CONVERSATIONAL EVANGELISM
Oleh
Hilderia Damanik
NIM :
KARANGANYAR
JUNI 2020
2
CONVERSATIONAL EVANGELISM
Diserahkan kepada
Oleh
Hilderia Damanik
NIM :
KARANGANYAR
JUNI 2020
3
RINGKASAN
CONVERSATIONAL EVANGELISM
Ada 4 jenis nada sumbang yang akan kita jumpai dalam praktek pra-penginjilan
yaitu:
1. Kepercayaan versus Kerinduan Hati
adalah ketidakselarasan antara pandangan dunia (cara pandang dunia
terhadap kehidupan) seseorang dengan kerinduan hatinya. Semua orang
tanpa melihat latar belakang agama memiliki kerinduan hati untuk
mengenal dan dikenal oleh orang lain tanpa mereka sadari dan dikenal
oleh Allah sendiri. Banyak agama dunia yang memiliki pandangan yang
tidak sesuai dengan kerinduan hati manusia seperti Hinduisme
mengatakan bahwa orang hanya dapat berhubungan dengan Tuhan
yang impersonal, sementara hati manusia mendambakan sesuatu yang
lebih dari itu; Buddhisme tujuan yang hendak dicapai adalah nirwana
suatu ketiadaan yang abstrak, untuk mencapai itu identitas kita sebagai
6
Kesimpulan
Setelah menguraikan hal-hal yang terpenting dan mendesak dalam
praktek pra-penginjilan maka akan disimpulkan sebagai berikut: Pertama,
Seni untuk melibatkan orang dalam percakapan rohani yang menarik,
membutuhkan waktu dan latihan, apalagi kita sedang berada dalam suatu
budaya yang semakin tidak bersahabat dengan pandangan kristiani dan
dirasa sangat perlu untuk mendefenisikan ulang apa yang dimaksud dengan
penginjilan dan mengingat bahwa penginjilan merupakan sebuah proses (1
Kor.3:6). Kedua, suatu keharusan untuk terus mengingat 3R dalam bertanya
secara efektif yaitu mengajukan pertanyaan yang membuat orang Ragu
karena ada hal-hal yang tidak pasti dalam keyakinan mereka, membuat
orang merasa tidak diserang namun Rela mendengarkan, serta membuat
orang Rindu untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang Kristus (Ragu, Rela
dan Rindu) serta kadangkala lebih efektif untuk membiarkan orang lain
menemukan sendiri apa yang benar melalui pertanyaan-pertanyaan yang
terarah dan mendorong mereka untuk berpikir (2 Tim.4:3-4). Ketiga,
Memastikan bahwa pendekatan Pra-Penginjilan bersifat holistik atau
menyeluruh sehingga harus mengingat 4 percakapan pamungkas yaitu
percakapan yang mendengarkan, percakapan yang menjelaskan,
percakapan yang menyingkapkan dan percakapan yang membangun yang
sering diidentikkan dengan profesi Pelukis, Pemusik, Arkeolog dan Ahli
Bangunan. Keempat, langkah-langkah percakapan diatas tergantung dari
kondisi orang yang kita ajak bicara serta tuntunan Roh Kudus. Meskipun
langkah-langkah ini mungkin dapat membantu kita meningkatkan keefektifan
kesaksian dan metode bukanlah hal yang utama tetapi “masalah kita dalam
penginjilan yang utama bukanlah metodologinya melainkan kedewasaan
dalam melakukannya” . Kelima, hal yang paling penting adalah anda dan
saya semakin memiliki hati dan hasrat yang lebih besar bagi Allah dan
kepedulian yang tinggi bagi orang-orang terhilang disekitar kita. dan memiliki
bukti tindakan kasih yang paling indah adalah menceritakan kepada orang
lain Kabar Baik yang memiliki kuasa untuk mengubah hidup pada saat ini
dan memberi jaminan masa depan.
11
Sumber
Norman Geisler, David Geisler. Conversational Evangelism (Bagaimana
Mendengarkan dan Berbicara agar anda didengarkan) Yogyakarta: Gloria
Usaha Mulia, 2010 (285 hal)