“Telaah Jurnal Uap Minyak Kayu Putih Efektif Menurunkan Sesak Napas pada Pasien Asma Bronkial” Stase Keperawatan Dasar Profesi
Dosen Pembimbing : R.A. Gabby Novikadarti R., S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun Oleh : Kelompok 7
Khaira Ummah I4051221023 Rahmanadanti Daud I4051221025 Nabila Nur Husaini I4051221027 Zahwa Randa Shalsabila I4051221029 Febbi Wulan Sari I4052221007 Rino Septiyandi I4052221014
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2022 Judul Artikel : Uap Minyak Kayu Putih Efektif Menurunkan Sesak Napas pada Pasien Asma Bronkial Penulis : Fitria Zulkarnain, Abdul Karim, Antonius Rino Vanchapo Publikasi : Jurnal Penelitian Keperawatan vol. 8 (2) Penelaah : Kelompok 7
Komponen Artikel Hasil Analisa
Pendahuluan Penyakit saluran pernafasan merupakan sekelompok penyakit kompleks dan heterogen yang disebabkan oleh berbagai penyebab dan dapat mengenai setiap lokasi di sepanjang saluran nafas. (Sondakh, Onibala, and Nurmansyah, 2020). Berdasarkan hasil observasi di RS. TK II Kartika Husada khususnya di Ruang Kenanga terdapat banyak pasien yang mengeluh sesak napas dengan beraneka ragam penyakit seperti asma bronchial, CHF, PPOK, Pneumonia dan TBC . Asma bronkial adalah tanggap reaksi berlebih dari bronkus akibat adanya obtruksi jalan nafas karena adanya hipersekresi, hperinflamasi dan spasme bronkus, sehingga akan mengakibatkan dipsnea, batuk dan mengi. Yang dapat terjadi dari beberapa menit hingga jam serta bergantian dengan periode bebas gejala (Mubarak. 2015). Sesak nafas saat serangan asma mengakibatkan peningkatan kerja otot-otot pernafasan, sebagai bentuk mekanisme tubuh untuk tetap mempertahankan ventilasi paru, akan tetapi secara perlahan- lahan otot pernafasan akan mengalami kelemahan yang akan menimbulkan penyakit bertambah buruk, sehingga diperlukan tindakan untuk meningkatkan kekuatan otot pernafasan (Depkes. 2014). Tindakan yang dapat dilakukan adalah inhalasi oksigen (pemberian oksigen), fisiotrapi dada, napas dalam dan batuk efektif, section atau penghisapan lendir, inhalasi uap (Ikawati 2016). Pemberian obat pada asma dapat dengan berbagai macam cara yaitu parenteral, oral atau inhalasi. Pemberian obat secara inhalasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu obat dapat sampai pada organ target dalam bentuk aerosol agar terdeposisi di paru, onset kerjanya cepat, dosis obat kecil, efek samping minimal karena konsentrasi obat di dalam darah sedikit atau rendah, mudah digunakan, serta tercapainya efek terapeutik. Penggunaan obat pereda secara inhalasi pada serangan asma sangat bermanfaat dan justru sangat dianjurkan (Depkes. 2014). Terapi inhalasi uap sangat membantu untuk menghilangkan sumbatan pada saluran pernafasan seperti pilek, bronkitis, pneumonia dan berbagai kondisi pernapasan lainnya, inhalasi uap membuka hidung tersumbat dan bagian paru-paru yang memungkinkan untuk melepaskan atau mengencerkan lendir, bernapas lebih mudah dan lebih cepat sembuh. Untuk membuat uap, dapat menggunakan air saja atau dapat menambahkan minyak herbal seperti minyak kayu putih untuk meningkatkan efek dari pengobatan. Inhalasi uap air yang dihirup bertujuan untuk memperbanyak sekret yang diproduksi di tenggorokan. Metode ini lebih efektif dan murah (Ikawati 2016) Kandungan utama dari minyak kayu putih yaitu eucalyptol yang dapat memberikan efek mukolitik (mengencerkan dahak), bronchodilating (melegakan pernapasan), anti inflamasi dan penekan batuk (Iskandar, Utami, and Anggriani 2019). Berdasarkan hasil penelitian Pramudaningsih, I. N. (2019) terapi inhalasi uap dengan aromaterapi eucalyptus sangat berpengaruh terhadap respiratory rate pada pasien asma. Intervensi inhalasi uap dengan aromaterapi eucalyptus dapat menurunkan sesak nafas pada penderita asma bronkhial. Minyak kayu putih (Eucalyptus) memiliki mengandung senyawa kimia 1,8-sineol yang memiliki aktivitas antiseptik dan ekspektoran yang digunakan pada pelega hidung dan tenggorokan sehingga dapat mengurangi sesak nafas pada penderita asma. Fokus Masalah Keefektifan uap minyak kayu putih dalam menurunkan sesak napas pada asma bronchial Dampak Masalah Jika Hal yang dapat ditimbulkan dari penyakit saluran pernafasan Tidak Diatasi ini adalah pola napas tidak efektif, bersihan jalan napas tidak efektif, gangguan pertukaran gas, dan lain-lain (Apriyani 2015). Asma bronkial adalah kondisi medis yang menyebabkan jalan napas paru-paru membengkak dan menyempit. Karena pembengkakan ini, jalur udara menghasilkan lendir yang berlebihan sehingga sulit untuk bernapas, yang menyebabkan batuk, napas pendek, dan mengi (Mubarak. 2015). Kesenjangan yang Terjadi Terapi inhalasi untuk penyakit respiratori adalah obat dapat mencapai organ target dengan menghasilkan partikel aerosol optimal agar terdeposisi di paruparu, awitan kerja cepat, dosis kecil, efek samping minimal karena konsentrasi obat di dalam darah sedikit atau rendah, mudah digunakan dan efek terapeutik segera tercapai yang ditujukan dengan adanya perbaikan klinis (Rahajoe, N.N., Supriyanto, B & Seyanto, D.B. 2018). Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke dalam saluran pernapasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana serta dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga. Terapi ini lebih efektif dibanding karena obat bekerja lebih cepat dan langsung dan tidak memiliki efek samping padabagian tubuh lainnya. Keuntungan terapi inhalasi sederhana antara lain lebih mudah untuk dilakukan dan biaya lebih terjangkau. inhalasi sederhana dapat dilakukan menggunakan minyak kayu putih. Minyak kayu putih dapat bermanfaat meredakan masalah pernapasan. Menghirup minyak kayu putih dapat meringankan gangguan pernapasan karena uap minyak kayu putih berfungsi sebagai dekongestan yang jika dihirup dapat membantu mengurangi hidung tersumbat dan gejala bronchitis (Handayani, Immawati & Dewi. 2022). Tujuan Penelitian Mengetahui keefektifan uap minyak kayu putih dalam menurunkan sesak napas pada asmabronchial Metode Penelitian Direct Application (pengaplikasian secara langsung) pada pasien penderita asma sebelum dan sesudah diberi terapi uap minyak kayu putih. Desain Penelitian Desain Penelitian : Quasi Eksperimental Hasil Analisa : Pengujian uap minyak kayu putih dalam menurunkan sesak napas pada pasien asma bronkial Pengukuran/Pengumpulan Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan Data mengambil semua sampel dari hasil survei Analisa Data/Uji Statistik Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat Hasil analisa : Analisis univariat dan bivariat menggambarkan sifat dari masing- masing variabel penelitian yang berhubungan dan berkorelasi. Variabel terikat dalam penelitian yakni sesak napas dan variabel bebasnya adalah uap minyak kayu putih Hasil Penelitian, Alur Minyak kayu putih adalah salah satu obat tradisional yang Penelitian dan Data digunakan untuk penyakit saluran nafas seperti asma, sinusitis, Baseline dan paru-paru. Minyak kayu putih mengandung bahan aktif yakni Eucalyptol atau 1,8-sineol yang digunakan untuk mengobati peradangan saluran nafas, menurunkan hipersekresi mukus karena infeksi bakteri, menekan inflamasi pada saluran nafas dan meningkatkan efisiensi steroid yang diberikan pada penyakit paru obstruktif klinik (Sudradjat, 2020). Menurut European Medicines Agency tahun 2014 minyak kayu putih merupakan obat tradisional yang sudah digunakan sejak lama. Di Indonesia sendiri, minyak kayu putih umumnya digunakan sebagai obat topikal adapun menurut studi ekstensif mengungkapkan bahwa pemakaian minyak kayu putih banyak digunakan mulai dari bayi sampai dewasa dengan pengaplikasian melalui oles serta inhalasi. Penelitian secara in-silico, in vitro, dan in vivo telah banyak dilakukan untuk mengetahui khasiat dari minyak kayu putih ini, antara lain sebagai pelega saluran nafas, anti-inflamasi pada penyakit pankreatitis akut, Alzheimer, hingga Parkinson. Pemberian minyak kayu putih secara inhalasi mempunyai beberapa keuntungan yaitu kandungan eucalyptol dapat sampai pada organ target dalam bentuk aerosol agar terdeposisi di paru, onset kerjanya cepat, dosis obat kecil, efek samping minimal karena konsentrasi obat di dalam darah sedikit atau rendah, mudah digunakan, serta tercapainya efek terapeutik. Penggunaan obat pereda secara inhalasi pada serangan asma sangat bermanfaat dan justru sangat dianjurkan, namun demikian penggunaannya masih belum banyak. Padahal menurut penelitian terapi inhalasi uap dengan aromaterapi eucalyptus terbukti mampu mengurangi sesak nafas dikarenakan minyak euacalyptus memiliki kandungan senyawa kimia 1,8-sineol dengan aktifitas antiseptik dan ekspektoran yang mampu melegakan hidung dan tenggorokan sehingga dapat mengurangi sesak nafas pada penderita asma (Pramudaningsih & Afriani, 2019). Melihat dari kondisi ketersediaan eucalyptus yang mudah ditemukan diharapkan pasien asma dapat dengan mudah mengaplikasikan terapi uap minyak kayu putih secara mandiri dan mempraktekan nya secara rutin agar dapat mengatasi masalah saluran pernafasan akibat asma sehingga mendapat hasil yang baik dari terapi inhalasi. Diskusi : Menurut Zulkarnain, Karim & Vanchapo (2022), uap Interpretasi Peneliti minyak kayu putih memiliki pengaruh yang besar terhadap derajat Terhadap Hasil Penelitian sesak napas karena banyak memiliki manfaat dari minyak kayu putih dalam penggunaan inhalasi. Kandungan pada tanaman kayu putih yaitu lignin, melaleucin, minyak astiri terdiri dari sinoel 50- 65%, alfa-ter-pineol, valeraldehida dan benzaladehida yang dimana kandungan sinoel memiliki manfaat dalam mengurangi sesak napas pada pasien asma bronkial. Menurut Sudrajat (2020), terdapat beberapa manfaat dari minyak kayu putih yaitu : 1. Minyak kayu putih untuk pengobatan saluran nafas Penyakit inflamasi saluran nafas seperti rinosinusitis, penyakit paru obstruktif kronik, dan asma bronkial berhubungan dengan hipersekresi mucus pada permukaan epitel saluran nafas. Eucalyptol merupakan senyawa monoterpen yang mempunyai khasiat sebagai anti inflamasi dan antioksidan yang biasanya digunakan untuk mengobati gangguan saluran nafas. Pada penelitian secara ex vivo, eucalyptol dapat menurunkan jumlah mucus dalam sel goblet dan mengurangi ekspresi gen MUC2 dan MUC 19 yang berkaitan dengan aktifitas NF-kB. Hasil ini mengindikasikan eucalyptol dapat dianjurkan untuk menurunkan hipersekresi mucus karena infeksi bakteri. 2. Minyak kayu putih sebagai anti inflamasi Pada mencit dengan kondisi pankreatitis akut dimana terjadi kerusakan histologis, odem 53educates, aktivitas MPO dan MDA dan penurunan GSH, eucalyptol dilaporkan meningkatkan kadar anti inflamasi sitokin IL-10 dan menghambat 53educt oksidatif. 3. Minyak kayu putih sebagai obat penenang Penelitian pada tikus yang mengalami kecemasan diobati dengan eucalyptus, dimana mekanisme kerjanya seperti benzodiazepine pada reseptor GABAA, yang tidak mempengaruhi efek psikomotor. Eucalyptus efektif dalam mengurangi kecemasan sebelum operasi secara selective nerve root block (SNRB). Temuan ini menunjukkan bahwa inhalasi eucalyptol dapat digunakan untuk menghilangkan kecemasan sebelum, selama dan setelah berbagai operasi. Perbandingan Hasil Menurut Pramudaningsih & Afriani (2019), terapi uap Penelitian dengan eucalyptus dalam mengurangi sesak nafas pada penderita asma Penelitian Sebelumnya bronkial di dapatkan jumlah sampel sebanyak 16 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test di peroleh data p value 0,007 < (α) 0,05 yang artinya ada pengaruh Terapi inhalasi uap dengan aromaterapi eucalyptus terhadap penurunan sesak nafas. Terapi inhalasi uap menggunakan aromaterapi eucalyptus dilakukan dengan menghirup uap air panas yang sebelumnya sudah ditambahkan aromaterapi eucalyptus sebanyak 3-5 tetes. Terapi inhalasi uap dengan aromaterapi eucalyptus dapat dilakukan dengan cara mempersiapkan alat dan bahan seperti essential oil eucalyptus, air panas yang masih mengeluarkan uap, satu mangkuk besar dan handuk. Langkah pertama ambil satu mangkuk besar air panas yang masih mengeluarkan uap dan tambahkan essential oil eucalyptus sebanyak 3-5 tetes, hal ini bertujuan untuk merubah essential oil eucalyptus dalam bentuk aerosol dan dapat sampai pada organ saluran pernafasan dan terdeposisi di paru. Menurut Zulkarnain, Karim & Vanchapo (2022) dengan penelitian Quasi eksperimental dengan 40 sampel dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum di berikan uap minyak kayu putih Derajat Asma pada responden sebagian besar pada Derajat Asma Sedang sebanyak 19 orang (47,5%) dan sesudah di berikan uap minyak kayu menjadi Derajat Asma Ringan sebanyak 26 orang (65,0%). Besarnya pengaruh uap minyak kayu putih pada derajat sesak napas pasien karena banyaknya manfaat dari minyak kayu putih dalam penggunaan inhalasi. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil telaah jurnal didapatkan implikasi sebagai berikut yaitu pemilihan metode terapi uap dengan minyak kayu putih untuk mengatasi sesak nafas, efektif untuk dilakukan karena berpengaruh terhadap pencapaian menurunnya tingkat sesak nafas. Minyak kayu putih memiliki kandungan sineol yang memiliki aktifitas antiseptik dan ekspektoran yang digunakan pada hidung dan tenggorokan berupa terapi inhalasi uap dapat mengurangi sesak nafas yang dialami pasien dengan infeksi saluran pernafasan yang memiliki gangguan pada jalan nafasnya. Minyak kayu putih efektif sebagai antibakteri dan layak dipertimbangkan penggunaannya dalam pengobatan atau pencegahan pasien dengan infeksi saluran pernafasan di rumah sakit. Penjelasan Kekuatan dan Kekuatan : Kelemahan Penelitian 1. Artikel yang digunakan untuk di review didapatkan dari situs yang jelas dan dapat dipercaya 2. Penjelasan mengenai implikasi terapi uap menggunakan minyak kayu putih dalam mengatasi sesak nafas sangat rinci dan jelas serta mencantumkan nama peneliti dalam penelitian sebelumnya 3. Peneliti berdiskusi mengenai cara pengamplikasian terapi minyak kayu putih yang mudah untuk dilakukan secara mandiri dan bahan untuk terapinya itu sendiri mudah untuk ditemui dan didapatkan. Kelemahan : 1. Tidak ada penjelasan terkait dengan tantangan atau kontraindikasi dalam pengamplikasian terapi uap dengan minyak kayu putih pada pasien dengan asma bronchial didalam jurnal yang di review 2. Peneliti juga tidak menemukan dampak yang ditimbulkan jika terlalu sering mengamplikasikan terapi uap dengan minyak kayu putih pada pasien dengan asma bronchial didalam jurnal yang di review. Kesimpulan Penelitian Terapi uap dengan minyak kayu putih merupakan salah satu dan Setting Klinik terapi komplomenter atau terapi inhalasi sederhana yang dapat diberikan pada pasien infeksi saluran pernafasan untuk membantu menurunkan frekuensi pernapasan, mengencerkan dahak dan melegakan jalan napas. pemberian terapi uap dengan minyak kayu putih dapat diberikan 4x sehari selama 10 menit. Penggunaan terapi uap dengan minyak kayu putih untuk pasien dengan asma bronchialmerupakan salah satu alternatif cara yang dapat digunakan untuk mengatasi sesak nafas, minyak kayu putih yang mudah untuk didapatkan dan cara pengamplikasiannya cukup mudah untuk diterapkan merupakan nilai lebih dalam penelitian ini. Dari hasil telaah jurnal dapat ditemukan bahwa terapi uap dengan minyak kayu putih dapat mengurangi skala sesak nafas dari yang tinggi menjadi sedang dan dari yang sedang menjadi skala ringan. Tata cara terapi uap minyak kayu putih ini adalah menggunakan uap air, yang mana efek yang ditimbulkan dari penggunaan uap air dapat meningkatkan konsumsi oksigen, denyut jantung meningkat dan dapat mengeluarkan cairan yang tidak diperlukan tubuh seperti mengencerkan lendir yang menyumbat saluran pernapasan. Referensi Apriyani, Heni. 2015. “Identifikasi Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Di Ruang Paru Sebuah Rumah Sakit.” Jurnal Keperawatan XI(1):107–11. Depkes. (2014). Infodatin: “You can control your asthma”. European Medicines Agency. (2014). Assessment report on Eucalytus globulus Labill ., Eucalyptus polybractea R . T . Baker and / or Eucalyptus Eucalyptus smithii R.T. Baker, aetheroleum. European Medicines Agency, 44(March), 1– 38. Handayani, Immawati & Dewi.. (2022). Penerapan Terapi Inhalasi Sederhana Dengan Minyak Kayu Putih Untuk Meningkatkan Bersihan Jalan Napas Pada Anak Dengan Ispa. Jurnal Cendikia Muda.2(4): 545-550. ISSN : 2807- 3469 Ikawati, Zullies. (2016). Penatalaksanaan Terapi Penyakit Sistem Pernafasan. Pertama. Yogyakarta: Bursa Ilmu. Iskandar, Siska, Rizka Wahyu Utami, and Joty Anggriani. (2019). Pengaruh Minyak Kayu Putih Dan Postural Drainase Terhadap Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Pada Balita ISPA.2(1):1–8. Mubarak, Wahit Iqbal, and Lilis Indrawati. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. jilid 1. Jakarta: Salemba Medika. Pramudaningsih, I. N., & Afriani, E. (2019). Pengaruh Terapi Inhalasi Uap Dengan Aromaterapi Eucalyptus Dengan Dalam Mengurangi Sesak Nafas Pada Pasien Asma Bronkial Di Desa Dersalam Kecamatan Bae Kudus. Jurnal Profesi Keperawatan, Vol. 6 No. 1. Rahajoe, N.N., Supriyanto, B & Seyanto, D.B. (2018). Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. Sondakh, Onibala, and Nurmansyah, (2020). Pengaruh pemberian Nebulasi Terhadap Frekuensi Pernapasan Pada Pasien Gangguan Saluran Pernapasan. Jurnal Keperawatan. 8(1): 75-82 Sudradjat, E. (2020). Artikel Penelitian Eucalyptus Oil , A Natural Remedy with Many Benefits : A Systematic. 26(2), 51–59. Zulkarnain, F., Karim, A., & Vanchapo, A. R. (2022). Uap Minyak Kayu Putih Efektif Menurunkan Sesak Napas Pada Pasien Asma Bronkial. Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 8. (2).
Kesimpulan hasil telaah dan korelasinya dengan setting klinik :
Ruang kenanga merupakan salah satu ruangan yang ada di Rumah Sakit Kartika Husada atau RSKH, yang mana di ruang kenanga terdapat pasien - pasien yang memiliki gejala penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan dan kebanyakan pasien disini mengalami sesak nafas, hal ini merupakan salah satu penyebab dari peneliti memilih terapi uap dengan minyak kayu putih karena dirasa cocok untuk membantu mengatasi gejala sesak nafas pasien di ruang kenanga. Terapi uap dengan minyak kayu putih juga dapat di aplikasikan dengan mudah dan tidak memerlukan banyak bahan dan alat, cukup memerlukan baskom yang berisi air panas, minyak kayu putih dan handuk, ketiga alat dan bahan ini cukup mudah untuk didapatkan sehingga tidak ada kendala jika ingin mengaplikasikannya diruang kenanga.