Anda di halaman 1dari 78

Kondisi terkini durian nasional

strengths weaknesses
• Nilai ekonomi dan gizi cukup tinggi. • Kualitas yang tidak konsisten,
• Plasma nutfah cukup banyak • Daya saing produk rendah.
• Dapat tumbuh dan berkembang • Varietas unggul belum berkembang.
pada kisaran AEZ yang cukup • Kurangnya kompetensi petani dalam
luas. pemasaran dan pengembangan pasar.
• Distribusi saat panen cukup luas • Agroindustri belum tertata dengan baik
• Tenaga kerja yang cukup berlimpah. sehingga menyulitkan dalam implementasi
• Tersedia teknologi inovatif. program litbang perbuahan
• Diseminasi inovasi teknologi belum
optimal.
• Tersedianya pasar domestik dan
LN yang potensial.
• Kompetisi buah-buahan sub tropis
• Ketersediaan lahan cukup dan impor buah tropis dari LN.
luas bagi pengembangan areal • Perubahan iklim yang semakin
baru ekstrim menuntut ketersediaan
opportunities teknologi spesifik lokasi/ varietas

threats
DURIAN

 Buah tropika populer di Asia Tenggara


 dikenal sbg RAJA BUAH ‘King of Fruits’
 Kalimantan sebagai “CENTER OF ORIGIN”
 Genus Durio: 27-30 spesies, 6 edible spesies
 Durio zibethinus --umum disebut durian
 Memiliki kandungan gizi relatif lebih tinggi dari buah lain
 fungsi kesehatan, kebugaran, kecerdasan, kecantikan
Kandungan nutrisi buah durian vs beberapa buah lain
Nutrisi Durian* Pisang** Mangga** Manggis** Jeruk**
Energi (kkl) 128-188 99 63 63 28
Karbohidrat (g) 21,3-36,1 25.8 16.4 15.6 7,2
Protein (g) 2,0-2,8 1.2 0.6 0.6 0,5
Lemak (g) 1,2-7,3 0.2 0.2 0.6 0,1
Gula (g) 10,1-13,5 n.a. n.a. n.a. n.a.
Serat (g) 0,9-4,4 0.6 n.a. n.a. 0,2
Kalsium (mg) 4,5-41,5 8.0 10.0 8.0 18,0
Besi (mg) 0,9-2,0 0.8 0.6 0.8 0,1
Sodium (mg) 0,5-1 n.a. n.a. n.a. n.a.
Kalium (mg) 431-601 n.a. n.a. n.a. n.a.
Fosfor (mg) 19,6-65,4 28.0 19.0 12.0 10,0
Vitamin A (IU) 1025 45,0 RE 185.0 RE n.a 160 RE
Vitamin B (mg) 0,24-0,67 0.04 0.09 0.03 0,06
Vitamin C (mg) 22,9-107 3.0 46.0 2,0 29,0
Vitamin E (mg) 1,5 n.a. n.a. n.a. n.a.
β-karotin (IU) 600-1398 n.a. n.a. n.a. n.a.
Asam amino 10 n.a. n.a. n.a. n.a.
Syw. volatile 80 n.a. n.a. n.a. n.a.
* Brown (1997) ;
** Direktorat Tanaman Buah (2005); n.a. = tdk tersedia data
Nutrisi penting dalam Durian
• Phytonutrients : Bahan Bio-aktif alami yang bekerja bersama-sama
dengan vitamin, mineral, dan serat untuk menjaga kesehatan
- Menonaktifkan zat penyebab kanker
- Meningkatkan sistim kekebalan tubuh
- Mencegah katarak
- Menurunkan resiko thd penyakit2 kronis (kanker, diabetes, jantung,
hipertensi)
• Omega 3 &6
• Polyphenols dan anti-oksidan : mencegah penyakit kronis
• Phytosterols
Memperbaiki reaksi anti-tumor, memperbaiki ketahanan terhadap kanker,
secara langsung menghambat pertumbuhan tumor
• Unique Organosulfur
• Kaya protein – Tryptophan
Depresi, cemas, susah tidur, stress, rasa sakit , dan banyak lagi …
Perbandingan wilayah Indonesia dan Thailand sbg produsen durian
Tabel musim panen durian di negara-negara penghasil durian

Indonesia memiliki masa panen yang paling panjang diantara


negara-negara penghasil durian. Merupakan poetensi bagi
penyediaan buah secara kontinyu
Syarat Tumbuh

 Tinggi tempat : dataran rendah - 1.000 m dpl, produksi terbaik


pada ketinggian 400-600 m dpl.
 Suhu optimal : 22 – 30 °C
 Menyukai daerah yang beriklim basah (curah hujan :1.500 –
2.500 mm/tahun
 Jenis tanah : lempung berpasir, subur dan banyak kandungan
bahan organik
 Keasaman tanah (pH) : 6-7
 Kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1 m.
Plasma Nutfah
VARIETAS DURIAN YANG SUDAH DILEPAS
(sampai tahun 2010)

1. Petruk (Jateng) 16. Bokor (Jabar) 31. Takada-02 (Balitbu)


2. Sunan (Jateng) 17. Siriwig (Jabar) 32. Namlung Petaling (Babel)
3. Sukun (Karanganyar) 18. Phagajah (NAD) 33. Sipayuk (NTB)
4. Sitokong (Jakarta) 19. Asoekaya (NAD) 34. Ligit (Kaltim)
5. Mas (Bogor) 20. Mansau (Kalbar) 35. Mawar (Kaltim)
6. Otong (Jakarta) 21. Raja Mabah (Kalbar) 36. Kajang (Lampung)
7. Kani (Jakarta) 22 Sawah Mas (Kalbar) 37. Dahlan (Lampung)
8. Sihijau (Kalsel) 23. Aspar (Kalbar) 38. Tong Medaya (NTB)
9. Sidodol (Kalsel) 24. Kalapet (Kalbar) 39. Tampilan (Sulteng)
10. Sijapang (Kalsel) 25. Bakul (Sumsel) 40. Raja (Sulteng)
11. Sawerigading (Sulsel) 26. Matahari (Jabar) 41. Gantar Bumi (Kalteng)
12. Lalong (Sulsel) 27. Hepe (Jabar) 42. Gelapir (Kalteng)
13. Tamalate (Sulsel) 28. Bantal Mas (Jabar) 43. Kepala Gajah (NTB)
14. Tembaga (Riau) 29. Soya (Maluku) 44. Kayan Kaltim
15. Perwira (Jabar) 30. Putar Alam (Lampung) 45. Sedapir (NTB)
46. Simemang (Jateng) 66. Si Gundul (NTB)
47. Salisun (Kaltim) 67. Si Pakem (NTB)
48. Selat (Jambi) 68. Lai Mahakam (Kaltim)
49. Bentara (Bengkulu) 69. Rinbud (Kalbar)
50. Gapu (Jatim) 70. Sawai (Maluku)
51. Kelud (Jatim) 71. Lokad (Kalbar)
52. Ripto (Jatim) 72. Manjar (Kalbar)
53. Bido wonosalam (Jatim) 73. Mantuala (Kalsel)
54. Lai Batuah (Kaltim)
55. Bestala (Bali)
56. Lawkra (Jateng)
57. Taji (Karanganyar)
58. Menoreh Kuning (Jogjakarta)
59. Menoreh Jambon (Jogjakarta)
60. Tawing (Jatim)
61. Kumara (Maluku)
62. Lai Kutai (Kaltim)
63. Ome (Riau)
64. Sijantung (Riau)
65. Bintana (Sumut)
KONSEP PRODUKSI BENIH DURIAN SEHAT

A. Fasilitas
1. Dibuat jauh / dihindarkan dari aliran air yang berasal dari kebun durian
dewasa
2. Lantai dibuat dari beton dengan bak tempat benih diisi sirtu dengan
ketebalan minimal 7,5 cm atau benih diletakkan di atas rak plastik
3. Cukup cahaya matahari (±50%)
4. Hindarkan lantai dari masuknya tanah kebun
5. Lokasi pembibitan harus dipagar dan aman dari gangguan ternak
6. Masuknya angin dan debu ditekan seminimal mungkin
7. Sediakan bak dan pancuran air di depan pintu untuk mencuci tangan dan
kaki sebelum masuk (mengandung fungisida berbahan aktif copper)
8. Tidak boleh makan dan minum selama di pembibitan
9. Setelah digunakan, semua wadah dan peralatan pendukung harus
dibersihkan dari tanah atau campuran media
B. Media
1. Media pot/polibag harus porous (banyak mengandung bahan organik)
2. Kompos harus dimatangkan sekurang-kurangnya 10 minggu sebelum
digunakan.
3. Hindari menggunakan tanah/pasir sungai
4. Semua media harus diaduk merata di atas permukaan yang kering
5. Media tanam (baru/daur ulang) disterilkan dengan menggunakan perlakuan
uap panas, kemudian disimpan dalam wadah tertutup
6. Air yang digunakan harus air irigasi bebas patogen, lebih dianjurkan yang
dari sumur dalam/bor. Air secara reguler monitor keberadaan patogen
terutama Phytophthora.
7. Pemberian pupuk yang cukup, terutama pupuk
kandang ayam yang sudah matang diberikan
secara berkala.
8. Polibag / wadah lain yang afkir harus disimpan
di tempat tertutup dan dibuang secara berkala.
Bahan buangan atau sampah dapat
dikomposkan atau ditimbun jauh dari kebun
pembibitan/nurseri atau dari saluran air.
C. Bahan tanaman
1. Batang bawah dibuat hanya dari biji buah yang sehat yang
belum tersentuh dengan tanah.
2. Batang atas/entris hanya diambil dari cabang pohon yang bebas
penyakit dan diambil dari ketinggian di atas batas limpasan air dari
tanah (> 1m)
3. Materi tanaman dari penangkar lain harus dikarantina di tempat
terpisah sekurang-kurangnya 4 minggu dan dimonitor hama dan
penyakitnya.
4. Benih secara berkala diinspeksi terhadap hama dan penyakit.
Tanaman yang terkena hama/penyakit, segera disisihkan dan hindari
sedapat mungkin penggunaan fungisida.
5. Tanaman yang sakit harus di bakar.
6. Benih didistribusi sebelum akar
tunggangya berputar-putar dalam
polibag atau menembus ke tanah.
Benih sakit/afkir yang harus >>
disisihkan atau di bakar
BENIH

 sehat
 klonal (sambung atau tempel)
- kualitas terjamin
- seragam
- mudah dikelola
 Benih siap ditanam ke lapang jika ;
- sambungan telah bertaut sempurna
- tinggi benih > 100 cm , diameter batang >12 mm
- disarankan telah berumur >1th dalam polibag
30x40 cm
lebih tahan cekaman lingkungan, lebih mudah
pemeliharaan
PEMILIHAN POHON INDUK

Kriteria batang bawah


- Kompatibel dengan batang atas
- Tahan terhadap serangan hama dan penyakit
- Tahan terhadap faktor lingkungan (kekeringan
atau genangan)
- Memiliki sistem perakaran yang kuat

Kriteria batang atas


- Produktivitas dan kualitas buah tinggi
- Pertumbuhan normal sehat dan tidak terserang
hama dan penyakit
- Sudah dilepas sebagai varietas unggul oleh
Menteri Pertanian
Memilih biji:
• Biji dipilih yang bernas dan utuh
• Berat >15 gram/bij
• Baru dan masih segar

Membersihkan biji:
• Biji dibersihkan dari sisa daging buah
• Dicuci dengan air mengalir sampai bersih
• pilihan: dapat direndam dalam larutan fungisida
sebelum di semai
MENYEMAI BIJI

Persemaian biji untuk batang bawah durian,dapat dilakukan di pasir terlebih dahulu
(jarak tanam 4-6 cm) atau langsung di polybag.

Keragaan akar durian yang disemai dalam


media tanah (kiri), dan media campuran
kompos 80% : pasir 20%
Kasus spesifik:

Trasportasi biji jarak jauh


• Kotak/ tray buah dilapisi 3 lembar koran
basah
• Biji yang sudah bersih disusun diatasnya,
kemudian dilapisi lagi dengan koran basah
2-3 lembar. Selanjutnya diulang sampai penuh.
• Prinsip: biji tetap basah/segar.
• Biji yang tumbuh di perjalanan lebih baik
daripada biji mengering
SAMBUNG PUCUK / GRAFTING

a b c
d e
Keterangan :
a. Entres durian yang sehat
b. Bagian pangkal entres diruncingkan
dari 2 sisi
c. Batang bawah umur 1,5 – 2 bulan
d. Entres disisipkan pada batang bawah
e. Sambungan diikat dengan plastik
f. Sambungan disungkup dengan
kantong plastik es
g. Sambungan mulai tumbuh
h. Bibit hasil sambungan g f
h
OKULASI / TEMPEL

Pembuatan “jendela” pada batang bawah Pengambilan mata tunas dari entres

Penyisipan dan pengikatan mata tunas pada


batang bawah
TEKNIK AKAR GANDA (DOUBLE ROOTSTOCK)

Kelebihan:
Pertumbuhan lebih cepat, sesuai
untuk daerah berangin kencang
SAMBUNG PUCUK 1-2 MATA
SAMBUNG SISIP
U-GRAFTING; untuk batang bawah lewat umur
Inkubasi benih:

<< Sungkup individual

Sungkup berkelompok >>


Teknologi Top-working
 Penggantian varietas pada tanaman dewasa
 3-4 tahun berbuah

Keterangan :
a. Tanaman durian yang akan di top
working
b. Dipotong pada ketinggian 75-100 cm
c. Tunas yang tumbuh pada bekas
potongan a b c
d. Tunas yang telah disambung
disungkup
e. Satu batang dengan 3 tunas
sambungan. Ke 3 tunas kemudian
disatukan.
f. Tanaman hasil top working

f e d
MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN DURIAN
Dengan teknik duplikasi batang secara susuan

Dengan teknik duplikasi batang


secara susuan, durian tumbuh 2x
lebih cepat.
PEMELIHARAAN BIBIT
Penyiraman

- Gunakan air bersih yang tidak tercemar


- Lakukan penyiraman secukupnya (2 kali sehari tergantung kelembaban
tanah)

Pemupukan

- Pupuk NPK atau pupuk daun.


- Pupuk NPK cara butiran diberikan dengan dosis 3 g / tanaman dengan
interval 2 bulan sekali, sedangkan pupuk cair 15 g / 10 l air diberikan
dengan interval waktu 1 bulan sekali.
- Untuk pupuk daun takaran yang digunakan adalah 2 g/liter air dengan
interval 2 minggu sekali.
Pengendalian hama/penyakit di pembibitan

 Lakukan pengamatan secara rutin

 Apabila ditemukan gejala serangan OPT tentukan jenis


OPT nya lakukan pengendalian dengan pestisida
dengan jenis dan dosis yang sesuai

Lakukan pengendalian pada pagi atau sore hari sesuai


dengan masa aktif OPT
Persiapan Lahan
Setelah pembukaan lahan, tanah ditanami kacang-kacangan atau penutup
tanah (Legume) sekurangnya 1 tahun, terutama lahan bekas karet, kelapa
atau pepaya
3 bulan sebelum tanam, buat lubang tanam sedalam 50 cm x lebar 60-200
cm (tergantung kesuburan tanah)
Sebelum ditanam, isi lubang tanam dengan pupuk kandang 10 kg dan
kapur dolomit 200gr atau isi lubang dengan potongan daun
kacang/penutup tanah, pupuk kandang (pukan ayam yang masih baru),
dan biakan starter mikroba EM, kemudian padatkan untuk mengeluarkan
udara (suasana an-aerob).
Timbun lubang dan padatkan, biarkan 8 sampai 10 minggu
Jarak tanam 10x10m -12x12m (80-100 pohon/ha)
Untuk lahan yang mudah tergenang air, buat gundukan setinggi 50-60 cm
diatas lubang
Skema persiapan lahan dan lubang tanam untuk durian
Tanah bawah Tanah atas

50 cm

60-200 cm

Tanah atas Pukan

Potongan
daun2an

Skema persiapan lahan dan lubang tanam untuk durian


2. Penanaman

Berikan pupuk dasar P (SP-36 atau TSP) 100-200 gr/lubang

Jangan menanam benih terlalu dalam, pastikan bidang


sambungan berada diatas permukaan tanah

Siram disekitar benih yang baru ditanam dengan phosphonate


(asam fosfor + kalium hidroksida) solution sebanyak 10 liter,
dosis 1 ml/Liter (larutan stok phosphonate 400 g/liter)
TUJUANNYA???
Berikan naungan pada saat awal tanam, selama 6-12 bulan
bergantung keadaan tanaman
Skema penanaman untuk durian
Skema penanaman benih durian
Beberapa model naungan untuk benih yang baru di tanam di lapang
Pola tanam

 Monokultur

 Tumpang sari
- Meningkatkan daya guna lahan di antara tanaman durian
- Menghambat pertumbuhan gulma
- Meningkatkan pendapatan petani

Tanaman yang dapat ditumpangsarikan


- Mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga memberi nilai
tambah petani
- Tidak menjadi pesaing dalam hal penyerapan unsur hara
dan sumber hama dan penyakit tanaman
- Pisang, nenas, jambu biji, gliricidia
Pengelolaan mikro-iklim di bawah tajuk
 memberi mulsa atau tanaman penutup tanah

Manfaat:
- mempertahankan kelembaban
- menstabilkan suhu
- menjaga kondisi dan pertumbuhan akar serabut (70% akar di 20 cm
permukaan tanah)
- menjaga kelangsungan biota kecil dan mikro (semut, serangga
predator, cacing, kapang, dll)
PEMELIHARAAN RUANG DI BAWAH TAJUK

Benar Salah
Pemulsaan menjaga pertumbuhan dan kesehatan akar serabut
Pengairan
 Pengairan diperlukan terutama saat musim kemarau
 Irigasi tetes atau spray lebih di anjurkan daripada penggenangan
 Nozzle diarahkan menjauh dari batang, jadi yang basah adalah
daerah dibawah kanopi, bukan batang durian
 Air berasal dari sumber yang bebas kontaminasi P. palmivora
 Pupuk organik, terutama pupuk kandang ayam sangat dianjurkan
 Nitrogen dari pupuk anorganik (Urea) beresiko tinggi terhadap
kanker dan busuk akar
 Saluran drainase diperlukan untuk daerah yang datar dan rendah,
sehingga bebas banjir/genangan
Model pengelolaan air pada kebun durian:
a. Penggenangan
b. Irigasi saluran
c. Irigasi tetes/spray
Transformasi lahan
padi menjadi kebun
durian di Vietnam
Pemupukan
 Penggunaan bahan organik bermanfaat :
- memperbaiki struktur tanah
- memperbaiki tekstur tanah
- menyuburkan mikroorganisme tanah
- memperbaiki pH dan aerasi tanah
- sebagai sumber hara yang lengkap (makro, mikro, nano)
 Pupuk organik, terutama pupuk kandang ayam sangat dianjurkan
 Nitrogen dari pupuk anorganik (Urea) beresiko tinggi terhadap
kanker dan busuk akar
 Pemupukan spesifik dan berimbang
 waktu dan dosis berdasarkan kebutuhan tiap fase pertumbuhan tanaman
Manfaat:
- Berbuah rutin tiap musim (biannual bearing)
- Kualitas buah stabil
- Lebih hemat pupuk
- Menjaga kualitas kesuburan tanah
- Mengurangi resiko penyakit
Rekomendasi umum pemupukan

Umur (tahun) Pukan (kg/ph) NPK (kg/ph) Frekwensi per-tahun

1-3 30 - 50 0,5 - 1,0 3-4


4-6 75 - 150 1,5 - 2,5 2-3
15 - 10 200 - 300 3,0 - 5,0 1-2

Teknik pemberian pupuk:


melingkar di bawah tajuk
Profil daun durian yang sehat:
tebal, hijau, bersih, mengkilat, ranting
bernas, lentur, tersusun rapi

<< Akibat masalah unsur hara (tinggi N)


pada pertumbuhan durian
Beberapa gejala akibat masalah unsur hara

Gejala yang Timbul


Buah masak sebagian
Buah jatuh sebelum masak
Buah lembek, rasa manis
Buah lembek, rasa hambar
Kulit buah layu, daging ada yang gosong
Daun dan ranting lebat, helai daun tipis
Daun banyak terserang jamur upas
Pemanfaatan peran positif gulma:
 Gulma tidak perlu dibersihkan pada tanaman yang sudah
cukup dewasa, cukup di rapikan/dipotong

 Peran positif gulma:


 Sebagai penutup tanah
 Sebagai penyimpan sementara pupuk/unsur hara
 Menghambat laju pencucian hara
 Mencegah erosi tanah
 Sumber bahan organik
 Tempat bersarang predator
Pemangkasan /pembentukan tajuk

Tujuan:
Memberikan ruang untuk buah secara
maksimal tumbuh di cabang primer

Bentuk yang dianjurkan


Sebelum dipangkas Setelah dipangkas
Pemangkasan pohon durian dapat dilakukan pada cabang dan tunas / ranting.
- Pemangkasan cabang dilakukan pada cabang yang kurang produktif,
seperti cabang yang rusak, tua, tumbuh ke arah dalam tajuk, dan melintang
- Pemangkasan tunas / ranting, dimaksudkan untuk penjarangan agar pohon tidak
terlalu rimbun yang dapat menyebabkan pertumbuhan tunas kurus dan
kurangnya sinar matahari

Pemangkasan utama yang dapat dilakukan pada pohon durian adalah penjarangan
tunas yang bertujuan agar cabang pohon nantinya dapat tumbuh besar dan sehat.

Penggunaan pemberat seperti batu atau pemancangan ke tanah dapat digunakan


untuk mendapatkan batang lateral yang tumbuh landai mendatar.

Pemangkasan berikutnya adalah pemangkasan ketinggian atau pemangkasan


pucuk. Pemangkasan pucuk dilakukan agar pohon durian tidak terlalu tinggi untuk
alasan kemudahan perawatan
Pengelolaan Bunga Durian
 Tipe persarian durian : persarian terbuka/bebas (open-pollination)
 Sifat persarian:
• Self-incompatibility / cross-compatibility
• Self compatibility
 Tipe pembungaan:
• Bunga sempurna / lengkap
• Berumah satu
 Bunga durian (D. zibethinus) muncul pada pada cabang primer,
sekunder dan sebagian batang utama
 Beberapa spesies lain tumbuh bunga di bagian terminal/ujung
ranting (D. Lowianus), dan di batang utama (D. testudinarum)
Pemeliharaan bunga dan bakal buah:

 Durian yang memiliki sifat persarian self-incompatibility perlu dilakukan


persarian buatan
 Durian akan menginisiasi bunga setelah kekeringan 8-10 minggu
 Mampu menghasilkan sampai 100.000 bunga/pohon
- tunggal
- majemuk (dompol); dari 2 bunga s/d 100 bunga/dompol
 Penjarangan bunga dan bakal buah pada dompolan yang terlalu banyak
- Menjaga efisiensi fotosintat
- Bentuk buah lebih sempurna
- Mengurangi serangan penggerek buah
 Jarak waktu antara bunga pertama dan bunga terakhir 4-5 minggu
Penjarangan buah untuk mendapatkan
kualitas buah yang lebih baik dan
mengurangi serangan hama penggerek
buah
Persarian buatan /hand pollination /artificial pollination:
• Persentase bunga jadi buah lebih tinggi (30-90%)
• Buah dapat berisi penuh
• Lebih mudah diatur jumlah dan proporsi buah dalam satu pohon
• Baik untuk durian yang bertipe self incompatibility

Persarian tidak Persarian sempurna


sempurna
Penyerbukan dengan tangan

Penyerbukan dengan alat penghembus


Pembungaan diluar musim
Ide dasar:
 Panen serentak menimbulkan jatuhnya harga
 Panen awal dapat memberikan keuntungan ekonomi karena
harganya biasanya lebih mahal

Pemacuan bunga
Prasyarat:
 Tanaman dalam keadaan prima
- cukup umur
- cukup perawatan (pemangkasan, pupuk, air)
 Kebun memiliki sistim irigasi yang baik
Cara Pemacuan Pembungaan :
1.Stress air
o Tanaman durian di stresskan dengan cara mengeringkan tanah /
menghindarkan tanah dari air
o Tanah ditutup dengan plastik
o Drainasi/saluran irigasi dibuat sedemikian rupa sehingga air cepat
mengalir
2. Penggunaan ZPT
 Bahan aktif: Paklobutrazol
 Persiapan:
o 2 bulan sebelum pelaksanaan, tanaman di pupuk dengan pupuk
kandang sesuai dosis/umur
o 1 bulan kemudian dipupuk buatan NPK sesuai dosis/umur
o Tanaman diairi secukupnya, terutama bila tidak ada hujan
 Perawatan yang perlu diperhatikan adalah pemberian air secukupnya
setelah pemupukan dan setelah aplikasi cultar, terutama bila tidak ada hujan.

Fakta di lapang menunjukkan :


 Walaupun mampu mempercepat pembungaan hingga 43 hari, tetapi waktu
pemasakan buah lebih lambat 2 minggu, sehingga hanya mampu
mempercepat 30 hari
 Perangsangan pembungaan (dengan paclobutrazol atau manipulasi air)
harus dilakukan secara bijak dan tidak setiap tahun untuk menghindari
stres/kerusakan tanaman

Fakta lain/alternatif :
• Indonesia memiliki wilayah yang panjang terbentang dari 95º BT s/d 114º BT
• Waktu panen durian indonesia cukup panjang selama 8 bulan, berurutan dari
wilayah barat-utara (NAD dan Sumut) bergerak ke timur
• Perlu dilakukan pewilayahan/zonasi untuk memperoleh hasil panen yang
berkelanjutan sepanjang tahun
• Perangsangan bunga diluar musim di satu daerah justru akan overlaping dengan
daerah lain yang panen secara reguler
Pengaturan bunga untuk pengaturan panen
Alasan/kendala:
 Rentang pembungaan cukup panjang yaitu 4-5 minggu
 Panen dalam satu pohon 4-5 minggu
 Sulit menentukan saat petik, umur buah tidak sama

Kondisi yang diinginkan:


• Satu pohon panen serempak,
• Panen bisa dijadwal sesuai umur petik
Pelaksanaan:
 Bunga dipangkas dan disisakan sejumlah cukup pada umur bunga
yang sama (per minggu)
 Hasil berupa jadwal panen per minggu, atau panen awal, tengah
dan akhir
Dalam satu pohon, Buah dalam satu pohon memiliki
pembungaan tidak serempak tingkat ketuaan yang sama
HAMA DAN PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN DURIAN
Hama Penggerek Biji Durian (Mudaria magnaplaga Wlk. (Noctuidae))
Infestasi bermula dari buah kecil. Betina meletakkan telur pada permukaan buah. Larva yang
baru menetas memakan permukaan buah dan mulai melakukan penetrasi pada kulit buah dan
lebih dalam hingga biji. Larva kemudian menjadi pupa, meninggalkan bekas berupa lubang di
kulit durian.
Pengendalian
a. perlakuan kimia; penyemprotan sebaiknya dihentikan setidaknya 2 minggu sebelum
panen. Bahan kimia yang direkomendasika :fenthion, dimethoate, deltamethrin,
methamidophos, metidation, carbaryl, methamidophos, endosulfan, dan phosalone.
b. perangkap cahaya; dapat menarik dan membunuh hama dewasa
c. penggunaan umpan; campuran pisang masak dengan beberapa insektisida dapat
digunakan sebagai umpan.
Pencegahan
 Tidak mengambil biji dari daerah penanaman lain . Jika tidak dapat dihindari, sebaiknya biji
diberi perlakuan dengan carbaryl. Penyemprotan carbaryl, thiodan, atau methamidophos
akan menurunkan segala infestasi.
 Buah jatuh yang terserang harus dibakar secepatnya

Sumber: Ithin Badri dan Unahawutti dalam Nantachai, S., 1994


Hama Penggerek Kulit Buah Durian
(Monogatus puntiferalis Guen. (Lepidoptera: Pyraustidae))
• Larva yang baru menetas memakan permukaan kulit buah. Ulat kemudian membuat
terowongan menuju buah. Ekskresi ulat dapat dilihat pada permukaan terowongan.
Eksudat mengalir keluar dari lubang seiring dengan perkembangan ulat menjadi dewasa.
• Buah yang rusak akan busuk ketika buah masak karena infeksi sekunder pathogen.
Pencegahan : Buah yang terinfeksi dan jatuh harus dikumpulkan dan dibakar

Pengendalian :
buah sebaiknya disemprot dengan campuran 20
ml cyhalothrin-L dan surfactant dalam 20 liter air
pada interval 20 hari hingga 15 hari sebelum
panen.
Sumber: Ithin Badri dalam Nantachai, S., 1994

Hama Kutu putih (Pseudococcus sp.)


•menghisap cairan dari ranting, perbungaan, dan buah
•serangga menyebar dengan perantaraan semut
•bagian tumbuhan yang rusak biasanya tertutup dengan
jelaga hitam yang berasal dari madu yang dihasilkan kutu putih
•Serangga ini menurunkan kualitas buah.
Penyakit Pada Durian

1. Penyakit pra panen


- busuk akar, batang dan daun
2. Penyakit pasca panen
- menyerang buah sehingga menjadi busuk dan tidak
dapat dikonsumsi
Cendawan-cendawan yang berasosiasi dengan busuk buah pasca
panen, yaitu: Phytophthora palmivora, Sclerotium rolfsii, Fusarium
solani, Curvularia (Cochliobolus) erasgotlidis, Colletotrichum
gloeospoiroides, Lasiodiplodia (Botryodiplodia) theobromae,
Phyllosticta sp., Mucor sp., Rhizophus stolonifer, dan R. artocarpi.
Banyak dari cendawan tersebut yang diketahui bersifat pathogen,
sedangkan lainnya (misalnya Rhizopus dan Fusarium) bersifat parasit
lemah atau saprofit yang masuk ke dalam buah karena penanganan
atau penyimpanan yang tidak benar.
Penyakit Busuk Buah Phytophthora palmivora

 menginfeksi buah pada tahap perkembangan yang beragam


 juga menyerang batang, akar, dan daun
 buah yang terinfeksi mudah pecah pada saat buah mendekati
pemasakan

Pengendalian
 Fungisida disemprotkan pada buah satu bulan sebelum panen
 diperhatikan residunya
 Paling baik dikendalikan dengan perlakuan phytosanitasi yang
terintegrasi (penggunaan benih bebas penyakit dan tanah bebas
pathogen, dan pemindahan pohon yang mati, serta buah dan
batang yang terinfeksi)

Sumber: Lee Boon Siew dalam Nantachai, S., 1994


Pengendalian OPT
 Memutus siklus hidup OPT

 Setelah pembukaan lahan, tanah ditanami kacang-kacangan atau


penutup tanah (Legume) sekurangnya 1 tahun, terutama lahan
bekas karet, kelapa atau pepaya
 Isi lubang dengan potongan daun kacang/penutup tanah, pupuk
kandang (pukan ayam), dan biakan starter mikroba EM,
kemudian padatkan untuk mengeluarkan udara (suasana an-
aerob), biarkan 8 sampai 10 minggu
 Hindari memindah tanah dari kebun satu ke kebun yang lain
(melalui tanah yang lengket di sepatu, peralatan atau roda
kendaraan) dengan cara mencucinya dengan desinfektan
 Kulit atau buah busuk sebaiknya dibuat kompos untuk eradikasi
sumber inokulum dan daur ulang hara  siapkan lubang/rorakan
diantara barisan durian utk pengomposan
Panen dan pasca panen
 self life (daya simpan)

 Panen petik pohon indek kemasakan buah


- pelajari untuk masing-masing varietas
durian D24 dipetik pada 105-110 setelah bunga mekar sama kualitasnya
dengan durian yang masak pohon (jatuhan) dan daya simpan menjadi
9-11 hari jika dibandingkan dengan 3-4 hari pada durian jatuhan
 Panen jatuhan (masak pohon)

 Hindari buah jatuh/menyentuh tanah

 Hindari buah memar/luka

 Alat panen harus bersih (steril)

 Menjaga kebersihan kebun dari kulit dan buah busuk

* Buah yang jatuh dan bersentuhan tanah serta buah yang memar akan cepat
ditumbuhi jamur/ mudah busuk
Perubahan yang terkait dengan tingkat kematangan buah

a) Perubahan warna kulit


b) Perubahan suara yang dihasilkan ketika diketuk
c) Buah memiliki aroma yang kuat jelas.
d) Daging buah menjadi manis dengan rasa khas durian

Beberapa cara panen :

 Jatuhan (buah dibiarkan jatuh alami)


 Diikat pada buah dan cabang pohon
 Satu orang memetik di pohon, satu orang menangkap
menggunakan karung goni
 Membentangkan jaring di bawah pohon
selebar tajuk
Menggali prospek pasca panen

 Diversifikasi produk olahan


 Perbaikan produk tradisional : tempoyak dan lempuk
 Mengisi pasar khusus: trend gaya hidup metropolis
- Kebugaran, vitalitas, kesehatan, kecantikan, kecerdasan
 Prospek produk segar tanpa kulit:
- Durian untuk satu kali konsumsi/ukuran perorangan
- Tidak semua orang bisa membuka durian
- Memudahkan pembeli melihat kualitas daging buah
- Bagian yg bisa dimakan hanya + 30 %, meminimalkan tempat
penyimpanan, pengemasan dan, memudahkan distribusi
- Alasan karantina dan sampah (negara maju membatasi impor durian
berkulit)
Analisa usaha tani durian
Total Biaya Produksi Tahun Pertama 14..435.500
Total Biaya Produksi Tahun Kedua 3.300.500
Total Biaya Produksi Tahun Ketiga 4.465.500
Total Biaya Produksi Tahun Keempat 3.200.500
Total Biaya Produksi Tahun Kelima 6.078.000
Total Biaya Produksi Tahun Keenam 3.863.000
Total Biaya Produksi Tahun Ketujuh 5.033.000
Total Biaya Produksi Tahun Kedelapan 4.543.000
Total Biaya Produksi Tahun Kesembelan 5.688.000
Total Biaya Produksi Tahun Kesepuluh 4.753.000
Total Biaya Produksi Tahun I - X 55.360.000
Tahun I – X Biaya Produksi mencakup :
- Saprodi
- Sewa lahan
- Tenaga kerja
a. Produksi minimum maksimum
Tahun V = 0,7 ton 1 ton
Tahun VI = 1,2 ton 1,5 ton
Tahun VII = 2,2 ton 2,5 ton
Tahun VIII = 3,2 ton 3,5 ton
Tahun IX = 4,1 ton 4,5 ton
Tahun X = 5,2 ton 5,5 ton
Jumlah 16,6 ton 18,5 ton

b. Harga setempat : Rp. 6.000,-/kg


c. Total penerimaan : Rp. 6.000 x 16.600 kg = Rp. 99.600.000,-
Rp. 6.000 x 18.500 kg = Rp. 111.000.000,-
d. Total Biaya Produksi sampai tahun ke- 10 = Rp. 55.360.000,-
e. B/C Ratio sampai th ke-10 =
= Total Penerimaan/ Total Biaya Produksi
= Rp. 99.600.000 - 111.000.000/ Rp. 55.360.000
= 1,80 s/d 2,01
Penyusun :
Ni Luh Putu Indriyani
Panca Jarot Santoso
Fitriana Nasution

Kontributor : Agus Susiloadi

Jl. Raya Solok – Aripan Km 8, PO BOX 5 Solok, Sumatera Barat (27301)


Telp. (0755) 20137, Faks. (0755) 20592
Site: www.balitbu.litbang.deptan.go.id email: balitbu@litbang.deptan.go.id

Anda mungkin juga menyukai