Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KEGIATAN

PENYELARASAN KURIKULUM

Untuk memenuhi program SMK CENTER OF EXCELLENCE (COE)

Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan

Direktorat Jenderal Vokasi, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan

Disusun oleh :
TIM COE SMKN 1 Bagor

Program Keahlian Multimedia

SMK Negeri 1 Bagor

Jalan Raya Gandu – Kec. Bagor, Kab. Nganjuk

Tahun Pelajaran 2020/2021


A. Pendahuluan
Sejalan dengan pertumbuhan dunia usaha dan industri di Indonesia, permintaan
tenaga terampil lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi semakin meningkat.
Oleh karena itu, SMK perlu membekali peserta didiknya dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha dan industri. Ditetapkannya Peraturan Presiden
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia makin menegaskan
bahwa SMK harus semakin lebih mendekatkan diri dengan kebutuhan dunia kerja. Salah
satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan menyelenggarakan program keahlian yang
sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri agar penyelenggaraan pendidikan di
SMK menjadi efektif.
Percepatan peningkatan pembangunan nasional terkait erat dengan kualitas sumber
daya manusia. Pemerintah telah berupaya mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia melalui sektor pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun non
formal. Tujuan penting pengembangan program pendidikan SMK adalah menyiapkan
sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja, memiliki kepemimpinan yang
tinggi, disiplin, profesional, handal di bidangnya dan produktif. Idealnya Guru SMK
menyiapkan dirinya untuk siap menjadikan tamatan SMK sebagai tenaga kerja tingkat
menengah yang siap terjun ke dunia usaha maupun dunia industri (IDUKA).
Tantangan SMK saat ini antara lain adalah masih lemahnya kerjasama sinergitas
antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri (IDUKA) keterbatasan kualitas yang
meliputi keterampilan lulusan lebih rendah dari yang dibutuhkan oleh dunia kerja kuantitas
yang meliputi jumlah lulusan lebih banyak dari kesempatan kerja yang ada , etidaksesuaian
gaji yang ditawarkan dengan beban kerja dan estimasi biaya hidup calon pekerja, peralatan,
rendahnya biaya praktik, dan lingkungan belajar yang belum sesuai dengan lingkungan
IDUKA. Tantangan lainnya yang dihadapi SMK adalah menghadapi keterbukaan ekonomi,
sosial dan budaya antar negara secara global, khususnya dalam menghadapi penerapan
Masyarakat Ekonomi Asean(MEA) dan kebutuhan industri 4.0.
Untuk menghadapi penerapan Masyarakat Ekonomi Asean(MEA) dan kebutuhan
industri 4.0 tersebut, pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI membuat kebijakan Merdeka Belajar yang meliputi penyelarasan kembali kurikulum
pendidikan sesuai tuntutan perubahan teknologi dan kompetensi di industry,
Pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel dan berorientasi pada kebutuhan Revolusi
Industri 4.0 melalui revitalisasi SMK menjadi pusat keunggulan (center of excellence).
SMK Negeri 1 Bagor melalui program keahlian Multimedia adalah salah satu SMK
yang ditunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengembangkan
program COE (center of excellence) dan memiliki 11 program kerja,salah satunya dalah
program penyelarasan kurikulum dengan IDUKA.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI);
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter
6. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
7. Permendikbud No. 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementrian
pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024
8. Nota Kesepahaman 5 Kementrian Antara Kementerian Perindustrian,
9. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, Dan
Pendidikan Tinggi, Kementerian Ketenagakerjaan, Dan Kementerian Badan
Usaha Milik Negara Nomor 668/M-IND/11/2016, Nomor : 125/XI/NK/2016,
Nomor :17/M/NK/2016, Nomor : 5/NK/MCN/XI/2016, Nomor :
MOU-04/MBU/11/2016 Tentang Pengembangan Pendidikan Kejuruan Dan
Vokasi Berbasis Kompetensi Yang Unk And Match Dengan Industri
C. Maksud dan Tujuan

Maksud :
Penyelarasan kurikulum dengan IDUKA adalah suatu kegiatan yang
dimaksudkan untuk menyesuaikan kurikulum SMK dengan tuntutan IDUKA
(kompetensi dan budaya kerja).

Tujuan :
1. Menyesuaikan kurikulum SMK dengan tuntutan kompetensi dan budaya/etos
kerja yang berlaku di IDUKA, sehingga lulusan SMK memiliki kompetensi dan
budaya/etos kerja yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA
2. Mengembangkan kurikulum yang lebih fleksibel dan kontekstual
mengintegrasikan pembelajaran di sekolah, di masyarakat, dan di industri. Untuk
mengembangkan kompetensi-kompetensi yang relevan sesuai potensi
wilayah, problem solving di kehiduan bermasyarakat, dan pekerjaan di masa
depan. Menyongsong persaingan global di era Revolusi Industri 4.0,
pengembangan keterampilan digital (menggunakan teknologi, membuat aplikasi,
dan menjalankan bisnis secara digital) dan penguasaan bahasa internasional
perlu menjadi perhatian khusus.

D. Hasil yang diharapkan


1. Menambah wawasan perbandingan ilmu dan keterampilan sesuai kebutuhan
IDUKA.
2. Mendapatkan masukan (feed-back) dari IDUKA untuk pengembangan sekolah
dimasa yang akan datang
3. Memperoleh dukungan IDUKA untuk meningkatkan relevansi dan efektivitas
program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum dan penyusunan kurikulum,
pelaksanaan pembelajaran, pengembangan teaching factory, serta pemenuhan
sarana dan prasarana pembelajaran kejuruan.
4. Menjadi pusat kolaborasi dan jejaring industri untuk menumbuhkan dan
meningkatkan daya saing ekonomi di era global, pusat keunggulan pendidikan
dan pelatihan skilling, upskilling, dan reskilling untuk menghasilkan SDM
yang berkompeten dan adaptif terhadap perubahan teknologi  yang semakin
cepat dan pusat inovasi produk dan inkubator wirausaha untuk menumbuhkan
kewirausahaan berbasis teknologi start-up di kalangan generasi muda.
5. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat
industri secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-nilai karakter
budaya industri sebagai salah satu bentuk implementasi Peraturan Presiden
Nomor 87 Tahun 2017 tentang Peningkatan Pendidikan Karakter.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Program SMK COE

Ada enam fungsi pokok pengembangan center of excellence pada


pendidikan vokasi.

1. Pusat keunggulan pendidikan dan pelatihan skilling, upskilling, dan


reskilling untuk menghasilkan SDM yang berkompeten dan adaptif terhadap
perubahan teknologi  yang semakin cepat.

2. Pusat inovasi pembelajaran vokasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran


pendidikan vokasi.

3. Pusat inovasi produk dan inkubator wirausaha untuk menumbuhkan


kewirausahaan berbasis teknologi start-up di kalangan generasi muda.

4. Pusat pengembangan dan penelitian teknologi terapan untuk meningkatkan


daya saing internasional.

5. Pusat keunggulan fasilitas sarana dan prasarana yang relevan dengan


kebutuhan Industri 4.0.

6. Pusat kolaborasi dan jejaring industri untuk menumbuhkan dan meningkatkan


daya saing ekonomi di era global.

Dalam mengembangkan center of excellence pendidikan vokasi, para


pengelola pendidikan vokasi dituntut untuk memenuhi persyaratan para pemangku
kepentingan.

1. Pemangku kebijakan pendidikan, dalam hal ini pemerintah, untuk memenuhi


amanat undang-undang, peraturan-peraturan pemerintah, dan standar nasional
pendidikan.
2. Pengguna lulusan, dalam hal ini adalah industri dan dunia usaha, untuk
memenuhi persyaratan kompetensi yang dibutuhkan di pasar kerja.
3. Peserta didik, dalam hal ini siswa, untuk pengembangan diri siswa, selepas
sekolah harus memiliki kemandirian untuk dapat survive dalam kehidupan
sesuai dengan potensi minat, bakat, dan passion yang dimiliki.

Untuk meningkatkan daya saing pendidikan vokasi melalui


pengembangan center of excellence, diperlukan beberapa upaya sebagai berikut.

1. Melakukan reskillings dan upskilling SDM pendidikan vokasi, khususnya pada


pengembangan kompetensi baru yang dibutuhkan di pasar kerja dan
pembelajaran di era Revolusi 4.0.
2. Modernisasi fasilitas dan sarana prasarana untuk mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran abad 21 di pendidikan vokasi. Asian Development Bank
(2019) menyatakan, sudah seharusnya pendidikan vokasi institusi yang paling
cepat mengadopsi kemajuan teknologi.
Mengembangkan learningspace dan makerspace yang mendukung kebutuhan
belajar era Revolusi Indsutri 4.0.
3. Mengembangkan kurikulum yang lebih fleksibel dan kontekstual
mengintegrasikan pembelajaran di sekolah, di masyarakat, dan di industri.
Untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi yang relevan sesuai potensi
wilayah, problem solving di kehiduan bermasyarakat, dan pekerjaan di masa
depan. Menyongsong persaingan global di era Revolusi Industri 4.0,
pengembangan keterampilan digital (menggunakan teknologi, membuat
aplikasi, dan menjalankan bisnis secara digital) dan penguasaan bahasa
internasional perlu menjadi perhatian khusus.
4. Meningkatkan kerjasama industri yang diimplementasikan dalam kegiatan
riset, pelatihan, resource sharing, belajar mengajar, sertifikasi kompetensi,
magang, dan penempatan kerja.
5. Mengembangkan inovasi produk dan inkubator bisnis untuk
menumbuhkan start up bisnis, mulai dari analisis pasar, ide, rencana bisnis,
hingga mendirikan dan mengelola  usaha secara nyata. Inventure (2020)
memprediksi  bahwa ke depan pengembangan kurikulum kewirausahan digital
semakin meningkat.
6. Mengembangkan inovasi pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan
dan pengembangan teknologi 4.0 seperti pembelajaran daring, artificial
intelligent, media virtual reality/augmented reality, 3D printing, smart
technology, big data analysis, dan machine learning.
7. Memberikan otonomi institusi yang lebih luas dengan membentuk Badan
Layanan Umum (BLU/BLUD).
8. Meningkatkan tata kelola dan kepemimpinan dengan menerapkan good school
governance.

B. Penyelarasan Kurikulum dan Bahan Ajar


Penyelarasan kurikulum dengan IDUKA adalah suatu kegiatan yang
dimaksudkan untuk menyesuaikan kurikulum SMK dengan tuntutan IDUKA
(kompetensi dan budaya kerja)
BAB III

RENCANA PELAKSANAAN

A. Rencana Pelaksanaan
1. Waktu dan tempat :
Hari: Sabtu
Tanggal :
Waktu : 07.00 WIB s/d Selesai
Tempat : SMKN 1 Bagor
2. Nama Kegiatan : Penyelarasan Kurikulum 
3. Jumlah Peserta : 11 Orang
4. Pelaksana dan Penanggung Jawab
a. Pelaksana :
 Ketua Pelaksana : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
b. Penanggung Jawab :
 Kepala Sekolah
 Ketua Umum COE
z

BAB IV

PENUTUP

A. SUSUNAN KEPANITIAAN

Pelindung : R.A Iwan Tresnawan, S.Pd, M.Si


Penanggung Jawab : Tri Angga Mario Nani, S.Kom
Ketua Pelaksana : Endah Sulistyowati, S.Kom
Sekertaris : Rizky Firdausi, S.Pd
Bendahara : Wilis Dwi Probowati, S.Pd
Konsumsi : Yenika Sintiya
Koordinator PTK SMK COE : Nurokhman, S.Kom
Anggota PTK SMK COE : Agung Siddiq Pramono S.Kom

B. RENCANA ANGGARAN BIAYA


Jumlah Jumlah Biaya
No. Pelaksana Kegiatan BBiaya
Orang (Rp)

1. Konsumsi dan Coffe break 15 30.000 450.000

2. Honorarium panitia 1 Paket 1 Paket 3.000.000

Transport undangan (IDUKA


3. dan Ppengawas) 1 Paket 1 Paket 2.000.000

4. Kertas F4 1 60.000 60.000


5. Banner 1 100.000 100.000
Total Anggaran 5.610.000
C. JADWAL KEGIATAN
PENANGGUNG
NO TANGGAL/HARI WAKTU KEGIATAN
JAWAB

 Sambutan
08.00 – 15.00 PTK SMK COE
1 Hari ke - 1  Penyelarasan
WIB
Kurikulum

 Penyelarasan
08.00 – 15.00
2. Hari ke-2 Kurikulum
WIB PTK SMK COE
 Penutup

Demikian proposal ini kami susun dan diajukan dengan harapan mendapat bantuan
dan dukungan dari Bapak selaku Kepala SMK Negeri 1 Bagor, baik materil maupun
imateril. Kami selaku panitia akan berusaha menyelenggarakan kegiatan ini dengan sebaik-
baiknya hingga mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Dan semoga bantuan yang
Bapak berikan dapat kami gunakan dengan sebaik-baiknya dan tepat sasaran serta diridhoi
oleh Allah SWT, Amin.
Atas perhatian dan bantuannya kami haturkan terima kasih.

Nganjuk, Oktober 2020


Ketua Umum Ketua Pelaksana
TIM SMK COE
Tri Angga Mario Nani, S.Kom Endah Sulistyowati, S.Kom
NIP. - NIP. 19690320 200801 1 005

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Bagor

R.A. Iwan Tresnawan, S.Pd, M.Si


Pembina Tingkat I
NIP. 19630320 198610 1 004

Anda mungkin juga menyukai