KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ketentuan Umum
Dalam Peraturan Rektor ini, yang dimaksud dengan :
1. Universitas Muhammadiyah Muara Bungo yang selanjutnya disebut UMMUBA
adalah Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Muara Bungo yang didirikan pada
tanggal 26 April 2022 M bertepatan dengan tanggal 25 Ramadhan 1443 H sesuai
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor: 321/E/O/2022
2. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengesahan, distribusi dan
penyimpanan Naskah Dinas, serta media yang digunakan dalam komunikasi
kedinasan;
3. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo
4. Rektor adalah penanggungjawab dan penyelenggara pendidikan melakukan
arahan serta kebijakan umum, menetapkan peraturan, norma dan tolok ukur
penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Muara
Bungo.
5. Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung yang menyelenggarakan dan
mengelola pendidikan akademik, pendidikan profesi, atau pendidikan vokasi
dalam satu rumpun disiplin sains;
6. Dekan adalah penyelenggara dan penanggungjawab fakultas yang mempunyai
tugas pokok dan wewenang sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan
Rektor Universitas Muhammadiyah Muara Bungo Nomor ...... tentang Revisi
Susunan Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Universitas Muhammadiyah Muara
Bungo
7. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi dan/atau pendidikan vokasi
8. Lembaga adalah Lembaga yang berada di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo
9. Unit Kerja adalah unit kerja yang berada di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo
10. Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disingkat UPT adalah unit yang
memberikan layanan untuk menunjang penyelenggaraaan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat dan perencanaan penyelenggaraan bidang
lainnya di bawah koordinasi wakil rektor terkait bidang kerjanya;
11. Unsur Pelaksana Akademik adalah unsur yang sebagaimana tercantum dalam
Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Muara Bungo Nomor ........
tentang Revisi Susunan Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo
12. Unsur Penunjang Akademik adalah unsur yang sebagaimana tercantum dalam
Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Muara Bungo Nomor ....
tentang Revisi Susunan Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo
13. Unsur Pelaksana Administrasi adalah Biro di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo yang terdiri dari Biro Adminitrasi Akademik, Bagian
Kemahasiswaan, Alumni dan Inovasi, Biro Umum dan Keuangan, dan Biro Sumber
Daya
14. Kop Surat adalah kepala surat yang menunjukkan jabatan pada suatu jabatan pada
tingkat Universitas, Fakultas, Unit Kerja tertentu yang ditempatkan dibagian atas
surat;
15. Lambang/Logo adalah gambar/huruf sebagai identitas perguruan tinggi;
16. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan
dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
17. Dokumen adalah segala bentuk tulisan mengenai tatacara pengelolaan sebuah
institusi yang bermanfaat sebagai : 1) Media Komunikasi informasi, dokumentasi
merupakan alat untuk menyalurkan dan mengkomunikasikan informasi. 2) Bukti,
bahwa hal-hal yang direncanakan secara nyata telah dilaksanakan dan sebagai
bahan tindak lanjut perbaikan, (3) Sumbangan pengetahuan, alat untuk
menyebarluaskan good practices (praktek baik) dan memelihara pengalaman
organisasi.
18. Kewenangan penandatanganan naskah dinas adalah hak dan kewajiban yang ada
pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas
dan tanggungjawab kedinasan pada jabatannya.
BAB II
NASKAH DINAS
Pasal 2
Naskah Dinas
(2) Naskah Dinas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) mencantumkan kepala
naskah dinas.
(3) Tata cara pembuatan dan format kepala naskah dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat
(4) (1) tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Rektor ini.
Pasal 3
Peraturan
Pasal 4
Keputusan
(1) Keputusan adalah naskah dinas yang tidak bersifat mengatur
(2) Keputusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah keputusan rektor
dan dekan.
(3) Bagian-bagian keputusan terdiri atas :
a. kepala keputusan;
b. judul keputusan;
c. pembukaan;
d. isi keputusan; dan
e. penutup.
(4) Selain bagian-bagian keputusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3),
keputusan dapat disertai lampiran.
(5) Tata cara pembuatan dan format keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 5
Standar Prosedur Operasional
(1) Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat SOP adalah naskah dinas
yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara dan urutan kegiatan tertentu.
(2) Tata cara pembuatan dan format SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Rektor
ini.
Pasal 6
Surat Edaran
(1) Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan tentang hal tertentu yang
dianggap penting dan mendesak.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat edaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 7
Surat Biasa
(1) Surat Biasa adalah naskah dinas yang dijadikan sebagai alat penyampaian berita
secara tertulis yang meliputi permohonan, pemberitahuan, pertanyaan, permintaan
jawaban, informasi kunjungan dan saran, dan pernyataan.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 8
Surat Keterangan
(1) Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat
sebagai
tanda bukti kebenaran sesuatu hal.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 9
Surat Perintah
(1) Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang berupa petunjuk/arahan tentang
pelaksanaan suatu kebijakan yang diatur dalam suatu peraturan.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat perintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 10
Surat Izin
(1) Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu permohonan
yang dikeluarkan oleh rektor atau pejabat lain yang berwenang.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 11
Surat Perjanjian
(1) Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi suatu kesepakatan bersama yang
mengikat antara pihak-pihak tertentu baik di dalam maupun di luar lingkungan
universitas untuk melakukan tindakan/perbuatan hukum yang telah disepakati
bersama.
(2) Surat perjanjian sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri atas :
a. Memorandum of Understanding, dan
b. Memorandum of Agreement.
(3) Tata cara pembuatan dan format surat perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 12
Surat Tugas
(1) Surat Tugas adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan penugasan dari pihak
atasan kepada bawahan untuk melaksanakan tugas tertentu.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 13
Surat Kuasa
(1) Surat Kuasa adalah naskah dinas sebagai alat pemberitahuan dan tanda bukti yang
berisi pemberian mandat, hak, kewajiban dan wewenang dari pihak pejabat yang
memberikan kuasa kepada pejabat yang diberi kuasa untuk bertindak dalam
penyelesaian suatu urusan.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 14
Surat Undangan
(1) Surat Undangan adalah naskah dinas yang merupakan pemberitahuan yang meminta
kepada yang bersangkutan untuk datang pada waktu, tempat dan kegiatan yang
ditentukan.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 15
Surat Panggilan
(1) Surat Panggilan adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk memanggil
pejabat/perorangan, guna diminta keterangan mengenai sesuatu
permasalahan/persoalan.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 16
Surat Pengantar
(1) Surat Pengantar adalah suatu naskah dinas yang dipergunakan sebagai pengantar
untuk mengirimkan sesuatu naskah dinas atau barang dan sebagainya yang pada
umumnya tidak memerlukan penjelasan.
(2) Tata cara pembuatan dan format surat pengantar sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 17
Nota Dinas
(1) Nota Dinas adalah naskah dinas sebagai alat komunikasi tertulis intern antar pejabat
unit- unit organisasi yang memuat pemberitahuan, permintaan penjelasan, laporan dan
sebagainya, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah kedinasan.
(2) Tata cara pembuatan dan format nota dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 18
Pengumuman
(1) Pengumuman adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal yang
ditujukan kepada para pegawai/mahasiswa.
(2) Tata cara pembuatan dan format pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 19
Telaah
(1) Telaah adalah naskah dinas yang dibuat oleh staf atau bawahan yang memuat analisis
pertimbangan-pertimbangan, pendapat dan saran-saran tentang sesuatu masalah.
(2) Tata cara pembuatan dan format telaahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan
Rektor ini.
Pasal 20
Berita Acara
(1) Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi penyerahan/pelepasan hak atau sesuatu
benda atau hak dan kewajiban seseorang atau pejabat yang menjadi tanggung jawab
kepada pihak kedua.
(2) Tata cara pembuatan dan format berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 21
Rekomendasi
(1) Rekomendasi adalah naskah dinas yang memuat keterangan penjelasan atau catatan
dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal urusan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan oleh pihak lain yang berkepentingan.
(2) Tata cara pembuatan dan format rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 22
Laporan
(1) Laporan adalah naskah dinas yang berisikan pemberitahuan atau pertanggungjawaban
dari bawahan kepada atasan atau dari suatu tim kerja yang disusun secara sistimatis.
(2) Tata cara pembuatan dan format laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 23
Notulen Rapat
(1) Notulen Rapat adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang,
rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan, pengambilan keputusan serta
penutupan.
(2) Tata cara pembuatan dan format notula rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 24
Memo
(1) Memo adalah naskah dinas yang mengandung pemberitahuan atas sesuatu
permasalahan yang dapat digunakan antar pejabat setingkat.
(2) Tata cara pembuatan dan format memo sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
Pasal 25
Piagam Penghargaan/ Sertifikat
(1) Piagam Penghargaan/Sertifikat adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti
kegiatan atau tanda penghargaan atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan
yang telah diwujudkan.
(2) Tata cara pembuatan dan format lembar piagam penghargaan/sertifikat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran I dan II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Rektor ini.
BAB III
SIFAT DAN DERAJAT SURAT
Pasal 26
Sifat Surat
(1) Sifat surat terdiri atas :
a. sangat rahasia.
b. rahasia.
c. Terbatas. dan
d. biasa.
(2) Sangat rahasia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan sifat surat
yang informasinya membutuhkan tingkat pengamanan yang tinggi dan mempunyai
hubungan erat dengan keamanan dan keselamatan negara serta hanya diketahui oleh
pejabat yang berhak menerima.
(3) Rahasia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan sifat surat yang
informasinya membutuhkan pengamanan khusus dan mempunyai hubungan erat
dengan keamanan kedinasan serta hanya diketahui oleh pejabat yang berwenang
atau yang ditunjuk.
(4) Terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan sifat surat yang
informasinya membutuhkan pengamanan dan mempunyai hubungan erat dengan tugas
khusus kedinasan serta hanya diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang
ditunjuk.
(5) Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan sifat surat yang tidak
memerlukan pengamanan khusus.
Pasal 27
Derajat Surat
(1) Derajat surat terdiri atas :
a. sangat segera.
b. segera. dan
c. biasa
(2) Sangat segera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan derajat surat
yang isinya harus segera diketahui penerima surat dan penyelesaiannya harus
dilakukan pada kesempatan pertama atau secepat mungkin.
(3) Segera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan derajat surat yang
isinya harus segera diketahui atau ditanggapi oleh penerima surat.
(4) Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan derajat surat yang
penyampaian dan penyelesaiannya tidak seperti derajat surat sangat segera dan
segera.
BAB IV
PENCANTUMAN ALAMAT SURAT
Pasal 28
Pencantuman Alamat Surat
(1) Alamat surat dicantumkan pada :
a. sampul surat.
b. surat.
(2) Tata cara penulisan alamat pada sampul surat dan surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran I dan II, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Rektor
ini.
BAB V
DOKUMEN
Pasal 29
Jenis Dokumen
(1) Jenis dokumen yang ada di lingkungan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo terdiri atas:
a. Dokumen Induk; dan
b. Dokumen Mutu
(2) Dokumen induk terdiri atas :
a. Statuta.
b. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.
c. Rencana Strategis.
d. Rencana Induk Pengembangan.
e. Sususan Organisasi dan Tata Kelola.
f. Tata Naskah Dinas.
g. Klasifikasi Arsip.
(3) Dokumen Mutu terdiri atas :
a. Kebijakan SPMI.
b. Manual SPMI.
c. Standar SPMI, yang terdiri atas :
1. Standar jati diri;
2. Standar Al Islam dan Kemuhammadiyahan;
3. Standar tata pamong;
4. Standar Kerjasama;
5. Standar Kemahasiswaan;
6. Standar Sumber Daya Manusia;
7. Standar Keuangan;
8. Standar Pendidikan dan Pengajaran;
9. Standar Penelitian; dan
10. Standar Pengabdian Kepada Masyarakat.
d. Formulir SPMI, yang terdiri atas :
1. Standar Operasional Prosedur.
2. Pedoman-pedoman. dan
3. Monitoring dan Evaluasi.
Pasal 30
Kode Dokumen
(1) Kode dokumen merupakan merupakan serangkaian petunjuk tentang tata cara pemberian nomor
dan kode dokumen.
(2) Tata cara Penggunaan nomor dan kode dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Rektor ini.
BAB VI
KODE SURAT
Pasal 31
Kode Surat
(1) Kode surat merupakan serangkaian petunjuk tentang tata cara pemberian nomor dan kode surat
dan/atau naskah dinas.
(2) Tata cara Penggunaan nomor dan kode surat dan/atau naskah dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Rektor ini.
BAB VII
KEWENANGAN PENERBITAN, PARAF DAN PENANDATANGANAN
NASKAH DINAS
Pasal 32
Kewenangan Penerbitan
(1) Naskah Dinas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo diterbitkan atas
kewenangan :
a. pimpinan universitas.
b. pimpinan fakultas.
c. lembaga.
d. unsur pelaksana administrasi.
(2) Pimpinan Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah rektor dan wakil
rektor.
(3) Pimpinan Fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah dekan dan wakil
dekan.
(4) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah Lembaga Penjaminan Mutu
Internal (LPMI), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Lembaga Pengkajian
dan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LPAIK), Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama
(KUIK), Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Kurikulum (LPPK).
(5) Unsur Pelaksana Administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah
kepala biro.
Pasal 33
Kewenangan Paraf dan Penandatanganan Naskah Dinas
(1) Kewenangan pemberian paraf pada naskah dinas di lingkungan Universitas Muhammadiyah
Muara Bungo ditentukan sebagai berikut :
a. Apabila naskah dinas yang dibuat oleh rektor, maka diparaf terlebih dahulu oleh wakil
rektor sebelum ditandatangani oleh rektor
b. Apabila naskah dinas yang dibuat oleh kepala biro/sekretariat universitas, maka diparaf
terlebih dahulu oleh kepala biro/sekretariat universitas dan wakil rektor sebelum
ditandatangani oleh rektor.
c. Apabila naskah dinas yang dibuat oleh ketua lembaga, maka diparaf terlebih dahulu oleh
ketua lembaga, dan wakil rektor sebelum ditandatangani oleh rektor.
d. Apabila naskah dinas dilingkungan fakultas/program studi yang konsepnya dibuat oleh
wakil dekan/sekretaris program studi, diparaf terlebih dahulu oleh wakil dekan/sekretaris
program studi sebelum ditandatangani oleh dekan/ketua program studi.
(2) Naskah dinas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo ditandatangani atas
kewenangan :
a. rektor.
b. wakil rektor.
c. dekan.
d. ketua lembaga.
e. ketua program studi.
f. kepala biro.
g. kepala laboratorium.
h. kepala unit pelaksana teknis
(3) Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a berwenang menandatangani seluruh naskah
di tingkat universitas.
(4) Wakil rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b berwenang menandatangani seluruh
naskah pada bidangnya masing – masing.
(5) Dekan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c berwenang menandatangani seluruh naskah di
lingkungan fakultasnya masing-masing.
(6) Ketua lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d berwenang menandatangani seluruh
naskah di lingkungan lembaganya masing – masing.
(7) Ketua program studi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e berwenang
menandatangani seluruh naskah di lingkungan program studinya masing – masing.
(8) Kepala biro sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf g berwenang menandatangani seluruh
naskah di lingkungan bironya masing – masing.
(9) Kepala laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h berwenang menandatangani
naskah dilingkungan laboratoriumnya.
(10) Kepala UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf i berwenang menandatangani naskah
dilingkungan UPT nya masing-masing.
Pasal 34
Tabel Kewenangan Penandatanganan
Tabel kewenanganan penandatanganan naskah dinas tercantum dalam lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Rektor ini.
Pasal 35
Penggunaan Singkat
Pasal 36
Pengaturan Paraf dan Tandatangan
(1) Pengaturan paraf untuk naskah dinas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo
ditentukan sebagai berikut :
a. menggunakan ballpoint warna hitam.
b. paraf ditempatkan di sebelah kiri oleh pejabat yang kedudukannya dua tingkat dibawah
penandatangan. dan
c. paraf ditempatkan di sebelah kanan oleh pejabat yang kedudukannya satu tingkat
dibawah penandatangan.
(2) Pengaturan tandatangan untuk naskah dinas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Muara
Bungo ditentukan sebagai berikut :
a. Menggunakan ballpoint khusus tanda tangan dengan tinta warna hitam; dan
b. Ketebalan ballpoint yang digunakan yaitu berukuran 1.0 mm.
(3) Contoh bentuk paraf dan tanda tangan naskah dinas di lingkungan Universitas Muhammadiyah
Muara Bungo tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
peratutran Rektor ini.
BAB VIII
STEMPEL DINAS
Pasal 37
Stempel Dinas
(1) Stempel Dinas merupakan cap atau stempel yang digunakan oleh setiap pejabat struktural untuk
memenuhi keabsahan suatu surat.
(2) Stempel dinas sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri atas :
a. stempel dinas Universitas;
b. stempel dinas Lembaga;
c. stempel dinas Fakultas;
d. stempel dinas UPT; dan
e. stempel dinas Program Studi.
(3) Stempel dinas Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a digunakan oleh pejabat
struktural pada Unit Administrasi untuk kepentingan didalam dan diluar lingkungan
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo.
(4) Stempel dinas Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b digunakan oleh pejabat
struktural pada Lembaganya masing-masing untuk kepentingan didalam dan diluar lingkungan
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo yang kegiatannya mewakili Universitas.
(5) Stempel dinas Fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c digunakan oleh pejabat
struktural pada Fakultas masing-masing untuk kepentingan didalam dan diluar lingkungan
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo yang kegiatannya mewakili Universitas.
(6) Stempel dinas UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d digunakan oleh pejabat
struktural pada UPT nya masing-masing untuk kepentingan di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo.
(7) Stempel dinas Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e digunakan oleh
pejabat struktural pada program studi nya masing-masing untuk kepentingan di lingkungan
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo.
(8) Ketentuan stempel dinas diatur sebagai berikut :
a. kerangka stempel dinas berbentuk lambang Universitas Muhammadiyah Muara Bungo.
b. stempel dinas dilingkungan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo berbentuk segi lima
dengan tinta berwarna biru dan merah; dan
c. diameter stempel dinas dilingkungan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo berukuran 4
cm.
(9) Bentuk stempel dinas dan keterangannya dibuat dengan menggunakan contoh sebagaimana
terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Rektor ini.
BAB IX
NASKAH ELEKTRONIK
Pasal 38
Naskah Elektronik
(1) Naskah elektronik merupakan naskah yang berupa komunikasi dan informasi yang dilakukan
secara elektronik atau yang terekam dalam multimedia elektronik.
(2) Naskah elektronik mencakup surat-menyurat elektronik, arsip dan dokumentasi elektronik,
transaksi elektronik, serta naskah elektronik lainnya.
(3) Naskah elektronik memiliki keabsahan yang sama dengan Naskah Dinas non elektronik.
BAB X
KELENGKAPAN NASKAH DINAS
Pasal 39
Kelengkapan Naskah Dinas
(1) Kelengkapan Naskah berupa Lembar Disposisi.
(2) Lembar disposisi merupakan satu kesatuan dengan Naskah Dinas yang bersangkutan.
(3) Lembar disposisi berisi petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut pengelolaan surat yang ditulis
secara jelas dengan mencantumkan sifat dan derajat surat.
(4) Tata cara pembuatan dan format lembar disposisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Rektor ini.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 40
Ketentuan Peralihan
Tata naskah dinas yang telah ada di lingkungan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo
disesuaikan dengan Peraturan Rektor ini secara bertahap paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
Peraturan Rektor ini ditetapkan.
BAB X
PENUTUP
Pasal 41
Penutup
(1) Pada saat Peraturan Rektor ini mulai berlaku, seluruh ketentuan mengenai tata naskah dinas di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
(2) Peraturan Rektor ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila terdapat kekeliruan akan
diperbaiki dan disempurnakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Rektor,
3. Keputusan
a. Tata Cara Pembuatan Keputusan
1. Naskah keputusan ditik menggunakan jenis huruf Arial pada kertas F4.
2. Bagian keputusan terdiri atas :
a. kepala keputusan;
b. judul keputusan;
c. pembuka keputusan;
d. isi keputusan; dan
e. penutup.
3. Kepala keputusan terdiri atas :
a. kepala naskah dinas yang berbentuk keputusan; dan
b. kata tentang, ditulis menggunakan huruf kapital berukuran 12 dan diletakkan secara
simetris dibawah kepala naskah dinas peraturan.
4. Judul keputusan ditulis menggunakan huruf kapital tebal berukuran 12 dan diletakkan
secara simetris dibawah kata tentang dengan jarak spasi 1,15.
5. Pembuka keputusan terdiri atas :
a. kalimat Bismillahirrahmanirrahim, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata
dan dalam bentuk miring tanpa spasi.
b. nama jabatan pejabat yang mengeluarkan keputusan, ditulis menggunakan huruf kapital
pada setiap awal kata, diletakkan secara simetris dibawah kata
Bismillahirrahmanirrahim dan di akhiri dengan tanda baca koma;
c. konsideran menimbang dengan ketentuan sebagai berikut :
1) memuat uraian singkat mengenai pokok pikiran yang menjadi latar belakang
pembuatan keputusan.
2) jika konsideran menimbang memuat lebih dari satu pokok pikiran, maka
dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan pengertian;
3) setiap pokok pikiran ditulis secara urut dengan huruf, diawali dengan kata bahwa dan
diakhiri dengan tanda baca titik koma; dan
4) konsideran menimbang ditulis dengan huruf berukuran 10.
d. konsideran mengingat dengan ketentuan sebagai berikut :
1) memuat dasar hukum kewenangan pembuatan keputusan yang berisi peraturan
perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih tinggi;
2) jika jumlah peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum lebih dari
satu, maka urutan pencantumannya perlu memperhatikan tata urutan peraturan
perundang-undangan dan jika tingkatannya sama, maka disusun secara kronologis
berdasarkan waktu penetapannya;
3) setiap peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum ditulis secara urut
menggunakan angka;
4) setiap peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum diakhiri dengan
tanda baca titik koma, kecuali peraturan perundang-undangan yang berada diurutan
terakhir yaitu menggunakan tanda baca titik. dan
5) konsideran mengingat ditulis dengan huruf berukuran 10.
e. kata memutuskan dan menetapkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) kata memutuskan, ditulis menggunakan huruf kapital tebal tanpa spasi dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua;
2) kata menetapkan, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata, diletakan
dibawah kata memutuskan sejajar dengan kata menimbang dan mengingat, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua serta diikuti dengan nama keputusan;
3) nama keputusan yang ditetapkan, ditulis menggunakan huruf kapital; dan
4) kata memutuskan dan menetapkan serta nama keputusan yang ditetapkan, ditulis
dengan huruf berukuran 10.
f. pembuka keputusan ditulis dengan jarak spasi 1,15.
6. Isi keputusan memuat materi pokok yang ditetapkan dalam keputusan.
7. Penutup keputusan terdiri atas :
a. tempat dan tanggal penetapan keputusan, ditulis dalam tanggal hijriyah dan masehi, dan
diletakkan disebelah kanan bawah dibawah baris akhir isi keputusan;
b. nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan, ditulis menggunakan huruf kapital
pada setiap awal kata kecuali kata penghubung, diletakkan sejajar dibawah kata
ditetapkan, dan di akhiri dengan tanda baca koma;
c. tanda tangan pejabat yang menetapkan keputusan, dibubuhkan diantara nama jabatan dan
nama pejabat;
d. stempel dinas, dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan;
e. nama lengkap pejabat yang menandatangani keputusan, ditulis menggunakan huruf
kapital pada setiap awal kata, diletakan sejajar dengan nama jabatan dan menggunakan
garis bawah; dan
f. nomor induk kepegawaian yang disingkat NIK, ditulis menggunakan huruf kapital, dan
diletakkan dibawah dan sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani surat
keputusan dan diakhiri dengan tanda baca titik serta diikuti dengan mencantumkan nomor
induk pegawai.
8. Apabila ada tembusan, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :
a. mencantumkan kata tembusan ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata,
diletakkan dibawah NIK sejajar dengan salam pembuka dan penutup surat, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua;
b. pihak yang diberi tembusan diletakkan dibawah kata tembusan;
c. pihak yang diberi tembusan tidak didahului dengan singkatan Yth. dan
d. apabila tembusan melebihi satu, maka pencantumannya disusun secara urut menggunakan
angka yang sejajar dengan kata tembusan.
9. Isi lampiran keputusan memuat hal-hal yang diatur sesuai dengan isi keputusan
5. Surat Edaran
a. Tata Cara Pembuatan Surat Edaran
1. Naskah surat edaran ditik pada kertas F4, menggunakan jenis huruf Arial berukuran 11 dan
jarak spasi 1,15.
2. Bagian surat edaran terdiri atas :
a. kepala surat;
b. pembuka surat;
c. isi surat; dan
d. penutup surat.
3. Kepala surat edaran mengikuti ketentuan kepala naskah dinas yang berbentuk surat.
4. Pembuka surat edaran terdiri atas :
a. frasa surat edaran, ditulis menggunakan huruf kapital tebal dan diletakkan dibawah
kepala naskah secara simetris;
b. kata nomor, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata, diletakkan dibawah frasa
surat edaran secara simetris dan diakhiri dengan tanda baca titik dua serta diikuti
dengan mencantumkan nomor surat;
c. pencamtuman nomor surat sebagaimana dimaksud huruf (b) mengikuti ketentuan
penulisan nomor surat;
d. kata tentang, ditulis menggunakan huruf kapital dan diletakkan dibawah nomor surat
secara simetris;
e. judul surat, ditulis menggunakan huruf kapital dan diletakkan dibawah kata tentang
secara simetris;
f. tujuan surat edaran yang diawali dengan frasa yang terhormat disingkat Yth. diikuti
dengan nama jabatan atau nama orang yang dituju, diletakkan dibawah singkatan Yth .
secara simetris;
g. singkatan Yth. sebagaimana dimaksud huruf (f) diletakkan disebelah kiri, dibawah kata
tentang; dan
h. alamat surat, ditulis dibawah nama jabatan atau nama orang yang dituju yang didahului
dengan kata di.
5. Isi surat edaran terdiri atas :
a. salam pembuka Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, ditulis dengan
huruf miring dan diletakkan secara simetris dibawah singkatan Yth (tujuan surat);
b. isi pokok surat yang memuat materi pokok surat edaran;
c. kalimat penutup yang memuat perintah pelaksanaan surat edaran; dan
d. salam penutup Nasrun min Allahu wa fathun qarib, Wassalamualaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh, ditulis dengan huruf miring dan diletakkan sejajar
dengan salam pembuka.
6. Penutup surat edaran terdiri atas :
a. tanggal surat edaran, ditulis dalam tanggal hijriyah dan masehi, diletakkan di sebelah
kanan bawah dibawah baris akhir isi surat edaran dan didahului dengan menuliskan nama
tempat pembuatan;
b. nama jabatan pejabat yang menandatangani surat edaran, ditulis menggunakan huruf
kapital pada setiap awal kata kecuali kata penghubung, diletakkan sejajar dibawah tanggal
surat edaran dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c. tanda tangan pejabat yang menandatangani surat edaran, dibubuhkan diantara nama
jabatan dan pejabat;
d. stempel dinas, dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan pejabat;
e. nama pejabat yang menandatangani surat edaran, ditulis menggunakan huruf kapital pada
setiap awal kata, diletakkan dibawah dan sejajar dengan nama jabatan serta menggunakan
garis bawah; dan
f. nomor induk kepegawaian yang disingkat NIK, ditulis menggunakan huruf kapital,
diletakkan dibawah dan sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani surat edaran
dan diakhiri dengan tanda baca titik serta diikuti dengan mencantumkan nomor induk
kepegawaian.
7. Apabila ada tembusan, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :
a. mencantumkan kata tembusan ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata,
diletakkan dibawah NIK sejajar dengan salam pembuka dan penutup surat, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua;
b. pihak yang diberi tembusan diletakkan dibawah kata tembusan;
c. pihak yang diberi tembusan tidak didahului dengan singkatan Yth. dan
d. apabila tembusan melebihi satu, maka pencantumannya disusun secara urut menggunakan
angka yang sejajar dengan kata tembusan.
6. Surat Biasa
a. Tata Cara Pembuatan Surat Biasa
1. Naskah surat biasa ditik pada kertas F4, menggunakan jenis huruf Arial berukuran 11 dan
jarak spasi 1,15.
2. Bagian surat edaran terdiri atas :
a. kepala surat;
b. pembuka surat;
c. isi surat; dan
d. penutup surat.
3. Kepala surat biasa mengikuti ketentuan kepala naskah dinas yang berbentuk surat.
4. Pembuka surat biasa terdiri atas :
a. tanggal surat biasa, ditulis dalam tanggal hijriyah dan masehi, diletakkan di sebelah kanan
atas dibawah kepala naskah surat serta didahului dengan menuliskan nama tempat
pembuatan;
b. kata nomor diletakan di sebelah kiri, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata
dan di akhiri dengan tanda baca titik dua serta diikuti dengan mencantumkan nomor surat;
c. pencamtuman nomor surat sebagaimana dimaksud huruf (b) mengikuti ketentuan
penulisan nomor surat;
d. kata lampiran diletakan simetris dibawah kata nomor, ditulis menggunakan huruf kapital
pada awal kata dan diakhiri dengan tanda baca titik dua serta diikuti dengan
mencantumkan jumlah lampiran surat biasa, kemudian apabila surat biasa tidak disertai
lampiran, maka diisi dengan mencantumkan tanda strip (-);
e. kata perihal diletakan simetris dibawah kata lampiran, ditulis menggunakan huruf kapital
pada awal kata dan diakhiri dengan tanda baca titik dua;
f. perihal surat sebagaimana dimaksud pada huruf (e) diisi sesuai ketentuan isi dari
Peraturan Rektor ini pada pasal 7 tentang Surat Biasa yang meliputi : permohonan,
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban, informasi kunjungan dan saran, dan
pernyataan;
g. tujuan surat yang diawali dengan frasa yang terhormat disingkat Yth. diikuti dengan
nama jabatan atau nama orang yang dituju diletakkan dibawah singkatan Yth secara
simetris;
h. singkatan Yth sebagaimana dimaksud huruf (g) diletakkan disebelah kiri, dibawah kata
perihal; dan
i. alamat surat, ditulis dibawah nama jabatan atau nama orang yang dituju yang didahului
dengan kata di.
5. Isi surat biasa terdiri atas :
a. salam pembuka Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, ditulis dengan
huruf miring dan diletakkan simetris dibawah singkatan yth (tujuan surat);
b. isi pokok surat yang memuat materi pokok surat biasa; dan
c. salam penutup Nasrun min Allahu wa fathun qarib, Wassalamualaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh, ditulis dengan huruf miring dan diletakkan sejajar
dengan salam pembuka.
6. Penutup surat biasa terdiri atas :
a. nama jabatan pejabat yang menandatangani surat biasa, ditulis menggunakan huruf
kapital pada setiap awal kata kecuali kata penghubung, diletakkan sejajar dibawah tanggal
surat biasa dan diakhiri dengan tanda baca koma;
b. tanda tangan pejabat yang menandatangani surat biasa, dibubuhkan diantara nama jabatan
dan pejabat;
c. stempel dinas, dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan pejabat;
d. nama pejabat yang menandatangani surat biasa, ditulis menggunakan huruf kapital pada
setiap awal kata, diletakkan dibawah tanda tangan, sejajar dengan nama jabatan dan
menggunakan garis bawah; dan
e. nomor induk kepegawaian yang disingkat NIK, ditulis menggunakan huruf kapital,
diletakkan dibawah dan sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani surat biasa
dan diakhiri dengan tanda baca titik serta diikuti dengan mencantumkan nomor induk
kepegawaian.
7. Apabila ada tembusan, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :
a. mencantumkan kata tembusan, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata,
diletakkan dibawah NIK, sejajar dengan salam pembuka dan penutup surat dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua;
b. pihak yang diberi tembusan diletakkan dibawah kata tembusan;
c. pihak yang diberi tembusan tidak didahului dengan singkatan Yth; dan
d. apabila tembusan melebihi satu, maka pencantumannya disusun secara urut menggunakan
angka yang sejajar dengan kata tembusan.
b. Contoh Format Surat Biasa
Contoh format surat biasa terdapat dalam Lampiran II.
7. Surat Keterangan
a. Tata Cara Pembuatan Surat Keterangan
1. Naskah surat keterangan ditik pada kertas F4, menggunakan jenis huruf Arial berukuran 11
dan jarak spasi 1,15.
2. Bagian surat keterangan terdiri atas :
a. kepala surat;
b. pembuka surat;
c. isi surat; dan
d. penutup surat.
3. Kepala surat keterangan mengikuti ketentuan kepala naskah dinas yang berbentuk surat.
4. Pembuka surat keterangan terdiri atas :
a. frasa surat keterangan, ditulis menggunakan huruf kapital tebal dan diletakkan dibawah
kepala naskah secara simetris;
b. kata nomor, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata, diletakkan dibawah frasa
surat keterangan dan diakhiri dengan tanda baca titik dua serta diikuti dengan
mencantumkan nomor surat; dan
c. pencamtuman nomor surat sebagaimana dimaksud huruf (b) mengikuti ketentuan
penulisan nomor surat.
5. Isi surat keterangan terdiri atas :
a. frasa yang bertanda tangan dibawah ini;
b. pencantuman nama, NIK dan jabatan yang menerangkan;
c. frasa dengan ini menerangkan bahwa;
d. pencantuman nama, NIK, umur, agama dan alamat yang diterangkan;
e. isi keterangan; dan
f. kalimat penutup demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya, ditulis sejajar dengan pihak yang menerangkan dan
diterangkan.
6. Penutup surat keterangan terdiri atas :
a. tanggal surat keterangan, ditulis dalam tanggal hijriyah dan masehi, diletakkan di sebelah
kanan bawah dibawah baris akhir isi surat edaran dan didahului dengan menuliskan nama
tempat pembuatan;
b. nama jabatan pejabat yang menandatangani surat keterangan, ditulis menggunakan huruf
kapital pada setiap awal kata kecuali kata penghubung, diletakkan sejajar dibawah tanggal
surat keterangan dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c. tanda tangan pejabat yang menandatangani surat keterangan, dibubuhkan diantara nama
jabatan dan pejabat;
d. stempel dinas, dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan pejabat;
e. nama pejabat yang menandatangani surat keterangan, ditulis menggunakan huruf kapital
pada setiap awal kata, diletakkan dibawah dan sejajar dengan nama jabatan dan
menggunakan garis bawah; dan
f. nomor induk kepegawaian yang disingkat NIK, ditulis menggunakan huruf kapital,
diletakkan dibawah dan sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani surat
keterangan dan diakhiri dengan tanda baca titik serta diikuti dengan mencantumkan
nomor induk kepegawaian.
7. Apabila ada tembusan, dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :
a. mencantumkan kata tembusan, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata,
diletakkan dibawah NIK sejajar dengan kalimat penutup;
b. pihak yang diberi tembusan diletakkan dibawah kata tembusan;
c. pihak yang diberi tembusan tidak didahului dengan singkatan Yth. dan
apabila tembusan melebihi satu, maka pencantumannya disusun secara urut
menggunakan angka yang sejajar dengan kata tembusan
8. Surat Perintah
a. Tata Cara Pembuatan Surat Perintah
1. Naskah surat keterangan ditik pada kertas F4, menggunakan jenis huruf Arial berukuran 11
dan jarak spasi 1,15.
2. Bagian surat perintah terdiri atas :
a. kepala surat;
b. pembuka surat;
c. isi surat; dan
d. penutup surat.
3. Kepala naskah surat perintah mengikuti ketentuan kepala naskah dinas yang berbentuk surat.
4. Pembuka surat perintah terdiri atas :
a. frasa surat perintah, ditulis menggunakan huruf kapital tebal dan diletakkan dibawah
kepala naskah secara simetris;
b. kata nomor, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata, diletakkan dibawah frasa
surat perintah dan diakhiri dengan tanda baca titik dua serta diikuti dengan
mencantumkan nomor surat; dan
c. pencamtuman nomor surat sebagaimana dimaksud huruf (b) mengikuti ketentuan
penulisan nomor surat.
5. Isi surat perintah terdiri atas :
a. pencantuman nama, NIK dan jabatan yang memberikan perintah;
b. kata memerintahkan, ditulis menggunakan huruf kapital tebal, diletakkan sejajar dengan
frasa surat perintah dan diakhiri dengan tanda baca titik dua;
c. kata kepada, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal kata, diletakkan sebelah kiri
sejajar dengan pencantuman nama, NIK dan jabatan yang memberikan perintah dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua;
d. pencantuman Nama, NIK, dan Jabatan yang menerima perintah; dan
e. isi perintah yang diawali dengan kata untuk.
6. Penutup surat perintah terdiri atas :
a. tanggal surat perintah, ditulis dalam tanggal hijriyah dan masehi, diletakkan di sebelah
kanan bawah dibawah baris akhir isi surat perintah dan didahului dengan menuliskan
nama tempat pembuatan;
b. nama jabatan pejabat yang menandatangani surat perintah, ditulis menggunakan huruf
kapital pada setiap awal kata kecuali kata penghubung, diletakkan sejajar dibawah tanggal
surat perintah dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c. tanda tangan pejabat yang menandatangani surat perintah, dibubuhkan diantara nama
jabatan dan pejabat;
d. stempel dinas, dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan pejabat;
e. nama pejabat yang menandatangani surat perintah, ditulis menggunakan huruf kapital
pada setiap awal kata, diletakkan dibawah dan sejajar dengan nama jabatan serta
menggunakan garis bawah; dan
f. nomor induk kepegawaian yang disingkat NIK, ditulis menggunakan huruf kapital,
diletakkan dibawah dan sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani surat perintah
dan diakhiri dengan tanda baca titik serta diikuti dengan mencantumkan nomor induk
kepegawaian.
17. Pengumuman
18. Telaahan
21. Laporan
23. Memo
1. Peraturan √
2. Keputusan √
3. SOP √ √ √ √ √ √ √ √
4. Surat Edaran √ √ √ √ √ √ √
5. Surat Biasa √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Surat Keterangan √ √ √ √
7. Surat Perintah √ √ √
8. Surat Izin √ √ √ √ √
9. Surat Perjanjian √ √ √
10. Surat Tugas √ √ √ √
11. Surat Kuasa √ √ √ √
12. Surat Undangan √ √ √ √ √ √ √ √
13. Surat Panggilan √ √
14. Surat Pengantar √ √ √ √
15. Nota Dinas √ √
16. Pengumuman √ √ √ √ √ √ √ √
17. Telaahan √ √ √ √ √ √
18. Berita Acara √ √ √ √ √ √ √ √ √
19. Rekomendasi √ √ √ √ √
20. Laporan √ √ √ √ √ √ √ √ √
21. Notula Rapat √ √ √ √ √ √ √ √ √
22. Memo √ √ √ √ √ √
23. Piagam/Sertifikat √ √
28. Penggunaan Nomor dan Kode Surat/Naskah Dinas
a. Kode Surat
Kode Eselonisasi
0 : Senat
I.0 : Rektor
II.1 : Wakil Rektor 1
II.2 : Wakil Rektor 2
III.1 : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
III.2 : Fakultas Teknologi, Kesehatan, dan Sains
IV.1 : Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI)
IV.2 : Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Kurikulum (LPPK)
IV.3 : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
IV.4 : Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK)
IV.5 : Lembaga Pengkajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LPAIK)
IV.6 : Satuan Pengawas Internal (SPI)
IV.7 : Kantor Lembaga Lazismu (KLL)
IV.8 : Pusat Data Sistem Informasi (PDSI)
V.1 : Biro Umum dan Keuangan
V.2 : Biro Sumber Daya
V.3 : Biro Administrasi dan Akademik
V.4 : Bagian Pembinaan Kemahasiswaan, Alumni dan Inovasi
VI.1 : UPT Perpustakaan
VI.2 : UPT Task Force MBKM
2. Dokumen SPMI
Nama Jabatan,
Nama Pejabat
paraf paraf
NIK/NIDN......
b. Contoh Pemberian Tanda Tangan
Nama Jabatan,
Tanda Tangan
Nama Pejabat
NIK/NIDN.......
Nama Pejabat
NIK/NIDN...........
Rektor,
PERATURAN REKTOR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
NOMOR .................... TAHUN.........
KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
NOMOR ............................
KEPUTUSAN DEKAN
FAKULTAS....................................................
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
NOMOR ............................
TENTANG
Menimbang : a.
Mengingat : a.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :
Kedua :
Ketiga :
DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
REKTOR,
SURAT KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
Nomor : /KEP/III.3. AU/I.0/2022
Tentang
SK PANITIA SEMINAR NASIONAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
MENIMBANG :
MENGINGAT :
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA :
KEDUA :
KEEMPAT :
SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
Nomor : /KEP/III.3. AU/III.1/2022
Tentang
SK PANITIA SEMINAR NASIONAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
MENIMBANG :
MENGINGAT :
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA :
KEDUA :
KEEMPAT :
Ka. Biro/Lembaga/Unit/Fakultas
I Tujuan
II Ruang Lingkup
III Definisi
IV Referensi
V Ketentuan Umum
VI Kriteria
Keberhasilan
VI Prosedur
a
b
c.
d.
e
f
g
h
i
LEMBAR PENGESAHAN
PENGELOLA ARSIP
Nomor Revisi -
Tanda tangan dan stempel Tanda tangan dan stempel Tanda tangan dan stempel
SURAT EDARAN
Nomor : 001/EDR/III.3.AU/I.0/2022
Hari :
Minggu
Tanggal :
31 Juli 2022
Pukul :
06.00 Wib S/d Selesai
Pakaian :
Olahraga (bebas dan pantas)
Tempat :
Kampus Universitas Muhammadiyah
Muara Bungo
Demikian untuk dimaklumi dan dilaksanakan.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Ba’da salam semoga Bapak berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan
sukses selalu dalam menjalankan aktifitas. Aamiin
Bahwa sehubungan dengan rencana Launching Universitas
Muhammadiyah Muara Bungo (UMMUBA) yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Minggu, 31 Juli 2022
Pukul : 06.00 Wib- Selesai
Kegiatan : 1. Senam Sehat (bersama dengan warga);
2. Jalan Santai;
3. Penekanan Tombol & Pelepasan Balon Oleh Bupati
Bungo;
4. Tarian Kolosal 100 Peserta;
5. Hiburan bersama “Ipank”/Doorprize.
Lokasi Acara : Depan Kampus UMMUBA, yaitu ruas jalan Rangkayo
Hitam, Kelurahan Cadika, Kec. Rimbo Tengah,
Kabupaten Bungo.
Sehubungan dengan ini kami bermohon kepada Bapak untuk dapat
kiranya “Memblokir” jalan Rangkayo Hitam tersebut seperti denah terlampir.
Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya dihaturkan terima kasih.
Wassalamualaikumsalam wr.wb
Rektor,
Tembusan Yth;
1. Wakil Rektor UMMUBA
2. Arsip
7. Contoh Format Surat Keterangan
Adalah benar nama tersebut di atas Dosen pada Universitas Muhammadiyah Muara Bungo
sejak tanggal 02 Agustus 2021 sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih aktif.
Demikian, surat keterangan ini dibuat dan ditandatangani untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Yang bertanda tangan di bawah ini Pimpinan Universitas Muhammadiyah Muara Bungo
(UMMUBA), dengan ini menerangkan:
Wakil Rektor I,
Dasar : Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Nomor : 0768.01/I.3/D/2022 Tanggal 11 Dzulga’dah 1443H/11 Juni
2022 M.
MEMERINTAHKAN
Kepada :
I. Nama : Iri Hamzah, S.H.I., M.H.I
Jabatan : Dosen AIK Universitas Muhammadiyah Muara Bungo
II. Nama :
Jabatan :
Untuk : Mengikuti kegiatan Rakornas Bidang AIK “Rapat Koordinasi Nasional Pimpinan
Perguruan Tinggi Muhammadiyah ”Aisyiyah Bidang Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan” pada tanggal 04 s/d 06 Juli 2022 di Hotel Novotel Samator
Surabaya.
Kepada Yth
Bapak/Ibu Kepala Sekolah
SD Negeri 81/II Muara Bungo
Kec. Pasar Muara Bungo
Di –
Tempat
Wakil Rektor I,
Kepada Yth;
Kepala Cabang
PT. Suka Fajar Muara Bungo
Di –
Muara Bungo
Ba’da salam semoga Bapak berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan sukses
selalu dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin.
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo (UMMUBA) sedang dalam proses
penambahan/pembukaan Program Studi baru yaitu S.1 Pendidikan Vokasional
Teknologi Otomotif. Salah satu persyaratannya ialah sebagaimana diatur dalam Bab
III, Ayat 2 huruf F persyaratan dan prosedur pendirian dan perubahan perguruan
tinggi swasta serta pembukaan dan perubahan program studi pada perguruan tinggi
yaitu:
1. Pemanfaatan tenaga ahli yang dimiliki dunia usaha dan/atau dunia industry;
2. Penggunaan fasilitas dan laboratorium yang dimiliki dunia usaha dan/atau dunia
industry; dan/atau
3. Pemanfaatan dunia usaha dan/atau dunia industry sebagai tempat magang
mahasiswa.
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami mohon kepada Bapak untuk
bersedia mengadakan kerjasama dalam rangka mendukung dan mensupor kemajuan
dunia pendidikan khususnya di bidang otomotif kendaraan ringan. Sebagai bahan
pertimbangannya, terlampir kami sampaikan draft kerjasama (MoU) dimaksud untuk
Bapak lakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Demikian atas kerjasamanya kami haturkan terima kasih.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Rektor,
DENGAN
SDN 003/II DESA DANAU
TENTANG
PENINGKATAN MUTU PENYELENGGARAAN
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
NOMOR : 039/MoU/III.3.AU/2022
NOMOR : ...........................................................
Pada hari ini, Senin, tanggal 29 bulan Agustus tahun Dua ribu dua puluh dua (29-8-
2022), kami yang bertanda tangan di bawah ini:
I. I. Syafrial Anas, S.E., M.M. : Rektor Universitas Muhammadiyah
Muara Bungo, beralamat komplek
Islamic Center Muhammadiyah, Jl.
Rangkayo Hitam. Kecamatan Rimbo
Tengah, Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi untuk selanjutnya disebut
PIHAK KESATU.
2. A. Aziz, S.Pd.SD. : Kepala Sekolah SD 003/II Desa
Danau, beralamat di Dusun Danau,
Danau, Kec. Pelepat Ilir, Kab. Bungo,
Jambi, selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, yang secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut PARA
PIHAK, sepakat untuk membuat dan menandatangani Nota Kesepahaman dalam rangka
meningkatkan mutu penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi bidang pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1). Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan kerja sama bagi PARA PIHAK
dalam rangka Penyelenggaraan dibidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada
Masyarakat.
(2). Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah terlaksananya kerja kama Program/Kegiatan
Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi bidang:
a. Pendidikan;
b. Penelitian;
c. Pengabdian kepada masyarakat;
d. Peningkatan dan pemberdayaan sumber daya;
e. Sistem pembelajaran berbasis IT;
f. Merdeka Belajar;
g. Kegiatan lain yang disepakati oleh PARA PIHAK.
PARAF
PIHAK 2 PIHAK 1
Pasal 3
PELAKSANAAN
(1) PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA akan mengatur dan menentukan pelaksanaan
selanjutnya dari Nota Kesepahaman ini dengan Perjanjian Kerja Sama melalui pejabat
yang ditunjuk dari masing-masing Pihak.
(2) Sarana, prasarana, dan biaya untuk keperluan pelaksanaan program kerja sama ini akan
dimuat dalam Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini.
Pasal 4
JANGKA WAKTU
Nota kesepahaman ini dibuat dan disepakati untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
penandatanganan dan dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK.
Pasal 5
KORESPONDENSI
(1) Semua Pemberitahuan dan surat-menyurat diantara PARA PIHAK sehubungan dengan
pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan dilakukan secara langsung
(2) Bila terjadi perubahan terhadap alamat salah satu pihak, pihak yang berubah alamat wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya dalam waktu 14 (empat belas) hari.
Pasal 6
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang timbul karena adanya perbedaan interpretasi terhadap isi Nota
Kesepahaman, maupun karena hal-hal yang tidak tercantum dalam Nota Kesepahaman ini akan
diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.
Pasal 7
PENUTUP
(1) Hal-hal yang belum diatur di dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur kemudian oleh
PARA PIHAK dalam suatu kesepakatan tambahan (Addendum) yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.
(2) Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (empat) asli, masing-masing bermeterai
cukup, dan mempunyai ketentuan dan kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani
oleh PARA PIHAK.
Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat untuk dipatuhi serta dilaksanakan oleh PARA PIHAK.
PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA,
SURAT TUGAS
Nomor : 001/TGS/III.3.AU/I.0/2022
...........................................
NUP/NIDN. ........................
b.Contoh Format Surat Tugas yang Mengikutsertakan Lebih Dari Satu Orang
SURAT TUGAS
Nomor : 008/TGS/III.3.AU/I.0/2022
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
13.
Alamat :
Dengan ini memberikan kuasa kepada:
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
Untuk Pengurusan Pencarian Dana Hibah dari Pemda Kabupaten Bungo kepada
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah),
penandatanganan Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bungo dan penandatanganan SP2D pada Instansi terkait serta segala
sesuatu yang ada kaitannya dengan Dana Hibah. Alasan pemberian kuasa dikarenakan saya
menjalani Ibadah Umroh. Surat Kuasa ini mulai berlaku sejak tanggal 13 November s/d 30
November 2022.
Demikian, surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Muara Bungo, H
M
Muara Bungo, H
M
Nomor : /III.3.AU/II.2/2022
Lampiran : -
Perihal : Undangan Pengajian Rutin
Kepada Yth;
Bapak/Ibu Dosen dan Staf
(Civitas Akademika)
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo
Di –
Tempat
Hari : Jum’at
Tanggal : 29 Januari 2021
Pukul : 07.00 Wib s/d selesai
Tempat : Masjid Al- Furqan Muhammdiyah Muara Bungo
Penceramah : Bapak H. Jonika Amdodi, S.H., M.M
(Ketua Tarjih dan Tajdid PDM Dharmasraya)
_______________________
NIK.
Tembusan Yth;
1. Rektor UMMUBA (sebagai laporan)
2. Arsip
Nomor : …………….
Lampiran :
Perihal : Undangan
Yth.
Daftar Undangan terlampir
di-
……………………………..
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama Jabatan,
Nama Pejabat
NIK/NIDN/NUP………………
Tembusan:
1. Rektor
2. Wakil Rektor
3. Dst (jika ada)
14.Contoh Format Pengumuman
PENGUMUMAN
Nomor : /III.3.AU/II.1/2022
Muara Bungo, H
M
Wakil Rektor I,
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
____________________
16.Contoh Format Rekomendasi
Muara Bungo, H
Nomor : …/REK/III.3.AU/I.0/2022 M
Lampiran : -
Perihal : Surat Rekomendasi
Assalamualaiku, Wr. Wb
Untuk mengikuti kegiatan “The 5th Annual Symposium on Management and Social
Sciences” pada tanggal 10 s/d 12 November 2022 di Tokyo, Japan.
Rektor,
Tembusan:
1. Ka. Sumda
2. Arsip
17.Contoh Format Laporan Perjalanan Dinas
I. LAPORAN KEGIATAN
1. DASAR HUKUM
2. KEGIATAN WORKSHOP/SEMINAR/DLL
2.1. NAMA KEGIATAN
2.2. PENYELENGGARA
2.3. MATERI
2.4. TEMPAT
II. PEMBAHASAN
III. MANFAAT
IV. DOKUMENTASI KEGIATAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Muara Bungo, H
M
Hormat Saya,
NIDN/NIK
18.Contoh Format Lembar Disposisi
LEMBAR DISPOSISI
Tanggal Terima :
Asal Surat :
Nomor Surat :
Tanggal Surat :
Perihal / Isi Surat :
Disposisi:
Sifat : Derajat :
Rahasia Segera