Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN SUPERVISI PENDIDIKAN

(MAKALAH)

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Supervisi dan Evaluasi


Program Pendidikan
Dosen Pengampu: Khomsinnudin, M.Ag.

Disusun oleh:
Nama Npm
Bella finda milenia 20310003
Frida indah permata 20310006
Lu’ul lathiffah 20310019

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) DARUL ISHLAH
TULANG BAWANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Purwa Jaya, 30 Agustus 2022

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B. Pembatasan Masalah ……………………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………. 3
A. Pengertian Supervisi Pendidikan ………………………………………… 3
B. Fungsi-Fungsi Supervisi Pendidikan …………………………………….. 3
C. Tujuan Supervisi Pendidikan …………………………………………….. 5
D. Pendekatan Dalam Supervisi Pendidikan ………………………………… 6
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….. 9
KESIMPULAN ………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pendidikan salah satu hal yang tidak bisa diabaikan adalah
adanya supervisi. Supervisi penting keberadaanya untuk mengawasi setiap pola
dan kinerja seseorang yang bertujuan untuk efektif dan efisiennya kegiatan di
lembaga yang bersangkutan. Pada mulanya supervisi hanya dipakai dalam
lingkungan sekolah yaitu oleh kepala sekolah terhadap guru-guru atau staf yang
berada dibawahnya, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya pendidikan
yang sarat dengan berbagai problema yang muncul, maka kemudian supervisi
meluas tidak hanya di lembaga pendidikan saja tetapi berhubungan dengan
pemerintahan yang menaungi pendidikan, semisal Kemendikbud atau Kemenag
dengan menjadikan seseorang sebagai supervisor dalam rangka mengawasi
kinerja dan segala bentuk kegiatan yang ada dalam proses belajar mengajar di
sekolah, terutama mengawasi tugas kepala sekolah.
Supervisi pendidikan bermaksud meningkatkan kemampuan profesional
dan teknis bagi guru, kepala sekolah dan personel sekolah lainnya agar proses
pendidikan di sekolah lebih berkualitas, terutama supervisi pendidikan
dilakukan atas dasar kerjasama, partisipasi dan kolaborasi, bukan berdasarkan
paksaan dan kepatuhan, pada akhirnya dapat menimbulkan kesadaran, inisiatif
dan kreatif personel sekolah.
B. Pembatasan Masalah

1. Bagaimana pengertian supervisi pendidikan?


2. Bagaimana tujuan supervisi pendidikan?
3. Bagaimana fungsi supervisi pendidikan?
4. Bagaimana pendekatan-pendekatan dalam supervisi pendidikan?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian supervisi pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan supervisi pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi supervisi pendidikan
4. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan dalam supervisi pididikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan
Di dunia pendidikan di Indonesia istilah supervisi baru dikenal pada
tahun 60-an. Kata “Supervisi” secara etimologis diadopsi dari bahasa inggris
“supervision” yang berarti pengawasan/ kepengawasan. Orang yang
melaksanakan pekerjaan supervisi disebut supervisor. Supervisi adalah sebagai
bantuan dan bimbingan kepada guru dalam bidanga instruksional, belajar, dan
kurikulum dalam usahanya untuk mencapai tujuan sekolah.
Secara istilah, dalam Carter Good’s Dictionary Education, supervisi
adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga
kependidikan lainya untuk memperbaiki pengajaran. Termasuk di dalamnya
adalah menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-
guru, menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan
metode-metode mengajar, serta mengevaluasi pengajaran. Dalam buku Konsep
Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan mengutip keterangan dari Dictionary of
Education Good Carter menjelaskan tentang pengertian supervisi, yaitu usaha
dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas
lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuantujuan
pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.

B. Fungsi-Fungsi Supervisi Pendidikan


Dalam pelaksanaannya supervisor pendidikan perlu memahami fungsi-
fungsi supervisimyang merupakan tugas pokok sebagai supervisor pendidikan.
Fungsi-fungsi utama supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Inspeksi.
Sebelum memberikan pelayanan terhadap guru, supervisor perlu
mengadakan inspeksi terlebih dahulu. Inspeksi tersebut dimaksudkan sebagai
usaha mensurvai seluruh sistem pendidikan yang ada, guna menemukan

3
masalah-masalah, kekurangan-kekurangan, baik pada guru, murid,
perlengkapan, kurikulum, tujuan pendidikan, metode mengajar, maupun
perangkat lain di sekitar keadaan proses belajar mengajar Sebagai fungsi
supervisi, inspeksi harus bersumber pada data yang aktual dan tidak pada
informasi yang sudah kadaluwarsa.
2. Penelitian Hasil Inspeksi Berupa Data
Data tersebut kemudian diolah untuk dijadikan bahan penelitian.
Dengan cara ini dapat ditemukan teknik dan prosedur yang efektif sebagai
keperluan penyelenggaraan pemberian bantuan kepada guru, sehingga
supervisi dapat berhasil dengan memuaskan. Langkah-langkah yang dapat
ditempuh dalam melaksanakan supervisi sekurangkurangnya adalah:
a. Menemukan masalah yang ada pada situasi belajar mengajar
b. Mencoba mencari pemecahan yang diperkirakan efektif
c. Menyusun program perbaikan
d. Mencoba cara baru, dan
e. Merumuskan pola perbaikan yang ada standar untuk pemakaian yang lebih
luas.
3. Penilaian
Kegiatan penilaian berupa usaha mengetahui segala fakta yang
mempengaruhi segala fakta yang mempengaruhi kelangsungan persiapan,
penyelenggaraan dan hasil pengajaran.
4. Latihan
Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian diadakan latihan. Pelatihan
ini dimaksudkan untuk memperkenalkan cara-cara baru sebagai upaya
perbaikan dan atau peningkatan. Hal inipun bisa sebagai pemecahan atas
masalah-masalah yang dihadapi. Pelatihan ini dapat berupa lokakarya,
seminar, demonstrasi mengajar, simulasi, observasi, saling mengunjungi atau
cara lain yang dipandang efektif.
5. Pembinaan
Pembinaan atau pengembangan merupakan lanjutan dan kegiatan
memperkenalkan cara-cara baru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

4
menstimulasi, mengarahkan, memberi semangat agar guru-guru mau
menerapkan cara-cara baru
yang diperkenalkan sebagai hasil penemuan penelitian, termasuk dalam hal
ini membantu guru-guru memecahkan kesulitan dalam menggunakan cara-
cara baru.

C. Tujuan Supervisi Pendidikan


Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses
belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan
tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina
pertumbuhan profesi guru termassuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang
menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan
dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal
implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat
pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang baik
mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar
serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya
bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti
guru-guru, para pegawai dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja yang
sama- sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya
kegiatan belajar mengajar yang baik.
Supervisi pendidikan perlu memperhatikan beberapa faktor yang
sifatnya khusus, sehingga dapat membantu mencari dan menentukan kegiatan
supervisi yang bersifat efektif. Supervisi pendidikan terdiri dari supervisi
manajerial dansupervisi akademik. Supervisi manajerial ini merupakan
supervisi yang dilakukan pengawas pendidikan terhadap Kepala Sekolah yang
berhubungan dengan pengelolaan pendidikan dan supervisi akademik fokusnya
adalah pada guru yaitu terdiri dari supervisi klinis dan supervisi kelas.
Supervisi pendidikan mempunyai tujuan dan manfaat yang penting di
antaranya adalah sebagai berikut:

5
1. Membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai administrasi
sekolah lainya untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
2. Agar guru dan pegawai administarasi lainnya berusaha melengkapi
kekurangan-kekurangan mereka dalam penyelenggaraan pendidikan,
termasuk dalam macam-macam media intruksional yang diperlukan bagi
kelancaran jalannya proses belajar dan mengajar yang baik.
3. Bersama-sama berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan
metode-metode baru demi kemajuan proses belajar dan mengajar yang baik.
4. Membina kerjasama yang harmonis antara guru, murid dan pegawai sekolah.
Misalnya dengan mengadakan seminar, workshop, in-service, maupun
training.

D. Pendekatan Dalam Supervisi Pendidikan


Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor perlu memberikan bimbingan
kepada guru agar apa yang diperolehnya diterapkan atau diaplikasikan dalam
proses belajar mengajar yang dilakukannya. Bimbingan dan pengembangan ini
antara lain dilakukan dengan cara kunjungan kelas, pertemuan pribadi,
observasi dan diskusi dalam rangka penggunaan teknik servise, supervisor dapat
mempedomani beberapa pendekatan. Sutjipto, dkk, menemukan 4 pendekatan
supervisi yaitu; pendekatan humanistik, pendekatan kompetensi, pendekatan
klinis, dan pendekatan profesional.
1. Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik merupakan salah satu pendekatan yang
dilakukan oleh supervisor dalam pelaksanaan supervisi. Pendekatan
humanistik didasarkan atas asumsi bahwa guru mengalami pertumbuhan
secara terus-menerus karena itu tugas supervisor dalam pendekatan ini adalah
bimbingan guru agar lama kelamaan guru dapat berdiri sendiri. Teknik yang
dugunakan tergantung kepada kebutuhan guru. Pendekatan ini timbul dari
keyakinan bahwa kepala sekolah tidak dapat diperlakukan sebagai alat
semata-mata untuk meningkatkan mutu belajar mengajar dan pengelolaan
kelembagaan secara menyeluruh. Kepala sekolah bukan mekanistik yang

6
seperti robot harus diperintah semena-mena oleh supervisor. Supervisor
mempunyai tugas membimbing guru sehingga selain guru dapat berdiri
sendiri juga bisa berkembang dalam jabatannya dengan usaha sendiri.
Pelaksanaan pendekatan ini dilakukan dengan empat tahapan supervisi
antara lain sebagai berikut:
a. Pembicaraan Awal.
b. Observasi.
c. Analisis dan interprestasi.
d. Pembicaraan akhir.
e. Laporan
2. Pendekatan Kompetensi
Menurut Purwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia
kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau
memutuskan sesuatu hal. Konsep mengenai kompetensi untuk pertama
kalinya dipopulerkan oleh Boyatzis (1982) yang mendefinisikan kompetensi
sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang yang nampak pada sikapnya
yang sesuai dengan kebutuhan kerja dalam parameter lingkungan organisasi
dan memberikan hasil yang diinginkan.Kepala sekolah sebagai supervisor
dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok
kunjungan kelas pembicaraan individual dan simulasi pembelajaran.
Kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam supervisi
pendidikan merupakan gamabaran dalam melaksanakan pekerjaanya.
3. Pendekatan Klinis
Supervisi klinis dikembangkan pertama kali berdasarkan gagasan
diagnosis dan perlakuan di bidang medis oleh Morris Cogan tahun 1950 di
sebuah sekolah laboratorium di Universitas Harvard. Pendekatan ini
dipengaruhi oleh teori behavioristik. Kata “klinis” menunjuk pada muka
antara guru dan supervisor pada pemecahan masalah reflektif, target secara
langsung masing-masing kelas, dan terfokus pada guru sebagai agen
perubahan memiliki kapasitasmengembangkan kemampuan guru untuk
bertanggung jawab menganalisis kinerja mereka, terbuka membantu orang

7
lain, dan mengarahkan diri sendiri dilakukan dalam bentuk proses tatap muka
yang memungkinkan supervisor dan guru bersama membahas dan
menganalisis masalah pembelajaran yang terjadi di kelas dan menemukan
mengatasi masalah tersebut.
4. Pendekatan Profesional
Kata profesional menunjuk pada fungsi utama guru yang
melaksanakan pengajaran secara profesional yaitu menjalankan profesinya
secara benar dan melakukannya menurut etika dan sikap-sikap profesional.
Asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa karena tugas utama guru adalah
mengajar maka sasaran supervisi juga harus mengarahkan pada hal-hal tugas
mengajar itu, dan bukan tugas guru yang sifatnya administratif.
Teknik-teknik supervisi profesional antara lain sebagai berikut:
a. Penataran yang diberikan kepada guru harus diberikan bersama dengan
kepala sekolah dan pengawas.
b. Penggugusan merupakan teknik pembinaan di dalam masing-masing
sekolah maupan di dalam kelompok sekolah yang berdekatan. Penggugusan
ini merupakn kelanjutan dari sistem penataran
c. KKG,KKKS,KKPS, dan PKG, dipergunakan sebagai wadah
pengorganisasian dan pembinaan guru,kepala sekolah,dan pengawas
sekelompok untuk melakukan kegiatan peningkatan kualitas pengajaran.

8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Supervisi adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru dalam
bidanga instruksional, belajar, dan kurikulum dalam usahanya untuk mencapai
tujuan sekolah.
Fungsi-fungsi utama supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Inspeksi.
2. Penelitian Hasil Inspeksi Berupa Data
3. Penilaian
4. Latihan
5. Pembinaan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses
belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan
tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina
pertumbuhan profesi guru termassuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang
menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan
dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal
implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat
pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor perlu memberikan bimbingan
kepada guru agar apa yang diperolehnya diterapkan atau diaplikasikan dalam
proses belajar mengajar yang dilakukannya. Bimbingan dan pengembangan ini
antara lain dilakukan dengan cara kunjungan kelas, pertemuan pribadi,
observasi dan diskusi dalam rangka penggunaan teknik servise, supervisor dapat
mempedomani beberapa pendekatan. Sutjipto, menemukan 4 pendekatan
supervisi yaitu; pendekatan humanistik, pendekatan kompetensi, pendekatan
klinis, dan pendekatan profesional.

9
DAFTAR PUSTAKA
Kristiawan,muhammad.dkk., 2019, Supervisi Pendidikan, Alfabetta CV,
Bandung.
Nurhalizah,Adek Siti,2019, supervisi pendidikan, universitas negri padang,
padang.
Shulhan,muwahid, 2012, Supervisi Pendidikan.PT. Acima Publishing,
Surabaya.
Sudadi.dkk.,2021, Supervisi Pendidikan, PT.Pustaka Ilmu, Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai