Dalam mengukir patung adalah saat di mana mereka berkomunikasi dengan leluhur yang ada di alam lain.
Karena mereka mengenal tiga konsep dunia yaitu Ow Capinmi (alam kehidupan sekarang), Dampu ow
Capinmi (alam persinggahan roh yang sudah meninggal), dan Safar (surga).
Jadi, arwah setiap orang Asmat yang baru meninggal diyakini sedang
melakukan perjalanan jauh menuju surga (Safar). Sehingga roh yang
masih tinggal di Dampu Om Capinmi adalah penyebab penyakit,
penderitaan, gempa bumi, dan peperangan. Oleh karena itulah, bagi
orang yang masih hidup harus menebus roh-roh ini agar roh itu dapat
memasuki safar (surga) dengan cara membuat ukiran (yang diberi
nama sesuai dengan nama orang yang meninggal) dan pesta-pesta
seperti pesta Patung Bis (Bispokombi), pesta topeng, pesta perahu, dan
Upacara Bisj
pesta ulat sagu.
Ukiran tradisional Asmat yang paling spektakuler adalah tiang atau tugu leluhur yang disebut Bisj. Ukiran
ini umumnya tersusun lebih dari dua figur. Setiap figur diukir diatas figur yang lain. Masing-masing figur
menggambarkan keluarga yang telah meninggal.
Dahulu, Bisj dibuat dalam upacara tradisional yang dimeriahkan oleh pesta pemenggalan kepala (head
hunting) dan kanibalisme agar arwah leluhur tenang. Setelah wilayah Papua menjadi bagian Republik
Indonesia tahun 1963, pemerintah melarang pembuatan Bisj untuk mencegah upacara head hunting dan
kanibalisme. Lambat laun tradisi Bisj memudar.
Tradisi dan budaya ini berjalan selama ratusan atau bahkan ribuan tahun. Anak cucu Fumeripits terus
memahat patung untuk mengantarkan roh kerabatnya berpulang ke safar. Jadi, dapat dipahami jika seorang
pemahat memiliki status sosial istimewa di antara orang Asmat.
Lihat juga
Suku Asmat
Bacaan terkait
Rockefeller, Michael. The Asmat of New Guinea. Greenwich, Conn.: New York Graphic
Society, 1967.
Schneebaum, Tobias. Embodied Spirits: Ritual Carvings of the Asmat. Exhibition catalogue.
Salem, Mass.: Peabody Museum, 1990.
Smidt, Dirk A. M, ed. Asmat Art: Woodcarvings of Southwest New Guinea. New York:
George Braziller, 1993.
Referensi
1. "FUMERIPITS DAN SISTEM KEPERCAYAAN SUKU ASMAT". Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2013-12-03. Diakses tanggal 2013-11-22.
2. "The Asmat".
3. "Fumeripits dan Suku Asmat".