasi di sel-sel pada saluran
pernapasan akan menyebabkan iritasi di sel-sel pada saluran pernapasan,baik
di laring dan faring (tenggorokan) maupun paru-paru.

2.Memicu Serangan Asma


Partikel asap akan menyebabkan pengendapan di cairan dalam paru-
paru.Pengendapan ini akan memicu terjadinya serangan asma.Serangan asma
ini ditandai dengan susah nafas dan perasaan berat saat bernafas.
3.Menyebabkan Kanker Paru-Paru

Zat-zat berbahaya dalam kebakaran hutan dapat merusak sel paru-paru,yang


menyebabkan sel paru-paru mengalamai pertumbuhan yang tidak normal,dan
menyebabkan terjadinya kanker paru-paru.
Jadi kebakaran hutan tidak hanya terjadi di lahan gambut tetapi juga terjadi
di lahan mineral.Kebakaran hutan biasa terjadi karena api kecil,rokok,dll yang
bisa mengakibatkan kebakaran besar.Dampak dari kebakaran itu juga bisa
menganggu pernapasan manusia.Jadi mulai dari sekarang cegahlah kebakaran
dengan berhati-hati dan jangan membuang rokok sembarangan karena dapat
mengakibatkan kebakaran hutan.

Anda mungkin juga menyukai