Anda di halaman 1dari 49

KOMUNIKASI PENYULUHAN AGAMA

Oleh:
AHMAD HUSAIN

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MAKASSAR


TAHUN 2023
Deskripsi Singkat

Menguraikan tentang Komunikasi


Penyuluhan Agama, yang mencakup:
1) Konsep Dasar Komunikasi Penyuluhan
Agama; 2) Proses Komunikasi
Penyuluhan Agama; 3) Komponen-
komponen dalam menyusun strategi
komunikasi penyuluhan agama; dan
4) Komunikasi penyuluhan agama
secara efektif.
Kompetensi Indikator:
Dasar  Menjelaskan Konsep dasar
komunikasi penyuluhan
Setelah mengikuti agama,
pembelajaran ini  Menjelaskan Proses
diharapkan peserta komunikasi Penyuluhan
diklat dapat Agama
mempraktekkan  Mengidentifikasi
komunikasi Komponen-komponen
penyuluhan agama Penyuluhan Agama,
 Mempraktekkan Komunikasi
Penyuluhan Agama secara
Efektif.
A. KONSEP DASAR
KOMUNIKASI PENYULUHAN AGAMA

 Pengertian Komunikasi;
 Unsur-unsur Komunikasi;
 Hubungan Komunikasi dan Penyuluhan
Agama
1. Pengertian Komunikasi

 Everertt M. Rogers: Komunikasi adalah proses di


mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu
penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka.
 William J. Seller: Komunikasi adalah proses di mana
simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima,
dan diberi arti.
 Claude Shannon: Komunikasi adalah bentuk
interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu
sama lain, sengaja atau tidak sengaja.
KOMUNIKAS
I
Upaya untuk:
menyatakan perasaan,
menyatakan pendapat,
membangun pengertian,
berbagi dan tukar informasi

diketahui dan dipahami pihak lain


( Logman Dictionary Of Contemporary English)
TUJUAN KOMUNIKASI

Memberi kemudahan
dalam memahami
pesan yang diberikan
Fungsi Komunikasi

•Membangun Konsep Diri


(Establishing Self-Concept)
•Eksistensi Diri
(Self Existence)
•Kelangsungan Hidup
(Live Continuity)
•Memperoleh Kebahagiaan
(Obtaining Happiness)
•Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan
(Free from Pressure and Stress)
2. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
PENYULUHAN AGAMA
Pesan yg dikomunikasikan
Beraturan/ tidak beraturan
Pengirim
sender/encoder Saluran Kom
apa, siapa,bentuk apa, media, akibat TV,,Telepon,E-mail, HP, Morse

Umpan balik Unsur-Unsur Situasi Kom


Positip/Negatip Komunikasi alamiah, rekayasa,
formal/ informal

Komunikan Gangguan Kom


Titik akhir tujuan pesan 1. Pengacau Indera : suara keras /
lembut,bau,udara panas
2. Faktor Pribadi : prasangka,
lamunan
a. KOMUNIKATOR
(PENYULUH AGAMA)
b. PESAN/MESSAGE (MATERI PENYULUHAN
AGAMA)

BENTUK MAKNA PENYAJIAN

CARA
VERBAL DENOTATIF
PENYAJIAN

NON STRUKTUR
KONOTATIF
BERBAL PENYAJIAN
c. CHANNEL/SALURAN (MEDIA)

TATAP MUKA MEDIA


forum, diskusi, Media
rapat, Elektronik, cetak,
ceramah online

simposium,
Non Media
konferensi pers,
Manusia, benda
seminar.
d. KOMUNIKAN/RECEIVER
Hubungan Komunikasi dan
Penyuluhan Agama
 Komunikasi penyuluhan agama adalah kegiatan
komunikasi yang unsur-unsurnya disesuaikan visi dan
misi penyuluhan agama;
 Penyuluhan agama adalah suatu bentuk komunikasi
yang khas dimana seorang penyuluh agama
(komunikator) menyampaikan pesan-pesan yang
bersumber atau sesuai dengan ajaran al Qur’an dan
Sunnah, dengan tujuan agar orang lain dapat
berbuat amal shaleh sesuai dengan pesan-pesan
yang disampaikan;
 Tujuan komunikasi penyuluhan agama yaitu
mengharapkan terjadinya perubahan atau
pembentukan sikap/tingkah laku sesuai dengan
ajaran agama (Islam). (Toto Tasmara)
PROSES KOMUNIKASI
PENYULUHAN AGAMA

Proses terjadinya komunikasi


penyuluhan agama
Syarat terjadinya komunikasi
penyuluhan agama
Siapa Menga Dgn Ke Dgn
taan saluran effek
pada
Apa yang
siapa bgmna
mana

Kom Isi Per Kom- Effek


Medium
- tor nyataan kan

Formula Lasswell
Proses Dan Syarat Terjadinya
Komunikasi Penyluhan Agama

Soemardjo (1999)
mengemukakan terkait dengan
proses komunikasi dalam
kegiatan penyuluhan agama,
dapat ditarik pokok-pokok
pemahaman sebagai berikut:
1. Proses komunikasi di dalam
penyuluhan agama, harus
merupakan proses komunikasi
timbal-balik, dan bukannya
komunikasi searah yang sering
dilakukan di dalam proses
komunikasi melalui media-
massa.
2. Kedudukan penyuluh agama
adalah sejajar dengan receiver
dan komunikan/audience yang
lain. Artinya, setiap penyuluh
agama harus menghargai dan
mau mendengarkan respon yang
diberikan oleh masyarakat yang
menjadi obyek penyuluhan
agama, dalam proses
komunikasi timbal-balik.
3. Respon yang diberikan oleh
klien/komunikan, tidak harus sesuai
dengan yang diharapkan oleh penyuluh
agama.
Yang penting, selama
komunikasi/penyuluhan agama harus
terjadi interaksi yang saling menghargai
pendapat pihak yang lainnya, sebagai
masukan yang perlu dipikirkan sebagai
stimulus terjadinya proses komunikasi.
Dengan demikian, semua pihak benar-
benar mengalami proses komunikasi yang
efektif.
Sebelum masuk dalam proses transfer
pesan penyuluhan agama kepada
kelompok sasaran, di dalam pikiran
penyuluh agama terjadi semacam stimulus.
Stimulus itu dapat terjadi karena faktor di
luar dirinya (kondisi masyarakat atau
kelompok sasaran), atau karena adanya
faktor dari dalam dirinya (menyampaikan
pesan dari dirinya sediri) yaitu hasil olahan
pikirannya sendiri yang ada di benaknya.
Pesan atau message dakwah/ceramah
akan terlebih dahulu mengemasnya
dalam bentuk yang dianggap sesuai
dan dapat diterima serta dimengerti
oleh para komunikan/kelompok
sasaran.
Encoding secara harfiah berarti
memasukkan dalam kode atau
proses identifikasi.
Dengan encoding itu penyuluh
agama dapat menggambarkan
dengan tepat sebuah tindak
komunikasi dengan
mengemukakan pertanyaan
sebagai berikut :
a. Who (siapa )
b. Says what (mengatakan apa)
c. In which channel (dengan saluran yang
mana)
d. With what effect (dengan efek seperti
apa)
Kemudian pandangan lainnya
dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendi
(1996:59) terjadinya komunikasi
penyuluhan agama secara efektiv jika
penyuluh agama memiliki syarat sebagai
berikut:

a. Mempunyai kredibilitas yang


tinggi bagi sasarannya (QS.Al-
Imran:110)
b. Kemampuan berkomunikasi yang baik
(QS. An-Nahl: 125)

(Al- Hadis)
c. Mempunyai pengetahuan yang luas
d. Sikap atau keteladanan
e. Memiliki daya tarik, dalam arti
memiliki kemampuan untuk
melakukan perubahan sikap,
pengetahuan pada diri
komunikan/mad’u.
(Al- Qur’an An-Nisa; 4: 63)
KOMPONEN-KOMPONEN
KOMUNIKASI PENYULUHAN AGAMA

 Source/Sender/Komunikator:
 Receiver/Komunikan:
 Message/Pesan
 Channel/Media:
 Respon/Effek/Umpan Balik/Feedback:
1. Komunikator:

a. Mengenal diri sendiri


Konsep Johari window :
Open Area, Hidden Area, Blind Area, dan
Dark Area
(Josept luft dan harringto ingham)
b. Mengirim pesan dengan jelas
c. Memilih channel/media
d. Meminta kejelasan berita
2. Komunikan:

a. Berkonsentrasi pada
pesan
b. Memberikan umpan balik
3. Pesan/Informasi
• Menurut UU RI No 14 tahun 2008 ttg
Keterbukaan Informasi Publik.
• Informasi didefinisikan sebagai keterangan,
pernyataan ,gagasan, dan tanda yang
mengandung nilai, makna dan pesan baik
data, fakta maupun penjelasan yang dapat
dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan
dalam berbagai kemasan dan format sesuai
dengan perkembangan tekhnologi Informasi
dan komunikasi secara elektronik ataupun
non elektronik.
4. Channel/Media (alat untuk
menyampaikan informasi kepada
komunikan)
• Channel/Saluran/media komunikasi:
telepon,televisi,fax,photocopy,Email
sandi morse,Semaphore, sms dsb.
Berita dapat dibagi tiga ;
1.Berita yang bersifat audible, dapat
didengar langsung atau tidak langsung
2.Berita yang bersifat Visual
3.Berita yang bersifat audio Visual
TOLOK UKUR KOMUNIKASI
EFEKTIF
 Kepercayaan penerima pesan terhadap
komunikator serta keterampilan komunikator
berkomunikasi
 Daya tarik pesan dan kesesuaian pesan
dengan kebutuhan komunikan
 Pemahaman yang sama tentang isi pesan
antara komunikator dan komunikan
 Kemampuan komunikan menafsirkan pesan,
kesadaran dan perhatian komunikan akan
kebutuhannya akan pesan yang diterima
 Setting komunikasi kondusif
 Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan
metode dan media yang sesuai dengan jenis
indera penerima pesan
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK

1. Muqoddimah (Appersepsi):
a. Membuka dengan salam
b. Membaca sholawat dan salam
c. Menyampaikan ucapan terima kasih
d. Menyertakan dalil-dalil mengenai
tema/pokok-pokok yang akan
disampaikan
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK

2. Melaksanakan kegiatan inti:


a. Perencanaan (persiapan)
1) Memilih topik yang sesuai dengan
tujuan dakwah
2) Menyiapkan out-line dan rencana
ceramah
3) Menyusun persiapan ceramah
4) Memperhatikan urutan tuturan wicara
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK

b. Kejelasan (clarity)
1) Kejelasan tujuan ceramah
2) Kejelasan suara dan bahasa
3) Pemberian contoh-contoh dan dalil-dalil
atau sunnah Nabi serta ro’yu para ulama
4) Mengurangi kata-kata kebiasaan yang
dapat mengganggu perhatian audience
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK

c. Penekanan (Emphasis)
1) Penekanan pada suatu masalah tertentu
2) Menarik perhatian audience pada hal-hal
yang penting
3) Memisahkan hal2 yang dianggap kurang penting
4) Memudahkan ditangkap pengertiannya oleg
audience
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK

3. Variasi Perangsang (variability):


a. Suara
1) Intonasi suara tidak garis lurus
2) Pola bicara yang berganti-ganti dan bervariasi
3) Bicaranya lancar , tidak tersendat-sendat
4) Berbicara dengan kelembutan suara, intonasi
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK

b. Gaya (style) dan retorika


1) Menggerakkan tangan dan anggota tubuh
2) Nada suara dan intonasi menunjukkan sikap ramah,
bersahabat, penuh percaya diri dan sopan
3) Mengkerutkan kening dan arah pandang
4) Membuka lembaran buku persiapan
5) menggunakan seni komunikas
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK

c. Kebisuan/Diam (Silence)
1) Berdiam sejenak di sela-sela berbicara, dan tidak
terlalu lama
2) Diam sebelum menyampaikan sesuatu pesan
3) Diam setelah suara bernada tinggi
4) Diam ketika akan memulai persoalan yang baru
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK

d. Humor
1) Humornya tidak sama dengan pelawak
2) Humor yang bersifat edukatif
3) Humor yang berisi ceramah materi dakwah
4) Humor yang tidak berlebihan
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK

4. Menutup ceramah (cloruse tehnical)


1) Merangkum atau menyimpulkan apa yang telah
disampaikan
2) Membuat garis-garis besar persoalan yang baru
diceramahkan
3) Berdoa agar semua yang diceramahkan dapat
bermanfaat
4) Menyampaikan salam terakhir
TUGAS INDIVIDU

Masing-masing individu :

1. Mempraktekkan komunikasi penyuluhan


agama yang telah dibuatnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai