Anda di halaman 1dari 11

SOSIALISASI PROSES PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING PADA IBU -IBU PKK

DESA SRIBHAWONO KECAMATAN BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN


LAMPUNG TIMUR

Nely Nur Cahyani

Nelynurcahyani123@gmail.com

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UIN Raden Intan Lampung

Abstrak

Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi


kewirausahaan yang mengangkat tema sosialisasi proses pembuatan sabun pencuci
piring ini dapat terlaksana atas kerjasama antara mahasiswa UIN Raden Intan
Lampung dengan pejabat desa Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono
Kabupaten Lampung Timur. Tujuannya, untuk sosialisasi kepada masyarakat desa
Sribhawono mengenai proses pembuatan sabun pencuci piring. Metode yang
digunakan adalah dengan mensosialisasikan kepada masyarakat Sribhawono,
kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sribhawono. Hasilnya, setelah pelaksanaan
sosialisasi Masyarakat Desa Sribhwono mengetahui peroses cara pembuatan sabun
cuci piring yang dapat dibuat sendiri, dengan harga yang lebih murah sehingga dapat
menghemat biaya hidup sehari-hari.
Abstract

Community service carried out in the form of entrepreneurship socialization with the
theme of socializing the process of making dish soap can be carried out in
collaboration between UIN Raden Intan Lampung students and Sribhawono village
officials, Bandar Sribhawono District, East Lampung Regency. The goal is to
socialize the Sripendowo village community regarding the process of making dish
soap. The method used is to socialize to the Sribhawono community, this activity is
carried out at the Sribhawono Village Hall. As a result, after the implementation of
the socialization, the Sribhawono Village Community knew the process of making
their own liquid plates that could be made by themselves, at a lower price so that it
can save the cost of daily life.

Keyword: sabun, membuat, piring

PENDAHULUAN dari kebutuhan primer saja, Namun juga


kebutuhan sekunder, dan tersier. Selain
Kelurahan desa Sribhawono Kecamatan
kebutuhan primer seperti makan dan minum,
Bandar Sribhawono sebagian besar
peralatan rumah tangga juga sudah dianggap
penduduknya bermata pencarian sebagai
sebagai kebutuhan primer, seperti sabun atau
petani dan berdagang. Serta berdasarkan
cairan pembersih peralatan makan yang
hasil pengambilan data melalui wawancara
sudah menjadi kebutuhan utama yang selalu
yang dilakukan kepada kepala desa
digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh
Sripendowo, sebagian besar ibu-ibu
karena itu perlu dilakukannya pemberdayaan
masyarakat Sribhawono berprofesi sebagai
Ibu-Ibu rumah tangga yang salah satunya
ibu rumah tangga, namun tingginya biaya
dapat melalui sosialisasi proses pembuatan
pengeluaran sehari-hari sehingga Ibu-Ibu
sabun cuci piring atau cairan cuci piring.
masyarakat Sribhawono mengeluhkan
Melalui sosialisasi proses pembuatan sabun
penghasilan dari suami kurang mencukupi
cuci piring, diharapkan Ibu-Ibu tersebut
kebutuhan sehari-hari. Pada dasarnya
dapat memperoleh pengetahuan mengenai
kebutuhan masyarakat tidak hanya terdiri
cara pembuatan sabun cuci piring, dapat sabun memiliki struktur kimia yang bersifat
mengurangi biaya pengeluaran rumah hidrofobik pada rantai karbonnya dan
tangga dalam membeli sabun cuci piring, bersifat hidrofil pada rantai ionnya. akibat
sabun cuci piring cair ini dapat menjadi adanya rantai hidrokarbon, molekul sabun
salah satu produk yang memiliki nilai guna secara keseluruhan tidak larut dalam air
yang tinggi dan juga memiliki prospek pasar secara sempurna. Namun sabun mudah
yang bagus. Ini bisa menjadi suatu peluang tersuspensi dalam air karena membentuk
yang dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu misel (micelles), yakni segerombolan (50-
masyarakat Sribhawono untuk menambah 150) molekul yang rantai hidrokarbonnya
penghasilan dan dapat menjadi mata mengelompok dengan ujung- ujung ionnya
pencarian Ibu-Ibu Desa Sribhawono. Serta yang menghadap ke air. Sabun yang bersifat
mendukung tumbuh nya jiwa kewirausahaan hidrofobik dapat menghilangkan kotoran
ibu-ibu di Desa Sribhawono, mengurangi dan minyak, bagian yang bersifat hidrofobik
tingginya pengangguran. Selain itu kegiatan akan larut dalam minyak dan mengepung
ini dapat memanfaatkan waktu luang Ibu- kotoran minyak, sedangkan bagian yang
Ibu masyarakat Sribhawono untuk bersifat hidrofilik akan terlepas dari
melakukan kegiatan yang produktif. permukaan yang dibersihkan dan terdispersi
dalam air sehingga dapat dicuci.
Sabun merupakan bahan yang digunakan
untuk mencuci, baik pakaian, peralatan Sabun adalah suatu senyawa gliserida
makan, badan, dan lain-lain. Sabun (umumnya C16 dan C18 atau karboksilat)
merupakan campuran yang terbuat dari yang yang dihasilkan dari reaksi antara suatu
alkali, dan trigliserida dari lemak. Sabun derivat asam alkanoat yaitu reaksi antara
dibuat secara kimia melalui reaksi asam karboksilat dengan alkanol yang
saponifikasi atau disebut juga reaksi merupakan senyawa aromatik dan
penyabunan. Dalam proses ini asam lemak bermuatan netral (ester )dengan hidroksil
akan terhidrolisa oleh basa membentuk dengan residu gliserol. Apabila gliserol
gliserin dan sabun mentah. Sabun tersebut bereaksi dengan asam–asam yang jenuh
kemudian akan di olah lagi untuk maka akan terbentuk lipida (trigliserida atau
menyempurnakannya hingga kemudian triasilgliserol). Sabun merupakan bahan
sampai ke pemakai. Sabun berfungsi sebagai logam alkali (basa) dengan rantai asam
penghilang kotoran dan minyak karena monocarboxylic yang panjang. Larutan
alkali ini biasanya digunakan tergantung Berdasarkan pemaparan yang telah
dengan jenis sabun yang akan dibuat. dikemukakan diatas, maka dapat diketahui
Larutan ini biasanya digunakan untuk beberapa permasalahan yang terjadi pada
membuat sabun yang berbentuk padat dan Ibu-Ibu Masyarakat Sribhawono yaitu
juga sabun yang berbentuk lunak. bagaimana besarnya biaya kehidupan sehari-
hari hal ini perlu bagaimana solusi cara
Pada saat ini Sabun cair lebih banyak
mengurangi biaya pengeluaran rumah
digunakan pada masyarakat luas karena
tangga sehari-hari, sekaligus dapat
selain lebih higienis, sabun cair mudah
menambah penghasilan dan menumbuhkan
disimpan dan dibawa kemana saja dalam
jiwa kewirausaha ibu-ibu masyarakat desa
wadah yang tertutup rapat. Senyawa yang
Sribhawono dengan cara mengadakan
terkandung dalam sabun ini juga dapat
sosialisasi proses pembuatan sabun cuci
menghasilkan untuk memberikan efek
piring.
harum dan lembut. Contohnya ialah produk
pelembut cucian, yang merupakan bahan TUJUAN
berupa cairan yang bisanya digunakan pada
Tujuan dilaksanakannya sosialisasi kepada
tahap akhir pada proses pencucian yang
Ibu-Ibu masyarakat Sribhawono adalah
kemudian ditambahkan kedalamnya, yang
untuk memberikan ilmu pengetahuan
bertujuan melembutkan dan mengarumkan.
kepada ibu-ibu mengenai proses pembuatan
Surfaktan merupakan bahan dari pembuatan sabun cuci piring yaang dapat menghemat
sabun yang digunakan dengan air untuk biaya rumah tangga dan menambah
mencuci dan membersihkan. Penggunaan penghasilan. Selain itu diharapkan dengan
sabun cair telah meluas didalam kalangan adaya kegitan ini dapat membantu ibu-ibu
masyarakat indonesia, terutama pada sarana- dalam mengisi waktu luang sehingga
sarana publik. Jika diterapkan pada suatu menjadi lebih produktif
permukaan, air bersabun secara efektif
MANFAAT
mengikat partikel dalam suspensi mudah
dibawa oleh air bersih. Manfaat dari sosialisasi proses pembuatan
sabun cuci piring diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan, menambah
RUMUSAN MASALAH penghasilan dan dapat menjadi mata
pencarian Ibu-Ibu Desa Sribhawono. Serta
mendukung tumbuh nya jiwa kewirausahaan Sasaran dalam sosialisasi ini adalah Ibu-
ibu-ibu di Desa Sribhawono mengurangi Ibu rumah tangga yang berada di kelurahan
tingginya pengangguran. Selain itu kegiatan desa Sribhawono. Sosialisasi ini
ini dapat memanfaatkan waktu luang Ibu- dilaksanakan di balai desa Sribhawono.
Ibu masyarakat Sribhawono untuk Metode yang digunakan dalam sosialisasi
melakukan kegiatan yang produktif. proses pembuatan cairan cuci piring
berupa paparan materi, simulasi,
METODE
demonstrasi dan praktik.
Bahan dan alat yang digunakan dalam
Kegiatan sosialisasi ini di laksanakan
proses pembuatan sabun cuci piring ini
dengan memaparkan materi yang
dapat dengan mudah ditemukan di toko
ditampilkan melalui proyektor dan praktek
kimia terdekat. Adapun bahan bahan
pembuatan sabun cuci piring secara
pembuatan cairan cuci piring adalah sebagai
langsung. Sosialisasi kewirausahaan ini
berikut:
dilaksanakan selama satu hari. Tahap
Bahan; pertama adalah pemaparan materi . materi

1. Texapon gel 1000 gram (berwarna putih yang diberikan adalah materi seputar sabun

dan bertekstur seperti lem cair). cuci piring atau sabun cuci piring, mulai

2. Texapon powder 1000 gram (berwarna dari pengertian sabun, kandungan yang

putih dan berbentuk seperti micin). terdapat dalam sabun,bahan dan alat,

3. Garam dapur atau natrium klorida langkah –langkah proses pembuatan sabun,

(NaCl) 1000 gram. sampai dengan cara pemasaran yang tepat.

4. Pengharum 50 mL . Tahap selanjutnya adalah praktik

5. Pewarna pembuatan sabun cuci piring, ada beberapa

6. Air 15 liter tahapan dalam proses pembuatan sabun


cuci piring yaitu,
Alat
1. Tahap pertama, masukan texapon gel
1. 3 buah ember
kedalam ember kosong dan masukan air
2. Corong
sebanyak 7-8 liter air, lalu aduk sampai
3. Gelas ukur
texapon gel larut sampai tidak ad lagi
4. Botol/wadah untuk sabun yang sudah
gumpalan /larut hingga sempurna.
jadi
2. Langkah kedua, masukan texapon Desa Sribhawono Kecamatan Bandar
powder kedalam ember dan tambahkan Sribhawono, yang dihadiri oleh Ibu-Ibu
4 liter air, aduk sampai texapon powder sebanyak 25 orang. Pelaksanaan kegiatan
(berbentuk seperti micin yang besar) ini diawali dengan identifikasi masalah
benar-benar larut semua. yang terdapat di desa tersebut, dari hasil
3. langkah ketiga, campurkan texapon gel wawancara yang telah dilakukan kepada
dan texapon powder aduk hingga kepala desa Sribhawono, maka dapat
tercampur dengan sempurna, lalu diidentifikasi apa saja permasalahan yang
diamkan kurang lebih 6-9 jam. Diamkan ada. Berdasarkan dari hasil wawancara
sampai busa nya benar-benar hilang. yang dilakukan maka dapat kita ketahui
4. Selanjutnya masukan garam kedalam bahwa mayoritas masyarakat Sribhawono
ember yang berisi texapon gel dan berprofesi sebagai petani. Sebagian besar
texapon powder yang telah dicampur ibu-Ibu masyarakat tersebut berprofesi
dan tambahkan 4 liter air, aduk hingga sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena nya
larut. banyak Ibu-Ibu maasyarakat tersebut
5. Selanjutnya masukan pewangi dan sering mengeluhkan besarnya pengeluaran
pewarna kedalam wadah texapon gel biaya sehari-hari dan penghasilan suami
dan texapon powder dan masukan juga yang sangat pas-pasan. Kejenuhan yang
ember yang berisi air garam yang telah menumpuk akibat tidak adanya kegiatan
dilarutkan. Aduk hingga semua bahan yang dilakukan diluar kegiatan rumah
tercampur dengan sempurna. Lalu tangga juga membuat ibu-ibu masyarakat
diamkan sampai busa nya hilang. tersebut mengeluh. Oleh karenanya
6. Tahap terakhir, masukan sabun cuci diperlukan kegiatan sosialisasi proses
piring kedalam botol, cairan cuci piring pembuatan sabun ini, diharapkan dengan
atau lebih kita kenal dengan sabun cuci diadakanya sosialisasi ini ibu-ibu dapat
piring siap digunakan. mendapat pengetahuan dan wawasan yang
lebih luas. Selain dapat menghemat
pengeluaran sehari-hari dan juga dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
menjadi peluang bisnis baru yang
Kegiatan sosialisasi peroses pembuatan menjanjikan. Selain itu kegiatan ini juga
sabun cuci piring ini dilaksanakan dibalai dapat menambah kegiatan ibu-ibu tersebut
dan mengunakan waktunya menjadi lebih piring dalam botol 250 ml yag dapat dijual
produktif. dengan harga Rp. 5.000

Selama proses demontrasi dan praktik ibu- Adapun perkiraan modal dan keuntungan
ibu mengamati dan memperhatikan dengan pembuatan sabun cuci piring ini dalam
seksama, ada yang mengajukan pertanyaan sekali produksi dapat dilihat pada tabel
ada pula ibu-ibu yang maju kedepan dan dibawah ini.
ikut membantu dalam proses praktik
pembuatan produk. Setelah itu ibu-ibu
diberikan sabun cuci piring yang sudah No Bahan Harga

dibuat sehari sebelum sosialisasi untuk Bahan dasar

menunjukan hasil dari produk yang sudah pembuatan

jadi, selain itu ibu-ibu juga diberikan sabun

cairan pencui piring agar ibu-ibu dapat (texapon gel,

menguji nya secara langsung dirumah 1 texapon Rp. 70.000

masing-masing. powder,
garam,
Selain kegiatan proses pembuatan cairan
pewangi,
cuci piring, kami juga memberikan
pewarna)
beberapa cara dalam perhitungan harga
Botol wadah
jual produk dan cara mendistribusikannya
sabun dengan
produk, yaitu dengan menitipkan produk 2 Rp. 35.000
masa tampung
kebebrapa warung yang ada didaerah
250 ml
tersebut, selain itu ibu-ibu juga dapat
3 Label/stiker Rp. 20.000
menjual produk melalui media sosial
Rp.
seperti Shopee, Lazada, IG, status WA dan Jumlah
125.000
masih banyak lagi. Hal ini dilakukan
Tabel. 1 modal
dengan harapan dapat menjadi peluang
usaha baru dan meningkatkan pendapatan Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa
bagi ibu-ibu desa Sribhawono. Dalam modal produksi awal adalah Rp. 125.000,
kegiatan ini, kami mengemas sabun cuci dalam sekali produksi dapat menghasilkan
15 liter sabun cair pencuci piring.
Sehingga secara keseluruhan dapat sangat baik,sebanyak 8% ibu-ibu
menghasilkan 60 botol sabun dengan memahami materi dengan baik, sebanyak
ukuran 250 ml. jika kita menjual 1 botol 8% ibu-ibu memahami materi kurang baik
dengan harga Rp. 5.000 maka dapat dan sebanyak 0% ibu-ibu memahami
menghasilkan Rp. 5.000 ×60 botol = Rp. materi dengan tidak baik.
300.000.
praktik
Setelah kegiatan pemaparan materi, proses 100% 92%
90%
pembuatan cairan cuci piring selesai dan 80%
70%
cara pendistribusi, ibu-ibu peserta kegiatan 60%

persen
50%
diberika kuesioner yang sehubungan 40%
30%
dengan pemahaman materi, pemahaman 20%
8%
10% 0 0% 0%
dalam langkah-langkah pembuatan sabun 0%
SB B KB TB
cuci piring. Kuesioner mengunakan rating
skala, skala likert yang terdiri dari Sangat Gambar. 2 pemahaman praktik
Baik (SB), Baik (B), Kurang Baik (KB) Berdasarkann gambar. 2 dapat dilihat
dan Tidak Baik (TB). Hasil dari pengolah bahwa pemahaman ibu-ibu dalam
kuesioner dapat dilihat pada grafik berikut: menguasai praktik sangat baik, sebanyak
92% ibu-ibu mampu menguasai peraktik
proses pembuatan sabun cuci piring, dan
Pemahaman materi 8% ibu-ibu menguasai praktik dengan
100% 92%
90% baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
80%
70% hampir semua ibu-ibu yang mengikuti
60%
kegiatan sosialisari dapat membuat cairan
persen

50%
40%
30% cuci piring sendiri.
20%
8%
10% 0 0% 0%
0%
SB B KB TB

Gambar .1 Pemahaman materi

Dari tabel dapat kita lihat bahwa


pemahaman ibu-ibu mengenai materi yaitu
sebanyak 84% memahami materi dengan
memiliki semangat dan jiwa wirausaha yang
manfaat kegiatan
baik.
100% 92%
90%
80% Dalam strategi pemasaran sabun cuci piring
70%
60%
memerlukan daya tarik penjualan, mulai
persen

50%
40%
30% dari packing produk dan pemberian merek
20% 8%
10% 0 0% 0% dagang atau stiker. Hal ini diperlukan agar
0%
SB B KB TB
konsumen lebih mengenal produk yang akan
di produksi dalam jumlah yang besar dan
gambar. 3 manfaat kegiatan
diperjual belikan sebagai mata pencarian.

Berdasarkann gambar. 3 dapat dilihat bahwa


hasil kuesionor Menunjukkan bahwa 92%
ibu-ibu merasa kegiatan pembuatan cairan KESIMPULAN
cuci piring sangat bermanfaat dan 8%
Dalam kegiatan proses pembuatan sabun
merasa kegiatan ini baik. Hal ini
cuci piring dapat diambil kesimpulan bahwa
membuktikan bahwa kegiatan ini
kegiatan sosialisasi ini dapat berjalan
memberikan manfaat yang besar bagi ibu-
dengan lancar sesuai dengan yang
ibu. Ibu-ibu mengetahui proses pembuatan
direncanakan. Kegiatan sosialisasi proses
sabun cuci piring ini dan dapat membuat nya
pembuatan sabun cuci piring di Desa
sendi dirumah, dengan biaya yang lebih
Sribhawono sebagian besar Ibu-Ibu sudah
murah.
memahami materi dan menguasai praktik
Sabun cuci piring ini dapat menjadi salah proses pembuatan sabun cuci piring. Selain
satu produk yang memiliki nilai guna yang itu ibu-ibu juga dan menghebat biaya hidup
tinggi dan juga memiliki prospek pasar yang sehari-hari. Sabun cuci piring ini dapat
bagus. Ada beberapa faktor pendukung yang menjadi peluang besar untuk menambah
dapat mendukung ibu-ibu desa Sribhawono penghasilan. Selain itu dengan adaya
untuk dapat berwirausaha. Selain ibu-ibu kegiatan ini ibu-ibu juga dapat lebih
sripendowo yang ingin mengurangi biaya mengunakan waktu luang ibu-ibu untuk
kehidupan sehari-hari, ibu-ibu ini juga mengisi kegiatan yang lebih produktif dan
menghasilkan . hal ini juga dapat membuka
membuka jiwa kewirausahaan ibu-ibu desa Dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan
Sribhawono. (Smk) Pgri Pekanbaru Melalui
Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring
UCAPAN TERIMAKASIH
Cair.” Jurnal Pengabdian UntukMu
Ucapan terimakasih pertama diberikan NegeRI 2, no. 1 (2018): 10–16.
kepada kepala desa Sribhawono bapak Buih https://doi.org/10.37859/jpumri.v2i1.37
Wisnu Prabowo sebagai Kepala Desa, yang 1.
telah mendukung kegiatan serta telah hadir
Deri, Rahmi Rismayani, Noneng Nurhayani,
dalam kegiatan ini. Selanjutnya kepada ibu-
Syafaruddin Mahaputra, and Ega
ibu masyarakat desa Sribhawono yang telah
Triyandi. “Pemberdayaan Ibu Rumah
hadir dalam kegiatan sosialisasi proses
Tangga Melalui Pelatihan Pembuatan
pembuatan sabun cuci piring ini.
Sabun Cuci Piring,” 2020.

Hayati, Keumala, Mas Intan Purba, and


DAFTAR PUSTAKA Wenny Anggeresia Ginting.

Amalia, Rizka, Vita Paramita, Heny “Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

Kusumayanti, Maranatha Sembiring, Suka Maju Melalui Pelatihan

and Elvia Rani. “Produksi Sabun Cuci Pembuatan Sabun Kebutuhan Rumah

Piring Sebagai Upaya Peningkatkan Tangga” 4, no. 3 (2020): 434–39.

Efektivitas Dan Peluang Wirausaha” Kusumaningtyas, Ratna Dewi, and Nur


14, no. 1 (2018): 15–18. Qudus. “Penerapan Teknologi

Bagi, Usaha, I B U Pkk, Dusun Putat, Desa Pengolahan Limbah Minyak Goreng

Putat, and Kecamatan Patuk. Bekas Menjadi Sabun Cuci Piring

“PEMBUATAN SABUN PENCUCI Untuk Pengendalian Pencemaran Dan

PIRING SEBAGAI PELUANG” 3, no. Pemberdayaan Masyarakat,” n.d., 201–

2 (2020): 94–99. 8.

Darwin, Ranti, Dwi Widiarsih, Neng “No Title” 3, no. 1 (2014): 28–34.

Murialti, Muhammad Hidayat, M.Fikry Pasir, Suprianto, Jurusan Pendidikan,


Hadi, and Mizan Asnawi. Agama Islam, Fakultas Ilmu, Agama
“Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Siswa Islam, Universitas Islam Indonesia,
Jurusan Ilmu Kimia, and Universitas
Islam. “Penyuluhan Dan Praktik
Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair 1”
3, no. 3 (2014): 155–59.

Supriyadi, Edi, Rully Nur Dewanti, Soleh


Sofyan, and Nia Kurniasih.
“Penyuluhan Dan Dan Pelatihan
Pembuatan Sabun Cuci Piring Di
Perumahan Griya Serpong Asri Cisauk
Kota Tangerang Selatan” 1, no.
September (2020): 1–6.

Anda mungkin juga menyukai