Anda di halaman 1dari 13

“ MAKALAH SKOLIOSIS “

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Dosen pengampu:
Ns. Ratumas Ratih, M.Kep

Di Susun Oleh Kelompok 3:

Andreas Dara Katoda 201030100404


Dini Arum Alita 201030100044
Jihan Najla Azahra 201030100046
Siti Aisyah Rasyid 201030100437

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
2022

Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
Telp. (021)74716128
Web: www.stikes.wdh.ac.id E-mail: stikeswdh@gmail.com
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan karuniaNya, penulis
dapat menyelesaikan makalah “ Skoliosis ” tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengrjaan makalah ini.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat berbuat lebih banyak di kemudian hari.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Pamulang, 6 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Pengertian Skoliosis ............................................................................................... 3


B. Etiologi Skoliosis .................................................................................................... 3
C. Patiofisiologi Skoliosis ........................................................................................... 4
D. Tanda dan Gejala Skoliosis ..................................................................................... 4
E. Penatalaksanaan Skoliosis ...................................................................................... 5
F. Pathway Skoliosis ................................................................................................... 6

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN SKOLIOSIS ..................................................... 7

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Skoliosis adalah suatu kelainan pada tulang belakang di mana tulang melengkung
ke samping secara tidak normal. Gejala skoliosis sering terjadi pada anak-anak sebelum
masa pubertas dengan umur berkisar 10 sampai 15 tahun. Anak perempuan dan laki-laki
mempunyai risiko yang sama mengidap skoliosis ringan, tetapi anak perempuan lebih
rentan mengalaminya.
Gejala yang umum dirasakan penderita skoliosis adalah susah bernapas dan rasa
nyeri yang hebat. Apakah pemicu dari terjadinya skoliosis ini? Ternyata, pemicunya adalah
kebiasaan buruk yang sering dilakukan sehari-hari, selain bawaan lahir dan kelainan
pembentukan tulang. Tanda-tanda yang dapat dilihat pada penderita skoliosis adalah bahu
tidak rata, salah satu tulang menonjol, dan pinggang atau pinggul tidak rata.
Definisi Menurut Muscari (2006) skoliosis merupakan deformitas spinal yang
biasanya melibatkan lekukan lateral spinal, rotasi spinal, dan hipokifosis toraks. Skolisis
merupakan penyakit tulang belakang yang menjadi bengkok kesamping kiri atau kanan
sehingga wujudnya merupakan bengkok benjolan yang dapat dilihat dengan jelas dari arah
belakang. Penyakit ini juga sulit untuk dikenali kecuali setelah penderita meningkat
menjadi dewasa (Mion,Rosmawati, 2007). Sedangkan menurut Lau (2011) skoliosis adalah
lengkungan (curvature) lateral tulang punggung, yang selalu merupakan kondisi patologik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan skoliosis?
2. Apakah Etiologi dari skoliosis?
3. Bagaimanakah patofisiologi dari skoliosis?
4. Bagaimanakah tanda dan gejala yang muncul pada skoliosis?
5. Bagaimanakah penatalaksanaan pada penyakit skoliosis?
6. Bagaimana pathway pada penyakit skoliosis?
7. Bagaimana askep pada penyakit skoliosis?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit skobosis
2. Untuk mengetahui etiologi dari skoliosis
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari skoliosis
4. Untuk menegtahui tanda dan gejala yang muncul pada skoliosis
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada penyakit skoliosis
6. Untuk mengetahui pathway pada penyakit skoliosis
7. Untuk mengetahui cara pemberian asuhan keperawatan pada penyakit skoliosis

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang
belakang. Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu kelainan yang tidak
diketahui penyebabnya. Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan efek
samping yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu, seperti distrofi otot, sindrom
Marfan, sindrom Down, dan penyakit lainnya. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan
otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan
bentuk tulang belakang menjadi melengkung.
Ahli bedah tulang (ortopedi) mengklasifikasikan idiofatik skoliosis ke dalam empat
kategori berdasarkan usia penderita ketika kelengkungan tulang terlihat untuk pertama
kalinya. Keempat kategori tersebut adalah skoliosis idiofatik anak-anak, remaja, pada
remaja yang berada di sekitar masa pubertas, dan dewasa
Skoliosis merupakan kondisi tulang belakang melengkung ke satu sisi. Normalnya,
jika dilihat dari belakang tulang belakang akan terlihat lurus. Namun, pada skoliosis
menyebabkan tulang belakang melengkung, seperti huruf “C” atau “S.”

B. Etiologi Skoliosis
Kebanyakan kasus skoliosis tidak diketahui penyebabnya, yang disebut juga
dengan skoliosis idiopatik. Masalah ini tidak dapat dicegah dan dianggap tidak
berhubungan dengan beberapa hal lainnya, seperti postur tubuh yang buruk, dampak dari
olahraga serta diet. Namun, faktor keturunan atau gen dapat membuat seseorang lebih
rentan untuk mengalaminya. Selain skoliosis idiopatik, berikut ini beberapa penyebab dari
masalah tulang ini:
1. Skoliosis idiopatik, Merupakan jenis skoliosis yang tidak diketahui secara
pasti penyebabnya sehingga tidak dapat dicegah. Sekitar 80 persen penderita
skoliosis termasuk dalam kategori ini.

3
2. Skoliosis kongenital atau bawaan, Skoliosis disebabkan karena proses
pembentukan tulang belakang yang tidak sempurna atau tidak tumbuh normal
sejak bayi berada di dalam kandungan.
3. Skoliosis neuromuscular, Skoliosis yang disebabkan oleh kelainan pada sistem
saraf atau otot, seperti cerebral palsy, spina bifida, dan distrofi otot.
4. Skoliosis degenerative, Jenis skoliosis yang disebabkan karena kerusakan atau
keausan tulang belakang yang terjadi secara perlahan seiring bertambahnya
usia.

C. Patiofisilogi Skoliosis
Jika skoliosis bertambah parah dan tidak ditangani dengan baik, komplikasi yang
dapat timbul antara lain:
1. Nyeri punggung berkepanjangan
2. Kepercayaan diri menurun karena postur yang buruk
3. Gangguan di jantung dan paru-paru jika skoliosis sangat parah
4. Kerusakan saraf tulang belakang yang terkait dengan gangguan lain, seperti
impotensi, inkontinesia tinja, inkontinensia urine, atau lemah pada tungkai

D. Tanda dan Gejala Skoliosis


Merangkum WebMD dan Healthline, gejala skoliosis dapat bervariasi sesuai
dengan tingkat keparahannya. Berikut beberapa gejala umum dari skoliosis:
1. Bahu miring karena salah satu bahu tampak lebih tinggi
2. Muncul tonjolan tulang belikat pada satu sisi tubuh
3. Pinggang tidak sejajar
4. Salah satu pinggul tampak lebih tinggi dari pinggul yang lain
5. Tulang belakang berputar atau tampak melintir sehingga lengkungan semakin
parah
6. Mengalami gangguan pernapasan karena berkurangnya area di dada untuk
paru-paru mengembang
7. Nyeri punggung bawah
8. Punggung mengalami kekakuan

4
9. Kesemutan dan mati rasa pada kaki akibat saraf terjepit
10. Fatigue atau kelelahan seolah tidak bertenaga karena ketegangan otot

Ciri-ciri Skoliosis pada Anak-anak dan Dewasa:

1. Kelengkungan dapat terjadi pada bagian tulang belakang mana pun, tetapi
umumnya terjadi pada tulang belakang bagian atas dan punggung bawah.
2. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk bayi. Namun, lebih sering
ditemukan pada anak-anak usia remaja, yaitu sekitar usia 10 sampai 15 tahun.
3. Sebagian besar kasus skoliosis ringan, tetapi seiring bertambahnya usia
lengkungan tulang punggung dapat memburuk dan berkembang menjadi lebih
parah.
4. Skoliosis yang parah dapat menyebabkan penderita mengalami gangguan
jantung, paru-paru, atau kelemahan pada tungkai. Maka dari itu, diperlukan
penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi skoliosis.

E. Penatalaksanaan Skoliosis
Jika kurang dari 25 derajat, kurva ringan dan bisa dipantau dengan sinar-X tulang
belakang dan pemeriksaan tiap 3 bulan. Program latihan yang meliputi kemiringan pelvis,
hiperekstensi tulang belakang, push-up, dan latihan bernapas bisa memperkuat otot torso
dan mencegah perkembangan kurva. Pengangkat tumit juga bisa membantu. Kurva sebesar
25 sampai 39 derajat membutuhkan manajemen dengan latihan tulang belakang dan
penyangga. (Stimulasi saraf listrik transkutaneus bisa digunakan sebagai alternatif.)
Penyangga menghambat perkembangan di sebagian besar kasus namun tidak
mengembalikan kurvatur yang telah terbentuk. Alat semacam ini memperkuat tulang
belakang pasien secara pasif dengan memberikan tekanan asimetris terhadap kulit, otot,
dan rusuk. Penyangga bisa disesuaikan saat pasien tumbuh dan bisa dipakai sampai
pertumbuhan tulang selesai.
Kurva sebesar 40 derajat atau lebih membutuhkan pembedahan (fusi tulang
belakang dengan instrumentasi) karena kurva lateral tetap berkembang sebesar 1 derajat
per tahun, walaupun pasien telah mengalarni maturitas skeletal.

5
Pembedahan mengoreksi kurvatur lateral dengan fusi tulang belakang dan
stabilisasi internal dengan batang Harrington atau alat fiksasi lainnya. Batang pemisah
(distraksi) di sisi cekung kurva akan "mendongkrak" tulang belakang ke posisi lurus dan
membelat secara internal.
Prosedur alternatif yang disebut fusi tulang belakang dengan instrumentasi bisa
mengoreksi kurvatur dengan penjepret vertebral dan kabel penstabil anterior. Beberapa fusi
tulang belakang bisa membutuhkan postoperatif dengan bantuan penyangga. Setelah
operasi pemeriksaan periodik dibutuhkan selama beberapa bulan untuk mentantau
stabilitas koreksi

F. Pathway Skoliosis

6
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN SKOLIOSIS

No. Diagnosa Indikator Hasil Intervensi Evaluasi


1 Gangguan Setelah dilakukan SIKI: hal.359 SDKI: hal.186 (D.0083)
Citra Tubuh tindakan keperawatan (I.09305) Promosi Gangguan citra tubuh
b/d scoliosis gangguan citra tubuh citra tubuh
b/d scoliosis
Definisi : meningkat. - Identifikasi - Klien mampu
Perubahan harapan citra tubuh mengungkapkan
persepsi SLKI: berdasarkan tahap perasaan negatif
tentang citra tubuh perkembangan tentang perubahan
penampilan, - Monitor frekuensi tubuh
struktur dan Dengan kriteria hasil : pernyataan kritik - Klien mampu
fungsi fisik - Melihat bagian terhadap diri mengungkapkan
individu. tubuh meningkat sendiri kekhawatiran pada
(5) - Anjurkan penolakan/reaksi
- Menyentuh bagian mengungkapkan orang lain
tubuh meningkat gambaran diri - Klien mampu
(5) terhadap citra mengungkapkan
- Verbalisasi tubuh perubahan gaya hidup
kecatatan bagian - Diskusikan
tubuh meningkat perubahan tubuh
(5) dan fungsinya
- Verbalisasi - Diskusikan
kekhawatiran pada persepsi pasien dan
penolakan/reaksi keluarga tentang
orang lain perubahan citra
meningkat (1) tubuh.
- Verbalisasi
perasaan negatif

7
tentang perubahan
tubuh meningkat
(1)
- Verbalisasi
perubahan gaya
hidup meningkat
(1)

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti
kondisi patologik.Vertebra servikal, torakal, dan lumbal membentuk kolumna vertikal
dengan pusat vertebra berada pada garis tengah. Skoliosis adalah deformitas kelainan
tulang belakang yang menggambarkan deviasi vertebra kearah lateral dan rotasional.
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang
dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).
Penyebab terjadinya skoliosis diantaranya kondisi osteopatik, seperti fraktur, penyakit
tulang, penyakit arthritis, dan infeksi.
Pada skoliosis berat, perubahan progresif pada rongga toraks dapat menyebabkan
perburukan pernapasan dan kardiovaskuler. (Nettina, Sandra M.) Skoliosis dapat dibagi
atas dua yaitu
a. Skoliosis struktural Skoliosis tipe ini bersifat irreversibel ( tidak dapat di perbaiki ) dan
dengan rotasi dari tulang punggung Komponen penting dari deformitas itu adalah rotasi
vertebra, processus spinosus memutar kearah konkavitas kurva.
b. Skoliosis nonstruktural ( Postural ): Skoliosis tipe ini bersifat reversibel (dapat
dikembalikan ke bentuk semula), dan tanpa perputaran (rotasi) dari tulang punggung

B. Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar
penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arif Muttaqin (2008), Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal,
Penerbit EGC NANDA INTERNATIONAL
Ego Febrianto (2017), Skoliosis Phatway : Skoliosis Phatway
David K. Wolpert (2006). Scoliosis Surgery: The Definitive Patient's Reference
Iin Savera. (2010). KMB 2: Academia Edu
Michael Neuwirth, Kevin Osborn (2001). The Scoliosis Sourcebook.

10

Anda mungkin juga menyukai