Anda di halaman 1dari 2

1.

ONTOLOGI
Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ontos dan logos. Ontos artinya ada dan
logos artinya ilmu. Jadi disimpulkan bahwa ontologi merupakan ilmu yang membahas
tentang keberadaan atau merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat dari
segala sesuatu yang ada baik itu berupa realitas fisik maupun metafisik.

EPISTEMOLOGI
Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme dan logos. Episteme
artinya pengetahuan dan logos artinya teori atau ilmu. Jadi, epistemologi merupakan
suatu ilmu yang mengkaji tentang sumber pengetahuan atau asal mula metode,
struktur, dan valid tidaknya suatu pengetahuan.

AKSIOLOGI
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axio dan logos. Axio artinya pantas atau
layak sedangkan logos. Jadi, aksiologi merupakan suatu teori nilai yang berhubungan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang telah diperoleh. Aksiologi sendiri dapat
diartikan sebagai sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat manfaat atau kegunaan
dari pengetahuan yang sudah ada.
2. Filsafat Pengetahuan Ilmiah (Philosophy of Scientific Knowledge) adalah cabang
dari filsafat yang menjawab bebagai pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini
mempelajari dasar dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di
dalamnya mencakup antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu
ilmiah sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu ilmiah
berusaha menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan
pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan,
bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui
teknologi, cara menentukan validitas dari sebuah informasi, formulasi dan
penggunaan metode ilmiah, macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk
mendapatkan kesimpulan, serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap
masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri. Filsafat ilmu ilmiah juga tidak
terlepas dari landasan aksiologi dari ilmu. Landasan ini menganalisis manfaat dan
efek sains bagi manusia dan lingkungan hidup. Fokus dari landasan ini bukanlah
kebenaran seperti halnya landasan ontologis dan epiestmologis, melainkan kebaikan.
Meskipun landasan ini lebih merupakan urusan dari etika, namun dalam situasi
konkret, filsafat ilmu wajib mempertimbangkan nilai-nilai dan tanggung jawab sosial
dari pemilihan dan penggunaan kebenaran ilmiah oleh manusia.
3. The coheren theory of the truth adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada
kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan
jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.
Menurut teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan
sesuatu yang lain, yaitu fakta dan realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-
putusan itu sendiri.
4. Penjelasan dan contoh:
 Ilmu pengetahuan induktif Induktif adalah mengeneralisasi atau membuat
umum suatu hal dari kasus-kasus yang pernah kita lihat atau alami untuk
menarik kesimpulan mengenai hal lain yang belum pernah kita lihat atau
alami. Contoh : Kita mempunyai fakta bahwa kambing mempunyai mata,
gajah mempunyai mata, demikian juga dengan singa, kucing, dan berbagai
binatang lainnya.
 Ilmu pengetahuan deduktif adalah cara berfikir untuk menarik kesimpulan
dari pengamatan terhadap hal yang bersifat partikular kedalam gejala-gejala
yang bersifat umum atau universal. Contoh : Tono memerlukan udara adalah
sah menurut penalaran deduktif, sebab kesimpulan ini ditasrik secara logis dari
dua permis yang mendukungnnya
 Ilmu pengetahuan a priori adalah pengetahuan yang tidak terikat ada
pengalaman khusus atau bukti empirik. Ini bertentangan dengan pengetahuan
aposteriori, yang berasal dari pengalaman. Contoh : Jika George V
memerintah setidaknya empat hari, maka dia memerintah lebih dari tiga hari."
Ini adalah sesuatu yang diketahui secara apriori , karena ini mengungkapkan
pernyataan yang dapat diperoleh dengan alasan saja.
 Ilmu pengetahuan a posteori adalah pengetahuan yang terjadi karena adanya
pengalaman, pengetahuan ini bertumpu pada kenyataan objektif. Contoh : George V
memerintah dari tahun 1910 hingga 1936." Ini adalah sesuatu yang (jika benar)
seseorang harus mengetahui a posteriori , karena ini mengungkapkan fakta empiris
yang tidak dapat diketahui oleh akal saja.
 scientific attitude merupakan keadaan batiniah seseorang saat melakukan
kegiatan ilmiah, yang mana membawa konsekuensi pada tingkah lakunya.
Sikap ilmiah yang ditingkatkan dalam penelitian ini antara lain adalah
sikap ingin tahu, respek terhadap fakta, berpikir kritis, berpikiran terbuka,
dan kerja sama

Anda mungkin juga menyukai