Anda di halaman 1dari 4

5.

1 Program Kerja 1: Mengajar

PELAKSANAAN PROGRAM MENGAJAR DI SD NEGERI 112304 SEBAGAI


BENTUK PARTISIPASI DALAM USAHA MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN SISWA

Desa : Panigoran
Kecamatan : Aek Kuo
Kabupaten : Labuhanbatu Utara
Oleh
No Nama NIM Program Studi Fakultas
1. Arroyo Tita Simamora 219311103 Pendidikan Bahasa dan Sastra FBS
5 Indonesia
2. Fransis JA Siahaan 219352001 Sastra Inggris FBS
2
3. Jesaya Guspri 219323000 Seni Pertunjukan FBS
Sitanggang 2
4. Jonathan Gea 219312101 Pendidikan Bahasa Inggris FBS
1
5. Kavit Zega 519315101 PTIK FT
1
6. Putri Cantika Pasaribu 419333102 Pendidikan Kimia FMIPA
9
7. Thasya Febrianti 419123000 Matematika FMIPA
Sitinjak 4
8. Tresia Anggraini 219111101 Pendidikan Bahasa dan Sastra FBS
Malau 7 Indonesia
9. Yosua Tambunan 519323000 Teknik Elektro FT
4

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2022
5.1.1 Latar Belakang
Upaya untuk memajukan dan mengembangkan kepribadian manusia yang baik, baik
jasmani maupun rohani merupakan definisi pendidikan. Beberapa ahli juga berpendapat
bahwa pakar profesional dan sekelompok orang dapat menjadi matang dalam berpikir karena
telah diubah sikap dan perilaku mereka melalui pendidikan. Kita bisa menjadi lebih dewasa
dan berwawasan luas melalui pendidikan karena kemajuan pengetahuan memiliki efek yang
sangat positif bagi kita seperti contohnya, dapat mengakhiri buta huruf, dan akan memberikan
kita suatu keterampilan, kapasitas mental, dan hal-hal lain. Menurut Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha yang mendasar dan terencana untuk membina
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, dan moral yang tinggi, serta keterampilan yang dibutuhkan oleh dirinya,
masyarakat, dan negara.
Selama melakukan pengamatan di kawasan desa Panigoran, kami melihat bahwa
kesadaran masyarakat setempat akan pendidikan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan
adanya dua bangunan Sekolah Dasar di sekitar daerah tersebut. Bahkan ketika kami
berkunjung ke SD Negeri 112304 kami melihat rombel diisi oleh sekitar 15-20 siswa dengan
kondisi terdapat 2 bangunan sekolah dasar yang berbeda. Untuk ukuran rombel yang berada
di sebuah desa dengan status yang bisa dibilang terpencil, angka ini merupakan pencapaian
yang luar biasa. Artinya tingkat putus sekolah di desa tersebut di bawah angka 70%.
Namun hal yang menjadi perhatian kami adalah sebagian dari sistem pengajaran dan
cara belajar tenaga pendidik yang belum mengikuti inovasi modern, padahal saat ini sudah
banyak di kembangkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang sosialisasi-sosialisasi
mengenai hal yang demikian belum sampai kepada tenaga pendidik di desa ini. Beberapa
siswa mengaku bahwa terkadang mereka belum sepenuhnya mengerti akan topik
pembelajaran namun tidak tahu bagaimana caranya untuk menyampaikan hal tersebut.
Sebagai buktinya kami memberikan pertanyaan-pertanyaan umum yang masih berkaitan
dengan pelajaran dan tidak tertulis di buku kepada siswa dan ternyata hampir seluruh siswa
tidak bisa menjawabnya. Oleh sebab itu, kami memutuskan untuk melakukan program
mengajar di SD Negeri 112304 sekaligus untuk membantu memperbaiki cara belajar peserta
didik yang selama ini masih salah. Kami juga melakukan pelajaran tambahan bagi siswa-
siswa yang belum lancar membaca, sepulang sekolah di mes mahasiswi KKN.
5.1.2 Hasil Pencapaian
Program ini merupakan program yang berbasis pendidikan, program mengajar ini
dilaksanakan di SDN Panigoran 112304. Adapun dalam program ini yang kami kerjakan ada
beberapa kegiatan, antara lain :

 Mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang ada


 Memberikan les tambahan untuk anak-anak yang kurang dalam hal membaca
 Memberikan pelajaran ekstra kurikuler / memandu kegiatan seperti belajar gerak
jalan, paduan suara, olah raga, dan menari.
Adapun hasil yang dapat kami peroleh dari setiap program kerja ini ialah:

 Diharapkannya anak-anak SD Panigoran 112304 lebih tekun lagi dalam hal belajar
sehingga semakin bertambahnya wawasan ilmu pengetahuan dan semua bisa
membaca dengan lebih baik lagi.
 Dengan memandu kegiatan ekstra kurikuler ini anak-anak bisa lebih aktif lagi
mengembangkan apa yang sudah dilatih.

 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan program kerja ini di Desa Panigoran, ialah:

 Memberikan penambahan porsi jam belajar


 Menambah wawasan dan keterampilan kepada adik-adik SDN Panigoran 112304
bahwa pentingnya meningkatkan kemampuan (skill)

 Strategi dan Persiapan


 Persiapan
Mempersiapkan materi yang akan disampaikan untuk setiap kelas, dan melengkapi
segala keperluan untuk kegiatan ekstra kulikuler
 Pelaksanaan Kegiatan
- Hari/ tanggal : Senin-Rabu (1 Agustus – 17 Agustus)
- Waktu : 07.10 – 12.20 WIB (waktu mengajar di sekolah) dan 14.00 –
16.00 WIB (waktu ekstra kulikuler).
- Tempat : SDN Panigoran 112304
 Evaluasi dan Pelaporan
Evaluasi di lakukan setelah semua kegiatan terlaksana yang kemudian di lanjutkan dengan
membuat laporan akhir yang di tulis secara sistematis dan di serahkan kepada DPL.

 Faktor Pendukung
 Adanya respon yang baik dari pihak-pihak yang terkait seperti masyarakat di
lingkungan desa.
 Partisipasi masyarakat (anak sekolah) di dalam pelaksanaan program.

Partisipasi dari teman-teman KKN yang mempermudah pelaksanaan program.


5.1.3 Solusi Dan Hambatan
Tabel 5.5 Daftar Hambatan Beserta Solusi Yang Ditemui Dalam Kegitan Pembelajaran Di
SD Negeri Penigoran (112304)
No Hambatan Solusi
1. Dalam proses pembelajaran kami Mahasiswa KKN mengajak dan memberi
menemui terdapat beberapa siswa siswa les tambahan untuk belajar Bersama
yang belum mampu membaca dengan membaca sepulang sekolah di posko
baik dan benar. Tepatnya di kelas III Mahasiswa KKN UNIMED.
sampai dengan VI total ada 10 siswa
yang belum mahir membaca.
2. Dalam proses pembelajaran di Mahasiswa memvariasakan pembelajaran
beberapa mata pelajaran seperti dengan bermain game agar menambah
Bahasa Indonesia dan PKN kami minat siswa dalam mata pembelajaran
menemui masalah pada siswa yaitu Bahasan Indonesia dan PKN.
Sebagian besar siswa merasa kesulitan
dalam memahami materi. Dari hasil
pengamatan kami dapat disimpulkan
bahwa ketertarikan siswa terhadap
mata pelajaran tersebut sangat rendah.
Sebahagian besar siswa lebih
menyukai pembelajaran numerik
seperti Matematika dan PENJASKES.
3. Kurangnya media pembelajaran untuk -
mendukung proses pembelajaran yang
lebih efektif.
4. Tidak adanya pembuatan RPP dalam -
proses pembelajaran. Dengan tidak
adanya RPP yang di siapkan oleh para
guru membuat pembelajaran kurang
efektif dan capaian peserta didik tidak
terarah. Hal ini dapat di buktikan
dengan tidak berurutnya materi yang
diberikan oleh para guru. Semestinya
RPP haruslah di buat terlebih dahulu
sebelum pembelajaran baru di mulai.
5. Sarana dan prasarana sekolah yang Mengantikannya dengan paduan suara,
masih sangat minim. Hal ini tarian daerah, baca puisi dan perlombaan
dibuktikan dengan tidak adanya alat- lainya yang dapat memeriahkan hari
alat drum band dalam memeriahkan Kemerdekaan.
hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Anda mungkin juga menyukai