Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUANA

. Latar BelakangPerjalanan dakwah Rasulullah saw. Dalam menyiarkan agama dan ajaran Islam dilalui dengan proses yang begitu panjang
dan berliku. Tentangan dan perlawanan dari kaum kafir yangmenyembah serta mengagungkan berhala sebagai sesepuh dan penerus
keyakinan nenek moyangtak dapat dihindari, cacian, makian, intervensi, dan siksaan yang dilontarkan kaum kafir seakanmenjadi menu
harian bagi Rasululllah saw.Kerasnya perlawanan kaum kafir makkah memaksa Rasulullah saw. Untuk berhijrah, bermigrasike negri lain
yang lebih aman untuk menyelamatkan diri dan kaumnya yang sudah memelukIslam agar terhidar dari bahaya yang ditimbulkan kaum
kafir serta mencari tempat untukmembangun kekuatan, yang dikemudian hari menjadi pendukung bagi syiar Islam dan tegaknyakalimat La
Ilaha illallah Muhammad rasulullah.Hijrahnya Rasulullah ke Madinah, beberapa peperangan yang terjadi antara kaum muslimdengan
kafirun, dan perjajian-perjajian diantara keduanya, serta peristiwa penjatuhan kotaMekkah ke tangan kaum muslimin secara damai adalah
merupakan gamabaran kegigihanRasulullah dalam mengislamkan kaumnya dan menebarkan rahmat lil alamani.Adalah Fathul Makkah
atau penahlukan kota Makkah ke tangan kaum muslimin sebagai tonggakawal atau momentum kemenagan kaum Muslimin terhadap
kafirun.B. Rumusan Masalah1. Hakikat Fathul Makkah ?2. Arti kemenangan bagi kaum muslimin?

BAB II LANDASAN TEORIA. PengertianFathu dalam bahasa arab dari madhi fatacha yang artinya membuka.Mekkah adalah kota suci umat
Islam, selain kota kelahiran nabi Muhammad dikota ini terdapat

Bangunan Ka’bah, tempat umat Islam sedunia melaksanakan ibadaha haji yang merupakan rukun

Islam yang ke lima. Secara astronomi terletak 39o-28o BT dan 21o-27o LU dan diketinggian 330meter diatas permukaan laut.[1]Fathu
Makkah (bahasa Arab:

‫ف ح‬

‫م ك‬

, Pembebasan Mekkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana Muhammad
beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menujuMekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secarakeseluruhan, sekaligus
menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitarKa’bah.[2]B. Terjadinya Penaklukan1. PenyebabPerjanjian Hudaibiyah
membolehkan setiap kabilah Arab manapun untuk menggabungkan dirike dalam barisan Nabi saw. Atau ke dalam barisan kaum kafir
Quraisy. Bani Bakar memilih

Menggabungkan diri ke dalam barisan kaum Quraisy, sementara Bani Khuza’ah ke dala

M barisan Rasulullah (Islam). Pada tahun 628, Quraisy dan Muslim dari Madinah menandatanganiPerjanjian Hudaybiyah. Meskipun
hubungan yang lebih baik terjadi antara Mekkah dan Madinahsetelah penandatanganan Perjanjian Hudaybiyah, 10 tahun gencatan senjata
dirusak oleh Quraisydan sekutunya. Orang-orang dari Banu Bakar meminta bantuan personil dan senjata kepada para pemimpin Quraisy
guna menyerang orang-

Orang Khuza‘ah. Dimana Bani Khuza’ah telah

Bergabung ikut dengan Nabi Muhammad dan sejumlah dari mereka telah memeluk islam (sesuai perjanjian Hudaibiyah), sedangkan Bani
Bakr bergabung dengan musyrikin Quraisy.Permintaan bantuan ini disambut oleh Quraisy dengan mengirim sejumlah militer
Quraisykepada mereka dengan cara menyamar. Di antara mereka terdapat Shafwan bin Umayyah,Huwaithib bin Abdul Izzi dan Makraz bin
Hafsh. Kemudian mereka bertemu dengan Banu Bakardi sebuah tempat bernama al-

Watir lalu mengepung selama semalam Banu Khuza‘ah yang

Tengah tidur dengan tenang. Akhirnya mereka membunuh 20 orang

Lelaki dari Khuza‘ah. Setelah

Peristiwa ini, Amer bin Salim al-

Khuza‘I bersama 40 orang dari Khuza‘ah berangkat dengan


Menunggang kuda menemui Rasulullah saw guna melaporkan apa yang baru saja terjadi. Setelahmendengarkan laporan tersebut, Nabi
saw berdiri dengan menyeret selendangnya seraya bersabda :

„Aku tidak akan ditolong jika aku tidak membantu Banu Ka‘ab sebagaimana aku menolongdiriku sendiri.“

Ditegaskan pula : „Sesungguhnya awan mendung ini akan dimulai hujannya dengan kemenanganBanu Ka‘ab“Qurai

Sy menyesali tindakannya kemudian mengutus Abu Sofyan kepada Rasulullah

Saw guna meminta perpanjangan dan perbaruan “gencaran senjata“. Abu Sofyan menemui dan

Berbicara dengan Rasulullah saw tetapi beliau tidak menjawab sama sekali. Kemudian AbuSofyan pergi menemui Abu Bakar meminta
bantuannya untuk membicarakan persoalan yang

Dibawanya kepada Rasulullah saw tetapi Abu Bakar menjawab: “Aku tidak bisa melakukannya.“Ia lalu pergi menemui Umar bin Khattab
untuk tujuan yang sama. Umar ra menjawab: “Apa?

Aku harus membantumu menghadapi Rasulullah saw? Demi Allah, sekiranya aku tahu engkau

Berbuat kesalahan walaupun sebutir pasir, tentu engkau kuperangi.“. Abu Sufyan pun pulang

Dengan tangan kosong.[3]2. Penaklukan Kota Mekkah (Fat-Hu Makkah)Rasulullah saw telah melakukan persiapan secara diam-

Diam seraya berdo‘a : „Ya Allah,

Tutuplah mata-mata Quraisy agar mereka tidak melihatku kecuali secara tiba-

Tiba.“

Setelah Nabi saw mengumpulkan pasukan, Hatib bin Abi Balta‘ah mengirim surat kepada

Quraisy yang isinya memperingatkan mereka dari ancaman serangan kaum Muslimin. Ali ra berkata: “Kemudian Rasulullah saw
mengutusku bersama Zubair dan Miqdad. Nabi saw

Berpesan: „Berangkatlah sampai kalian tiba di kebun Khakh, karena di kebun itu ada seorang

Wa

Nita yang sedang membawa surat. Ambillah surat itu darinya!“ Ali ra melanjutkan:“Kemudian kami berangkat dengan menunggang kuda
dan setibanya di tempat itu kami jumpaiserang perempuan yang dimaksudkan oleh Nabi saw. Kami katakan kepadanya:
“Keluarkanlahsurat yang kamu bawa.“ Wanita itu menjawab: “Aku tidak membawa surat.“ Akhirnya kamitekan: “Keluarkan surat itu, kalau
tidak engkau akan kami telanjangi“. Ali ra berkata: “Kemudian

Wanita itu terpaksa mengeluarkan surat yang dibawanya dari gelungannya. Kami kemudian

Segera pulang menyampaikan surat itu dari Hatib bin Abi Balta‘ah kepada kaum Musyrikin yang

Mengabarkan sebagian rencana ynag hendak dilakukan oleh Nabi saw, Hatib kemudian dipanggil

Dan ditanya oleh Nabi saw: “Hai Hatib, apa maksud suratmu itu?“ Ia menjawab: “Wahai

Rasulullah saw, jangan buru-buru menghukum diriku. Aku mempunyai hubungan erat sekali

Dengan Quraisy (yakni aku bagian dari mereka). Di antara orang-orang Muhajirin yang bersamaanda banyak yang mempunyai sanak famili
di mekkah yang menjaga keluarga harta bendamereka. Sekalipun orang-orang Quraisy itu tidak mempunyai hubungan silsilah
denganku,namun aku menginginkan supaya ada beberapa orang di antara mereka yang mau menjaga kaumkerabatku. Aku berbuat
demikian itu sama sekali bukan karena aku telah murtad dan bukan pula

Karena aku ingin menjadi kafir, setelah aku memeluk Islam.“ Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya dia telah mengatakan
yang sebenarnya kepada kalian“. Akan tetapi

Umar ra berkata: “Sesungguhnya dia pernah turut serta perang Badar! Apakah engkau tahu,kalau-kalau Allah meninggikan martabat orang
yang turut serta dalam perang Badar, lalu Allah

Bertitah : berbuatlah sekehendak kalian, kalian kuampuni ….“


Sehubungan dengan peristiwa tersebut turunlah firman Alla

H : „Hai orang

-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan musuh-Ku dan musuh kalian sebagai teman-teman setia yang kalian berikan
(keterangan-keterangan mengenai Muhammad) berdasarkan perasaan kasih sayang.Sesungguhnya mereka itu mengingkari kebenaran
yang datang pada kalian, dan mereka telahmengusir Rasul serta kalian karena kalian beriman kepada Allah, Rabb kalian. Jika kalian benar-
benar hendak keluar berjuang di jalan-Ku (janganlah kalian berbuat sedemikian itu). (Janganlah)kalian memberitahukan secara rahasia
(keterangan-keterangan tentang Muhammad) kepadamereka karena kasih sayang. Aku Maha Mengetahui apa yang kalian sembunyikan
dan apa yangkalian nyatakan (secara terang-terangan). Dan barangsiapa di antara kalian melakukannya, makaia telah

Sesat dari jalan yang lurus.“ (QS Muhammad : 1 )

Rasulullah saw menunjuk Kaltsum bin Husain sebagai wakilnya di Madinah. Beliau berangkat pada hari Rabu tanggal 10 Ramadhan setelah
Ashar. Rasulullah saw memberikan kepada orang-orang Arab di sekitar Madinah yang terdiri dari suku : Aslam, Ghiffar, Mazinah, Jahinah
dan diZhahran tempat antara Mekkah dan Madinah. Jumlah kaum Muslimin mencapai 10.000 orang.Kendatipun orang-orang Quraisy
belum mengetahui berita sama sekali tetapi mereka sudahmemperkirakan berdasarkan kegagalan misi Abu Sofyan, Hakim bin Hazzam dan
Badil bin

Warqa‘ untuk mencari berita tentang sikap Rasulullah saw. Mereka berangkat menjalankan

Misinya sampai ketika di dekat Zahran mereka menyaksikan obor api yang sangat besar, seraya bertanya-tanya sesama mereka tentang
api besar tersebut. Ketiga orang ini diketahui oleh para pengawal Rasulullah saw kemudian ditangkap dan dibawa menghadap kepada
Rasulullah saw,saat itulah Abu Sofyan menyatakan diri masuk Islam.

Ketika Rasulullah saw bergerak menuju Mekkah, beliau berkata kepada Abbas ra: “TahanlahAbu Sofyan di mulut lembah sampai ia
menyaksikan tentara-

Tentara Allah lewat di depannya.“

Abbas melanjutkan kisahnya: Kemudian aku tahan Abu Sofyan di tempat yang diperintahkanoleh Rasulullah saw. Tak lama kemudian
pasukan Muslimin bergerak melewati jalan itu kabilahdemi kabilah dengan panjinya masing-masing. Setiap melihat kabilah lewat, Abu
Sofyan

Bertanya: “Hai Abbas, siapakah ini?“ Jawabku: “Kabilah Sulaim“. Ia menyahut: “Ah, aku tidak

Punya urus

An dengan kabilah Sulaim!“… Begitulah seterusnya sampai Rasulullah saw lewat di

Tengah-tengah pasukan yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar. Ia menatap satu persatu

Dengan penuh kekaguman. Ia bertanya: “Subhanallah, hai Abbas, siapakah mereka itu?“

Kujawab: “Itulah Rasulullah saw di tengah-

Tengah kaum Muhajirn dan Anshar….!“ Ia berkata:

“Tak ada orang dan kekuatan yang sanggup menandingi mereka! Demi Allah, hai Abu Fadhal,

Kemenakanku kelak akan menjadi maharaja besar…:“ Aku menjawab: “Hai Abu Sofyan,

Itu

Bukan kerajaan, melainkan kenabian.“ Ia menyahut: “Kalau begitu, alangkah mulianya.“

Selanjutnya Abbas ra berkata kepadanya :“Selamatkanlah kaummu!“ Kemudian Abu Sofyan

Segera pergi ke Mekkah sebelum Rasulullah saw memasukinya. Dengan suara keras Abu Sofyan

Berteriak :“Wahai orang

-orang Quraisy, Muhammad datang kepada kalian membawa pasukanyang tak mungkin dapat kalian atasi. Karena itu, barangsiapa yang
masuk rumah Abu Sofyan ia

Selamat.“ Ketika mendengar ucapan Abu Sofyan seperti itu, istrinya yang
Bernama Hindun binti

‘Utbah mendatanginya lalu memegang kumisnya seraya berkata: “Bunuhlah Al Humait AdDasam Al Ahmas! Alangkah buruknya
perbuatanmu sebagai pemimpin!“

Abu Sofyan menegaskan lagi: “Celakalah kalian kalau bertindak menuruti hawa nafsu.

Muhammad datang membawa pasukan yang tak mungkin dapat kalian tandingi! Barangsiapa

Yang masuk rumah Abu Sofyan ia selamat.“

Orang-

Orang Quraisy mencemoohkan teriakannya: “Celakalah engkau, hai Abu Sofyan! Apakahgunanya rumahmu bagi kami?“

Abu Sofyan menyahut

: “Barangsiapa menutup pintu rumahnya ia selamat! Dan barangsiapa yangmasuk ke dalam masjidil Haram ia selamat.“

Orang-orang Quraisy kemudian berpencaran, sebagian pulang ke rumah masing-masing dansebagian lainnya pergi ke Masjidil Haram.Ibnu
Ishaq merawikan dari Abdullah bin Abu Bakar ra dan Al Hakim dari Anas ra, bahwaRasulullah saw ketika sampai di Dzi Thua beliau berada
di atas untanya, mengenakan sorban

Berwarna hijau tua dan menundukkan kepada dengan sersikap tawadhu‘ kepada Allah, demi

Melihat kemenangan (fat-h) yang dikaruniakan Allah kepadanya. Beliau duduk membongkoksampai janggut beliau hampir menyentuh
punggung ontanya. Bukhari meriwayatkan dari

Mu‘awiya bin Qurah ra, ia berkata: “Aku pernah mendengar Abdullah bin Mughaffal berkata:

Aku melihat Rasulullah saw pada waktu fat-hu Makkah berada di atas untanya, seraya membacasurat Al-Fath berulang-ulang dengan
bacaan yang merdu sekali. Sabda beliau: Seandainya orang-orang tidak berkerumun di sekitarku niscaya aku akan membacanya berulang-
ulang.”

Nabi saw memasuki Mekkah langsung menuju Ka‘bah. Di sekitar Ka‘bah masih terdapat 360

Berhala. Kemudian Nabi saw menghancurkannya satu persatu dengan sebuah pentungan di

Tangannya seraya mengucapkan: “Kebenaran telah tiba dan lenyaplah kebathilan. Kebenar

An

Telah tiba dan kebathilan tak akan kembali lagi.“ Di dalam Ka‘bah juga terdapat beberapa berhala

Sehingga Nabi saw enggan memasukinya sebelum berhala-berhala itu dihancurkan. Kemudian berhala-berhala itu dikeluarkan. Di
antaranya terdapat patung Ibrahim

Dan Isma‘il di keduatangannya memegang Azlam (anak panah untuk berjudi). Sabda Nabi saw: “Celakalah mereka,

Sesungguhnya mereka tahu bahwa keduanya (Ibrahim dan Ismail as) tidak pernah berjudi sama

Sekali.“ Setelah itu Nabi saw masuk ke dalam Ka‘bah dan

Bertakbir di sudut-

Sudut Ka‘bah

Kemudian keluar dan tidak melakukan shalat di dalamnya.

Nabi saw memerintahkan Ustman bin Thalhah (termasuk pemegang kunci Ka‘bah) agarmemberikan kunci kepada beliau. Dengan kunci
tersebut Nabi saw membuka Ka‘bah kemudian

Masuk ke dalamnya. Setelah keluar Nabi saw memanggil Ustman bin Thalhah dan

Mengembalikan kunci itu kepadanya seraya berkata: “Terimalah kunci ini untuk selamanya.

Sebenarnya bukan aku yang menyerahkannya kepada kalian, tetapi Allah yang menyerahkannyakepada kalian. Sesungguhnya tidak
seorang pun akan mencabutnya (hak memegang kunci
Ka‘bah) kecuali seorang yang zhalim.“ Dengan ucapan ini beliau mengisyaratkan kepada firmanAllah: “Sesungguhnya Allah memerintahkan
kalian agar menyampaikan amanat

-amanat ituk

Epada para ahlinya.“

Rasulullah saw juga memerintahkan Bilal naik ke atas Ka‘bah mengumandangkan adzan shalat.

Kemudian orang-orang berduyun-duyun masuk ke dalam agama Allah. Ibnu Ishaq berkata:Setelah orang-orang berkumpul di sekitarnya,
Nabi saw sambil memegang kedua penyanggah

Pintu Ka‘bah mengucapkan khutbahnya kepada mereka : “Tiada Ilah kecuali Allah semata. Tiada

Sekutu bagi-Nya. Dialah (Allah) yang telah menepati janji-Nya, memenangkan hamba-Nya(Muhammad) dan mengalahkan musuh-musuh
sendirian. Sesungguhnya segala macam balas

Dendam, harta dan darah semuanya berada di bawah kedua kakiku ini, kecuali penjaga Ka‘bah

Anda mungkin juga menyukai