Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI SUATU SISTEM

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Sholeh Avif, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Dhastin Almania Arif
(NIM:202014602005)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BADRUS SHOLEH
(STAIBA)
PURWOASRI-KEDIRI
TAHUN 2021-2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang berlandaskan atas dasar-dasar ajaran
Islam, yakni Al Qur'an dan Hadits sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat Islam. Melalui
pendidikan inilah, kita dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sesuai
dengan ketentuan Al-Qur'an dan As-sunnah.Sehubungan dengan hal tersebut, tingkat
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan kita terhadap ajaran Islam sangat tergantung pada
tingkat kualitas pendidikan Islam yang kita terima.
Sebagai sebuah sistem pendidikan Islam mengandung berbagai komponen antara satu
dengan yang lain saling terkait. Akan tetapi, seringkali dilakukan apa adanya, tanpa
perencanaan dan konsep yang matang.Sehingga mutu pendidikan Islam kurang berjalan sesuai
yang diharapkan.
Menyikapi hal tersebut, Filsafat pendidikan Islam, berupaya mencari kebenaran
sedalam-dalamnya, berpikir holistik, radikal dalam pemecahan permasalahan filosofis
pendidikan Islam, pembentukan teori-teori baru atau pembaharuan dalam pelaksanaan
pendidikan Islam yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Berdasarkan sumber
yang berasal dari Al-Qur'an, hadist dan beberapa referensi buku.
B. Rumusan Masalah
1. Apa dasar-dasar sistem pendidikan islam ?
2. Apa pengertian pendidikan islam sebagai sistem kebenaran universal ?
3. Apa tujuan sistematik pendidikan islam ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dasar-dasar pendidikan islam.
2. Mengetahui pengertian pendidikan islma sebagai sistem kebenaran universal.
3. Mengetahui tujuan sistematik pendidikan islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar-Dasar Pendidikan Islam


Sistem ada yang mengartikan sebagai sebuah himpunan gagasan atau prinsip yang
saling bertautan, yang terhubung menjadi suatu keseluruhan. Dalam system terdapat tiga hal
yang mendasar, yaitu :
a. Adanya berbagai komponen, gagasan, konsep dan prinsip-prinsip.
b. Adanya keterpautan antarkomponen, antargagasan, antarkonsep, dan prinsip.
c. Adanya integralitas atau kesatupaduandi antara komponen dan gagasan serta prinsip yang
saling berhubungan sehingga membentuk konsep sistemik yang menjadi terminology
umum dari semua komponen yang ada.
Dengan demikian,apabila kita sepakat bahwa islam sebagai agama merupakan system
sehingga di sebutsebagai system islam, hal tersebut karena di dalamnya terdaat komponen,
ajaran, prinsip-prinsip kehidupan islam yang saling bertautandan membentuk jalinan konsep
yang integral.
Dalam system berfikir filsafat, pendidikan islam dinyatakan sebagai sistem.
Pendidikan islam berkaitan dengan tiga unsur fundamental, yaitu :
1. Realitas masyarakat yang memandang ajaran-ajaran Islam merupakan ide dasar
pendidikan dunia dan akhirat.
2. Ilmu pengetahuan tidak hanya memahami yang lahiriah, tapi yang batiniah pun menjadi
objek kajian, sebagai manusia di bimbing bukan hanya aspek jasmaniah, melainkan juga
rohaninya.
3. Semua yang ada dengan dan ilmu pengetahuan akan terus berubah. Perubahan merupakan
hokum alam, sedangkan ilmu pengetahuan diketahui melalui pendidikan yang sumbernya
dapat bervariasi, sebagai ilmu yang bersumber dari pengalaman fisikal atau indrawi atau
dari pengalaman intuitif.1
System filsafat, realitas kehidupan dikembangakan melalui pengetahuan yang tampa
batas dan nilai sebagai tujuan manusia mengembangkan pengetahuan. Dengan demikian,
pendidikan Islam merupakan system yang dibangun oleh dasar-dasar yang sangat kuat, yaitu
sebagai berikut.2

1
Al-Rasyidin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hal. 10

2
Drs. Hasan Basri, M.Ag., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Setia), 2009, hal. 35
1. Al Qur'an
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Al-Quran sebagai dasar pendidikan Islam artinya
sebagai titik tolak keberangkatan system pendidikan Islam. Misalnya dengan mengutip
surat Al-Alaq 1-5 yaitu:
‫) علم‬4( ‫) الدي علم بالقلم‬3( ‫) اقراء وربك االكرم‬2( ‫) خلق االنسان من علق‬1( ‫اقراء بسم ربك الدي خلق‬

)5( ‫االنسان ما مل يعلم‬

Artinya:

“(1) bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, (2) Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, (4) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (5) Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al-Alaq: 1-5)

Ayat di atas adalah ayat-ayat al-quran yang pertama diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Ketika beliau sedang Berkalwat di Gua Hira. Tertulis dalam berbagai
kitab dan buku. Semua tanda kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya adalah ayat-ayat
Kauniyah yang harus dibaca, diteliti, diamati sedalam dalamnya agar manusia memahami
maksud allah menciptakan alam ini dan pandai bersyukur.

Al-Quran merupakan dasar pendidikan Islam kerena Al-Quran menyampaikan pesan-


pesan pendidikan pada manusia yang berakal. Ayat-ayat yang berkaitan dengan akal
manusia cukup banyak.

Dari uraian di atas, dapat diambil pemahaman bahwa dasar pendidikan Islam itu
adalah Al-Quran yang di dalamnya terdapat ayat-ayat yang memanggil manusia untuk
selalu menggunakan akalnya alam kehidupan. Akal manusia yang dapat diberdayakan
dipertajam malalui pendidikan.

Demikia pula, Al-Quran berfungsi sebagai hakim yang memberikan keputusan trakhir
mengenai perselisihan di kalangan para pemimpin, dan lain-lain, sekaligus sebagai
korektor yang mengoreksi ide, kepercayaan undang-undang yang salah di kalangan umat
beragama. Di samping itu, di dalam Al-Quran terdapat isyarat-isyarat Ilmiah yng
diungkapkan dalam konteks hidayah.

2. As-Sunnah
Dasar pendidikan Islam kedua adalah As-Sunnah, yang merupakan barometer
keberhasilan Allah yang menghadirkan manusia teladan yang sempurna. Nabi
Muhammad SAW, terkenal sebagai manusia yang paling jujur, amanah,tablig, fathanah.
Pendidikan yang mencerminkan teladan nabi Muhammad SAW adalah system
pendidikan untuk membentuk anak didik yang amanah, Fathanah dan tablig. Artinya
semua ilmu yang dimiliki wajib diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, daimanfaatkan
dan di dakwahkan kepada setiap masyarakat, serta menjaga nama baik Islam sebagai
agama kebenarannya universal.
3. Atsar dan Ijma Sahabat
Atsar dan ijma sahabat menjadi dasar pendidikan Islam. Sebagai mana dalam sjarah
digambarkan bahwa para sahabat bergotongroyong membangaun masjid Nabawi sebagai
pusat pendidikan Islam, membangun madrasah dan menyebarkan ilmu yang diterima dari
Rasulullah SAW.
4. Ijtihad Ulama
Dasar pendidikan Islam berikutnya adalah pendapat atau ijtihad para ulama, yang
menurut sejarah tidak sedikit dari para ulama yang mendirikan sekolah dan membangun
lembaga pendidikan. Muhammad Abdul adalah tokoh politik dan pendidik yang
menyarankan agar umat Islam keluar dari belenggu taklid, fanatisme buta, dan kebodohan
dengan memperbanyak mencari ilmu, mengembangkan dunia pendidikan, dan berijtihad.
Dengan demikian, ijtihad yang akan di jadikan dasar pendidikan Islam adalah ijtihad
yang berpijak pada Al-Quran dan As-Sunnah, bukan ijtihad yang riberal tanpa
pertimbangan nilai. Dalam pendidikan Islam di kembangkan sebagai system kerena
mengajarkan cara berpikir dengan rasio dan hati, mengajarkan keterampilan jasmani dan
memperhalus budi pekerti dengan tuntutan ajaran Islam.

B. Pendidikan Islam sebagai Sistem Kebenaran Universal


Objek ilmu adalah kesatupaduan ontologis alam-manusia-Allah, edangkan praksis
adalah kesatupaduan praksiologis, demikia pula struktur kesatupaduan
epistemologis.akhirnya konteks ilmu menurut Al-Quran mempunyai kesatupaduan
aksiologis. Dari keempat kesatupaduan tersebut merupakan aspek-aspek kesatupaduan ilmu
yang berkaitan dengan kategori-kategori integrasi; yaitu materi, energy, informasi dan nilai-
nilai. Dalam Islam, sumber semua ilmu adalah satu yaitu Allah SWT.3
Sebagai suatu system, pendidikan islam mencitrakan dirinya dengan prinsip
ketuhanan atau ketauhidan dalam pendidikan Islam ketauhidan adalah titik tolak pelaksanaan
pendidikan. prinsip yang paling utama adalah ketuhanan, keadilan, dan kemanusiaan. Prinsip
ketuhanan diartikan sebagai tolak ukur perbuatan manusia yang sadar bahwa jiwa raga,
jasmani, dan rohaninya adalah milik tuhan, serta digerakan oleh kehendak dan kekuatannya.
Dengan prinsip ini,semua manusia dikumpulkan di bawah naungan kekuatan Tuhan.
Dengan prinsip ketuhanan manusia memiliki hak yang sama untuk berhubungan
dengan Tuhan tanpa perantara karena Tuhan tidak pernah pandang bulu. Semua orang
memiliki hak yang sama dalam demokrasi pendidikan. prinsip yang di jadikan landasan adil
dalam demokrasi pendidikan mengisyaratkan bahwa semua paradigm berpikir dan bertindak
yang digunakan untuk sebuah hakekat demokrasi pendidikan, dalam konteks pendidikan
Islam harus bertitik tolak dari nilai-nulai ketuhanan, yaitu tentang segala yang ada dan
mungkin ada, bahkan yang mustahil ada adalah diciptakan oleh tuhan untuk manusia.
Prinsip kemanusiaan membangaun persamaan antara masyarakat miskin dan kaya.
Semua manusia dilihat berdasarkan amal perbuatannya, dan tujuan membalas kebaikan
manusia meskipun hanya sebesar biji sawi sawi, sebagai mana Alloh SWT. Berfirman:
)8( ‫) ومن يعمل مثقال درة شرا يره‬7( ‫فمن يعمل مثقال درة خريا يره‬

3
H. Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), hal. 26
Artinya:

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat
(balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya
Dia akan melihat (balasan)nya pula”. (Q.S.Az-Zalzalah: 7-8)

Untuk menyebarluaskan prinsip persamaan hak dan kewajiban, dalam Ilmu


pendidikan Islam sepatutnya ditanamkan prinsip mengajak kebaikan dan melarang
keburukan. Ilmu pendidikan Islam bukan sekedar Ilmu duniawi, melainkan menjangkau ilmu
yang ukhrawi. Bukan hanya akal yang diasah, hati pun harus diasuh dan diasih dengan ilmu
pendidikan yang berdasarkan pada nilai-nilai Islam.

Ilmu pendidikan Islam tergolong ilmu yang lebih menitikberatkan pada pendalaman
ilmu-ilmu keagamaan. Sumber ilmu pendidikan adalah Al-Quran, semua yang sedah di kupas
secara tekstual maupun kontekstual oleh Al-Quran, Tergolong sebagai ilmu keagamaan.
Dalam ajaran Islam, mencari ilmu hukumnya wajib, sebagaimana wajibnya mempelajari Al-
Quran dan As-Sunnah.

C. Tujuan Sistematik Pendidikan Islam


Dalam ajaran Islam, seluruh aktivitas manusia bertujuan untuk meraih tercapainya
insan yang beriman dan bertakwa. Apabila anak didik sudan beriman dan bertakwa, artinya
tujuannya sudah tercapai.
Dalam kehidupan sehari-hari, indikator tercapainya tujuan pendidikan Islam adalah
bergaul dengan sesama manusia dengan baik dan benar serta mengamalkan Amar ma'ruf
nahyi munkar kepada ssama manusia. Anak didik yang telah dibina dan digembleng oleh pola
pendidikan Islam adalah anak didik yang sekses dalam kehidupan karena ia memiliki
kemampuan dan kemauan yang kuat untuk menjalani kehidupan berbekal ilmu-ilmu
keislaman yang diridai Allah dan Rosul-nya.
Pendidikan Islam bertujuan untuk membangun karakter anak didik yang kuat
menghadapi cobaan dalam kehidupan dan telaten, sabar, serta cerdas dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.
Tujuan pendidikan Islam yang di uraikan di atas, dapat disistimatisasikan sebagai
4
berikut :
1. Terwujudnya insan akademik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT;
2. Terwujudnya insan kamil yang berakhlakul karimah;
3. Terwujudnya insan muslim yan berkepribadian;
4. Terwujudnya insan yang cerdas dalam mengaji danmengkaji ilmu pendidikan.
5. Terwujudnya insan yang bermanfaat untuk kehidupan orang lain ;
6. Terwujudnya insan yang sehat jasmani dan rohani;
7. Terwujudnya insan yang menyebarkan ilmunya kepada sesama manusia.

Pendidikan merupkan suatu sistem yang harus dilengkapi oleh adanya lembaga
pendidikan seperti pendidikan Formal dan pendidkan nonformal, oleh karena itu,
pengembangannya akan mempermudah masyarakat menerima dan menambah
4
Nata H. Abuddin, Manajemen Pendidikan , (Jakarta : Kencan, 2008), hal 44
pengetahuan agama Islam khususnya dan umumnya berbagai ilmu yang bermanfaat untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Ontologi pendidikan Islam membahas hakekat tentang pendidikan Islam. Dirumuskan
dalam tiga konsep yaitu ta'lim, tarbiyah, dan ta'dib. Pendidikan Islam merupakan suatu
sistem yang dapat mengarahkan kehidupan peserta didik sesuai dengan ideologi Islam.
2. Epistemologi pendidikan Islam membahas seluk beluk dan sumber-sumber pendidikan
Islam. Pendidikan Islam bersumber dari Allah SWT, yaitu Al-Qur'an dan hadist.
3. Aksiologi Pendidikan Islam terkait dengan nilai-nilai, tujuan, dan target yang akan
dicapai dalam pendidikanIslam. tujuan utama pendidikan Islam adalah untuk men
dapatkan R idha Allah SWT . Dengan pendidikan Islam, diharapkan lahir individu-
indidivu yang baik, bermoral, berkualitas, sehingga bermanfaat bagi diri, keluaga,
masyarakat, negara dan ummat manusia secara keseluruhan . Meraih kebahagiaan dunia
dan akherat. Dengan demikian, ijtihad yang akan di jadikan dasar pendidikan Islam
adalah ijtihad yang berpijak pada Al-Quran dan As-Sunnah, bukan ijtihad yang riberal
tanpa pertimbangan nilai. Dalam pendidikan Islam di kembangkan sebagai system kerena
mengajarkan cara berpikir dengan rasio dan hati, mengajarkan keterampilan jasmani dan
memperhalus budi pekerti dengan tuntutan ajaran Islam. Dalam ajaran Islam, seluruh
aktivitas manusia bertujuan untuk meraih tercapainya insan yang beriman dan bertakwa.
Apabila anak didik sudan beriman dan bertakwa, artinya tujuannya sudah tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Rasyidin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2005.

Drs. Hasan Basri, M.Ag., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Setia, 2009

H. Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2012

Nata H. Abuddin, Manajemen Pendidikan , Jakarta : Kencan, 2008

Anda mungkin juga menyukai