Anda di halaman 1dari 4

ERICK THOHIR

“Pengusaha Sukses Indonesia Pemilik Klub Inter Milan”

Erick Thohir, nama pengusaha kaya muda asal Indonesia ini melejit namanya
di Indonesia bahkan di dunia setelah mengajukan tawaran untuk membeli sebagian
besar Saham FC Internazionale dari Massimo Moratti. Bahkan Thohir yang sebelumnya
telah memiliki klub DC United dikabarkan tinggal selangkah lagi untuk menjadi
pemilik saham terbesar di Inter Milan. Sebenarnya, Thohir tergolong konglomerat kaya
raya yang masih belia, usianya masih 43 tahun namun ia sudah memiliki 4 klub
olahraga terkenal lokal dan internasional.

Biodata Singkat Erick Thohir

 Nama Lengkap : Erick Thohir


 Nama Sapaan : Erick | Thohir
 Tempat Tanggal Lahir : Jakarta , 30 Mei 1970
 Warga Negara : Indonesia
 Pendidikan : Glendale University (Bachelor of Arts) &
Universitas Nasional California (Master of Business Administration)
 Ayah : Teddy Thohir

 Perusahaan : Mahaka Media, Astra International, dll


 Agama : Islam
Erick Thohir  adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan merupakan salah satu
pendiri Mahaka Media. Ia menjadi terkenal karena aktivitas bisnisnya di bidang
olahraga. Erick adalah anak dari Teddy Thohir, salah satu pemilik (co-owner) dari grup
Astra International bersama William Soeryadjaya. Saudaranya, Garibaldi “Boy” Thohir,
adalah seorang bankir investasi. Ia juga memiliki kakak perempuan bernama Rika.
Tohir kecil turut membantu bisnis keluarga.Pada tahun 1993 Erick lulus program
Master untuk Administrasi Bisnis (Master of Business Administration) dari Universitas
Nasional California, Amerika Serikat, sebelumnya gelar sarjananya (Bachelor of Arts)
diperoleh dari Glendale University.

Riwayat Hidup Erick Thohir

Erick Thohir lahir pada tanggal 30 Mei 1970 di Jakarta. Dibesarkan disebuah
keluarga pengusaha, ia adalah anak dari pengusaha sukses Teddy Thohir, ayahnya
adalah salah satu pemilik Grup Astra International yang bergerak di beberapa sektor
industri seperti otomotif dan asuransi. Ia juga mempunyai 2 orang saudara yaitu
Garibaldi Thohir dan Rika Thohir. Sama seperti ayahnya, Garibaldi Thohir adalah
seorang pengusaha sukses yang bergerak dalam bidang bankir investasi.

Setelah menamatkan pendidikan menengah atasnya, Erick lantas melanjutkan


pendidikan sarjananya di Glendale University. Di sana ia menyelesaikan program
sarjananya dengan cukup gemilang hingga memutuskan untuk meneruskan studinya ke
jenjang master. Universitas Nasional California menjadi pilihannya setelah
mempertimbangkan beberapa hal. Di Universitas kenamaan negeri Paman Sam tersebut,
ia mengambil jurusan  bidang Administrasi Bisnis hingga akhirnya menamatkannya
pada tahun 1993.

Perjalanan Karir Erick Thohir

Selepas pulang dari Amerika, ternyata jalan karirnya tidak terjamin mudah.
Meskipun ayahnya adalah seorang pengusaha sukses ternama, tidak serta merta ia
mendapatkan kemudahan dari ayahnya. Bahkan ayahnya pernah berpesan untuk tidak
ikut mengelola bisnis keluarganya sendiri. Ayahnya berharap Ercik bisa menemukan
jalannya sendiri menuju kesuksesan.
Hingga akhirnya bersama beberapa rekan yaitu Wisnu Wardhana, Harry
Zulnardy, dan Muhammad Lutfi, Ia mendirikan sebuah perusahaan yaitu Mahaka
Group. Mahaka Group merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang media, baik
media cetak maupun media elektronik. Perkembangan Mahaka Group dimulai dengan
mengakuisisi harian Republika. Mahaka Group resmi mendapatkan harian Republika
pada tahun 2001 ketika waktu itu keadaan Republika sedang diambang kebangkrutan.
Namun dengan upaya serta kerja keras Erick bersama rekannya, Mahaka Group terbukti
mampu mengangkat kembali pamor harian nasional tersebut.

Dalam merintis usahanya, Erick juga pernah mendapatkan bantuan bimbingan


dari beberapa nama besar dunia media Indonesia seperti Jakob Oetama dari Kompas dan
Dahlan Iskan yang dikenal sebagai pemilik Jawa Pos. Bantuan ilmu serta dorongan dari
beberapa penggiat media tersebut sedikit banyak memberikan dukungan semangat serta
tambahan inspirasi bagi Erick secara pribadi.

Erick menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media hingga 30 Juni 2008, ia


kemudian menjabat sebagai komisioner sejak Juni 2010 hingga kini. Mahaka Group
kemudian membeli pula Harian Indonesia dan diterbitkan ulang dengan nama Sin
Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media
Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. [5] [6] Media ini kemudian
dikelola secara independen oleh PT Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media.[5]

Erick juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk
Kamar Dagang Industri (KADIN). Hingga 2009, Grup Mahaka telah berkembang dan
menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest; Sementara untuk bisnis
media surat kabar: Sin Chew Indonesia dan Republika; Stasiun TV: JakTV, stasiun
radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio. Selain di bidang
media Erick juga memiliki usaha di bidang periklanan, jual-beli tiket, serta desain situs
web. Ia juga pendiri dari organisasi amal “Darma Bakti Mahaka Foundation” dan
“Dompet Dhuafa Republika”, serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup, dan Beyond
Media.

Kiprah Erick Thohir di Dunia Olahraga


Selain dunia bisnis, Erick Thohir juga mempunyai ketertarikan yang sangat
besar  terutama di cabang bola basket. Hal tersebut juga lah yang menjadikan dirinya
sangat mendalami dunia olahraga basket. Namun dalam kapasitasnya sebagai seorang
pengusaha tentunya kiprah Erick bukan dengan menjadi pemeran lapangan namun lebih
menjadi pemerhati serta aktifis di bidang tersebut.

Sebagai pengusaha yang menggemari Olah Raga Basket, akhirnya Erick Thohir
dijadikan sebagai ketua umum Federasi Olah Raga Basket se Asia Tenggara selama 2
Periode, dari tahun 2006-2010, dan 2010-2014. Untuk membuktikan kecintaan nya
kepada Basket, akhirnya ia membeli sebagian besar saham dari salah satu klub basket
NBA yaitu Philadelphia 76ers.

Saat ini, Erick Thohir juga pemilik dari Persib Bandung dan DC United, ia juga
yang sukses memboyong Samsyir Alam ke DC United. Kini, ia tengah melakukan
penawaran dengan Massimo Moratti dan jelas untuk membeli sebagian besar saham FC
Inter Milan.

Berkat kepeduliannya dan juga dinilai telah mumpuni dalam dunia basket, ia pun
ditunjuk untuk menjadi Ketua Umum Persatuan Bola Basket Indonesia (PERBASI)
pada masa jabatan 2006. Tidak hanya itu, ia yang telah berstatus sebagai pemilik saham
klub NBA Philadelphia 76ers tersebut juga menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia
Tenggara atau SEABA hingga masa jabatan 2014 mendatang.

Dan puncak kepopuleran Erick hadir manakala ia telah resmi membeli klub
besar asal Italia yaitu Inter Milan dari manajeman sebelumnya yang dipimpin oleh
Massimo Moratti. Pembelian ini menjadikannya salah satu warga dari sebuah negara
berkembang yang menjadi pemilik dari sebuah klub olahraga besar di dunia.

Ia selalu menganggap bahwa bisnis dan olahraga merupakan 2 hal bisa saling
menyempurnakan, tidak hanya itu ia juga melihat peluang ke depan yang masih sangat
besar dalam industri olahraga modern.

Anda mungkin juga menyukai