NB : Puasa Ramadhan adalah kewajiban pokok agama yang terpenting atau disebut
sebagai maka orang yang ingkar terhadap
kewajibannya di Hukumi Kafir, kecuali dia baru masuk Islam atau kehidupannya jauh
dari para Ulama. Dan bagi yang tidak berpuasa tanpa uzur, maka bagi pemimpin
(Hukum Islam) untuk memenjarakannya dan tidak diberi makan dan minum pada
siang hari agar dia sama seperti orang yang puasa.
(HR. BUKHORI )
Adapun orang yang haid dan nifas dia haram untuk berpuasa dan dia wajib
mengganti di hari yang lain.
Artinya :
“Saya niat puasa besok hari untuk menunaikan puasa fardu ramadhan karena
Allah ta’ala”
8. Bagaimana Hukum Orang yang Jima’ Pada Siang Hari Bulan Ramadhan dan
Apa Konsekuensinya ?
Jawab : Hukumnya Haram dan Berdosa.
Dan dia wajib mengqodo’ serta kafaroh yaitu : memerdekakan seorang budak wanita
mu’minah, kalau tidak mampu maka dengan puasa 2 bulan berturut-turut, kalau tidak
mampu maka memberi makan pada 60 fakir miskin dan setiap orang mendapat 1 mud.
NB : Untuk membayar fidyah ini tidak cara satu-satunya karena dalam Qoul Qodim Imam
Syafi’i : dibolehkan memilih antara membayar fidyah atau walinya yang mengqodo’nya
bahkan yang kedua ini yang mu’tamad.
Sebagaimana HR. Shohih Muslim :
NB : Setiap satu hari yang tertinggal sebagaimana pada soal No.9 maka diganti
dengan 1 Mud (6 ons) makanan pokok yang di serahkan pada faqir miskin.
14. Bagaimana Hukum Orang Sakit (Sakit Yang Diharapkan Sembuh) Untuk Tidak
Puasa ?
Jawab : Dia boleh untuk tidak puasa hanya saja setiap malam hendaknya dia niat
puasa dan berusaha semampunya untuk puasa. Dan bila tidak mampu, ia boleh
langsung di perbolehkan berbuka dan nanti setelah sehat dia wajib mengqodo’nya.