Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

PADA Tn. AR DENGAN DIAGNOSA KATARAK SENILIS IMMATUR


OCCULI DEXTRA (KSI OD)
TINDAKAN OD PHACO + IOL (Intra Ocular Lens)
DI RUANGAN CENTRAL OPERATING THEATRE (COT) GEDUNG A
RS PTN UNIVERSITAS HASANUDDIN

Oleh:

AYU HASTUTI

R014211060

PRAKTEK PEMINATAN KLINIK KEPERAWATAN PERIOPERATIF


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
A. BIODATA PASIEN
Nama Pasien : Tn.AR

Umur : 61 Tahun

Agama : Islam

No RM : 138827

Diagnosa Medis : Katarak Senilis Immatur, Occuli Dextra

Diagnosa pre op : Katarak Senilis Immatur, Occuli Dextra

B. RINGKASAN RIWAYAT PENYAKIT DAN TUJUAN PEMBEDAHAN


Tn. AR masuk ke ruang operasi dengan diagnose medis KSI OD.
Pasien datang ke poliklinik mata RS Unhas dengan keluhan penglihatan
kedua matanya buram sejak 5 bulan yang lalu. Namun klien mengatakan jika
penglihatan mata disebelah kanan lebih buram dari mata sebelah kiri. Klien
mengatakan penglihatannya seperti tertutup kabut dan terasa buram saat
melihat dari jarak yang lebih jauh. Keluhan ini dirsakan baik pada malam hari
maupun pada saat siang hari. Sekarang klien mengeluh penglihatannya
semakin buram. Klien adalah pensiunan yang jarang keluar rumah. Namun
saat beraktivitas diluar rumah klien tidak memakai kacamata pelindung.

PRE OPERASI

1. Keluhan Utama: Klien merasa cemas

2 Riwayat Penyakit : □ DM □ Asma □ Hepatitis □ Jantung □ Hipertensi □ HIV

3. Riwayat Operasi/anestesi : Ada Tidak ada

4. Riwayat Alergi : □ Ada, sebutkan.................. Tidak ada

5. Jenis Operasi: Elective

6. TTV: Suhu :36,50C, Nadi :86x/mnt, Respirasi :18 x/mnt, TD :150/90 mmHg

7. TB/BB: 175 cm/- Kg


8. Golongan Darah: - Rhesus: -

RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL

Status Emosional: □ Tenang □ Bingung √ Kooperatif □ Tidak Kooperatif


9.
□ Menangis □ Menarik diri

10. Tingkat Kecemasan: □ Tidak Cemas √ Cemas

11. Skala Cemas:

□ 0 = Tidak Cemas

 1 = Mengungkapkan kerisauan

□ 2 = Tingkat perhatian tinggi

□ 3 = Kerisauan tidak berfokus

□ 4 = Respon simpate-adrenal

□ 5 = Panik

12. Skala Nyeri menurut VAS (Visual Analog Scale)

Tidak nyeri Nyeri Ringan Nyeri Nyeri Sangat Nyeri Nyeri Tak

□ 2-3 Sedang Berat


□ 8-9 Tertahankan
0-1
□ 4-5 □ 6-7 □ 10
13. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:
Normal
Jika Tidak Normal, Jelaskan
Ya Tidak

Kepala √ - Kepala simetris, tidak teraba


benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Wajah klien tampak tegang
- Katarak pada mata dan
penglihatan buram
- Konjungtiva tidak tampak
anemis
- Hidung tidak ada sekret
- Mulut tampak bersih
- Daun telinga tampak bersih
dan tidak ada nyeri tekan
Leher √ - Tidak ada pembesaran thyroid

Dada √ - Tidak ada kelainan

Abdomen √ - Tidak ada pembesaran


abdomen
Genitalia √ - Tidak ada kelainan

Integumen √ - Tidak ada kelainan

Ekstremitas √ - Tidak ada kelainan

C. INTRA OPERASI
1. Anastesi dimulai jam : 09.27 WITA
2. Pembedahan dimulai jam : 09.30 WITA
3. Jenis anastesi :□ General ETT □Umum □ Lokal (mata) □ Nervus blok □…
Spinal
4. Posisi operasi : √Terlentang/Supine □litotomi □ tengkurap/knee chees □
lateral: □ kanan □ kiri □ lainnya......
5. Catatan Anestesi: -
6. Pemasangan alat-alat : Airway: □ Terpasang ETT no :…….. □ Terpasang
LMA no:......... □ OPA □ O2 Nasal
7. TTV: Suhu: 36 C, Nadi: 78x/mnt, □Teraba √ Kuat, □ Lemah, √
o

Teratur, □ Tidak Teratur, RR :16x/mnt, TD: 130/90 mmHg, Saturasi :


SPO2: 100%

8. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas


Normal
Keterangan
Ya Tidak
Kepala √ - Prosedur pembedahan pada mata kanan
Leher √ - Tidak dapat dikaji
Dada √ - Tidak dapat dikaji
Abdomen √ - Tidak dapat dikaji
Genitalia √ - Tidak dapat dikaji
Integumen √ - Kulit teraba dingin
Ekstremitas √ - Aktif dapat bergerak bebas
Total cairan masuk
□ Infus :-
□Tranfusi :-
□Total cairan keluar : -
□ Urine :-
□ Perdarahan :-
□ Balance cairan :-
9. Instrument yang digunakan (alat dan bahan)
Alat On Steril
 Meja mayo, meja trolli, meja operasi
 Oksigen sentral
 Tiang infus
 Mikroskop
 Tempat sampah infeksi dan non infeksi
 Safety box untuk benda tajam (jarum benang jahit, jarum disposible,
potongan ampul, pisau bedah (blade)
 Kursi
 Televisi
 Mesin phaco

Linen Steril Set


 4 jas operasi/gaun
 2 duk kecil
 1 duk besar tanpa lubang
 1 duk lubang

Alat Steril
 Kom(Round Bowl) : 2 buah
 Eye speculum : 1 buah
 Gunting drape : 1 buah
 Pinset kornea/collibri : 1 buah
 Needle holder 6.0 : 1 buah
 Ultrata/pinset kapsul : 1 buah
 Sinskey hook : 1 buah
 Chopper hook : 1 buah
 Pinset lensa : 1 buah
 Phaco handpiece : 1 buah
 Irigasi aspirasi handpiece : 1 buah
Bahan Habis Pakai (BHP)

 Balance salt solution : 1 buah


 Spoit 10 cc : 3 pcs
 Spoit 5 cc : 1 pcs
 Spoit 3 cc : 1 pcs
 Spoit 1 cc : 4 pcs
 Transfuse set untuk mesin phaco :
 Gloves steril 6,5 : 2 buah
 Gloves steril 7,5 : 2 buah
 Visco kohesif : 1 pcs
 Tripan blue : 0.5 cc
 Carbacol : 1 pcs
 Eye drape : 1 pcs
 Lidokain HCl 2% : 4 ampul
 Ephinefrin : 1 ampul
 Povidone iodine 5% : 10 cc
 Keratome knife : 1 pcs
 Stab knife/Sideport : 1 pcs
 Intra ocular lens (IOL) : 1 pcs
 Kasa steril : 2 lembar
 Cotton bud : secukupnya
 Dop mata : 1 pcs
 LFX dan Xitrol : masing-masing 1 pcs

10. Pelaksanaan Pembedahan


Perawat Tugas

Perawat sirkuler  Melakukan pengkajian pre dan intra op.


(sirculating nurse)  Melakukan time out
 Melaksanakan managemen sirkuler (non
steril) yakni menyiapkan ruang operasi dan
alat-alat selama operasi berlangsung
 Menyiapkan bed operasi
 Membatu pelaksanaan gowning/mengikat jas
tim bedah
 Mengatur alat-alat yang akan dan telah
digunakan
 Menghitung dan mendokumentasikan
penggunaan alat dan bahan selama dan
setelah operasi

Perawat scrub  Melakukan drapping dan


instrumen (scrub meyiapkan/membuka alat steril yang
nurse) dibutuhkan tanpa menyentuh area steril
 Melaksanakan teknik steril selama
pembedahan
 perawat scrub bertanggung jawab dalam
pengambilan alat-alat steril di meja operasi
yang telah di siapkan bersama perawat
sirkuler
 Bertugas mengambil serta memberikan alat
steril kepada dokter bedah
 Bersama perawat sirkuler menghitung dan
menjaga kelengkapan alat dan bahan selama
dan setelah operasi

SOP tindakan :
a) Cuci tangan bedah dan memakai jas steril serta sarung tangan steril
b) Menyiapkan meja instrument memakai duk mayo
c) Susun instrument sesuai kebutuhan
d) Siapkan bahan habis pakai
- BSS
- Spoit 10 cc = 3 pcs
- Spoi 5 cc = 1 pcs
- Spoit 3 cc = 1 pcs
- Spoit 1 cc = 4 pcs
- Visco HPMC = 1 pcs
- Visco kohesif = 1 pcs
- Tripan blue = 1 pcs
- Carbacol = 1 pcs
- Eye drape = 1 pcs
- Lidocaine HCL 2 % = 2 amp
- Lidocaine HCL 2%+Epinephrine = 2 amp+1 amp
- Povidone iodine 5% = 10 cc
- Keratome knife = 1 pcs
- Stab knife = 1 pcs
- Sarung tangan steril = sesuai kebutuhan
- Transfuse set = 1 pcs
- IOL = 1 pcs
- Kasa steril = 2 pcs
- Cotton bud= secukupnya

e) Siapkan lidokain via intrakameral menggunakan spoit 1 cc


f) Siapkan trippan blue
g) Siapkan jarum ccc
h) Siapkan visco elastis (HPMC) dan visco elastis kohesif
i) Siapkan BSS steril dan hidrasi mata menggunakan betadine 2,5%
j) Pelaksanaan operasi :
- Asepsis di dalam dan di luar area operasi dengan povidone iodine 5% di
area operasi dengan betadine menggunakan gerakan melingkar dari
dalam ke luar.
- Pasang duk kepala dan duk badan, lalu keringkan area operasi dengan
kasa steril kemudain pasang eye drape
- Gunting eye drape dan pasang speculum mata
- Perhatikan untuk selalu menyiram mata setiap 1-2 menit atau berikan
visco HPMC dipermukaan kornea untu menghindari kornea kering
- Berikan lidocaine subkonjungtiva, berikan cotton bud untuk meratakan
anastesi local subkonjungtiva
- Berikan keratome untuk membuat insisi utama
- Berikan lidocaine intrakameral lalu berikan trippan blue
- Berikan BSS steril untuk irigasi intracameral atau tripan blue
- Berikan viscoelastis kohesif
- Berikan jarum sistome/sideport dan collibris
- Dilakukan prosedur CCC (membuka kapsul anterior)
- Berikan stab untuk membuka sideport
- Berikan BSS untuk dilakukan hidroseksi
- Berikan sinski hook untuk memutar massa lensa/katarak
- Berikan visco dispersive HPMC untuk mengisi kapsul lensa dan
melindungi endotel
- Dilakukan prosedur phacoemulsification
- Berikan visko HPMC untuk mengisi COA
- Berikan irigasi aspirasi handpiece untuk membersihkan sisa korteks
- Berikan sinski/kunglen untuk memposisikan IOL
- Berikan carbacol untuk mengecilkan kembali pupil
- Berikan BSS steril, dilakukan hidrasi kornea untuk menutup luka insisi
- Berikan antibiotic intrakameral (LFX 0,1 cc)
- Berikan cotton bud+povidone iodine 5% dan berikan antibiotic tetes
k) Lepas speculum, eye drape, dan bersihkan area operasi dengan kasa lembab
lalu kering
l) Lepas duk kepala dan duk badan
m) Pasang kasa dan eye dop

11. Peran Mahasiswa


Pada operasi ini, mahasiswa sebagai perawat scrub dan sirkuler
dengan tetap didampingi oleh perawat sambil melakukan observasi
tindakan operasi yang dilakukan mulai dari pre, intra, dan post operasi.

D. POST OPERASI
1. Pasien pindah ke : PACU, Jam 10.35 WITA
2. Keluhan saat di RR : □ Mual □ Muntah □Pusing □ Nyeri luka operasi □
Kaki terasa baal □ Menggigil □ lainnya: klien tidak nyaman pada mata kanan
3. Keadaan umum : √ Baik □Sedang □ Sakit berat
4. TTV :Suhu:36 C, Nadi: 80 x/mnt, RR: 18 x/mnt, TD: 150/90 mmHg,
o

Saturasi O2: 100%


5. Kesadaran : √ CM □ Apatis □ Somnolen □ Soporo □ Coma

6. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:


Normal
Jika Tidak Normal, Jelaskan
Ya Tidak
Kepala √ - Luka bekas operasi pada mata kanan
Leher √ - Tidak ada kelainan
Dada √ - Tidak ada kelainan
Abdomen √ - Tidak ada kelainan
Genitalia √ - Tidak ada kelainan
Integumen √ - Kulit teraba dingin

Tid Nye Nyeri Nye San Nyeri


ak ri Sed ri ga Tak
ny Ri ang Be t Terta
er ng rat
i an □ N hank

□ ye an
0-
6-
□ □ 10
7
1 8-
9

Ekstremitas √ - Bergerak aktif dan bebas

Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale)


ANALISA DATA

SYMPTOM PROBLEM ETIOLOGI


PRE OPERASI
DS : Ansietas Ancaman status terkini
- Klien mengatakan sedikit khawatir
karena akan menjalankan operasi
DO :
- Raut wajah tampak gugup dan tegang
- Klien memegang tangan keluarganya
sebelum memasuki kamar operasi
- Skala cemas 1 (mengungkapkan
kerisauan)
- TTV :
- Suhu : 360C, Nadi :80x/mnt, Respirasi :20
x/mnt, TD :110/80 mmHg
INTRA OPERASI
DS :

Faktor risiko :
Prosedur invasif yaitu tindakan Risiko infeksi Prosedur invasif
ureterorenoscopy dan pemasangan DJ Stent

POST OPERASI

DS : Hipotermia Terpajan suhu


Klien mengatakan kedinginana lingkungan yang
DO : rendah
Klien tampak menggigil dan menarik
selimutnya

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre operasi:
1. Ansietas b.d ancaman pada status terkini
Intra Operasi :
1. Risiko infeksi dengan faktor risiko prosedur
invasif
Post Operasi :
1. Hipotermia b.d terpajan suhu lingkungan rendah
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (PNDS)
PRE OP
No. DIAGNOSA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Ansietas 0550: Pasien atau keluarga menunjukkan Menentukan tingkat pengetahuan (A.530.1)
(00146) pengetahuan tentang tanggapan yang 1. Mengidentifikasi pemahaman tentang prosedur
diharapkan terhadap prosedur operasi perioperatif yang akan diiikuti
2. Mengidentifikasi faktor fisiologis yang dapat
Pengetahuan meningkat tentang prosedur mengganggu pemberian informasisecara efektif seperti
pelaksanaan operasi yang akan dilakukan gangguan sistem indra, kesadaran, dan pendidikan.
Memberikan gambaran tentang pembedahan (A.510.3)
1. Pasien dapat mengungkapkan perasaannya 1. Verifikasi tentang prosedur pembedahan pada pasien
secara verbal 2. Mendorong pasien untuk mengungkapkan pemahaman
2. Pasien memahami situasi yang dialami dan prosedur secara verbal
mampu menerapkan harapan yang realistis 3. Identifikasi verbal pasien mengenai ketakutan,
terhadap keadaanya ketidakpastian,atau kekhawatiran yang dialami
3. Pasien dan keluarga mampu memanfaatkan Menilai mekanisme koping (A.510.6)
fasilitas pelayanan dan berkomunikasi dengan 1. Tinjau keefektifan pola koping pasien
petugas ruang operasi dalam mengatasi 2. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan
kecemasan 3. Menentukan metode komunikasi dan dukungan yang
paling efektif
Menerapkan pemberian dukungan psikologis (Im.510)
1. Menilai tanda dan gejala kecemasan/ketakutan
(misalnya, insomnia pra operasi, otot-otot, tremor, lekas
marah, perubahan nafsu makan, gelisah, diaphoresis,
takipnea, takikardia, tekanan darah berat, wajah pucat
atau kemerahan, perilaku penarikan)
2. Mengenalkan dan menjelaskan tentang kegiatan selama
di ruang COT
3. Menjelaskan tujuan persiapan pra operasi sebelum
implementasi
Mengevaluasi respon terdadap informasi/tindakan yang
diberikan (E.550)
1. Mengamati dan mengevaluasi respons pasien dan
keluarga terhadap pengetahuan dan penjelasan yang telah
diberikan
2. meminta pasien dan keluarga mejelaskan ulang informasi
yang diberikan
3. mendorong pasien dan anggota keluarga untuk
mengkomunikasikan pemahaman tentang tindakan pra
operasi
INTRA OP
2 Risiko infeksi O.60 : Extraneous Object Menerapkan teknik aseptik (Im.300)
(00004) Pasien terbebas dari tanda dan gejala injury 1. Menetapkan dan memelihara area operasi agar tetap
akibat objek asing dalam kondisi steril
1. fleksi dan ekstensi ekstermitas tanpa 2. Menerapkan prinsip teknik aseptik
bantuan, mati rasa atau kesemutan pada 3. Menjamin sanitasi lingkungan perioperative
ekstermitas disangkal. 4. Mematuhi kewaspadaan standar dan berbasis transmisi
2. Bebas dari perubahan warna, 5. Tutup luka saat prosedur selesai
pembengkakkan, dan pengerasan pada kulit 6. Merawat tempat sayatan, tempat alat invasif
akibat infeksi
3. Nadi dan tekanan darah dalam kisaran yang Melindungi dari kontaminasi silang (Im.300.1)
diharapkan : nadi perifer teraba dan kulit 1. Minimalkan kontaminasi silang dengan memahami dan
terasa hangat menerapkan praktik pengendalian infeksi saat
menyiapkan instrumen dan perlengkapan untuk
O.280: Pasien terbebas dari tanda dan gejala digunakan
infeksi 2. Mengikuti protokol yang ditetapkan untuk desinfeksi
1. Pasien memiliki luka bedah yang bersih, tingkat tinggi
terutama tertutup yang ditutupi dengan 3. Menerapkan teknik aseptik Pantau bidang steril
pembalut kering dan steril saat keluar dari 4. Pastikan pintu ke OR mengingatkan tertutup
OR mengharapkan lalu lintas pasien dan personel yang
2. Pasien tidak demam dan bebas dari tanda diperlukan
dan gejala infeksi 5. Melakukan kebersihan tangan
6. Memakai pakaian bedah bersih, kering, baru dicuci yang
dimaksudkan untuk digunakan di ruang bedah
7. Menutupi rambut kepala dan wajah, termasuk cambang,
untuk meminimalkan penyebaran mikroba di lingkungan
8. Menjaga kuku tetap pendek, bersih, sehat, dan bebas dari
kuku palsu atau akrilik

Memulai kontrol lalu lintas (Im.300.2)


1. Membatasi akses ke ruang bedah hanya untuk personel
yang berwenang
2. Catat nama semua individu yang berpartisipasi dalam
prosedur operasi atau invasif dan mereka yang hadir di
ruang OR atau prosedur, baik secara langsung atau tidak
langsung, berpartisipasi dalam prosedur operasi atau
invasif
3. Mempertahankan pola lalu lintas searah untuk barang
yang akan diproses ulang untuk ruang operasi atau ruang
prosedur; memindahkan item dari area dekontaminasi ke
area pemrosesan, dan setelah pemrosesan, ke area
penyimpanan.
4. Mencegah material kotor memasuki area terlarang
5. Pindahkan persediaan dari area terlarang, jika ada,
melalui OR atau ruang prosedur ke koridor semiterbatas.
Memberikan terapi antibiotik yang diresepkan (Im.220.2)
1. Tentukan apakah resep dokter untuk terapi antibiotik
telah ditulis dan sesuai dengan praktik terbaik saat ini
atau praktik berbasis bukti
2. Konfirmasikan kepatuhan pasien dengan terapi
profilaksis yang diresepkan dan diperintahkan untuk
diberikan sendiri
3. Menilai pasien sebelum memberikan dan menunda atau
menahan pengobatan jika perlu
4. Memastikan bahwa obat yang benar diberikan kepada
pasien yang tepat, dalam dosis yang tepat, melalui rute
yang benar, pada waktu yang tepat
5. Catat tanggal kedaluwarsa, mengidentifikasi efek
samping, reaksi toksik, dan alergi obat
6. Mengevaluasi respons pasien terhadap pengobatan yang
diberikan
7. Minta resep dari dokter untuk dosis berulang antibiotik
profilaksis jika prosedur pembedahan berlangsung lebih
dari empat jam atau terjadi kehilangan banyak darah.

POST OP
1. Hipotermia (00006) O. 290: Suhu tubuh inti pasien berada dalam Menerapkan langkah - langkah termoregulasi ( Im . 280)
kisaran yang diharapkan 1. Pilih perangkat pemantauan dan pengaturan suhu
1. Suhu pasien berada dalam batas normal atau berdasarkan kebutuhan pasien yang teridentifikasi seperti
sekitar 36 °C (96,8 °F) pada saat keluar dari pemberian selimut/kain hangat, dan pemberian warmer
ruang operasi atau selama prosedur dibawah selimut
2. Pasien tidak terlihat menggigil dan TTV dalam 2. Mengoperasikan pemantauan suhu dan perangkat regulasi
rentan normal sesuai dengan instruksi tertulis (SOP ruang operasi)
Monitor parameter fisiologis ( Im . 370)
1. Pantau tanda vital ( mis. tekanan darah, monitor jantung,
atau detak dan ritme EGC, laju pernapasan, suhu)
2. Pantau pasien untuk perubahan integritas kulit
( misalnya, denyut nadi perifer, warna kulit, suhu, turgor,
isi ulang kapiler)
3. Gunakan selimut untuk menghangatkan pasien

Mengevaluasi respons terhadap ukuran termoregulasi


(E.260)
1. Menilai dan mendokumentasikan suhu tubuh pasien
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengkomunikasikan
data suhu pasien kepada anggota tim perawatan
kesehatan yang sesuai untuk evaluasi lebih lanjut dan
tindakan yang sesuai
3. Laporkan suhu pasien ke perawat PACU untuk
menentukan metode perawatan pasca operasi yang
sesuai.

Anda mungkin juga menyukai