Anda di halaman 1dari 4

1.

Capaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat


a) Upaya Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan puskesmas merupakan upaya puskesmas melaksanakan
pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan
kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandriri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Upaya promosi kesehatan pada UPTD Puskesmas Ulumanda menjalankan
beberapa program diantaranya persentase rumah tangga ber-PHBS dimana capaian
program tersebut pada tahun 2020 telah mengalami peningkatan yaitu sebesar 43 %,
dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya hanya mencapai 26 % dari target
sebesar 60 %.
Upaya promosi kesehatan juga mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) dengan indikatornya adalah persen posyandu aktif dengan capaian
sebesar 20% dari target yaitu sebesar 50 %. Selain itu, indikator program yang lain
adalah persen dana desa untuk mendukung UKBM dimana kegiatan ini mencapai 100%
dari target sebesar 10 %. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sangat mendukung
tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
Perilaku merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi derajat
kesehatan. Maka promosi kesehatan merupakan intervensi strategis dalam
memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, terkait dengan
upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
maupun social guna mencegah penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
factor lingkungan.
Upaya kesehatan lingkungan pada UPTD Puskesmas Ulumanda meliputi
Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan dimana pada tahun 2020 telah
mencapai target yaitu 100% capaian. Begitupun pada indicator Desa yang
melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat juga mencapai target yaitu 100%.
Meskipun desa yag melaksanakan STBM sudah mencapai target namun belum terdapat
desa ODF (open defecation free ). Persentase penduduk dengan akses terhadap fasilitas
sanitasi yang layak (jamban sehat) mencapai 61.10%. kemudian untuk indikator
Tempat-Tempat Umum (TTU) memenuhi syarat kesehatan mencapai 18.36%
sedangkan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan mencapai
33.3%. selain itu terdapat jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun
2020 sebesar 49 %.
Salah satu yang mempengaruhi derajat kesehatan pada masyarakat adalah factor
lingkungan, karena itu upaya kesehatan lingkungan pada UPTD Puskesmas Ulumanda
terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan capaian setiap indicator kegiatan
yang ada.
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator derajat kesehatan. Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia
merupakan sebuah masalah yang besar. Dengan dmeikian pelayanan kesehatan ibu dan
anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Angka Kematian Ibu (AKI) di wilayah kerja puskesmas ulumanda sudah
mengalami penurunan, dapat terlihat melalui data profil tahun 2020 yang menunjukkan
tidak adanya kasus kematian ibu, baik ibu hamil, ibu bersalin maupun ibu nifas.
Sedangkan pada Angka Kematian Bayi (AKB) terdapat kasus sebesar 13,1%
berdasarkan data profil puskesmas ulumanda tahun 2020. Kondisi ini dapat disebabkan
karena akses jalan terhadap pelayanan kesehatan yang belum memadai, atau dapat juga
dikarenakan oleh faktor determinan lainnya.
Upaya kesehatan ibu dan anak meliputi Kunjungan ibu hamil (K1) yang telah
mencapai target 100% pada tahun 2020. Pada kunjungan ibu hamil (K4/K6) sebesar
79.30% dari target sasaran yaitu 95%, begitu pun dengan Persalinan ditolong Tenaga
Kesehatan sebesar 79.70%. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain karena akses jalan menuju fasilitas kesehatan (puskesmas) yang sulit, selain itu juga
dikarenakan jumlah tenaga kesehatan yang masih kurang khususnya pada pustu atau
poskesdes yang berada di daerah terpencil. Kemudian pada kunjungan ibu nifas lengkap
pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan dan telah mencapai target yaitu sebesar
100%. Begitu pula dengan Kunjungan neonatus (KN 1) dan Kunjungan neonatus
lengkap (KN Lengkap) yang mencapai 100%. Pada pelayanan komplikasi Obstetri
sebesar 97% dari target sasaan 20%, Pelayanan komplikasi Neonatus sebesar 9.5% dari
target sasaran 10 %.
Pada pelayanan bayi mencapai 54% dari target sasaran sebesar 90%, sedangkan
pelayanan anak balita sebesar 69% dari target 90%. Kemudian pada pelayanan KB aktif
sebesar 76.90%, hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
dalam menerapkan perencanaan kehamilan maupun kesadaran akan kesehatan
reproduksi.
d) Upaya Gizi Masyarakat
Upaya gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan
masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku
sadar gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Adapun program
yang dilaksanakan oleh upaya gizi masyarakat meliputi Pemberian Tablet tambah Darah
bagi remaja putri yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dimana pada
tahun 2020 telah mencapai 100% dari target yaitu sebesar 50%. Begitupun dengan bayi
mendapat ASI eksklusif yang juga mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebesar
70.93% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 66.70%.
Pemberian vitamin A pada balita pada tahun 2020 sebesar 89.10% yang juga
mengalami kenaikan dari tahun 2019 yaitu sebesar 62.20%. sedangkan pada kegiatan
penimbangan balita di posyandu pada tahun 2020 hanya sebesar 42.20%.
Adanya peningkatan pada upaya gizi masyarakat merupakan hasil kerja sama dari
berbagai lintas sektor di wilayah kerja maupun lintas program yang ada di UPTD
Puskesmas Ulumanda. Walaupun terdapat program yang mengalami peningkatan
namun upaya gizi masyarakat akan tetap mengupayakan keberlanjutan program dan
kegiatannya untuk mewujudkan kesehatan masyarakat.

e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


1. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Untuk penyakit menular, prioritas masih tertuju pada penyakit Tuberculosis,
Malaria, dan demam berdarah. Pengendalian penyakit menular yang termasuk dalam
komitmen global seperti TB dan Malaria telah menunjukkan pencapaian program
yang baik. Demikian halnya di wilayah kerja puskesmas ulumanda, secara umum
penemuan dan penanganan penderita penyakit menular TB dan Malaria sudah
berjalan dengan baik.
Insiden tuberculosis (per 100.000 penduduk) pada tahun 2020 sebesar 120.69%
lebih besar dibandingkan tahun sebelumya yaitu sebesar 119.15 %. Sedangkan
jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai strandar
mencapai target 101.96 % dari target 100%. Penyakit TB merupakan penyakit
menular yang sangat berbahaya, bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas
dapat mengakibatkan komplikasi hingga kematian. Penanggulangan terhadap
penyaki TB masih harus tetap diupayakan dengan serius, oleh karena diperkirakan
ada 1 dari setiap 3 kasus TB belum terdeteksi oleh program.
Annual Parasit Incidence (API) atau angka kesakitan malaria yang menjadi
indikator keberhasilan upaya penanggulangan malaria, Kabupaten Majene sudah
dikategorikan eliminasi malaria (API 0,29). Pada wilayah kerja UPTD Puskesmas
Ulumanda angka kesakitan malaria sudah mengalami penurunan sebesar 23 penderita
pada tahun 2020, dari 31 penderita pada tahun sebelumnya (2019). Kemudian pada
Pengobatan standar kasus malaria positif mencapai 100% dari target sasaran.
Incidence Rate (IR) penyakit Demam Berdarah (DBD) tahun 2020 di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Ulumanda yaitu 0% sejak tahun 2019. Namun demikian
tetap menjadi fokus dalam penanggulangan penyakit menular, oleh karena malaria
dan DBD merupakan penyakit menular berpotensi KLB.
2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Kecenderungan Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Non-Communicable
Disease cenderung meningkat dan telah mengancam sejak usia muda. PTM yang
dikenal juga sebagai penyakit degeneratif tidak lagi menyerang usia lanjut tetapi juga
mulai terjadi pada kelompok umur produktif. PTM utama meliputi hipertensi, dan
diabetes mellitus.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada UPTD
Puskesmas Ulumanda meliputi pelayanan usia produktif dimana pada tahun 2020
mencapai target 100%. Pada tahun 2020 jumlah penderita hipertensi 15 tahun keatas
adalah sebesar 80.27 % ,lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 98.62%.
Sedangkan jumlah penderita diabetes melitus 15 tahun keatas sebesar 51.85%.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular masih tetap menjadi
prioritas mengingat prevalensi penyakit seperti hipertensi dan Diabetes Melitus
masih tinggi di wilayah kerja Puskesmas Ulumanda dan masih terdapat upaya yang
belum mencapai target.

Anda mungkin juga menyukai