Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR PENERIMAAN ANGGARAN

Otomatisasi Tata Kelola Keuangan

Disusun Oleh :

Alyssa Nayla Putri

XI OTKP

SMK Negeri 22 Jakarta


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia
Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas OTK-Keuangan SMK Negeri 22
Jakarta.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak dan kami ucapkan terimakasih.

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi
kesadaran tersendiri bagi generasi muda.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................


1.2 Tujuan .............................................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah ..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penerimaan Anggaran ..................................................................................


2.2 Bentuk- Bentuk Penerimaan Anggaran ..........................................................................
2.3 Prosedur Penerimaan Anggaran .....................................................................................
2.4 Penetapan Penerimaan Anggaran pada Perusahaan .......................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anggaran terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan
aktivitas dalam satuan moneter.

Menurut Nafarin (2004) “Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam bentuk satuan barang.
Secara garis besar anggaran merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan. Sehingga
dalam proses penyusunan dibutuhkan data dan informasi, baik yang bersifat terkendali
maupun yang bersifat tak terkendaliuntuk dijadikan bahan taksiran. Hal ini disebabkan karena
data dan informasi tersebut akan berpengaruh terhadap keakuratan taksiran dalam proses
perencanaan anggaran.”

Anggaran dapat menjadi salah satu cerminan kinerja dan kemampuan sebuah perusahaan
dalam membiayai dan mengelola penyelenggaraan dan pembangunan. Oleh karena itu
pengelolaan keuangan yang dilakukan dengan efisien dan efektif harus dilakukan secara
optimal, karena hal ini berkaitan dengan target dan realisasi, dan ternyata sering kali terjadi
ketidaksesuaian antara target dan realisasi anggaran. Jika pengelolaan keuangan sudah
efesien dan efektif, maka ini berarti bahwa adanya suatu jaminan ketersediaan dana
pembangunan, dan sebaliknya jika pengelolaan keuangan belum efesien dan efektif, maka
perlu dilakukan evaluasi terhadap pengelolaan anggaran.

1.2 Tujuan

– Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penerimaan anggaran


– Untuk mengetahui bentuk-bentuk penerimaan anggaran
– Untuk mengetahui prosedur penerimaan anggaran
– Untuk mengetahui penetapan penerimaan anggaran pada perusahaan

1.3 Rumusan Masalah

– Apa yang dimaksud dengan penerimaan anggaran ?


– Apa bentuk-bentuk penerimaan anggaran ?
– Bagaimana prosedur penerimaan anggaran ?
– Bagaimana penetapan penerimaan anggaran pada perusahaan ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penerimaan Anggaran

Penerimaan anggaran adalah suatu kegiatan dimana sebuah perusahaan menerima sejumlah
dana sesuai dengan yang dianggarkan pada anggaran sebelumnya untuk dipergunakan
sebagai pembiayaan kegiatan perusahaan dan digunakan seefektif dan seefisien mungkin.

2.2 Bentuk- Bentuk Penerimaan Anggaran

1. Penerimaan Anggaran Produksi

– Penerimaan anggaran produksi adalah penerimaan dana perencanaan dan


pengorganisasian mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain
serta modal yang diperlukan atau diramalkan. Tujuan dari perencanaan produksi adalah
sebagai berikut :
– Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi
supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan presentase tertentu dari keuntungan
setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
– Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market
share tertentu.
– Untuk mengusahakan supaya perusahaan bekerja pada tingkat efisien tertentu.
– Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada semakin berkembang.

2. Penerimaan Anggaran Biaya Bahan Baku

Penerimaan anggaran ini merupakan suatu penerimaan sebuah anggaran yang berisi taksiran
bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang
maupun kuantitas bahan baku. Dari anggaran ini akan diketahui pembelian bahan baku yang
dianggarkan. Berikut ini faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan
anggaran biaya bahan baku :

– Budget unit yang diproduksi, khususnya tentang kualitas dan kuantitas barang yang akan
diproduksi dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
– Berbagai standart pemakaian bahan dari masing-masing jenis bahan mentah untuk
diproses produksi yang telah ditetapkan perusahaan, yaitu :
o Berdasarkan data historis (pengalaman masa lalu), dengan cara membandingkan jumlah
produk pada suatu periode yang sama.
o Berdasarkan pada penelitian khusus, yang dilakukan dengan mengukur serta meneliti
beberapa produk barang jadi yang dihasilkan perusahaan.
3. Penerimaan Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Anggaran Biaya Overhead Pabrik adalah anggaran biaya yang berisikan biaya – biaya selain
dari biaya bahan baku dan tenaga kerja yang ada pada proses produksi di perusahaan.
Anggaran biaya yang mempunyai kerumitan tersendiri adalah anggaran biaya overhead.
Kerumitan tersebut disebabkan karena banyak jenisnya, terutama dalam masalah pembebanan
yang dilakukan oleh perusahaan dan dalam pengendalian biayanya.

Disamping itu kerumitan lain adalah bahwa biaya overhead tersebut tidak dapat ditelusuri
dengan gampang dari produknya secara fisik. Karena kerumitan inilah, maka pihak
manajemen harus dengan bijaksana dan hati-hati membuat keputusan yang menyangkut
masalah biaya overhead ini, agar tidak terjadi suatu anggaran yang menyimpan terlalu besar.

4. Penerimaan Anggaran Persediaan

Penerimaan Anggaran Persediaan merupakan penerimaan sebuah anggaran yang


merencanakan secara terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang.

Pada perusahaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis, yakni persediaan
material, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.

5. Penerimaan Anggaran Kas

Penerimaan anggaran kas adalah penerimaan anggaran dimana anggaran tersebut


merencanakan secara lebih terinci tentang semua jumlah kas beserta perubahan-
perubahannya dari waktu ke waktu selama periode tertentu dimasa yang akan datang, baik
perubahan yang berupa penerimaan kas maupun yang berupa pengeluaran kas. Penyususan
anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditas.
Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan
deifisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan.

2.3 Prosedur Penerimaan Anggaran

Prosedur penerimaan anggaran sama dengan prosedur penerimaan kas dalam perusahaan.
Umumnya, prosedur penerimaan anggaran ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Prosedur
penerimaan anggaran atau kas perlu dirancang dengan tujuan untuk meminimalisasikan
anggaran yang dibuat sebelumnya dalam perusahaan.

Prosedur penerimaan anggaran dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Bentuk penerimaan kas harus segera dilakukan pencatatan.


b. Bentuk penerimaan kas harus masuk ke perusahaan dan harus disetorkan ke bank setiap
harinya.
c. Petugas penerima kas tidak merangkap sebagai pelaksana pembukuan penerimaan kas.
d. Fungsi penerimaan penerimaan kas dan fungsi pengeluaran kas harus dilaksanakan secara
terpisah.
e. Penyusunan laporan penggunaan kas ini harus dilakukan secara periodik.

2.4 Penetapan Penerimaan Anggaran pada Perusahaan

Penetapan anggaran pada perusahaan bertujuan untuk menetapakan secara formal dan resmi,
sehingga anggaran tersebut segera dapat digunakan. Umumnya, anggaran ini dalam bentuk
kas perusahaan.

Kas merupakan alat yang berfungsi untuk menyimpan, membayar, maupun memiliki standar
dalam perusahaan. Adapun penerimaan kas merupakan suatu proses dalam suatu perusahaan
yang dibuat dan untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari perusahaan. Bentuk
transaksi keuangan kas merupakan suatu bentuk transaksi keuangan yang membuat keuangan
perusahaan berubah, baik bertambah maupun berkurang.

Penerimaan kas juga bertujuan untuk menetapkan dan menjalankan operasional suatu
perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan prosedur, yaitu suatu urutan tetap dari beberapa
tahapan yang menerangkan mengenai sesuatu hal kegiatan yang harus dikerjakan, waktu, cara
mengerjakannya, dan sebagainya.

Menurut Mulyadi, prosedur merupakan suatu urutan operasi klerikal yang melibatkan
beberapa pihak dalam satu departemen atau lebih.

a. Bentuk Kegiatan Klerikal

Meliputi hal-hal berikut ini :

1. Menulis
2. Menggandakan
3. Menghitung
4. Memberikode
5. Mendaftar
6. Memilih ( mensortasi )
7. Memindah
8. Membandingkan

b. Prosedur Penerimaan Kas

Berdasarkan pernyataan Mulyadi, prosedur yang berkaitan dengan penerimaan kas adalah
sebagai berikut.

1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan ke dalam kas bank sesuai
jumlah kenyataannya.
2. Penerimaankasdarikegiatanpenjualandilakukandengantransaksikartukreditatau transaksi
yang melibatkan pihak bank.
c. Sistem Anggaran dari Penjualan Tunai

1. Prosedur penerimaan kas dari sales

Bentuk prosedurnya ialah pembeli datang ke perusahaan lalu melakukan penelitian barang
atau produk yang akan dibeli. Setelah itu, melakukan pembayaran ke kasir dan menerima
barang tersebut.

2. Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery

Merupakan suatu transaksi penjualan yang melibatkan pihak lain, seperti kantor pos,
perusahaan angkutan umum, maupun dari angkutan barang itu sendiri.

3. Prosedur penerimaan kas dari credit card sales

Merupakan suatu sarana untuk menyediakan pembayaran bagi pihak pembeli, baik dalam
bentuk langsung maupun COD.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penerimaan anggaran adalah suatu kegiatan dimana sebuah perusahaan menerima sejumlah
dana sesuai dengan yang dianggarkan pada anggaran sebelumnya untuk dipergunakan
sebagai pembiayaan kegiatan perusahaan dan digunakan seefektif dan seefisien mungkin.

Bentuk – bentuk penerimaan anggaran ada 5, yaitu : Penerimaan anggaran produksi,


Penerimaan anggaran biaya bahan baku, Penerimaan anggaran biaya overhead pabrik,
Penerimaan anggaran persediaan, dan Penerimaan anggaran kas.

Prosedur penerimaan anggaran sama dengan prosedur penerimaan kas dalam perusahaan.
Umumnya, prosedur penerimaan anggaran ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Prosedur
penerimaan anggaran atau kas perlu dirancang dengan tujuan untuk meminimalisasikan
anggaran yang dibuat sebelumnya dalam perusahaan.

Penetapan anggaran pada perusahaan bertujuan untuk menetapakan secara formal dan resmi,
sehingga anggaran tersebut segera dapat digunakan. Umumnya, anggaran ini dalam bentuk
kas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai