Anda di halaman 1dari 28

Jl. SB Alamsyah No.

41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

NOTA PEMBELAAN / PLEDOI

PERKARA PIDANA

PERKARA REG.No.: 234/Pid.Sus/2021/PN.PMN

PENGADILAN NEGERI PARIAMAN

(SURAT TUNTUTAN KEJAKSAAN NEGERI PARIAMAN

No: PDM-107/PARIA/Enz/10/2021)

I. PENDAHULUAN

Majelis Hakim yang kami muliakan,

Penuntut Umum yang kami hormati,

dan persidangan yang kami khidmatkan.

Perkenankanlah kami:

- RISKI PUTRA ZULFA S.H., Advokat, NIK: 1377012601900001,


berkewarganegaraan Indonesia, anggota Perhimpunan Advokat Indonesia
(Peradi) pemegang Kartu Tanda Anggota nomor 20.00714, No. HP.
085779411497, yang memilih alamat domisili di Jl. SB Alamsyah No.41,
Kelurahan Pondok II, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Provinsi
Sumatera Barat.

- FERDIAN PRATAMA S.H., Advokat, NIK: 1377012005930004,


berkewarganegaraan Indonesia, anggota Perhimpunan Advokat Indonesia
(Peradi) pemegang Kartu Tanda Anggota nomor 20.00020. Beralamat domisili
kantor di Jl. SB Alamsyah No.41, Kelurahan Pondok II, Kecamatan Pariaman
Tengah, Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.

Para Advokat & Penasehat Hukum pada Kantor Hukum RPZ Lawfirm , beralamat di
jalan sb Alamsyah no 41 Pariaman, berdasarkan Surat Kuasa Khusus nomor
12/RPZ/SK/XI/2021 tanggal 29 November 2021 yang terdaftar dalam register
khusus yang disediakan untuk itu di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pariaman

1
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

No.: 38/P.SK/Pid/2021 Tanggal 6 Desember 2021 , dalam hal ini bertindak selaku
PENASIHAT HUKUM TERDAKWA, sebagai berikut:

Nama lengkap : FEBRI HARTONI

Tempat Lahir : Pekanbaru

Umur/Tanggal Lahir : 27 Tahun / 20 Februari 1994

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal :Puncuang Anam Kampuang Guci Kenagarian


Tandikek Selatan Kecamatan Patamuan Kabupaten
Padang Pariaman,

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

PENASIHAT HUKUM dari TERDAKWA dengan ini menyampaikan NOTA PEMBELAAN


/ PLEDOI dalam perkara aquo dengan terlebih dahulu mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Majelis
Hakim Yang kami Muliakan karena telah memimpin persidangan perkara ini dengan
tertib, sabar, teliti, dan penuh rasa tanggung jawab sehingga akhirnya kebenaran
materil dapat diperiksa dan diungkap secara terbuka.

Kami juga menyampaikan penghargaan kepada Jaksa Penuntut Umum yang telah
berupaya ingin membuktikan ada atau tidaknya kesalahan dan tanggung jawab
TERDAKWA menurut hukum dalam perkara yang diajukannya di persidangan ini
sebagai konsekwensi logis dari tugas-tugas yang diberikan Negara kepadanya.

Bahwa tugas Jaksa Penuntut Umum menurut undang-undang bukan hanya mencari,
menemukan serta membuktikan adanya kesalahan TERDAKWA, namun Jaksa
Penuntut Umum juga memiliki tugas luhur dan mulia yaitu wajib mengungkapkan
dan menyajikan hasil pemeriksaan persidangan yang apa adanya bila hasil
pemeriksaan menunjukkan hal-hal sebaliknya.

Kami Tim Penasihat Hukum TERDAKWA sendiri berharap dan bahkan sangat yakin
bahwa Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini akan memberikan

2
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

putusan yang objektif dan adil berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di


persidangan.

Majelis Hakim yang kami muliakan,

Penuntut Umum yang kami hormati,

dan persidangan yang kami khidmatkan.

Semua upaya yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum, Penasihat Hukum dan
Majelis Hakim dalam persidangan ini adalah tidak lain untuk mencari dan
memperoleh serta menegakkan keadilan dengan cara-cara mengungkap suatu
kebenaran materiil.

Kami selaku Penasihat Hukum, sadar betul bahwa mendampingi dan membela
TERDAKWA adalah terkandung maksud untuk menegakan peraturan hukum
berdasarkan rasa keadilan dan bukan semata-mata untuk membela kesalahan-
kesalahan yang diduga dan dituduhkan kepada TERDAKWA.

Untuk itu, apabila di dalam Nota Pembelaan ini nantinya terlihat adanya perbedaan-
perbedaan dan keberatan-keberatan yang cukup tajam dengan pandangan Jaksa
Penuntut Umum dalam memandang fakta-fakta yang terungkap di persidangan, maka
bukanlah berarti kami semata-mata mencari celah untuk melepaskan TERDAKWA
dari tanggung jawab hukumnya, melainkan memang itulah tugas dan tangggung
jawab kami dalam menggali dan mencari kebenaran materiil yang hakiki di dalam
persidangan ini.

II. DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Surat dakwaan memegang peranan yang sangat penting di dalam proses persidangan
pidana. Hal demikian disebabkan berdasarkan surat dakwaan tersebut maka
Hakim akan memberikan putusan terhadap fakta perbuatan yang dianggap terbukti
dan didukung oleh alat-alat bukti yang sah menurut Undang-undang serta keyakinan
Hakim.

Ruang lingkup pemeriksaan di muka persidangan juga telah dibatasi oleh surat
dakwaan, sehingga Hakim akan memutuskan suatu perkara pidana sesuai dengan
surat dakwaan.

3
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

Berdasarkan pendapat M. YAHYA HARAHAP menyatakan bahwa putusan perkara


pidana dalam teori maupun praktek amat bergantung pada surat dakwaan oleh
karena surat dakwaan merupakan landasan bagi Hakim dalam pemeriksaan di muka
persidangan dan kemudian menjadi landasan bagi Hakim dalam menyusun
pertimbangan hukum dan putusannya. Selain itu  dalam Yuriprudensi Mahkamah
Agung RI No. 68K/KR/1973 tanggal 16 Desember 1976 menyatakan bahwa:
“putusan hakim wajib mendasarkan pada rumusan surat dakwaan”.

Berangkat dari Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara aquo, Jaksa Penuntut
Umum telah mendakwa TERDAKWA dengan Dakwaan sebagai berikut:

PRIMAIR

----- Bahwa ia TERDAKWA FEBRI HARTONI, pada hari Senin tanggal 26 Juli 2021
sekira Jam 15.40 WIB, atau pada waktu lain dalam bulan Juli 2021, bertempat di
depan Pasar Padang Sago tepatnya pinggir jalan Raya Ampalu – Padang Sago Nagari
Koto Dalam Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman atau setidak-
tidaknya pada suatu tempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Pariaman yang berwenang mengadili perkaranya, tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I (Satu) dalam
bentuk tanaman jenis Ganja/Cannabis (Nomor Urut 8 Lampiran UURI Nomor 35
Tahun 2009 Tentang Narkotika/ Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Penggolongan Narkotika) sebanyak 1 (satu) paket sedang seberat
(netto) 74,36 (Tujuh Puluh Empat koma Tiga Puluh Enam) gram dibungkus
dengan plastik warna biru yang dibalut dengan kertas timah.

----- Perbuatan TERDAKWA tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 114 ayat (1) UURI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

SUBSIDAIR

----- Bahwa ia TERDAKWA FEBRI HARTONI, pada hari Senin tanggal 26 Juli 2021
sekira Jam 15.40 WIB, atau pada waktu lain dalam bulan Juli 2021, bertempat di
depan Pasar Padang Sago tepatnya pinggir jalan Raya Ampalu – Padang Sago Nagari
Koto Dalam Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman atau setidak-

4
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

tidaknya pada suatu tempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Pariaman yang berwenang mengadili perkaranya, tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I (Satu) dalam
bentuk tanaman jenis Ganja/Cannabis (Nomor Urut 8 Lampiran UURI Nomor 35
Tahun 2009 Tentang Narkotika/ Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Penggolongan Narkotika) sebanyak 1 (satu) paket sedang seberat
(netto) 74,36 (Tujuh Puluh Empat koma Tiga Puluh Enam) gram dibungkus
dengan plastik warna biru yang dibalut dengan kertas timah.

----- Perbuatan TERDAKWA tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 111 ayat (1) UURI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

LEBIH SUBSIDAIR

----- Bahwa ia TERDAKWA FEBRI HARTONI, pada hari Senin tanggal 26 Juli 2021
sekira Jam 15.40 WIB, atau pada waktu lain dalam bulan Juli 2021, bertempat di
depan Pasar Padang Sago tepatnya pinggir jalan Raya Ampalu – Padang Sago Nagari
Koto Dalam Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman atau setidak-
tidaknya pada suatu tempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Pariaman yang berwenang mengadili perkaranya, tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I (Satu) dalam
bentuk tanaman jenis Ganja/Cannabis (Nomor Urut 8 Lampiran UURI Nomor 35
Tahun 2009 Tentang Narkotika/ Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Penggolongan Narkotika) sebanyak 1 (satu) paket sedang seberat
(netto) 74,36 (Tujuh Puluh Empat koma Tiga Puluh Enam) gram dibungkus
dengan plastik warna biru yang dibalut dengan kertas timah.

----- Perbuatan TERDAKWA tersebut diatas sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 127 ayat (1) UURI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

III. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN DAN MENJADI FAKTA


HUKUM.

Majelis Hakim yang kami muliakan,

Penuntut Umum yang kami hormati,

5
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

dan persidangan yang kami khidmatkan.

Mempermaklumkan kembali dalam bagian ini mengenai apa saja yang dapat
dipertimbangkan dalam perkara aquo sebagai Alat Bukti yang sah menurut
ketentuan Pasal 184 KUHAP adalah sebagai berikut:

a. Keterangan Saksi
b. Keterangan Ahli
c. Surat
d. Petunjuk
e. Keterangan TERDAKWA

Dan menurut ketentuan Pasal 185 Ayat (1) KUHAP yang berbunyi sebagai
berikut:

“Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah yang apa saksi nyatakan di sidang
pengadilan”

Pasal 186 KUHAP yang berbunyi sebagai berikut:

“Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan disidang


pengadilan”

Pasal 187 KUHAP yang berbunnyi sebagai berikut:

" Surat sebagaimana tersebut pada Pasal 184 ayat (1) huruf c, dibuat atas
sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, adalah:

a. Berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat
umum yang berwenang atau yang dibuat di hadapannya, yang memuat
keterangan tentang kejadian atau keadaan yang didengar, dilihat atau
yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang jelas dan tegas
tentang keterangannya itu;

6
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

b. Surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan


atau surat yang dibuat oleh pejabat mengenal hal yang termasuk dalam
tata laksana yang menjadi tanggung jawabnya dan yang diperuntukkan
bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu keadaan;

c. Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan


keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta
secara resmi dan padanya;

d. Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi
dari alat pembuktian yang lain. "

Pasal 188 KUHAP yang berbunyi sebagai berikut:

(1) Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena


persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun
dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu
tindak pidana dan siapa pelakunya.

(2) Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh
dari;
a. keterangan saksi;

b. surat;

c. keterangan TERDAKWA.

Pasal 189 KUHAP yang berbunyi sebagai berikut:

(1) “Keterangan TERDAKWA ialah apa yang TERDAKWA nyatakan di sidang


tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau
alami sendiri”
(2) “Keterangan TERDAKWA hanya dapat digunakan terhadap dirinya
sendiri”

Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas perkenankanlah kami menguraikan satu


persatu perihal sebagai berikut:

7
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

I. KETERANGAN SAKSI

Untuk membuktikan dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan


saksi-saksi di Persidangan yang memberikan keterangan dibawah sumpah
sebagai berikut:

1. Saksi Rudi Noveriza S.H:

Saksi memberikan keterangannya pada persidangan, dengan keterangan


sebagai berikut:

- Bahwa saksi bersama-sama dengan saksi Desri Muharja, SH dari BNNP


Sumbar telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari Senin
tanggal 26 Juli 2021 sekira Jam 15.40 WIB bertempat di depan Pasar
Padang Sago tepatnya pinggir jalan Raya Ampalu – Padang Sago Nagari
Koto Dalam Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman karena
diduga telah menjual, membeli, memiliki, menyimpan, menguasai dan
menggunakan narkotika jenis Tanamana Ganja Kering.
- Bahwa saksi mengetahui sebelumnya berdasarkan informasi adanya
pengiriman paket dari Medan ke Pariaman melalui jasa pengiriman barang
JNE dengan nomor resi 040630008808721 yang diduga berisi narkotika.
- -Bahwa sepengetahuan saksi setelah itu saksi Desri Muharja, SH
menelepon Kantor JNE Pariaman dan pada saat itu saksi Desri Muharja,
SH memberitahu kepada petugas JNE bahwa saksi Desri Muharja, SH
petugas dari BNN, kemudian saksi Desri Muharja, SH bertanya kepada
petugas LNE Pariaman : “Apakah ada sebuah paket dari Medan tujuan
Pariaman dengan Nomor Resi 040630008808721?”, dan petugas JNE
Pariaman menjawab : “Bentar bg saya cek dulu!” kemudian petugas JNE
Pariaman memberi tahu kalau paket kepada saksi bahwa paket sudah ada
/ sudah sampai di kantor JNE Pariaman dan paket tersebut akan
dikirimkan hari ini kepada penerima atas nama Febri” , setelah itu saksi
Desri Muharja, SH pun langsung berkata dan memberi tahu kepada
petugas JNE Pariaman tersebtu : “jangan dulu dikirim paket tersebut
kepenerima, karena paket tersebut diduga berisikan Narkotika !”,
kemudian saksi bersama dengan rekannya yang bernama saksi Desri

8
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

Muharja, SH langsung berangkat menuju kantor JNE Pariaman, dan


sesampai di kantor JNE Pariaman saksi dan saksi Desri Muharja,SH
langsung berkoordinasi dengan pihak Manager JNE Pariaman yang
bernama saksi Michael Nur Sultan saksi Michael Nur Sultan, setelah itu
saksi Michael Nur Sultan memperlihatkan paket pengiriman dari Medan
tujuan Pariaman dengan nomor resi 040630008808721 tersebut kepada
saksi Desri Muhrja,SH , yang mana paket tersebut berupa box kardus
ukuran sedang warna coklat yang dibalut dengan lakban warna coklat,
dan saksi melihat di paket tersebut tertulis : pengirim Muhammad, no HP
081932716150 dengan alamat pengirim Jalan Gatot Subroto KM 7,5 dan
dengan penerima Febri no hp 082283990334 alamat Samping Mesjid
Raya Pucuak Anam Kenagarian Tandikek Selatan Kec. Patamuan Kap.
Padang Pariaman. Kemudian saksi Desri Muharja,SH bertanya kepada
saksi Michael Nur Sultan : “siapa yang akanj mengantarkan paket nomor
resi 040630008808721 tersebut kepenerima atas nama Febri?” , dan
pada itu saksi Michael Nur Sultan menjawab; “saya yang akan
mengantarkan paket dengan nomor resi 040630008808721 pak!” ,
setelah itu saksi Desri Muharja,SH memberi tahu kepada saksi Michael
Nur Sultan kalau saksi Desri Muharja,SH dan saksi juga akan ikut
mengantarkan paket tersebut yang mana saksi bersama dengan saksi
Desri Muharja,SH akan menyamar sebagai kurir JNE untuk mengantarkan
paket tersebut, kemudian sekira pukul 15.00 WIB saksi Desri Muharja,SH
menelpon nomor penerima paket tersebut dan saksi Desri Muharja,SH
bertanya kepada penerima paket atas nama Febri: “apa benar dengan
Febri? Yang mana pada saat itu saksi Desri Muharja,SH memperkenalkan
diri mengaku dari petugas JNE mau mengantarkan paket atas nama
Febri?” , setelah itu terdakwa Febri Hartoni Pgl. Toni Bin Baharudin
menjawab: “benar pak!” setelah itu terdakwa memberi tahu kepada saksi
Desri Muharja,SH bahwa pada saat itu terdakwa sedang berjualan dipasar
Padang Sago, dan terdakwa meminta untuk paketnya diantarkan kepasar
Padang Sago dan pada saat itu saksi Desri Muharja,SH menjawab “Ok!” ,
kemudian saksi bersama dengan saksi Desri Muharja,SH dan didampingi
oleh saksi Michael Nur Sultan berangkat menuju kepasar Padang Sago
dengan menggunakan mobil Avanza bertuliskan JNE, singkat cerita
sesampai saksi dan saksi Desri Muharja,SH serta saksi Michael Nur Sultan
sampai di pasar Padang Sago. Setelah itu saksi Desri Muharja,SH
menelepon terdakwa dan pada saat itu saksi Desri Muharja,SH memberi
tahuknan kepada terdakwa bahwa saksi Desri Muharja,SH sudah didepan
pasar Padang Sago, selanjutnya terdakwa menjawab; “Ok pak!” ,
selanjutnya tidak berapa lama kemudian saksi melihat seorang laki-laki

9
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

menghampiri mobil bertuliskan JNE yang saksi gunakan bersama-sama


dengan saksi Desri Muharja,SH dan saksi Michael Nur Sultan tersebut
kemudian saksi Desri Muharja,SH keluar dari dalam mobil Avanza
bertuliskan JNE sambil membawa 1 (satu) buah paket dengan No.Resi
040630008808721 tersebut, setelah itu saksi Desri Muhrja,SH
menyerahkan / memberikan paket No.Resi 040630008808721 kepada
terdakwa, dan pada saat itupun terdakwa langsung menerima paket
No.resi 040630008808721 tersebut, pada saat paket No.Resi
040630008808721 tersebut berada ditangan/dikuasai terdakwa , dan
pada saat itu juga saksi Desri Muharja,SH langsung memegang tangan
terdakwa setelah itu saksi langsung keluar dari dalam mobil Avanza
betuliskan JNE, dan saksi langsung menghampiri terdakwa, setelah itu
saksi Desri Muharja,SH bertanya kepada terdakwa “siapa pemilik 1 (satu)
buah paket yang Anda pegang tersebut?” dan pada saat itu terdakwa
menjawab: “pemilik 1(satu) buah paket yang saya pegang ini adalah milik
saya”, setelah itu dan saksi bertanya kembali kepada terdakwa : “apa isi
yang ada di dalam paket tersebut?” dan itu terdakwa menjawab : “isi yang
ada didalam paket tersebut adalah ganja kering pak!”, setelah itu saksi
Desri Muharja,SH membuka paket tersebut didepan Terdakwa dan
disaksikan langsung oleh saksi Michael Nur Sultan, selanjutnya saksi Desri
Muharja,SH mengeliarkan sebuah gulungan baju warna hitam dari dalam
paket tersebut, kemudian saksi membuka gulung baju tersebut dan
melihat sebuah paket yang dibungkus dengan kantong plastik warna
putih, kemudian saksi Desri Muharja, SH mengeluarkan isi yang ada
dalam kantong plastik warna putih tersebut dan ternyata saksi Desri
Muharja,SH menemukan ganja kering yang dibalut plastik warna biru, dan
dibalut lagi dengan kertas timah, kemudian saksi Desri Muharja,SH
bertanya kepada terdakwa : “siapa pemilik 1 (satu) paket ganja kering
yang dibungkus dengan plastik warna biru dan dibalut dengan kertas
timah tersebut?”dan pada saat itu terdakwa langsung menjawab :
“Pemilik 1 (satu) paket ganja kering yang dibungkus dengan plastik
warna biru dan di balut dengan kertas timah tersebut adalah milik saya
Pak, yang mana ganja kering tersebutsaya pesan/beli kepada teman saya
yang berada di Medan Pak”, selanjutnya saksi bersama dengan saksi Desri
Muharja,SH membawa tersangka beserta barang bukti ke kantor BNN
Provinsi Sumbar guna proses penyidikan lebih lanjut.
- -Saksi menjelaskan bahwa dari pengakuan terdakwa Febri Hartoni Pgl.
Toni Bin Baharudin, cara Terdakwa mendapatkan 1 (satu) Paket
natkotika jenis ganja kering yang dibungkus dengan plastik warna biru

1
0
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

dan dibalut dengan kertas timh tersebut, yakni pada hari Rabu tanggal 21
Juli 2021 sekira jam 15.00 wib Terdakwa dengan menggunakan
handphone miliknya menelpon temannya bernama Muhammad Ridwan
(DPO) dan pada saat itu Terdakwa berkata : “Bang saya mau memesan
ganja lagi seharga Rp.500.000,-(lima ratus ribu) rupiah”, setelah itu
Muhammad Ridwan menyanggupi dan menjawab :”ok Da!” yang mana
pada saat itu juga Muhammad Ridwan menyuruh Terdakwa untuk
mentrasnfer uang pembelian ganja ke nomor Rekening yang telah
Muhammad Ridwan kirim kepada Terdakwa , kemudian sekira jam 16.00
wib Terdakwa langsung pergi ke Agen Link BRI di pasar Tandikek untuk
mengirimkan/mentransfer uang pembelian ganja sebesar Rp.500.00,-
(lima ratus ribu rupiah) tersebuat ke nomor rekening yang di kirim oleh
Muhammad Ridwan, yang mana pada saat nomor rekening tersebut tidak
atas nama Muhammad Ridwan. Setelah Terdakwa berhasil mengirim uang
pembelian ganja sudah dikirim sebesar Rp.500.000,-(lima ratus ribu
rupiah), ke esokan harinya pada hari kamis tanggal 22 juli 2021 sekira
jam 13.40 wib Muhammad Ridwan mengirim pesan whatsaap kepada
Terdakwa yang isi nya berupa Foto Nomor Resi pengiriman paket/barang
berupa Ganja, setelah membaca pesan WA dari Muhammad Ridwan
dengan kata-kata : “Sip Wan!”. Selanjutnya pada hari senin tanggal 26 Juli
2021, sekira jam 15.40 wib sewaktu Terdakwa baru menerima paket
ganja kering kiriman dari Muhammad Ridwan tersebut, dan pada saat itu
pula Terdakwa langsung saksi bersama dengan saksi Rudi Noveriza, SH
menangkap Terdakwa.
- -Saksi menjelaskan dari pengakuan terdakwa Febri Hartoni Pgl. Toni Bin
Baharudin bahwa Terdakwa sudah pernah menjual ganja kepada orang
lain sebanyak 2 (dua) kali, yang mana Terdakwa menjual ganja kering
tersebut kepada teman nya yang bernama pgl. Atril mengetahui kalau
Terdakwa ada memiliki ganja kering, sehingga Pgl. Atril sering meminta
ganja kering milik Terdakwa dan Terdakwa pun memberikannya, karena
terlalu sering meminta ganja kering milik Terdakwa kemudian Terdakwa
menyuruh nya untuk membeli ganja kering milik nya dan Pgl. Atril untuk
membeli , dan pda saat itu Pgl Atril sudah 2 (dua) kali membeli ganja
kering kepada Terdakwa dengan masing masing harga Rp.50.000,-(lima
pulih ribu rupiah) dan pada saat itu Terdakwa tidak pernah menjual ganja
kering kepada orang lain kecuali kepad Pgl. Atril, selanjutnya Terdakwa
menerangkan bahwa Terdakwa tidak ada mendapatkan keuntungan
apapun dari menjual ganja kering tersebut, Terdakwa menjual ganja
kering kepada teman saya Pgl Atril karena dia sering meminta ganja

1
1
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

kepada Terdakwa , selanjutnya sisa ganja kering yang lainnya Terdakwa


gunakan/pakai untuk diri Terdakwa sendiri.
- -Saksi menjelaskan dari pengakuan terdakwa Febri Hartoni Pgl. Toni Bin
Baharudin menjelaskan bahwa terakhir Terdakwa menggunakan ganja
kering pada hari kamis tanggal 22 Juli 2021 sekira jam 14.00 wib, yng
mana Terdakwa menggunakan ganja kering tersebut dirumah nya sendiri,
dan banyak ganja kering yang ia gunakan setiap harinya bisa sampai
10(sepuluh) linting/batang per hari nya. Terdakwa selalu menggunakan
ganja kering pada saat habis makan, mau buang air besar, mau main
badminton dan mau berjualanpun Terdakwa pasti
menggunakan/menghisap ganja kering terlebih dahulu, Terdakwa setelah
menggunakan ganja kering tersebut adalah Terdakwa merasa lebih teliti
dan perasaannya menjadi tenang.
- -Bahwa benar Terdakwa Febri Hartoni Pgl. Toni Bin Baharudin tidak ada
mempunyai Izin dari pejabat yang berwenang untuk itu menawarkan
menjual, membeli, menyerahkan atau menerima, memiliki, menyimpan,
dan menggunakan Narkotika jenis jenis Tanaman Ganja Kering tersebut.
- - Penyidik memperlihatkan kepada saksi barang bukti berupa :
- -1 (satu) paket sedang Narkotika jenis Tanaman Ganja Kering dibungkus
dengan plastik warna biru yang dibalut dengan kertas timah.
- 1 ( satu ) lembar kanting plastik warna putih bertulisan GRAMEDIA.
- 1 ( satu ) helai baju kaos warna hitam bertulisan MNG Jeans.
- 1 ( satu ) sebuah kertas karton berwarna coklat yang dibalut lakban
warna coklat.
- 1 ( satu ) Unit Handphone Android merk Vivo Model 1817 warna hitam
biru.
- 1 ( satu ) lembar kertas resi bukti pengiriman JNE bertulisan atas nama
pengiriman Muhammad Ridwan, Jl. GaATOT Subroto Medan No. Tlp
+6281932716150, dan atas nama pengiriman Febri, Samping Mesjid Raya
Puncuang Anam Kanagarian Tandikek Selatan Patamuan Pariaman 25573
Tlp +628182283990334
- Terhadap barang bukti tersebut diatas, Saksi mesih menganalisisnya, dan
barang – bukti tersebut milik terdakwa Febri Hartoni Plg. Toni Bin
Baharudin sewaktu saksi bersama rekan dari BNNP Sumbar melakukan
penangkapan terhadap tersangka pada hari senin tanggal 26 juli 2021,
sekira jam 15.40 wib, bertempat didepan pasar Padang Sago tempatnya
Pinggir Jalan Raya Ampalu – Padang Sago Nagari Koto dalam Kecamatan
Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman, kerena telah melakukan tindak
pidana penyalahgunaan narkotika jenis tanaman ganja kering.

1
2
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

1. Saksi Michael Nur Sultan (Karyawan JNE Pariaman):


- Bahwa benar pada hari Senin tanggal 26 Juli 2021 sekira jam 15.40 wib
bertempat di depan Pasar Padang Sago tepatnya Pinggir Jalan Raya Ampalu –
Padang Sago Nagari Koto Dalam Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang
Pariaman petugas dari BNNP Sumbar telah menangkap seorang laki-laki yang
bernama Febri Hartoni Pgl. Toni Bin Baharudin karena di duga telah memiliki
Narkotika jenis Tanaman Ganja Kering.
- Saksi menjelaskan bahwa sebelum penangkapan terhadap terdakwa Febri
Hartoni Pgl. Toni Bin Baharudin, terlebih dahulu pada hari senin tanggal 26 Juli
2021 sekira pukul 11.00 wib Saksi ditelepon oleh petugas BNN, yang mana
Petugas bertanya kepada Saksi : “Apakah ada sebuah paket dari Medan tujuan
Pariaman dengan Nomor Resi 040630008808721?” dan pada saat itu saksi
menjawab : “Bentar bg, saya cek dlu!”, setelah itu Saksi memberitahu Petugas
BNN kalau paket tersebut sudah ada/sudah Febri”. Selanjutnya Petugas BNN
memberitahu kepada Saksi : “Jangan dulu kirim paket tersebut ke Penerima,
karena paket tersebut diduga berisikan narkotika”, kemudian sekira jam 14.00
wib petugas BNN datang ke kantor JNE Pariaman, setelah ituSaksi
memperlihatkan paket pengiriman dari Medan tujuan Pariaman dengan Noor
resi 040630008808721 kepada Petugas BNN, yang mana paket tersebut berupa
box kardus ukuran sedang warna coklat yang di balut dengan lakban warna
coklat, dan saya melihat di paket tersebut tertulis : pengirim Muhammad, no hp
081932716150 dengan alamat pengirim Jalan Gatot Subroto Km 7,5 dan dengan
Penerima Febri, No hp 082283990304 Alamat Samping Mesjid Raya Pucuak
Anam Kenagarian Tandikek Selatan Kec Patamuan Kab, Padang Pariaman.
Kemudian petugas bertanya kepada saksi : “Siapa yang akan mengantarkan
paket Nomor resi 040630008808721 Pak” setlah itu Petugas BNN memberitahu
kepada Saksi kalau Petugas BNN juga akan ikut mengantarkan paket tersebut
yang mana Petugas BNN memberitahu kepada Saksi kalau Petugas BNN
menelepon nomor penerima paket tersebut dan bertanya : “ Benar pak saya
FEBRI, setelah itu Terdakwa memberitahu kepada Petugas BNN kalau
Terdakwa meminta kepada petugas BNN untuk paketnya di antarkan kepasar
Padang Sago, setalah itu bernama saksi Bripka Desri Muharja, SH dan saksi
Bripka Rudi Noveriza, SH berangkat menuju ke Pasar Padang Sago
menggunakan mobil Avanza bertulis JNE, sesampainya di Pasar Padang Sago,
saya menggunakan mobil avanza silver yang bertulis JNE !”, setelah itu
Terdakwa menjawab: “OK pak!”, dan tidak berapa lama kemudian saksi melihat
seorang laki laki menghampiri mobil yang saksi gunkan bersama dengan
petugas BNN, kemudian Saksi Bripka Desri Muharja, SH keluar dari dalam mobil

1
3
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

sambil mebawa 1 (satu) buah paket dengan nomor Resi 0406300008808721


tersebut dan saksi Bripka Rudi Noverizal, SH menunggu didalam mobil,
kemudian dari dalam mobil saya melihat saksi pun langsung menerima paket
tersebut.

3. Saksi Ismael Ali :


- Bahwa benar pada hari senin tanggal 26 juli 2021 sekira jam 15.40 wib
bertempat di depan pasar Padang Sago tempatnya dipinggir jalan Raya Ampalu
– Padang Sago Nagari Koto dalam Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang
Pariaman perugas dari BNNP Sumbar telah menangkap seorang laki – laki yang
bernama Febri Hartoni Pgl. Toni Bin Baharudin karena di duga telah memilki
Narkotika jenis Tanaman Ganja Kering.
- Saksi menjelaskan bahwa sebelum penangkapan terhadap terdakwa Febri
Hartoni Pgl. Toni Bin Baharudin, terlebih dahulu pada hari senin pada tanggal
26 juli 2021 sekira jam 15.50 wib Saksi sidang lewat di pasar Padang Sago, dan
Saksi melihat di depan Pasar Sago ada kerumunan, kemudian Saksi pun melihat
kerumunan tersebut dan saya melihat seorang laki – laki dengan tangan
diborgol dan didepan laki – laki tersebut Saksi melihat sehelai baju hitam,
sebuah kantong plastic warna putih, sebuah kardus berwarna coklat yang
dipenuhi lakban berwarna coklat dan Saksi juga melihat sebuah plastic
berwarna biru yang dibalut dengan kertas timah yang sudah robek yang
berisikan daun kering, kemudian datang seorang laki – laki menghampiri Saksi,
dan memberitahu pada Saksi kalau mereka adalah petugas BNN, lalu petugas
memberitahu kepada Saksi, kalau mereka sedang mengamankan seorang laki –
laki bernama Febri Hartoni Plg. Toni Bin Baharudin karan telah melakukan
tindakan pidana penyalahgunaan narkotika jenis tanaman ganja kering,
kemudian Petuga BNN meminta Saksi untuk menyaksikan penangkapan
tersebut, dan Saksi melihat dan mendengar petugas bertanya kepada terdakwa
Febri Hartoni Plg. Toni Bin Baharudin ;” Apa yang ada dalam bungkusan plastic
warna biru yang dibalut dengan dengan kertas timah ini?”, dan pada saat itu
Terdakwa menjawab :” Isi yang ada dalam bungkusan plastic berwarna biru
yang dibalut dengan kertas timah tersebut adalah ganja kering” dan Petugas
bertanya kembali kembali kepada Terdakwa :”Siapa pemilik ganaja kering yang
dibungkus danga plastic berwarna biru dan dibalut dengan kertas timah
tersebut?”, pada saat itu terdakwa menjawab :”Pemilik ganja kering yang
dibungkus dangan plastic warna biru dan dibalut dengan kertas timah tersebut,
adalah pemilik saya Pak”, kemudian saya melihat petugas lansung membawa

1
4
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

Terdakwa beserta barang bukti ke Kantor BNN Provinsi Sumbar guna proses
hukum lebih lanjut.
- Penyidik memperlihatkan kepada saksi barang bukti berupa :
- 1 (satu) paket sedang Narkotika jenis Tanaman Ganja Kering dibungkus dengan
plastic warna biru yang di balut dengan kertas timah.
- 1 ( satu ) lembat kantor plastik berwarna biru putih bertulisan GRAMEDIA.
- 1 ( satu helai) baju kaos warna hitam bertulisan MNG jeans.
- 1 ( satu ) buag kertas karton warna coklat yang dibalut dengan lakban
berwarna coklat.
- 1 ( satu ) Unit Handphone Android merk Vivo Model 1817 warna biru hitam.
- 1 ( satu ) lembar kertas resi bukti pengiriman JNE bertulisan atas nama
Pengiriman Muhammad Ridwan, Jl. Gatot Subroto Medan No. Tlp
+6281932716150, dab atas nama penerima Febri, Samping Mesjid Raya
Puncuang anam Kenagarian Tandikek Selatan Petamuan Pariaman 255773 telp
+628182283990334.
- Terhadap barang bukti tersebut diatas, Saksi masih kenal dengan Barang- Bukti
tersebut, yakni barang bukti tersebut memiliki dakwa Febri Hartoni Plg. Toni
Bin Baharudin sewaktu terdakwa ditangkap oleh petugas BNN pada hari senin
26 juli 2021 sekira jam 15.40 wib bertempat di depan Pasar Padang Sago
tempatnya pinggir Jalan Raya Ampalu – Padang Sago Nagari Koto Dalam
Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman kerena memiliki
Narkotika jenis tamanan Ganja kering.

4. Saksi Denisa Yuliani:


Saksi memberikan keterangannya pada persidangan, dengan keterangan
sebagai berikut:
- Bahwa saksi ,erupakan pekerjaan yang berkerja pada terdakwa, dan telah
berkerja dengan terdakwa selam+3 – 4 tahun
- Bahwa saksi tidak mengetahui proses penangkapan terhadap terdakwa, saksi
beru mengetahui penangkapan terhadap dari masyarakat sekitar.
- Bahwa saksi tidak mengetahui terdakwa terlibat dalam membeli, menerima,
memiliki, menguasai narkotika jenis ganja dan baru mengetahui hal tersebut
sejak terdakwa ditangkap.
- Bahwa saksi menerangkan terdakwa sehari –bhari berkelakuan baik, tidak
neko neko dan ramah.

- Surat :

1
5
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

- Berita acara penimbangan barang bukti diduga Narkotika


No.332.023001/VII/2021 Tanggal 27 Juli 2021 yang ditanda tangani oleh
Sawaluluddin Ibrahim Nik. P .77352 selaku pimpinan Pt. Pengadain ( Persero )
Cabang Tarandam Padang, Rudi Noveriza, SH dan tersangka Febri Hartoni Plg.
Toni Bin Baharuddin, disaksikan oleh Junaidi, ST Bripka Nrp. 81041427,
selanjutnya berdasarkan lampiran Berita Acara Penimbangan Barang Bukti
diduga Narkotika No.332.023001/VII/2021 tanggal 27 Juli 2021 yang ditanda
tangani oleh Sawahwaluddin Ibrahim Nik. P . 77352 selaku pempinan PT.
Pengadaian ( Persero) Cabang tarandam Padang dan Wira Friska Ashadi Nik.
87861 selaku penimbang, sebagai berikut :

No. Nama barang Hasil Taksiran Berat Keterangan


bersih gram

1 2 3 4

01. - 1 ( satu ) paket 74,36 -Barang bukti


sedang narkotika je -
ditimbang tidak
nis ganja kering di
bungkus dengan plas dengan plastik
tik berwarna biru
yang dibalut denga pembungkusnya.
kertas timah.
-(Barang bukti di
- Berat sisa barang
bukti Sisihkan untuk
- 1( satu ) peket kecil
Pemeriksaan la
berisikan daun, biji
dan batang diduga 74,11 Bor).
Narkotika jenis ganja
yang di bungkus dari -Barang bukti unt-
PT. Pengadaian
0,25 uk persidangan.
( Persero).
-Barabf bukti me-

Rupakan hasil pe-

Nyisihan barang

Bukti point No. 01

1
6
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

Untuk pemeriksa-

An labfor

- Surat Nomor : R-PP. 01. 01. 3A. 3A1. 3A11. 08. 21. 1797 TANGGAL 02 Agustus
2021 perihal hasil uji Labotarium yang ditanda tangani oleh Firdaus Umar S. Si.
Apt selaku kepala BBPOM Padang, dan berdasrkan Laporan hasil uji Nomor :
21. 083. 11. 16. 05. 0698 K tanggal 02 agustus 2021.

Keterangan Terdakwa Febri Hartoni

TERDAKWA memberikan keterangan pada persidangan 11 Juli 2019 sebagai


berikut:
 Bahwa benar Terdakwa telah ditangkap petugas BNN Propinsi Sumbar pada
hari Senin tanggal 26 Juli 2021 sekira jam 15.40 wib bertempat di depan Pasar
Padang Sago tepatnya Pinggir Jalan Raya Ampalu – Padang Sago Nagari Koto
Dalam Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman karena
melakukan penyalahgunaan Narkotika jenis ganja kering.
 Terdakwa menjelaskan bahwa sebelum pengangkapan terhadap diri
Terdakwa, terlebih dahulu pada hari Senin tanggal 26 Juli 2021 sekira jam
15.00 yang mana pada saat itu Terdakwa sedang berjualan di Pasar Padang
Sago Terdakwa ditelepon oleh seorang laki laki yang mengaku petugas JNE,
yang mana petugas JNE memberitahu kepada saya kalau dia akan
mnegantarkan peket milik saya, yang mana sebelumnya petugas JNE bertnaya
kepada Terdakwa : “Apakah ini dengan nama Febri?”, dan saat itu Terdakwa
sedang jualan di Pasar Padang Sago, dan apakah bapak bisa mengantarkan
peket milik saya ke Pasar Padang Sago?,” dan pada saat itu petugas JNE
menjawab : “Bisa!”, setelah itu tidak berapa lama kemudian petugas JNE
kembali menelepon Terdakwa kembali dan berkata : “Saya sudah berada di
depan Pasar Padang Sago bg, saya menggunakan mobil avanza silver yang
bertulis JNE”, setelah itu Terdakwa menjawab : “Ok pak!”, kemudian Terdakwa
pun menghampiri mobil tersebut, dan Terdakwa pun menghampiri mobil
tersebut, dan Terdakwa melihat seorang laki laki menggunakan seragam JNE
keluar dari dalam mobil avanza tersebut sambil membawa sebuah paket, dan
pada saat itu juga Terdakwa pun langsing menghampiri peyugas JNE yang
membawa paket tersebut, kemudian petugas JNE kepada Terdakwa : “Apakah
anda yang bernama Febri?’, selanjutnya Terdakwa menjawab: “Iya pak!”,
setelah petugas JNE memperlihatkan paket tersebut kepada Terdakwa sambil
bertanya: “Apa benar ini paketnya, dengan nama pengirim Muhammad dan

1
7
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

nama penerima Febri dengan nomor handphone 0822839900334?”, atas


pertanyaan petugas JNE tersebut Terdakwa sambil bertanya : “Benar pak!”
setelah itu petugas JNE langsung memberikan paket tersebut kepada
Terdakwa, sewaktu paket tersebut sudah Terdakwa pegang, tiba tiba petugas
JNE tersebut langsung memegang Terdakwa sambil memberitahu kalau
petugas JNE tersebut sebenarnya adalah petugas dari BNN, kemudian
Terdakwa juga melihat 2(dua) orang laki laki berlari ke arah Terdakwa , dan
orang tersebut bertanya kepada Terdakwa : “Siapa pemilik 1(satu) buah paket
yang anda pegang tersebut ?” , pada saat itu Terdakwa menjawab : “Pemilik
1(satu) buah paket yang anda pegang ini adalah milik saya”, setelah itu
petugas BNN mengeluarkan sebuah gulungan baju warna hitam dari paket
tersebut adalah ganja kering pak”, kemudian petugas BNN membuka paket
milik Terdakwa tersebut didepan Terdakwa, dan petugas BNN mengeluarkan
sebuah gulungan baju tersebut dan melihat sebuah paket yang dibugkus
dengan kantong plastik warna putih, kemudian petugas mengeluarkan isi yang
ada dalam kantong plastik warna putih tersebut dan petugas menemukan
ganja kering yang di balut p;astic wara biru, dan di balut lagi dengan kertas
tima, kemudian petugas BNN bertanya kepada plastic warna biru, dan di balut
lagi dengan kertas tima, kemudian petugas BNN bertanya kepada Terdakwa :
“Siapa pemilik 1(satu) paket ganja kering yang dibungkus denganplastik
warna biru dan di balut dengan kertas timah tersebut?”, dan pada saat itu
terdakwa menjawab : “Pemilik 1(satu) paket ganja kering yang dibungkus
dengan plastik warna biru dan di balut dengan kertas timah tersebut adalah
milik saya pak, yang mana ganja kering tersebut saya pesan/beli kepada
teman saya yang berada di Medan pak:, Kemudian petugas BNN membawa
Terdakwa bersama barang bukti ke kantor BNN guna proses penyidik lebih
lanjut.
 Bahwa benar Terdakwa mendaptkan 1(satu) paket ganja kering yang
dibungkus dengan plastik warna biru dan di balut dengan kertas timah dari
temannya yang bernama Muhammad Ridwan, yang mana pada hari Rabu
tanggal 21 Juli 2021 sekira jam 15.00 wib, Terdakwa menelpon temannya
yang bernama Muhammad Ridwan dan berakata : “Bg, saya mau memesan
ganja lagi seharga Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah” dan pada saat itu
Muhammad Ridwan langsung menjawab : “Ok da!”, setelah itu Muhammad
Ridwan langsung menyuruh Terdakwa untuk menstrasfer uang nya ke Nomor
Rekening yang telah Muhammad Ridwan kirim kepada Terdakwa, namun
sekarang Terdakwa sudah tidak ingat lagi berapa Nomor rekening tersebut,
kemudian sekira jam 16.00 wib Terdakwa langsung pergi menuju ke Agen
Link BRI di Pasar Tandikek untuk menstrasfer uang pembelian ganja kepada

1
8
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

Muhammad Ridwan, dan sesampainya di Agen Link BRI tersebut tidak atas
nama Muhammad Ridwan, dan setelah Terdakwa berhasil mengirim uang
pembelian ganja terseut, pada saat itu juga Terdakwa langsung menelpon dan
memberitahukan kepada Muhammad Ridwan kalau uang pembelian ganja
tersebut, pada saat itu juga Terdakwa langsung menelpon dan
memberitahukan kepada Muhammad Ridwan kalau uang pembelian ganja
sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sudah dikirim Terdakwa, ke
esokan harinya pada hari Kamis tanggal 22 Juli 2021 sekira jam 13.40 wib
Muhhamad Ridwan mengirim pesan whatsaap kepada Terdakwa yang isi nya
Foto Nomor Resi pengiriman paket/barang berupa ganja kering, dan
terdakwa membalas chat whatsaap dari Muhammad Ridwan tersebut dengan
kata-kata : “Sip wan!”. Setelah itu pada hari Senin tanggal 22 Juli 2021 sekira
jam 15.40 wib sewaktu Terdakwa baru menerima paket ganja kering tersebut
namun pada saat itu juga terdakwa langsung di taangkap oleh petugas BNN.
 Bahwa benar terdakwa 2(dua) kali memesan/membeli narkotika jenis
tanaman Ganja Kering kepada teman yang bernama Muhammad Ridwan
seharga Rp. 5000.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan saya mengirimkan uang
sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) kepada Muhammad Ridwan
pada hari yang sama saya memesan ganja kering tersebut, kemudian saya
mengirimkan uang sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ke Nomor
Rekening yang dikirimkan Muhammad Ridwan kepada saya melalui Sgen Link
BRI pasar tandikek, Ke esokan harinya Muhhamd Ridwan mengirimkan foto
resi pengiriman paket ganja kering kepada Terdakwa melalui pesan whatsaap
dan Terdakwa menerima kiriman paket ganja kering tersebut 5(lima) hari
setelah saya mengirimkan uang kepada Muhammad Ridwan , yang mana pada
saat itu MUHAMMAD RIDWAN menggunkan jasa pengiriman JNT, lalu kedua
Terdakwa memesan ganja kering tersebut kepada teman saya yang bernama
Muhammad Ridwan pada hari Rabu tanggal 21 Juli 2021, yang mana saya
memesan ganja kering tersebut menggunakan jasa pengiriman JNE, setelah itu
pada hari Senin Tanggal 26 Juli 2021 sekira jam 15.40 wib sewaktu Terdakwa
baru menerima paket ganaj kering tersebut namun pada saat itu Terdakwa
langsung ditangkap oleh peugas BNN.
 Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa kenal dengan Muhammad Ridwan
Terdakwa mau mendaki gunung Keinci pada bulan April 2021, Terdakwa baru
pertama kai itu saja bertemu dengan Muhammad Ridwan, dan Terdakwa tidak
mengetahui dimana keberadaan Muhammad Ridwan sekarang.
 Terdakwa mejelaskan bahwa Terdakwa sudah pernah menjual ganja kering
kepda orang lain sebanyak 2(dua) kali, yang mana Terdakwa menjula ginjal
kering terseut kepada teman nya yang bernama Pgl. Stril sering meminta ganja

1
9
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

kering milik Terdakwa kemudian Terdakwa pun memberikannya, karena


terlalu sering kepada Terdakwa menyuruh nya memberikannya, karena
terlalu sering meminta ganja kepada Terdakwa, selanjutnya sisah ganja kering
yang lainnya terdakwa gunakan/ pakai untuk diri Terdakwa sendiri.
 Bahwa benar pada bulan Juni 2021 Terdakwa sudah 2(dua) kali menjual ganja
kering kepada Pgl. Atril masing-masing sebnayak 1(satu) paket seharga
Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah)
 Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa menggukan ganja kering pada hari
Kamis tanggal 22 Juli 2021 sekitar jam 14.00 wib, yang manaTerdakwa pada
saat menggunakan ganja kering tersebut di rumah Terdakwa sendirian, dan
banyak ganja kerimg yang saya gunakan setiap harinya bisa sampai
10(sepuluh) lenting/batang perharinya, yang mana pada saat Terdakwa habis
makan, mau buang air besar, mau main badminton dan mau berjualan
Terdakwa pasti menggunkaan/menghisap ganja kering terlebih dahulu dan
yang Terdakwa rasakan setelah menggunakanganja kering tersebut adalah
saya merasa lebih teliti dan perasaan Terdakwa tenang.
 Terdakwa menjelaskan bahwa cara Terdakwa menggunakan ganja keirng
tersebut, awalnya Terdakwa mengambil sedikit ganja kering, berupa daun,
ranting dan biji-bjian, kemudian Terdakwa mencampurkan dengan tembakau
rokok, setelah itu Terdakwa menggulungnya menggunkaan kertas paper,
setelah itu Terdakwa menggulungnnya barulah Terdakwa menghisap ganja
kering tersebut layaknya menghisap rokok
 Terdakwa menjelaskan bahwa ganja kering yang Terdakwa gunakan/pakai
pada hari Kamis tanggal 22 Juli 2021 sekitar jam 14.00 wib tersebut, adalah
ganja kering yang Terdakwa pesan/beli dari Muhammad Ridwan pada ahkir
Mei 2021, dan ganja kering yang saya gunakan/pakai tersebut stok terahkir
saya.
 Bahwa benar Terdakwa menjual, membeli, menyerahkan atau menerima,
memiliki, menyimpan, dan menggunakan Narkotika jenis jenis Tanaman Ganja
Kering tersebut saya tidak ada mempunyai izin dari pejabat yang berwenang
untuk itu.
 Bahwa benar Terdakwa Febri Hartoni Pgl. Toni Bin Baharudin pertama
kalinya bertemu/kenal dengan Muhammad Ridwan (DPO) sewaktu sama-
sama mendaki gunung Kerinci pada pertengahan bulan Mei 2021 yang mana
pada saat itu Terdakwa melihat Muhhamd Ridwan sedang membakar dan
menghisap ganja kering dan Muhammad Ridwan mengajak terdakwa untuk
menghisap ganja kering, selanjutnya Muhammad Ridwan menawarkan
kepada Terdakwa kalau mau pesan/beli ganja kering telp saja Muhammad
Ridwan nanti dikirimnya dari Medan.

2
0
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

 Barang bukti yang diajukan dalam persidangan :


a. 1(satu) paket sedang Narkotika jenis tanaman ganja kering dibungkus
dengan plastik warna biru yang dibalut dengan kertas timah.
b. 1(satu) kantong plastik warna putih berteuliskan Gramdia.
c. 1(satu) helai baju kaus warna hitam bertuliskan MNG Jeans.
d. 1(satu) buah kertas karton warna coklat yang dibalut lakban warna
coklat.
e. 1(satu) unit heandphone Andorid merk Vivo Model 1817 warna hitam
biru.
f. 1(satu) lembar kertas resi bukti pengiriman JNE bertuliskan atas
nama Pengirim Muhammad Ridwan, Jl. Gatot Subroto Medan No. Tlp
+6281932716150, dan atas nama penerima Febri, Samping Masjid
Raya Puncuang Anam Kenagaraian Tandikek Selatan Patamuan
Pariaman 25573 Tlp. + 628182283990334 (sesuai dengan penetapan
No. 233/Pen. Pid/ST/2021/PN.Pmn tanggal 08 Spetember 2021 yang
ditanda tangani oleh Doni Dortmumd, SH. MH selaku Wakil Ketua PN.
Pariaman.

Barang bukti yang diajukan dalam persingan ini telah disita secara sah
menurut hukum, karena ini dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian.
Ketua majelis Hakim telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada
Terdakwa dan atau saksi oleh yang bersangkutan telah membenarkannya

IV. TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Bahwa oleh Jaksa Penuntut Umum, TERDAKWA telah dihadapkan dalam


persidangan ini dengan tuntutan pidana penjara dengan perintah ditahan dan
dikurangi selama TERDAKWA ditahan karena dipersalahkan telah melakukan
suatu perbuatan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan
pertama pada Pasal 114 ayat 1

V. ANALISA YURIDIS

Majelis Hakim yang kami muliakan,

Penuntut Umum yang kami hormati,

2
1
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

dan persidangan yang kami khidmatkan.

Sekarang sampailah kami Penasihat Hukum TERDAKWA untuk meninjau dari sudut
hukum perkara ini. Tinjauan ini tentu akan kami hubungkan dengan dengan fakta-
fakta yang terungkap dalam persidangan dengan teori-teori, perundangan-undangan
yurisprudensi dan logika hukum.

Sudah barang tentu analisis kami bisa sangat berbeda dengan analisis Sdr Jaksa
Penuntut Umum, dan dalam hubungan ini, wewenang Majelis Hakim-lah untuk
menyimpulkan argumentasi Penasihat Hukum atau Jaksa Penuntut Umum yang
benar, kalau dihubungkan dengan hukum positif yang berlaku sesuai Asas Legalitas
yang dianut Hukum Acara Pidana kita

Untuk menanggapi tuntutan penuntut umum dalam perkara ini maka kami harus
menguji apakah penuntut umum telah obyektif terhadap fakta persidangan atau
tidak, apakah analisis unsur tindak pidana yang didakwakan telah dibuktikan sesuai
fakta persidangan atau tidak. Terdakwa telah dituntut penuntut umum melanggar
Pasal 114 Ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dakwaan
primair penuntut umum.

A. Unsur-unsur dari Pasal 114 Ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
adalah sebagai berikut:

a. Setiap orang

b. Tanpa hak atau melawan hukum

c. Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi

perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika

Golongan I.

Dari ketiga unsur tersebut, dalam pleidoi ini kami membatasinya dengan hanya
memberi tanggapan terhadap terpenuhi atau tidaknya unsur kedua dan ketiga.

2
2
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

1. Tanggapan dan analisa yuridis terhadap unsur “tanpa hak atau melawan hukum.”
Dalam ajaran ilmu hukum (doktrin), melawan hukum (wederrechtelitjk) dibedakan
menjadi 2 (dua), yaitu melawan hukum dalam arti formil dan melawan hukum dalam
arti materil. Lamintang sebagaimana dikutip oleh Leden Marpaung, dalam “Asas-
Teori-Praktik Hukum Pidana" Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, Cetakan ke-5 Tahun
2008 pada halaman 44-45, menjelaskan : “Menurut ajaran wederrechtelitjk dalam arti
formil, suatu perbuatan hanya dipandang sebagai bersifat wederrechtelitjk apabila
perbuatan tersebut memenuhi semua unsur yang terdapat dalam rumusan suatu
delik menurut undang-undang. Adapun menurut ajaran wederrechtelitjk dalam arti
materil, apakah suatu perbuatan itu dapat dipandang sebagai wederrechtelitjk atau
tidak, masalahnya bukan saja harus ditinjau sesuai dengan ketentuan hukum yang
tertulis melainkan juga harus ditinjau menurut asas-asas hukum umum dari hukum
tidak tertulis.”

Senada dengan pendapat Lamintang di atas, Prof. Satochid Kartanegara sebagaimana


dikutip oleh Leden Marpaung, dalam “Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana" Penerbit
Sinar Grafika, Jakarta, Cetakan ke-5 Tahun 2008 pada halaman 45 menegaskan:
“Wederrechtelitjk formil bersandar pada undangundang, sedangkan wederrechtelitjk
materil bukan pada undangundang namun pada asas-asas umum yang terdapat
dalam lapangan hukum atau apa yang dinamakan algemene beginsel.” Lebih lanjut
masih pada buku yang sama di halaman 46, Van Bemmel menguraikan tentang
“melawan hukum” antara lain: “1) bertentangan dengan ketelitian yang pantas dalam
pergaulan masyarakat mengenai orang lain atau barang; 2) bertentangan dengan
kewajiban yang ditentukan oleh undang-undang; 3) tanpa hak atau wewenang
sendiri; 4) bertentangan dengan hak orang lain; 5) bertentangan dengan hukum
objektif.”

Berkaitan dengan itu, dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika memuat
ketentuan dimana dalam peredaran, penyaluran dan atau penggunaan Narkotika
harus mendapatkan izin khusus atau persetujuan dari Menteri sebagai pejabat yang
berwenang atas rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. (Vide: Pasal 8
ayat (1) Jis. Pasal 36 ayat (1) dan ayat (3), Pasal 39 ayat (2) UU No. 35 tahun
2009 tentang Narkotika). Sementara itu, Pasal 6 ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman menegaskan: “Tidak seorang pun dapat dijatuhi
pidana, kecuali apabila pengadilan karena alat pembuktian yang sah menurut undang-
undang, mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dianggap dapat bertanggung
jawab, telah bersalah atas perbuatan yang didakwakan atas dirinya.” Ketentuan ini

2
3
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

mengandung sedikitnya 3 (tiga) asas hukum fundamental sebagai dasar pemidanaan


yaitu asas legalitas atau asas “tiada pidana tanpa aturan undang-undang yang telah
ada” (vide: Pasal 1 ayat (1) KUHP), asas culpabilitas yaitu asas “tiada pidana tanpa
kesalahan” (afwijzigheid van alle schuld) dan asas “tiada pidana tanpa sifat melawan
hukum” (afwijzigheid van alle materiele wederrechtelijkheid).

Sedangkan merujuk pada ilmu hukum pidana, kesalahan (schuld) terdiri dari
kesengajaan (dolus/opzet) atau kealpaan (culpa). Yang dimaksud dengan
“kesengajaan” ialah perbuatan yang dikehendaki dan si pelaku menginsafi akan akibat
dari perbuatan itu. Sedangkan yang dimaksud dengan kealpaan adalah sikap tidak
hati-hati dalam melakukan suatu perbuatan sehingga menimbulkan akibat yang
dilarang oleh Undang-Undang disamping dapat menduga akibat dari perbuatan itu
adalah hal yang terlarang.

Dari keterangan saksi dan Terdakwa diatas, maka sebenarnya terungkap mens rea
(niat jahat) dan actus reus (perbuatan jahat) dari Terdakwa adalah hanya untuk
memakai narkotika tersebut, artinya penguasaan narkotika oleh Terdakwa bukanlah
untuk menjual atau menjadi perantara. Terdakwa pada dasarnya tidak memiliki niat
untuk menjual ganja kepada Atril, namun hal tersebut terjadi karena tindakan Atril
yang seringkali meminta ganja kepada Terdakwa. Dalam hal menjual ganja kepada
Atril, Terdakwa sama sekali tidak mengambil keuntungan dan/atau menjual ganja
sebagaimana penjual Narkotika kepada umumnya yang memang telah menjadi
profesi atau kebiasaanya yang disengaja. Terdakwa pada dasarnya menjadi korban
penyalahgunaan Narkotika karena kecanduan yang harus mendapatkan hak nya
untuk diobati.

Berangkat dari hal yang menurut JPU sebagai suatu hal yang memberatkan “bahwa
perbuatan Terdakwa menghambat program pemerintah dalam hal pemberantasan
narkotika. Pertanyaan terbesar adalah apa yang menjadi program pemerintah dalam
melakukan pemberantasan narkotika saat ini? Sejak diberlakukannya UU No 35
Tahun 2009 tentang Narkotika (UU Narkotika) terdapat kebijakan baru dalam
pemberantasan narkotika sebagaimana tertuang dalam tujuan UU Narkotika yakni
“Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi Penyalahguna dan
Pecandu Narkotika” Tujuan tersebut kemudian ditegaskan dalam Pasal 54 UU
Narkotika yang menyatakan “Pecandu Narkotika dan Korban.

2
4
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

Penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial”.


Penggunaan kata wajib disini bukan hanya dibebankan kepada Pecandu Narkotika
dan Korban Penyalahgunaan Narkotika, namun juga pemerintah dalam menyediakan
akses terhadap rehabilitasi medis dan sosial, serta pihak-pihak yang secara hukum
memiliki kewenangan untuk menempatkan seseorang kedalam tempat rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial, baik sebelum maupun sesudah putusan pengadilan
sebagaimana diatur dalam Pasal 13 Peraturan Pemerintah No 25 Tahun 2011 yang
menyatakan : Ayat (3) “Pecandu Narkotika yang sedang menjalani proses peradilan
dapat ditempatkan dalam lembaga rehabilitasi medis dan/atau rehabilitasi sosial”
Ayat (4) “Penempatan dalam lembaga rehabilitasi medis dan/atau lembaga
rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) merupakan kewenangan
penyidik, penuntut umum atau hakim sesuai dengan tingkat pemeriksaan setelah
mendapatkan rekomendasi dari Tim Dokter”

Kebijakan yang hanya menerapkan pola pemberantasan narkotika, tanpa melihat


apakah dia sebagai produsen, bandar, pengedar, pengguna atau pihak yang dijebak
dengan cara mengirimkan mereka semua ke penjara menimbulkan berbagai
permasalahan kedepannya tidak hanya terjadi overcapacity yang membengkakan
beban negara dan pelanggaran hak asasi manusia namun juga mengakibatkan
tingginya penyebaran penyakit menular, bertemunya pedagang dan konsumen,
transfer ilmu dari pengedar ke pengguna yang kemudiaan digunakan karena
pengguna yang keluar dari penjara akan sulit mendapatkan pekerjaan namun harus
memenuhi ketergantungan narkotika yang semakin tinggi selama dalam proses
pemenjaraan.

Kebijakan baru yang digunakan adalah memutus mata rantai pengguna dengan
pengedar yakni mencoba memulihkan pengguna dari kecanduaan dan mengejar
pengedar narkotika, bukan mengejar pengguna narkotika dan melindungi pengedar
besar untuk memonopoli pasar. Pemerintah saat ini juga menerapkan kebijakan
baru yakni, pengguna narkotika harus melaporkan, bagi yang sedang menjalani
proses pemulihan / rehabilitasi maka pihak penyelenggara yang harus melaporkan.
Untuk mendukung program ini Pemerintah baik dari Badan Narkotika Nasional
maupun Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia menyatakan tidak akan
mengkriminalkan orang yang sedang menjalani proses pemulihan/
rehabilitasi/perawatan apabila masih menggunakan narkotika ilegal akan langsung
dibawa ketempat rehabilitasi kecuali ada bukti terlibat dalam pengedaran narkotika.

2
5
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

Bahwa AR. Sujono, S.H. M.H. dan Bony Daniel, S.H. dalam bukunya “Komentar dan
Pembahasan UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika” menyatakan Ketentuan
seperti Pasal 111 sampai dengan Pasal 126 UU Narkotika hanya dapat dikenakan
kepada seorang dalam rangka “Peredaran” baik dalam perdagangan, bukan
perdagangan maupun pemindahtanganan untuk kepentingan pelayanan kesehatan
dan pengembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi, sehingga tidak boleh begitu
saja secara serampangan seorang penyalahguna narkotika diajukan kepersidangan
dan dikenakan ketentuan-ketentuan tersebut”...”Seorang penyalahguna narkotika
dalam rangka mendapatkan narkotika tentulah dilakukan dengan cara membeli,
menerima atau memperoleh dari orang lain dan untuk itu narkotika yang ada dalam
tangannya jelas merupakan miliknya atau setidak-tidaknya dalam kekuasaannya,
sehingga tentulah tidak tepat apabila dikenakan Pasal 111, Pasal 112, Pasal 114,
Pasal 115, Pasal 117, Pasal 119, Pasal 122, Pasal 124 dan Pasal 125 UU Narkotika
dengan anggapan Pasal-Pasal tersebut mencantumkan larangan memiliki,
menyimpan, menguasai, membeli, menerima dan membawa. Oleh karena itu
meskipun penyalahguna kedepatan memiliki, menyimpan, menguasai, membeli,
menerima dan membawa dalam rangka untuk menggunakan narkotika untuk dirinya
sendiri maka tindak pidana yang dikenakan haruslah Pasal 127.

Selanjutnya dalam halaman 291 “Proses menentukan apakah seseorang sebagai


penyalahguna narkotika atau tidak (terlibat peredaran narkotika) adalah sangat
penting. Penentuan ini akan berpengaruh terhadap penerapan ketentuan pidana
yang tepat. Jika ternyata memang seseorang tersebut kedepatan “membeli,
menerima, menyimpan, menguasai dan membawa” terbukti untuk digunakan bagi
dirinya sendiri tentulah harus digolongkan sebagai penyalahguna narkotika.
Beberapa isi surat edaran mahkamah agung No 4 Tahun 2010 setidak-tidaknya dapat
dijadikan acuan untuk menentukan apakah seseorang tersebut hanyalah pengguna
narkotika yaitu apabila Pada saat ditangkap diketemukan barang bukti pemakaiaan
satu hari dengan perincian untuk kelompok Heroin : 1,8 gram dan Kelompok Ganja 5
gram.serta tidak terdapat bukti bahwa yang bersangkutan terlibat dalam peredaran
gelap narkotika.

Bahwa sudah banyak putusan baik dalam tingkat pertama maupun dalam tingkat
Kasasi yang memutuskan untuk Pengguna Narkotika untuk dirinya sendiri,
khususnya yang mengalami ketergantungan digunakan Pasal 127 UU Narkotika dan
bukan Pasal 111 ayat (1) ataupun Pasal 112 ayat (1) UU Narkotika, hal ini bias dilihat
dalam Putusan atas nama Terdakwa Hendra Samuel Simorangkir yang diputus oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan atas nama Terdakwa Surendro Prasetyo
yang diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan atas nama Putri Aryanti
Haryowibowo yang diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta selatan dan banyak lagi

2
6
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

putusan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Bahwa berdasarkan keterangan
saksi dan bukti yang disampaikan tidak ada bukti yang menunjukan adanya
perbuatan perdagangan dan peredaran narkotika.

VI. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN

Majelis Hakim yang kami muliakan,

Penuntut Umum yang kami hormati,

dan persidangan yang kami khidmatkan.

Berdasarkan uraian fakta yang terungkap di persidangan, fakta-fakta hukum dan


fakta yuridis diatas, maka tuntutan Jaksa Penuntut Umum dengan Dakwaan Pasal 114
ayat (1) UU Narkotika pada dasarnya tidak seluruhnya terbukti secara sah dan
meyakinkan. Oleh karenanya, perkenankanlah pada kesempatan ini kami
mengemukakan hal-hal yang kami mohon supaya dijadikan pertimbangan pula dalam
menjatuhkan putusan sebagai yang meringankan TERDAKWA, yakni:

1) TERDAKWA belum pernah dihukum;


2) TERDAKWA bersikap sopan selama di persidangan.
3) TERDAKWA masih muda dan memiliki masa depan yang baik

Berdasarkan uraian tersebut diatas, kami mohon dalam peradilan yang jujur,
berwibawa, bermartabat dan berkeadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo agar berkenan
menjatuhkan putusan yaitu:

1. Menerima nota pembelaan yang disampaikan oleh Penasehat hukum atas


nama Terdakwa
2. Menolak tuntutan hukum (requisitor) Sdr. Jaksa Penuntut Umum untuk
seluruhnya.
3. Menetapkan untuk memerintahkan Terdakwa tetap menjalani pengobatan
dan/atau perawatan melalui dan atau rehabilitasi
4. Menentukan biaya perkara dibebankan seluruhnya kepada Negara.

Demikian Nota Pembelaan ini kami sampaikan dalam persidangan terbuka untuk
umum di Pengadilan Negeri Pariaman.

2
7
Jl. SB Alamsyah No.41
Kota Pariaman. Sumatera Barat RPZ
Telp. 085779411497 LAWFIRM

Atas perkenan dan dikabulkannya Nota Pembelaan ini, kami Penasihat Hukum
TERDAKWA mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang kami
muliakan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo.

Hormat kami,

PENASEHAT HUKUM FEBRI HARTONI

RISKI PUTRA ZULFA, S.H FERDIAN PRATAMA S.H.,

2
8

Anda mungkin juga menyukai