Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN DAYA DUKUNG ALAM

Daya dukung (carrying capacity) adalah Kapasitas maksimum


populasi dalam suatu habitat yang dapat dipertahankan oleh
satu spesies sebelum habitatnya terdegradasi atau menjadi
hancur.
Awal konsep daya dukung di Indonesia sudah diperkenalkan
oleh UU No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. UU ini
membedakan konsep daya dukung lingkungan atas daya
dukung alam, daya tampung lingkungan binaan dan daya
tampung lingkungan sosial, dimana pengertian dari masing-
masing konsep tersebut adalah:
Daya tampung lingkungan binaan adalah kemampuan
lingkungan hidup buatan manusia untuk memenuhi
perikehidupan penduduk.
Daya tampung lingkungan sosial adalah kemampuan manusia
dan kelompok penduduk yang berbeda-beda untuk hidup
bersama-sama sebagai satu masyarakat secara serasi, selaras,
seimbang, rukun, tertib dan aman
daya dukung alam : Adalah kemempuan lingkungan
alam beserta segenap unsur dan sumbernya untuk
menunjang peri kehidupan manusia serta makhluk lain
secara berkelanjutan
Daya dukung alam sangat menentukan bagi keberlangsungan
hidup manusia, maka kemampuan daya dukung alam tersebut
harus dijaga agar tidak merusak dan berakibat buruk pada
kehidupan makhluk hidup di dalamnya

KONSEP DAYA DUKUNG ALAM

Dari pengertian diatas, konsep daya dukung menekankan


kemampuan suatu daerah (wilayah) untuk mendukung jumlah
maksimum populasi suatu spesies secara berkelanjutan pada
suatu tingkat kebutuhan sumberdaya yang diperlukan. Dengan
demikian, kemampuan ini sangat tergantung pada kekayaan
sumberdaya yang dimiliki oleh suatu daerah dan tingkat
kebutuhan sumberdaya oleh suatu organisme. Kemampuan
daerah (wilayah) yang bersangkutan tidak pemah berkurang.
atau secara terus menerus terpelihara.

Pembahasan daya dukung meliputi: tingkat penggunaan lahan,


pemeliharaan mutu lingkungan, tujuan pengelolaan,
pertimbangan biaya pemeliharaan dan kepuasan pengguna
sumber daya. Implementasi daya dukung lingkungan dapat
dilakukan dengan tiga cara:
a) Daya dukung lingkungan disusun pada level minimum
sebagai aktivitas baru yang dapat diakomodasikan sebelum
terjadi perubahan yang nyata dalam lingkungan yang ada.
Misalnya: daya dukung untuk wilayah pertanian, kehutanan
dan kegiatan wisata.
b) Perubahan dapat diterima, tetapi pada level tertentu
dibatasi agar tidak mengalami proses degradasi serta sesuai
dengan ketentuan standar. Cara ini kemungkinan dapat lebih
meluas dan relevan terutama untuk ambang batas udara dan
air. Contoh implementasi model ini adalah izin pembuangan
limbah yangdisesuaikan dengan kapasitas jaringan air.
c) Kapasitas lingkungan diterima sebagai aktivitas baru. Model
ini dipakai untuk manajemen sumber daya. Cara ini
kemungkinan tidak relevan dengan kasus perkembangan kota,
namun dapat relevan alam kasus drainase yang menyebar pada
lahan pertanian basah

Daya dukung alam sangat menentukan bagi keberlangsungan


hidup manusia, maka kemampuan daya dukung alam tersebut
harus dijaga agar tidak merusak dan berakibat buruk pada
kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Secara umum
kerusakan daya dukung alam dipengaruhi oleh dua faktor:
1. Faktor internal
Kerusakan karena faktor internal adalah kerusakan yang berasal
dari alam itu sendiri. Kerusakan karena faktor internal pada
daya dukung alam sulit untuk dicegah karena adalah proses
alami yang terjadi pada alam yang sedang mencari
keseimbangan dirinya, misalnya letusan gunung berapi, gempa
bumi, dan badai.
2. Faktor eksternal
Kerusakan karena faktor eksternal adalah kerusakan yang
diakibatkan oleh ulah manusia dalam rangka meningkatkan
kualitas dan kenyamanan hidupnya, misalnya kerusakan yang
diakibatkan oleh kegiatan industri berupa pencemaran darat,
air, laut, dan udara.

Dalam pembangunan, penggunaan sumberdaya alam harus


optimal dan seiring dengan pengembangan lingkungan.
Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang terus meningkat,
otomatis terjadi peningkatan eksploitasi terhadap sumber daya
alam yang jumlahnya terbatas.

Permasalahan penduduk terkait dengan lingkungan dalam


pelaksanaan pembangunan di Indonesia, diantaranya adalah:

a. Jumlah penduduk yang semakin bertambah Jumlah


penduduk yang besar akan memerlukan sumber daya alam
yang besar pula untuk memenuhi kebutuhan penduduk
tersebut. Dilain pihak, sumber daya alam sangat terbatas
keberadaannya, sehingga bagaimanapun juga pertumbuhan
penduduk harus ditekan.
b. Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda Tingginya
komposisi penduduk berusia muda berdampak pada jumlah
kebutuhan yang harus dipersiapkan untuk penduduk pada
masa yang akan datang, terutama sandang, pangan, papan,
pendidikan,pelayanan kesehatan, dan lapangan pekerjaan.

c. Penyebaran penduduk yang tidak merata


Terpusatnya penduduk pada suatu wilayah atau pulau
menimbulkan berbagai masalah diantaranya terjadinya
penyerobotan hutan, tanah kritis makin meluas, erosi dan
banjir sulit dikendalikan dan urbanisasi secara besar-besaran
yang memberikan dampak beruntun lainnya.

d. Penghasilan sebagian besar penduduk dari sektor pertanian

Anda mungkin juga menyukai