M. Supervisi Pend. SM 5
M. Supervisi Pend. SM 5
(MAKALAH)
Disusun oleh:
Nama Npm
Bella finda milenia 20310003
Frida indah permata 20310006
Lu’ul lathiffah 20310019
Penyusun
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pendidikan salah satu hal yang tidak bisa diabaikan adalah
adanya supervisi. Supervisi penting keberadaanya untuk mengawasi setiap pola
dan kinerja seseorang yang bertujuan untuk efektif dan efisiennya kegiatan di
lembaga yang bersangkutan. Pada mulanya supervisi hanya dipakai dalam
lingkungan sekolah yaitu oleh kepala sekolah terhadap guru-guru atau staf yang
berada dibawahnya, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya pendidikan
yang sarat dengan berbagai problema yang muncul, maka kemudian supervisi
meluas tidak hanya di lembaga pendidikan saja tetapi berhubungan dengan
pemerintahan yang menaungi pendidikan, semisal Kemendikbud atau Kemenag
dengan menjadikan seseorang sebagai supervisor dalam rangka mengawasi
kinerja dan segala bentuk kegiatan yang ada dalam proses belajar mengajar di
sekolah, terutama mengawasi tugas kepala sekolah.
Supervisi pendidikan bermaksud meningkatkan kemampuan profesional
dan teknis bagi guru, kepala sekolah dan personel sekolah lainnya agar proses
pendidikan di sekolah lebih berkualitas, terutama supervisi pendidikan
dilakukan atas dasar kerjasama, partisipasi dan kolaborasi, bukan berdasarkan
paksaan dan kepatuhan, pada akhirnya dapat menimbulkan kesadaran, inisiatif
dan kreatif personel sekolah.
B. Pembatasan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian supervisi pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan supervisi pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi supervisi pendidikan
4. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan dalam supervisi pididikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan
Di dunia pendidikan di Indonesia istilah supervisi baru dikenal pada
tahun 60-an. Kata “Supervisi” secara etimologis diadopsi dari bahasa inggris
“supervision” yang berarti pengawasan/ kepengawasan. Orang yang
melaksanakan pekerjaan supervisi disebut supervisor. Supervisi adalah sebagai
bantuan dan bimbingan kepada guru dalam bidanga instruksional, belajar, dan
kurikulum dalam usahanya untuk mencapai tujuan sekolah.
Secara istilah, dalam Carter Good’s Dictionary Education, supervisi
adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga
kependidikan lainya untuk memperbaiki pengajaran. Termasuk di dalamnya
adalah menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-
guru, menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan
metode-metode mengajar, serta mengevaluasi pengajaran. Dalam buku Konsep
Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan mengutip keterangan dari Dictionary of
Education Good Carter menjelaskan tentang pengertian supervisi, yaitu usaha
dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas
lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuantujuan
pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.
3
masalah-masalah, kekurangan-kekurangan, baik pada guru, murid,
perlengkapan, kurikulum, tujuan pendidikan, metode mengajar, maupun
perangkat lain di sekitar keadaan proses belajar mengajar Sebagai fungsi
supervisi, inspeksi harus bersumber pada data yang aktual dan tidak pada
informasi yang sudah kadaluwarsa.
2. Penelitian Hasil Inspeksi Berupa Data
Data tersebut kemudian diolah untuk dijadikan bahan penelitian.
Dengan cara ini dapat ditemukan teknik dan prosedur yang efektif sebagai
keperluan penyelenggaraan pemberian bantuan kepada guru, sehingga
supervisi dapat berhasil dengan memuaskan. Langkah-langkah yang dapat
ditempuh dalam melaksanakan supervisi sekurangkurangnya adalah:
a. Menemukan masalah yang ada pada situasi belajar mengajar
b. Mencoba mencari pemecahan yang diperkirakan efektif
c. Menyusun program perbaikan
d. Mencoba cara baru, dan
e. Merumuskan pola perbaikan yang ada standar untuk pemakaian yang lebih
luas.
3. Penilaian
Kegiatan penilaian berupa usaha mengetahui segala fakta yang
mempengaruhi segala fakta yang mempengaruhi kelangsungan persiapan,
penyelenggaraan dan hasil pengajaran.
4. Latihan
Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian diadakan latihan. Pelatihan
ini dimaksudkan untuk memperkenalkan cara-cara baru sebagai upaya
perbaikan dan atau peningkatan. Hal inipun bisa sebagai pemecahan atas
masalah-masalah yang dihadapi. Pelatihan ini dapat berupa lokakarya,
seminar, demonstrasi mengajar, simulasi, observasi, saling mengunjungi atau
cara lain yang dipandang efektif.
5. Pembinaan
Pembinaan atau pengembangan merupakan lanjutan dan kegiatan
memperkenalkan cara-cara baru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
4
menstimulasi, mengarahkan, memberi semangat agar guru-guru mau
menerapkan cara-cara baru
yang diperkenalkan sebagai hasil penemuan penelitian, termasuk dalam hal
ini membantu guru-guru memecahkan kesulitan dalam menggunakan cara-
cara baru.
5
1. Membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai administrasi
sekolah lainya untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
2. Agar guru dan pegawai administarasi lainnya berusaha melengkapi
kekurangan-kekurangan mereka dalam penyelenggaraan pendidikan,
termasuk dalam macam-macam media intruksional yang diperlukan bagi
kelancaran jalannya proses belajar dan mengajar yang baik.
3. Bersama-sama berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan
metode-metode baru demi kemajuan proses belajar dan mengajar yang baik.
4. Membina kerjasama yang harmonis antara guru, murid dan pegawai sekolah.
Misalnya dengan mengadakan seminar, workshop, in-service, maupun
training.
6
seperti robot harus diperintah semena-mena oleh supervisor. Supervisor
mempunyai tugas membimbing guru sehingga selain guru dapat berdiri
sendiri juga bisa berkembang dalam jabatannya dengan usaha sendiri.
Pelaksanaan pendekatan ini dilakukan dengan empat tahapan supervisi
antara lain sebagai berikut:
a. Pembicaraan Awal.
b. Observasi.
c. Analisis dan interprestasi.
d. Pembicaraan akhir.
e. Laporan
2. Pendekatan Kompetensi
Menurut Purwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia
kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau
memutuskan sesuatu hal. Konsep mengenai kompetensi untuk pertama
kalinya dipopulerkan oleh Boyatzis (1982) yang mendefinisikan kompetensi
sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang yang nampak pada sikapnya
yang sesuai dengan kebutuhan kerja dalam parameter lingkungan organisasi
dan memberikan hasil yang diinginkan.Kepala sekolah sebagai supervisor
dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok
kunjungan kelas pembicaraan individual dan simulasi pembelajaran.
Kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam supervisi
pendidikan merupakan gamabaran dalam melaksanakan pekerjaanya.
3. Pendekatan Klinis
Supervisi klinis dikembangkan pertama kali berdasarkan gagasan
diagnosis dan perlakuan di bidang medis oleh Morris Cogan tahun 1950 di
sebuah sekolah laboratorium di Universitas Harvard. Pendekatan ini
dipengaruhi oleh teori behavioristik. Kata “klinis” menunjuk pada muka
antara guru dan supervisor pada pemecahan masalah reflektif, target secara
langsung masing-masing kelas, dan terfokus pada guru sebagai agen
perubahan memiliki kapasitasmengembangkan kemampuan guru untuk
bertanggung jawab menganalisis kinerja mereka, terbuka membantu orang
7
lain, dan mengarahkan diri sendiri dilakukan dalam bentuk proses tatap muka
yang memungkinkan supervisor dan guru bersama membahas dan
menganalisis masalah pembelajaran yang terjadi di kelas dan menemukan
mengatasi masalah tersebut.
4. Pendekatan Profesional
Kata profesional menunjuk pada fungsi utama guru yang
melaksanakan pengajaran secara profesional yaitu menjalankan profesinya
secara benar dan melakukannya menurut etika dan sikap-sikap profesional.
Asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa karena tugas utama guru adalah
mengajar maka sasaran supervisi juga harus mengarahkan pada hal-hal tugas
mengajar itu, dan bukan tugas guru yang sifatnya administratif.
Teknik-teknik supervisi profesional antara lain sebagai berikut:
a. Penataran yang diberikan kepada guru harus diberikan bersama dengan
kepala sekolah dan pengawas.
b. Penggugusan merupakan teknik pembinaan di dalam masing-masing
sekolah maupan di dalam kelompok sekolah yang berdekatan. Penggugusan
ini merupakn kelanjutan dari sistem penataran
c. KKG,KKKS,KKPS, dan PKG, dipergunakan sebagai wadah
pengorganisasian dan pembinaan guru,kepala sekolah,dan pengawas
sekelompok untuk melakukan kegiatan peningkatan kualitas pengajaran.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru dalam
bidanga instruksional, belajar, dan kurikulum dalam usahanya untuk mencapai
tujuan sekolah.
Fungsi-fungsi utama supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Inspeksi.
2. Penelitian Hasil Inspeksi Berupa Data
3. Penilaian
4. Latihan
5. Pembinaan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses
belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan
tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina
pertumbuhan profesi guru termassuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang
menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan
dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal
implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat
pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor perlu memberikan bimbingan
kepada guru agar apa yang diperolehnya diterapkan atau diaplikasikan dalam
proses belajar mengajar yang dilakukannya. Bimbingan dan pengembangan ini
antara lain dilakukan dengan cara kunjungan kelas, pertemuan pribadi,
observasi dan diskusi dalam rangka penggunaan teknik servise, supervisor dapat
mempedomani beberapa pendekatan. Sutjipto, menemukan 4 pendekatan
supervisi yaitu; pendekatan humanistik, pendekatan kompetensi, pendekatan
klinis, dan pendekatan profesional.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kristiawan,muhammad.dkk., 2019, Supervisi Pendidikan, Alfabetta CV,
Bandung.
Nurhalizah,Adek Siti,2019, supervisi pendidikan, universitas negri padang,
padang.
Shulhan,muwahid, 2012, Supervisi Pendidikan.PT. Acima Publishing,
Surabaya.
Sudadi.dkk.,2021, Supervisi Pendidikan, PT.Pustaka Ilmu, Yogyakarta
10