Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

SISTEM PERKEMIHAN
GAGAL GINJAL KRONIS

OLEH:
KELOMPOK II

1. GEDE SUWANDRAYANA (1302115002)


2. LUH AYU SUARDIANI (1302115004)
3. PUTU BUDHI SANJAYA PUTRA (1302115006)
4. JEANTTE CHRISATO NDOLU (1302115014)
5. DORCE DAMALERO (1302115016)
6. NI LUH SRI WAHYUNI (1302115018)
7. MINAR AGUSTINA SEVENY (1302115020)
8. NI LUH PUTU LIVA WAHYUNI (1302115022)
9. GUSTI PUTU ALIK WIRAWAN (1302115025)
10. NI LUH SUSIANI (1302115032)
11. NI KOMANG EMI APRILIANTARI (1302115033)
12. IDA AYU MADE JULIANTARI (1302115034)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
Learning Task Sistem perkemihan
Topik : Gagal Ginjal Kronis

1. Buatlah makalah yang berisi konsep dasar penyakit yang meliputi : definisi,
penyebab/faktor predisposisi, patofisiologi, tanda/gejala, tindakan dan edukasi untuk
masing masing penyakit. Untuk bahasan ini kelompok membuat makalah dalalm bentuk
narasi yang dibagi dalam beberapa paragraph. Makalah tidak boleh lebih dari 12 lembar
kertas A4 yang diketik dengan spasi 1.5 font time new romans. Dalam penulisan,
kelompok jangan menggunakan bullet/numbering yang dienter (kebawah) tetapi
kesamping dalam bentuk narasi.

2. Pada pasien (sesuai dengan bahasan kelompok), apa masasalah keperawatan yang
mungkin muncul. Jelaskan 4 masasalah prioritas

3. Dari masing masing masalaah yang diangkat (sesuai point 2), identifikasi dan jelaskan
faktor yang memicu/penyebab terjadinya masalah tersebut (ditinjau dari aspek fisik,
social, spiritual)

4. Dari masing masing masalah, apa rencana tindakan/intervensi untuk mengatasi masalah
tersebut.. (jawaban dikembangkan sesuai dengan evidence base dan tindakan terupdate)

5. Tentukan apa indicator keberhasilan dari masalah dan tindakan tersebut

6. Identifikasi dan jelaskan apa faktor yang menghambat pasien untuk menjalankan
tindakan keperawatan, tindakan medis, dan regiment therapeutic yang diprogramkan.
Jawaban bisa berdasarkan pengalaman pribadi merawat pasien

7. Saat pleno, setiap kelompok memperagakan satu scenario health education dari satu
masalah prioritas yang diangkat. Jadi ada yang berperan sebagai perawat, pasien dan
keluarga. Tidak perlu dibuatkan naskah tapi langsung diperagakan. Waktu edukasi tidak
lebih dari 5 menit
KONSEP DASAR PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS

Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,
biasanya berlangsung beberapa tahun ( Price, 2005). Gagal ginjal kronik adalah gangguan
fungsi ginjal yang progresif dan ireversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia
(retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Smeltzer, 2002).
Adapun etiologi atau penyebab penyakit gagal ginjal kronis yaitu: Infeksi misalnya
pielonefritis kronik, glomerulonefritis, Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis
benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis, gangguan jaringan penyambung
misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa, sklerosis sistemik progresif,
gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus ginjal,
penyakit metabolik misalnya DM, hiperparatiroidisme, amiloidosis, nefropati toksik misalnya
penyalahgunaan analgesik, nefropati timbal, nefropati obstruktif misalnya saluran kemih
bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis netroperitoneal dan saluran kemih bagian bawah:
hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.
Patofisiologi penyakit GGK dapat dijelaskan sebagai berikut: Gagal ginjal kronis selalu
berkaitan dengan penurunan progresif GFR. Stadium gagal ginjal kronis didasarkan pada
tingkat GFR(Glomerular Filtration Rate) yang tersisa dan mencakup : Penurunan cadangan
ginjal; Yang terjadi bila GFR turun 50% dari normal (penurunan fungsi ginjal), tetapi tidak
ada akumulasi sisa metabolic. Nefron yang sehat mengkompensasi nefron yang sudah rusak,
dan penurunan kemampuan mengkonsentrasi urin, menyebabkan nocturia dan poliuri.
Pemeriksaan CCT 24 jam diperlukan untuk mendeteksi penurunan fungsi, pada Insufisiensi
ginjal; Terjadi apabila GFR turun menjadi 20 – 35% dari normal. Nefron-nefron yang tersisa
sangat rentan mengalami kerusakan sendiri karena beratnya beban yang diterima. Mulai
terjadi akumulai sisa metabolic dalam darah karena nefron yang sehat tidak mampu lagi
mengkompensasi. Penurunan respon terhadap diuretic, menyebabkan oliguri, edema. Derajat
insufisiensi dibagi menjadi ringan, sedang dan berat, tergantung dari GFR, sehingga perlu
pengobatan medis dengan kriteria Gagal ginjal; yang terjadi apabila GFR kurang dari 20%
normal, Penyakit gagal ginjal stadium akhir; Terjadi bila GFR menjadi kurang dari 5% dari
normal. Hanya sedikit nefron fungsional yang tersisa. Di seluruh ginjal ditemukan jaringan
parut dan atrofi tubulus. Akumulasi sisa metabolic dalam jumlah banyak seperti ureum dan
kreatinin dalam darah. Ginjal sudah tidak mampu mempertahankan homeostatis dan
pengobatannya dengan dialisa atau penggantian ginjal (Corwin, 1994).
Manifestasi klinik penyakit GGK menurut Suyono (2001) adalah ; Gangguan
Kardiovaskuler seperti hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, effusi
perikardiac dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan irama jantung dan edema ;
Gangguan Pulmoner meliputi nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak,
suara krekels ; Gangguan Gastrointestinal meliputi anoreksia, nausea, dan fomitus yang
berhubungan dengan metabolisme protein dalam usus, perdarahan pada saluran
gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau ammonia ; Gangguan
Musculoskeletal meliputi resiles leg sindrom ( pegal pada kakinya sehingga selalu digerakan ),
burning feet syndrom ( rasa kesemutan dan terbakar, terutama ditelapak kaki ), tremor,
miopati ( kelemahan dan hipertropi otot – otot ekstremitas ; Gangguan Integumen meliputi
kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning – kuningan akibat penimbunan urokrom,
gatal – gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh ; Gangguan Seksual seperti : libido fertilitas
dan ereksi menurun, gangguan menstruasi dan aminore ; gangguan metabolic glukosa,
gangguan metabolic lemak dan vitamin D, gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam
dan basa biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium dan
dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, dan dapat mengkibatkan
Gangguan System Hematologi seperti anemia yang disebabkan karena berkurangnya produksi
eritopoetin, sehingga rangsangan eritopoesis pada sum – sum tulang berkurang, hemolisis
akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana uremia toksik, dapat juga terjadi
gangguan fungsi trombosis dan trombositopeni.
Tindakan dan edukasi yang dapat diberikan kepada pasien dengan Gagal Ginjal Kronis
yaitu: pembatasan aktivitas, diet, dialysis (cuci darah), restriksi cairan.

MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1). Kelebihan volume cairan b.d. penurunan haluaran urin, retensi cairan dan natrium
sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal, 2). Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d katabolisme protein, pembatasan diet, peningkatan metabolisme, anoreksi,
mual, muntah, 3). Intoleransi aktivitas b.d. penurunan produksi energi metabolic, anemia, retensi
produk sampah dan prosedur dialisa, 4). Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan b.d keterbatasan kognitif, kurang terpajan, misintepretasi informasi.
FAKTOR PEMICU / PENYEBAB TERJADINYA MASALAH

NO DX KEP Fisik Social Spiritual

1 Kelebihan volume cairan - Penuruanan haluaran (-) (-)


b.d. penurunan haluaran urine
urin, retensi cairan dan - Retensi cairan dan
natrium sekunder terhadap natrium sekunder
penurunan fungsi ginjal.
2 Ketidak seimbangan - Pembatasan diet - Gaya hidup (-)
nutrisi kurang dari - Anoreksia - Sering
kebutuhan tubuh b.d - Peningkatan mengkonsumsi
katabolisme protein, metabolism alkohol
pembatasan diet, - Karena ureum di
peningkatan metabolisme, saluran pencernaan
anoreksi, mual, muntah merusak mukosa Gi
yang mengkibatkan
mual muntah
3 Intoleransi aktivitas b.d. - Penurunan produksi (-) (-)
penurunan produksi energi energy metabolic
metabolic, anemia, retensi - anemia
produk sampah dan
prosedur dialisa
4 Kurang pengetahuan - Keterbatasan kognitif (-) (-)
tentang kondisi, prognosis - Misinterpretasi
dan kebutuhan pengobatan informasi
b.d keterbatasan kognitif,
kurang terpajan,
misintepretasi informasi.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam, NIC Label
b.d. penurunan haluaran pasien diharapkan : Fluid Management :
urin, retensi cairan dan NOC Label Fluid Monitoring :
Electrolit and Acid Base Balance
natrium sekunder terhadap a. Monitor VS, denyut jantung, tekanan darah, CVP
Fluid Balance
penurunan fungsi ginjal b. Catat intake & output cairan, termasuk cairan tersembunyi seperti aditif
Hydration
antibiotic, ukur IWL
Kriteria Hasil :
c. Pasang urin kateter jika diperlukan
a. Hasil laboratorium mendekati normal
d. Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan dan status hemodinamik
b. Pasien menunjukkan pengeluaran urin
e. Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan, awasi BJ urin, status nutrisi
tepat seimbang dengan pemasukan
f. Kaji lokasi dan luas edema
c. BB stabil
g. Monitor masukan makanan/cairan, hitung intake kalori
d. Tanda vital dalam batas normal
h. Tentukan kemungkinan faktor resiko dan ketidakseimbangan cairan
e. Tidak ada edema, efusi, anasarka.
i. Monitor rehidasi cairan dan berikan minuman bervariasi
f. Bunyi nafas bersih, tidak ada
j. Timbang BB tiap hari dengan alat dan pakaian yang sama
dyspneu/ortopneu
k. Kaji kulit,wajah, area tergantung untuk edema. Evaluasi derajat edema (skala
+1 sampai +4)
l. Monitor serum, elektrolit urine dan osmolalitas urine
m. Kaji tingkat kesadaran : selidiki perubahan mental, adanya gelisah

Kolaborasi :
a. Perbaiki penyebab, misalnya perbaiki perfusi ginjal, me ↑ COP
b. Awasi Na dan Kreatinin Urine Na serum, Kalium serumHb/ Ht
c. Rongent Dada
d. Berikan Obat sesuai indikasi : Diuretik : Furosemid, Manitol; Antihipertensi :
Klonidin, Metildopa
e. Masukkan/pertahankan kateter tak menetap sesuai indikasi
f. Siapkan untuk dialisa sesuai indikasi
2 Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam, NIC Label
kurang dari kebutuhan pasien diharapkan : Nutrition Management :
tubuh b.d katabolisme NOC Label Nutrition Monitoring :
protein, pembatasan diet, Nutritional Status : Food and Fluid Intake a. Kaji status nutrisi, pola dan pemasukan diet serta adanya alergi makanan
peningkatan metabolisme, Nutritional Status : Nutrient Intake Weight b. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake FE, protein, Vit C, tinggi serat,
anoreksi, mual, muntah Control serta berikan substansi gula
Kriteria Hasil : c. Kaji factor yang berperan merubah masukan nutrisi : mual, anoreksia
a. Adanya peningkatan BB sesuai tujuan d. Berikan makanan sedikit tapi sering, sajikan makanan kesukaan kecuali
b. BB ideal sesuai TB kontra indikasi
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi e. Lakukan perawatan mulut, berikan penyegar mulut
d. Tidak ada tanda tanda malnutrisi f. Timbang BB tiap hari, monitor adanya penurunan BB
e. Tidak ditemukan edema, albumin dalam g. Monitor lingkungan selama makan, monitor mual dan muntah
batas normal. h. Monitor kulit kering, turgor kulit, kekeringan, rambut kusam dan mudah
patah
i. Monitor kadar albumin, total protein, Hb dan kadar Ht
j. Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan jaringan konjungtiva
k. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral, catat
jika lidah berwarna magenta, scarlet
l. Monitor kalori dan intake nutrisi
Kolaborasi ;
a. Awasi hasil laboratorium : BUN, Albumin serum, transferin, Na, K
b. Konsul ahli gizi untuk mengatur diet
c. Berikan diet ↑ kalori, ↓ protein, hindari sumber gula pekat
d. Batasi K, Na, dan Phospat
e. Berikan obat sesuai indikasi : sediaan besi; Kalsium; Vitamin D dan B
kompleks; Antiemetik
3 Intoleransi aktivitas b.d. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam, NIC Label
penurunan produksi energi pasien diharapkan : Activity Therapy :
metabolic, anemia, retensi NOC Label a. Kaji tingkat kelelahan, tidur , istirahat
Energy Conservation
produk sampah dan b. Kaji kemampuan toleransi aktivitas
Activity Tolerance
prosedur dialisa c. Identifikasi faktor yang menimbulkan keletihan
Self Care ; ADLs
d. Rencanakan periode istirahat adekuat
Kriteri Hasil :
e. Berikan bantuan ADL dan ambulasi
a. Klien mampu berpartisipasi dalam aktifitas
f. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, anjurkan aktifitas alternative sambil
fisik tanpa disertai dengan peningkatan VS
istirahat
b. Mampu melakukan ADLs secara mandiri,
g. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
energy psikomotor
h. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam perencanaan program
c. VS dalam batas normal
terapi yang tepat
d. Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi
adekuat
e. Status kardiopulmonari adekuat

4 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam, NIC Label
tentang kondisi, prognosis pasien diharapkan :
Teaching : Disease Process
dan kebutuhan pengobatan NOC Label a. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit
b.d keterbatasan kognitif, Kowledge : Disease Process yang spesifik
kurang terpajan, Kowledge : Health Behavior b. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan
misintepretasi informasi Kriteria Hasil : dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
a. Pasien dan keluarga menyatakan c. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara
pemahaman tentang penyakit, kondisi, yang tepat
prognosis dan program pengobatan d. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
b. Pasien dan keluarga mampu e. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
melaksanakan prosedur yang dijelaskan f. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
secara benar g. Hindari harapan yang kosong
h. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang
tepat
i. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
j. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
k. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau diindikasikan
l. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
m. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang
tepat
n. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat
Faktor yang menghambat pasien untuk menjalankan tindakan keperawatan, tindakan
medis, dan regiment therapeutic yang diprogramkan antara lain seperti :
- Biaya pengobatan
- Keterbatasan waktu
- Jarak rumah ke tempat pelayanan kesehatan yang jauh
- Keterbatasan alat
- Support/ dukungan keluarga ke pasien yang kurang
- Keterbatasan biaya pengobatan
DAFTAR PUSTAKA

Bruner dkk, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8, Jakarta; Buku Kedokteran
EGC

Judith M. Wilkinson, 2006, Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC, edisi 7, Jakarta; Buku Kedokteran EGC

Price & Wilson, 2002, Konsep Klinis Proses - Proses Penyakt, Edisi 6, Jakarta; Buku
Kedokteran EGC

Nanda, 2007, Nursing Diagnosis, Definition and Clasification 2012-2014, Nanda International,
Philadelphia

Anda mungkin juga menyukai