Oleh:
AHMAD HUSAIN
Pengertian Komunikasi;
Unsur-unsur Komunikasi;
Hubungan Komunikasi dan Penyuluhan
Agama
1. Pengertian Komunikasi
Memberi kemudahan
dalam memahami
pesan yang diberikan
Fungsi Komunikasi
CARA
VERBAL DENOTATIF
PENYAJIAN
NON STRUKTUR
KONOTATIF
BERBAL PENYAJIAN
c. CHANNEL/SALURAN (MEDIA)
simposium,
Non Media
konferensi pers,
Manusia, benda
seminar.
d. KOMUNIKAN/RECEIVER
Hubungan Komunikasi dan
Penyuluhan Agama
Komunikasi penyuluhan agama adalah kegiatan
komunikasi yang unsur-unsurnya disesuaikan visi dan
misi penyuluhan agama;
Penyuluhan agama adalah suatu bentuk komunikasi
yang khas dimana seorang penyuluh agama
(komunikator) menyampaikan pesan-pesan yang
bersumber atau sesuai dengan ajaran al Qur’an dan
Sunnah, dengan tujuan agar orang lain dapat
berbuat amal shaleh sesuai dengan pesan-pesan
yang disampaikan;
Tujuan komunikasi penyuluhan agama yaitu
mengharapkan terjadinya perubahan atau
pembentukan sikap/tingkah laku sesuai dengan
ajaran agama (Islam). (Toto Tasmara)
PROSES KOMUNIKASI
PENYULUHAN AGAMA
Formula Lasswell
Proses Dan Syarat Terjadinya
Komunikasi Penyluhan Agama
Soemardjo (1999)
mengemukakan terkait dengan
proses komunikasi dalam
kegiatan penyuluhan agama,
dapat ditarik pokok-pokok
pemahaman sebagai berikut:
1. Proses komunikasi di dalam
penyuluhan agama, harus
merupakan proses komunikasi
timbal-balik, dan bukannya
komunikasi searah yang sering
dilakukan di dalam proses
komunikasi melalui media-
massa.
2. Kedudukan penyuluh agama
adalah sejajar dengan receiver
dan komunikan/audience yang
lain. Artinya, setiap penyuluh
agama harus menghargai dan
mau mendengarkan respon yang
diberikan oleh masyarakat yang
menjadi obyek penyuluhan
agama, dalam proses
komunikasi timbal-balik.
3. Respon yang diberikan oleh
klien/komunikan, tidak harus sesuai
dengan yang diharapkan oleh penyuluh
agama.
Yang penting, selama
komunikasi/penyuluhan agama harus
terjadi interaksi yang saling menghargai
pendapat pihak yang lainnya, sebagai
masukan yang perlu dipikirkan sebagai
stimulus terjadinya proses komunikasi.
Dengan demikian, semua pihak benar-
benar mengalami proses komunikasi yang
efektif.
Sebelum masuk dalam proses transfer
pesan penyuluhan agama kepada
kelompok sasaran, di dalam pikiran
penyuluh agama terjadi semacam stimulus.
Stimulus itu dapat terjadi karena faktor di
luar dirinya (kondisi masyarakat atau
kelompok sasaran), atau karena adanya
faktor dari dalam dirinya (menyampaikan
pesan dari dirinya sediri) yaitu hasil olahan
pikirannya sendiri yang ada di benaknya.
Pesan atau message dakwah/ceramah
akan terlebih dahulu mengemasnya
dalam bentuk yang dianggap sesuai
dan dapat diterima serta dimengerti
oleh para komunikan/kelompok
sasaran.
Encoding secara harfiah berarti
memasukkan dalam kode atau
proses identifikasi.
Dengan encoding itu penyuluh
agama dapat menggambarkan
dengan tepat sebuah tindak
komunikasi dengan
mengemukakan pertanyaan
sebagai berikut :
a. Who (siapa )
b. Says what (mengatakan apa)
c. In which channel (dengan saluran yang
mana)
d. With what effect (dengan efek seperti
apa)
Kemudian pandangan lainnya
dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendi
(1996:59) terjadinya komunikasi
penyuluhan agama secara efektiv jika
penyuluh agama memiliki syarat sebagai
berikut:
(Al- Hadis)
c. Mempunyai pengetahuan yang luas
d. Sikap atau keteladanan
e. Memiliki daya tarik, dalam arti
memiliki kemampuan untuk
melakukan perubahan sikap,
pengetahuan pada diri
komunikan/mad’u.
(Al- Qur’an An-Nisa; 4: 63)
KOMPONEN-KOMPONEN
KOMUNIKASI PENYULUHAN AGAMA
Source/Sender/Komunikator:
Receiver/Komunikan:
Message/Pesan
Channel/Media:
Respon/Effek/Umpan Balik/Feedback:
1. Komunikator:
a. Berkonsentrasi pada
pesan
b. Memberikan umpan balik
3. Pesan/Informasi
• Menurut UU RI No 14 tahun 2008 ttg
Keterbukaan Informasi Publik.
• Informasi didefinisikan sebagai keterangan,
pernyataan ,gagasan, dan tanda yang
mengandung nilai, makna dan pesan baik
data, fakta maupun penjelasan yang dapat
dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan
dalam berbagai kemasan dan format sesuai
dengan perkembangan tekhnologi Informasi
dan komunikasi secara elektronik ataupun
non elektronik.
4. Channel/Media (alat untuk
menyampaikan informasi kepada
komunikan)
• Channel/Saluran/media komunikasi:
telepon,televisi,fax,photocopy,Email
sandi morse,Semaphore, sms dsb.
Berita dapat dibagi tiga ;
1.Berita yang bersifat audible, dapat
didengar langsung atau tidak langsung
2.Berita yang bersifat Visual
3.Berita yang bersifat audio Visual
TOLOK UKUR KOMUNIKASI
EFEKTIF
Kepercayaan penerima pesan terhadap
komunikator serta keterampilan komunikator
berkomunikasi
Daya tarik pesan dan kesesuaian pesan
dengan kebutuhan komunikan
Pemahaman yang sama tentang isi pesan
antara komunikator dan komunikan
Kemampuan komunikan menafsirkan pesan,
kesadaran dan perhatian komunikan akan
kebutuhannya akan pesan yang diterima
Setting komunikasi kondusif
Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan
metode dan media yang sesuai dengan jenis
indera penerima pesan
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK
1. Muqoddimah (Appersepsi):
a. Membuka dengan salam
b. Membaca sholawat dan salam
c. Menyampaikan ucapan terima kasih
d. Menyertakan dalil-dalil mengenai
tema/pokok-pokok yang akan
disampaikan
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK
b. Kejelasan (clarity)
1) Kejelasan tujuan ceramah
2) Kejelasan suara dan bahasa
3) Pemberian contoh-contoh dan dalil-dalil
atau sunnah Nabi serta ro’yu para ulama
4) Mengurangi kata-kata kebiasaan yang
dapat mengganggu perhatian audience
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK
c. Penekanan (Emphasis)
1) Penekanan pada suatu masalah tertentu
2) Menarik perhatian audience pada hal-hal
yang penting
3) Memisahkan hal2 yang dianggap kurang penting
4) Memudahkan ditangkap pengertiannya oleg
audience
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK
c. Kebisuan/Diam (Silence)
1) Berdiam sejenak di sela-sela berbicara, dan tidak
terlalu lama
2) Diam sebelum menyampaikan sesuatu pesan
3) Diam setelah suara bernada tinggi
4) Diam ketika akan memulai persoalan yang baru
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK
d. Humor
1) Humornya tidak sama dengan pelawak
2) Humor yang bersifat edukatif
3) Humor yang berisi ceramah materi dakwah
4) Humor yang tidak berlebihan
PENYULUHAN AGAMA/CERAMAH
YANG BAIK
Masing-masing individu :