Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan berbahasa pokok dan merupakan suatu bagian atau
komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan lambang-lambang bunyi diubah menjadi
lambang-lambang tulisan atau huruf. Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan menggerakkan
sejumlah tindakan yang terpisah-pisah (Sudarso.2001:4). Meliputi orang yang menggunakan pengertian
dan khayalan, mengamati dan mengingat-ingat. Kita tidak dapat membaca tanpa menggerakkan mata
atau tanpa menggunakan pikiran kita. Pemahaman dan kecepatan membaca menjadi amat tergantung
pada kecakapan dalam menjalankan setiap anggota tubuh yang diperlukan untuk membaca. Membaca
dapat didefinisikan pula sebagai suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis
(Tarigan,2008:7). Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata merupakan suatu kesatuan akan
terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui.
Anderson (1972:209-210) dikutip dalam Tarigan (2008:7) menjelaskan, dari segi linguistik, membaca
adalah suatu proses penyediaan kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process),
berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyediaan (encoding). Sebuah aspek
pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna
bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang
bermakna. Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam
yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis.
Pada waktu anak belajar membaca, ia belajar mengenal kata demi kata, mengenalnya dan
membedakannya dengan kata-kata lain. Setiap belajar, anak diajari membaca struktural, yaitu dari kiri
ke kanan dengan mengamati tiap kata dengan saksama dengan susunan yang ada. Pada waktu
membaca anak melakukan kebiasaan berikut:
c. menggunakan jari atau benda lain untuk menunjuk kata demi kata.
Islam telah menegaskan akan pentingnya membaca seperti firman Allah SWT. Dalam surat al-Alaq ayat
ٍ َلْأ وربك 8 1 4( ( العلق. علم اإلنسان مالم يعلم. الذي علم بالقلم. ْاألكرمRobert D.
ْ سـَانَ ِم ع إ ْقر.ق
1: إقـر اس خ. ا َّللَق اإلنن
Carpenter, Cerdas (Cara Mengatasi Problem Belajar), (Semarang : Effhar Offset, 1991), hlm. 40 9
Furqonul Azies dan Chaedar Al-Wasilah, Pengajaran Berbahasa Komunikatif (Teori dan Praktek),
(Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2000), hlm. 108 10 Definisi ini mencakup tiga dasar dalam kegiatan
membaca bagi pembaca (melihat, memahami dan melisankan dalam hati). Rahayu S. Hidayah,
Pengetesan Kemampuan Membaca Secara Komunikatif, (Bandung : Angkasa, 1979), hlm. 27 18 “Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Diatelah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah dan tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan
kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.11 والقَلَ ِم ومي ْ اسطُرُو: نَ (القلم
1( “Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis “12 Membaca merupakan suatu aktivitas yang kompleks
dengan mangarahkan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah meliputi : orang harus menggunakan
pengertian dan hayalan, mengamati dan mengingat-ingat. Manusia tidak mungkin dapat membaca
tanpa menggerakkan mata dan menggunakan pikiran. Bahwa membaca merupakan pengenalan
simbolsimbol bahasa tulisan yang merupakan tanda, yang membantu proses mengingat tentang apa
yang dibaca, untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki.
Sedangkan menurut Jumhur Ulama’ al-Qur’an adalah : المترل على خاتم األنبياء والمرسلين,القـرآن هـوكالم اهللا المعجـز
المختتم بسورة الناس20 , المتعبد بتالوته المبدوء بسورة الفاتحة,بواسطة جبريل عليه السالم المكتوب المصاحف المنقول إلينا بالتواتر
“Al-Qur’an adalah kalam Allah yang mengandung mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul
terakhir dengan perantara al-Amin yaitu malaikat Jibril as. yang ditulis dalam mushaf, disampaikan
secara mutawatir yang merupakan ibadah bagi yang membacanya, yang diawali dengan surat alFatihah
dan diakhiri dengan surat an-Nas.”
1. QS. Al-Isra’:14
Artinya: “Bacalah dengan mnyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Yang telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang maha
mulia. Yang telah mengajarkan manusia dengan perantara membaca dan menulis”.
Ajaran islam yang mulia sangat memperhatikan dalam masalah membaca. QS. Al-‘Alaq inilah yang
merupakan ayat pertama kali turun yang menunjukan akan hal tersebut.
Kalimat “baca” dalam ayat ini di ulang sampai tiga kali dan satu kali kalimat menulis.
3. QS. Al-Baqarah: 44
َ ُاب ۚ َأ َفاَل َتعْ قِل
ون َ ْال ِك َت َ َت ْتلُون اس ِب ْال ِبرِّ َو َت ْن َس ْو َن َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأ ْن ُت ْم َ َأ َتْأ ُمر
َ ُون ال َّن
Artinya: “mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu lupa diri
(kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu
berpikir?
Allah telah memberikan manusia anugrah terbesar berupa akal, yang mana akal tersebut harus di
pergunakan dengan sebaik-baiknya dengan cara memanfaatkannya dengan mencari ilmu
pengetahuan sebanyak-banyaknya, salah satu caranya dengan membaca. Membaca adalah kunci
utama untuk memperoleh sebuah pengetahuan dan Allah meminta untuk memikirkan akan isi dari
sebuah kitab bacaannya tersebut.
Artinya: “Ya Tuhan kami, utuslah mereka seorang Rasul dan kalangan mereka, yang
akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al-
Qur’an) dan Al Hikmah(As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana.
Ajaran Allah SWT. kepada makhluknya yang pertama kali yaitu perintah untuk membaca, bahkan
mengutus seorang Rasul yang mengajarkan agama Allah kalamullah dengan membaca.
َ َعلَ ْي ُك ْم آ َيا ِت َنا َوي َُز ِّكي ُك ْم َوي َُعلِّ ُم ُك ُم ْال ِك َت َي ْتلُو َك َما َأرْ َس ْل َنا فِي ُك ْم َرسُواًل ِم ْن ُك ْم
َ اب َو ْالح ِْك َم َة َوي َُعلِّ ُم ُك ْم َما لَ ْم َت ُكو ُنوا َتعْ لَم
ُون
Artinya: “Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) kami telah mengutus
kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan
kamu dan mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
Rasulullah senantiasa mengajarkan kepada umatnya dengan lantaran membaca kalamullah sebelum
mengajarkan kepada umatnya. Peran membaca disini untuk mengetahui apa-apa yang tidak
diketahui.
7. QS. Al-Imran: 58
ْ
ِ ت َوالذ ْك ِر ال َحك
ِيم َ َن ْتلُوهُ َعلَي ٰ َذل َِك
ِّ ِ ْك م َِن اآْل َيا
Artinya: “Demikianlah (kisah Isa), kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti
(kerasulannya) dan (membacakan) Al-Quran yang penuh hikmah.
Semua yang ada dalam Al-Quran, setiap kandungannya selalu di pelajari dengan cara membaca dan
setiap ayat yang dibaca memiliki pengetahuan yang berguna untuk kehidupan baik didunia maupun
diakhirat.
8. QS. Al-Imran: 78
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah memberikan karunia kepada orang-orang yang beriman ketika
Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri,
yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan
kepada mereka Al-Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka
adalah benar-bener dalam kesesatan yang nyata.
Rasullullah mengajarkan kepada umatnya dengan cara membaca. Bahkan Allah lah yang
memrintahkan rasulullah untuk senantiasa membaca agar mengetahui apa yang belum diketahui
untuk menunjukan jalan yang terang, sehingga akan keluar dari jalan menuju kesesatan.
10. QS. Al-Anfaal: 31
َ َعلَي ِْه ْم آ َيا ُت َنا َقالُوا َق ْد َسمِعْ َنا لَ ْو َن َشا ُء لَقُ ْل َنا م ِْث َل ٰ َه َذا ۙ ِإنْ ٰ َه َذا ِإاَّل َأ َساطِ ي ُر اَأْلوَّ ل ُت ْتلَ ٰى َوِإ َذا
ِين