Anda di halaman 1dari 3

KEBIJAKAN

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA

Royal Care, Personal Touch

Jl Rungkut Industri I/1, Surabaya Emergency Call (+6231) 8484111 Call Center (+6231) 8476111
Email : info@rsroyalsurabaya.com www.rsroyalsurabaya.co
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Royal Surabaya
Nomor : /Per/RSRS/II/2017
Tanggal : 01 April 2017

KEBIJAKAN
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA

KEBIJAKAN UMUM
1. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun harus mengacu kepada standar
baku mutu yang telah ditetapkan.
2. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun meliputi bahan yang mudah
meledak (explosive), pengoksidasi (oxidizing), sangat mudah sekali menyala
(extremely flammable), sangat mudah menyala (highly flammable), dan mudah
menyala (flammable), amat sangat beracun (extremely toxic), sangat beracun
(highly toxic), beracun (moderately toxic), berbahaya (harmfull), korosif
(corrosive), karsinogenik (carcinogenic), teratogenik (teratogenic), mutagenic
(mutagenic), gas bertekanan (pressure gas).
3. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun di rumah sakit harus meminimalisir
dampak terhadap lingkungan dan pekerja.
4. Petugas dalam pengelolaan bahan berbahaya dan beracun wajib membaca
petunjuk maupun simbol dan lembar data keselamatan bahan (MSDS).

KEBIJAKAN KHUSUS
1. Perencanaan bahan berbahaya dan beracun berdasarkan SPO di Unit
Pengadaan.
2. Pengadaan bahan berbahaya dan beracun harus bersumber dari distributor
resmi, mempunyai sertifikat analisa dari pabrik, melampirkan MSDS (lembar
data keselamatan bahan).
3. Penerimaan bahan berbahaya dan beracun dengan memeriksa wadah dan
pengemas, memperhatikan label dan symbol dan atau tulisan berupa kalimat
peringatan berbahaya.
4. Unit kerja yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun atau barang yang
menghasilkan limbah berbahaya dan beracun wajib melakukan reduksi limbah
B3, mengolah limbah B3 dan/atau menimbun limbah B3.
5. Masing-masing Kepala Unit kerja bertanggung jawab atas penyimpanan
limbah B3 selama-lamanya 90 (Sembilan puluh) hari, untuk selanjutnya
bertanggung jawab atas penyerahan limbah B3 kepada pihak ketiga yang
ditunjuk oleh Direktur RS.
6. Serah terima limbah B3 kepada pihak pengelola limbah B3 wajib dilakukan
secara tertulis dengan menyertakan inventarisasi jumlah limbah B3
7. Setiap tempat penyimpanan bahan berbahaya dan beracun wajib diberikan
symbol dan label serta melengkapi MSDS (lembar data keselamatan bahan).
8. Symbol bahan berbahaya dan beracun adalah gambar yang menunjukkan
klasifikasi B3, sedangkan label B3 adalah uraian singkat yang menunjukkan
antara lain klasifikasi dan jenis B3.
9. Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS) berisi :
a. Merk dagang
b. Rumus kimia B3
c. Jenis B3
d. Klasifikasi B3
e. Teknik penyimpanan, dan
f. Tata cara pengamanan bila terjadi kecelakaan.
10. Lembar data pengamanan ini harus diletakkan pada tempat yang mudah
dilihat dan dibaca untuk memudahkan tindakan pengamanan bila diperlukan.

Direktur Rumah Sakit Royal Surabaya

drg. Henny Poeri Margastuti, M.A.R.S.

Anda mungkin juga menyukai