Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMAN 1 ASTANAJAPURA

Kelas / Semester : X/Ganjil


Tema : Keanekaragaman Hayati
Sub Tema : Peranan Keanekaragaman
Pembelajaran ke 3

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery learning peserta didik mampu
menganalisis mekanisme penurunan keanekaragaman hayati dan merumuskan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia melalui diskusi dengan mengembangkan sikap kritis, kreatif,
kerjasama, dan bertanggungjawab selama proses pembelajaran sehingga dapat membangun rasa
syukur kepada Tuhan YME

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan
Pendahuluan  Peserta didik dan guru berdoa bersama
 Guru memeriksa kehadiran Peserta didik
 Guru bertanya mengenai perasaan peserta didik untuk
mengetahui kondisi emosional peserta didik(perwakilan)
 Guru memberikan motivasi dengan menampilkan gambar hewan
dan tumbuhan yang hampir punah
 Guru melakukan apersepsi (mengaitkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari)
Kegiatan inti MemberiStimulus 1. Guru menampilkan video/ PTT tentang
keanaekaragaman hayati
2. Peserta didik menyimak video dengan
baik
3. Guru bertanya mengenai isi dari video
tersebut dikaitkan dengan penurunan
keanekaragaman hayati dan faktor-faktor
penyebabnya
Mengidentifikasi 1. Peserta didik dipersilahkan
masalah mengajukan pertanyaan
2. Guru menuliskan pertanyaan-pertanyaan
siswa di papan tulis
3. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang
muncul, peserta didik diarahkan oleh
guru
untukmembuat rumusan masalah
Mengumpulkandata 1. Peserta didik secara berkelompok
mencari informasi dan melakukan
literasi
2. Guru membagikan LKPD kepada
setiap kelompok
3. Peserta didik mengumpulkan semua
informasi tersebut yang kemudian
dijadikan bahan diskusi dalam
menyelesaikan tugas atau permasalahan
yang ada di LKPD
Mengolah data 1. Peserta didik bekerjasama dengan
kelompoknya untuk mengisi
LKPD
2. Guru memantau Peserta didik dalam
diskusi kelompok dan menjadi
fasilitator
Memverifikasi 1.Peserta didik memverifikasi hasil
pengolahan data (pengisian
LKPD) dengan referensiyang ada
2. Peserta didik secara berkelompok
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas yangdilanjutkan dengan
tanya jawab.
3. Guru membantu menguatkan pendapat
atau jawaban yang disampaikan
peserta didik
Menyimpulkan 1. Peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi kelas mengenai mekanisme
penurunan keanekaragaman hayati dan
upaya pelestarian keanekaragaman
hayati
PENUTUP  Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
 Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan evaluasi
 Guru mengajak peserta didik untuk selalu bersyukur kepada
Tuhan YME atas anugerah keanekaragamanhayati yang diberikan
melalui sikap peduli lingkungan danmenjaga kelesatrian alam
 Guru menginformasikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu tentang klasifikasi makhluk hidup dan meminta
peserta didik untuk belajar di rumah
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

A. PENILAIAN PEMBELAJARAN

No Aspek Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen


1. Sikap Observasi Lembar Observasi Sikap
3. Pengetahuan Tes Tulis Lembar Tes Tulis
2. Keterampilan Produk Lembar Penilaian

Mengetahui, Astanajapura, Juli 2022


Kepala SMA N I ASTANAJAPURA Guru Mapel Biologi

(Dr. H. A. Dedi Kenedi, M.Pd) (HASAN BISRI, S.Pd.I)


NIP. 19710505 200501 1 009 NUPTK. 1237766667130113
Lampiran 1

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK (LKPD) MEKANISME PENURUNAN
KEHATI DAN
CARA PELESTARIANNYA

A. Tujuan
1. Mengidentifikasi penyebab turunnya keanekaragaman hayati Indonesia
2. Menjelaskan mekanisme penurunan keanekaragaman hayati Indonesia
3. Mengidentifikasi cara pelestarian keanekaragaman hayati Indobesia
4. Mengusulkan cara pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia

B.Alat dan Bahan


1. Buku Paket Biologi Kelas X “Mekanisme Penurunan Keanekaragaman Hayati
dan Upaya Pelestariannya”
2. HP
3. Alat tulis

C. Cara Kerja
1. Pelajari materi dari buku paket “Mekanisme Penurunan Keanekaragaman
Hayati dan UpayaPelestariannya”
2. Carilah referensi dengan menggunakan HP
3. Diskusikan dengan teman sekelompokmu dan jawablah pertanyaan yang tersedia

D. Pertanyaan
1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan penurunan keanekaragaman
hayati? Jelaskan
2. Berdasarkan faktor penyebabnya, jelaskan minimal dua mekanisme
penurunan keanekaragaman hayati?
3. Jelaskan hubungan antara faktor penyebab penurunan keanekaragaman
hayati dengan dampaknya terhadap lingkungan?
4. Apa yang dimaksud dengan pelestarian insitu dan eksitu, berikan masing-
masing contohnya!
5. Menurutmu, upaya apa saja yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-
hari untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati disekitar kita?

E. Kesimpulan
Lampiran 2
Ringkasan Materi

Faktor Penyebab Penurunan Keanekaragaman Hayati

Beberapa fenomena alam tak dapat dipungkiri dapat mempengaruhi stabilitas


suatu ekosistem, seperti adanya bencana alam berupa erupsi gunung berapi,
kebakaran hutan, tsunami, dan sebagainya. Secara alami, komponen-komponen
penyusun ekosistem akan selalu berusaha menuju kesetimbangan. Ekosistem yang
rusak dapat melakukan suksesi untuk menuju kesetimbangan lagi. Namun terlepas
dari hal tersebut, faktor utama yang dapat mengganggu kesetimbangan tersebut
adalah aktivitas manusia. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Penyebab utamanya adalah peningkatan populasi manusia di muka bumi. Semakin
tinggi populasi maka semakin tinggi pula tingkat penggunaan sumber daya alam
yang tersedia. Jika penggunaan tersebut dilakukan secara terus menerus dan tidak
bijaksana, maka pada akhirnya akan berpotensi terhadap kepunahan dari
organisme tertentu.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan kepunahan diantaranya:
a. Perusakan Habitat
Habitat merupakan tempat tinggal berbagai jenis organisme yang menyediakan
semua kebutuhan bagi seluruh penghuninya melalui proses interaksi antar semua
komponen. Apa yang akan terjadi jika habitat tersebut rusak? Tentu saja, jika
habitat rusak, maka daya dukungnya terhadap semua organisme penghuninya akan
berkurang bahkan sama sekali hilang. Dampaknya organisme yang ada tidak akan
mampu memenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Perusakan habitat yang menjadi sorotan utama di Indonesia adalah perusakan
hutan alam (deforestasi) untuk berbagai macam alasan. Beberapa penyebab
darikerusakan hutan dan deforestasi di Indonesia adalah:
1) Konversi hutan alam menjadi lahan tanaman tahunan.
2) Konversi hutan alam menjadi lahan pertanian dan perkebunan.

3) Eksplorasi dan eksploitasi industri ekstraktif pada kawasan hutan (batubara,


migas, geothermal).
4) Pembakaran hutan dan lahan.
5) Konversi hutan alam untuk transmigrasi dan infrastruktur lainnya.
6) Pemekaran wilayah menjadi daerah otonomi baru
b. Fragmentasi Habitat
Fragmentasi habitat merupakan suatu peristiwa yang menyebabkan habitat terbagi
menjadi dua daerah atau lebih. Aktivitas manusia yang dapat mengakibatkan
fragmentasi ini diantaranya pembuatan jalan, pembukaan areal pertanian, dan
perkotaan atau kegiatan lainnya.
Dengan adanya fragmentasi habitat, maka akan mengganggu stabilitas ekosistem.
Mengapa demikian? Pada suatu habitat dikenal ada istilah daerah tepi, dimana
pada umumnya jenis-jenis makhluk hidup tidak akan bisamenempati daerah
tersebut karena daerah tersebut cenderung kurang mampu untuk memberikan
perlindungan (edge effect). Jika suatu habitat terfragmentasi, maka luas daerah
tepi akan bertambah, dengan kata lain luas zona habitat yang aman bagi jenis-jenis
makhluk hidup akan semakin berkurang.
Di beberapa negara, proses fragmentasi habitat yang memang tidak dapat
terelakkan diimbangi dengan upaya yang dapat memfasilitasi jenis-jenis hewan
untuk dapat melintasi daerah terbuka secara aman. Upaya tersebut diantaranya
dengan membangun koridor yang aman bagi hewan untuk melintas (Gambar 13).

Gambar 94. Koridor untuk mengatasi fragmentasi


habitat(sumber:
https://firstforwildlife.wordpress.com)

c. Degradasi Habitat
Komunitas di suatu habitat dapat mengalami degradasi walaupun habitat tersebut
tidak langsung terlihat kerusakannya. Faktor eksternal tersebut dapat dengan bebas
masuk ke dalam suatu habitat. Salah satu contohnya adalah pencemaran air atau
udara. Limbah atau bahan kimia berbahaya baik dalam bentuk gas, cair, maupun
padat akan mengancam komunitas pada suatu habitat yang dilaluinya.
d. Penggunaan spesies yang berlebih untuk kepentingan manusia. Pemanfaatan
suatu jenis hewan atau tumbuhan di alam akan berakibatmenurunnya jumlah
populasi jenis tersebut bahkan punah. Oleh karena itupemanfaatan suatu jenis
tersebut harus dilakukan dengan berdasarkan prinsippenggunaan yang
berkelanjutan, yaitu pemanenan dari suatu jenis di alam padaperiode tertentu
dilakukan berdasarkan keberadaan dan tingkat pembaharuanoleh proses
pertumbuhan secara alami.

e. Introduksi spesies-spesies eksotik


Pertumbuhan populasi manusia yang sangat tinggi telah mengubah cara pandang
manusia secara ekonomi untuk pemenuhan segala kebutuhannya. Dari segi
pertanian misalnya, dampak yang ditimbulkan adalah adanya perubahan sebaran
spesies, terutama spesies yang mempunyai nilai ekonomi. Manusia dengan sengaja
membawa atau mendatangkan jenis-jenis hewan peliharaan dantumbuhan
budidaya dari suatu tempat ke tempat lain untuk dibudidayakan (introduksi).
Akibatnya banyak jenis hewan maupun tumbuhan yang berkembang biak bukan di
habitat aslinya. Banyak jenis-jenis introduksi ini yang kemudian menjadi liar di
komunitas lokal. Selain itu proses introduksi dapat pula terjadi secara alami atau
tidak disengaja. Misalnya tikus dan serangga yang terbawa kapal laut atau kapal
udara, atau biji tanaman terbawa oleh manusia.

f. Kerentanan spesies terhadap kepunahan


Secara alamiah, semua spesies mempunyai potensi yang berbeda-beda untuk
menjadi punah. Kerentanan suatu jenis terhadap kepunahan umumnya ditentukan
oleh beberapa faktor, yaitu:

1) Spesies yang mempunyai sebaran geografis sempit, umumnya rentan


terhadap kerusakan habitat oleh kegiatan manusia.
2) Spesies yang terdiri dari satu atau sedikit populasi akan sangat rentanterhadap
kerusakan habitat dibandingkan dengan spesies yang terdiri dari banyak
populasi
3) Spesies yang memiliki ukuran populasi yang kecil akan mudah punah akibat
pengaruh variasi demografi dan lingkungan serta hilangnya keanekaragaman
genetik bila dibandingkan dengan spesies yang berukuranpopulasinya yang
besar.
4) Spesies yang ukuran populasinya cenderung menurun akan mudah punah
bilamana penyebab penurunan tidak dapat diketahui dan diperbaiki.
5) Spesies yang memiliki densitas rendah per satuan luas, terutama
padakawasan yang terfragmentasi akan mudah mengalami kepunahan.

7. Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati

Walaupun Indonesia termasuk ke dalam negara megabiodiversitas, namun karena


pemanfaatan sumber daya alamnya yang belum dikelola secara bijaksana
membuat Indonesia termasuk ke dalam salah satu kawasan yang tingkat
kepunahan biodiversitasnya sangat tinggi di dunia (Sutarno, 2015).
Dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati global, para konservasionis telah
menetapkan kawasan-kawasan yang menjadi prioritas utama konservasi yang
diistilahkan dengan biodiversity hotspot. Penetapan hotspot tersebut dilakukan
dengan mengidentifikasi kawasan yang memiliki konsentrasi yang sangat tinggi
dari jenis-jenis hewan endemik yang terancam oleh hilangnya habitat secara luar
biasa.
Secara spesifik, suatu daerah hotspot biodiversitas dunia secara ketat harus
memenuhi dua kriteria, yaitu:
a. Harus memiliki minimal 1.500 tumbuhan vaskular endemik yang tidak
tergantikan
Harus memiliki 30% atau kurang dari vegetasi alami asli, sehingga cukup terancam
Hasilnya terdapat 25 hotspot diseluruh dunia yang memiliki luas hanya 1,4% dari
permukaan daratan Bumi yang dihuni oleh 44% spesies tumbuhan vaskular dan
35% spesies hewan vertebrata di seluruh dunia.
Kawasan Indonesia termasuk ke dalam salah satu hotspot prioritas konservasi
dunia, yaitu kawasan Sundaland (Nusantara Barat) atau kita kenal dengan
Kawasan Asiatis/Orientalis dan kawasan Wallace. Sedangkan sebagian wilayah
Indonesia lainnya termasuk ke dalam salah satu katagori kawasan kawasan alami
dengan biodiversitas yang tinggi, yaitu Sahulland (Nusantara Timur) atau kita
kenal dengan Kawasan Australis (Mittermeier, 2000). Lautan Indonesia juga
memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi karena menjadi pusat segitiga
karang dunia.
Sebagai contoh kasus dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati adanya
ancaman deforestrasi yang begitu tinggi di pulau Kalimantan seiring dengan
meningkatnya permintaan dunia terhadap minyak sawit, maka ditetapkanlah
kawasan Heart of Borneo (HoB) sebagai kawasan konservasi internasional. Luas
kawasan HoB tersebut yaitu 30% dari luas Pulau Borneo, yang mencakup lebih
dari 22 juta hektar hutan hujan tropis dari tiga negara, yaitu Indonesia
(Kalimantan), Malaysia (Sabah dan Sarawak), dan Brunei Darussalam. Kawasan
ini adalah hamparan terbesar yang tersisa dari hutan tropis yang melintas batas
negara di Asia Tenggara (Van Paddenburg et al. 2012).

Gambar 95. Kawasan Heart of


Borneo(sumber:
http://www.wwf.org.au)
Lampiran. 3

PENILAIAN
A. Penilaian Sikap
OBSERVASI

Kompetensi dasar :

2.1 Mengembangkan perilaku kritis, kreatif, kerjasama dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
komunikasitransaksional dengan guru dan teman

Indikator Keterangan nilai:


 Kritis Sangat baik =4
 Kreatif Baik =3
 Kerjasama Cukup =2
 Bertanggungjawab Kurang =1

Lembar Observasi

Sikap
Kritis Kreatif Kerjasama Bertanggung
NO NAMA SISWA jawab
K C B S K C B S K C B S K C B S
B B B B
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Soal Kuis

No Soal Kuis Kunci Sko


Jawaban r
1. Berikut contoh hewan yang hampir punah b 1
yaitu…
a. Rusa c. Buaya
b. Orang Utan d. Jerapah
2. Berikut merupakan faktor penyebab c 1
terjadinyapenurunam kehati, kecuali….
a. Pencemaran ingkungan
b. Alih fungsi lahan
c. Banyak orang yang menanam pohon
d. Perusakan habitat
3. Penurunan habitat hewan dan tumbuhan a 1
dimana habitatnya terpotong atau terputus
karena di buatdaerah pertanian, bangunan
atau jalan dinamakan….
a. Fragmentasi habitat
b. Reboisasi
c. Introduksi habitat
d. Domestikasi
4. Fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar c 1
yang menunjukkan penurunan
keankekaragaman hayatiadalah….
a. Banyak orang yang melakukan reboisasi
b. Banyak dibangun taman kota
c. Hewan dan tumbuhan banyak yang
sulitditemukan
d. Semakin banyak jenis tanman baru
5. Berikut upaya pelestarian c 1
keanekaragaman hayatisecara eksitu
adalah….
a. Melestarikan badak bercula satu di
TamanNasional Ujung Kulon
b. Melestarikan burung
Cendrawarsih dipapua
c. Melestarikan Gajah Sumatera
di TamanSafari Bogor
d. Melestarikan Komodo di Pulau Komodo
6. Contoh bentuk pelestarian kehati a 1
secara exsituadalah….
a. Kebun Botani
b. Suaka Margasatwa
c. Taman Nasional
d. Hutan Lindung
7. Apa kaitannya global warming a 1
dengan penurunankehati….
a. Global warming dapat menimbulkan
kerusakan habitat dan kematian hewan
dantumbuhan
b. Global warming menyebabkan
datangnyaspesies baru yang dapat
menyingkirkan spesies yang sudah
ada
c. Global warming dapat
meningkatkanproses fotosintesis
d. Global warming dapat
menyebabkan suhutubuh makhluk
hidup menurun
8. Upaya pelestarian kehati dengan b 1
memelihara hutan
yang menjadi habitat hewan dan
tumbuhan yangada di sana adalah….
a. Kebun Botani
b. Hutan Lindung
c. Kebun Plasmanutfah
d. Kebun koleksi

9. Analisis yang benar dari penyebab b 1


hampir punahnya hewan badak bercula
satu di Indonesiaadalah….
a. Perusakan habitat dan
pencemaranlingkungan
b. Perusakan habitat dan alih fungsi lahan
c. Pencemaran lingkungandan
adanya spesiesunggul
Adanya spesies unggul dan perusakanhabitat
10. Cara terbaik untuk memelihara a 1
kenaekaragamanhayati adalah….
a. Memelihara habitat hewan
dan tumbuhan
b. Membeli tanaman sebanyak-banyaknya
c. Memelihara hewan
langka untuk dipelihara
oleh masyarakat
Membuat taman rekreasi di habiatat hewandan
tumbuhan

Nilai = Skor perolehan peserta didik x 100


10
B. Penilaian Keterampilan

RUBRIK PENILAIAN
PRESENTASI

No Hasil
Indikator Penilaian
3 2 1
1 Sistematika
penyampaian
2 Wawasan
3 Keberanian

Rubrik Penilaian Presentasi


Penilaia
Aspek yang n
dinilai 3 2 1
Sistematika Tepat dalam Kurang tepat Kurang tepat
penyampaian pemilihan kata, dalam pemilihan dalam pemilihan
penyampaian kata, penyampaian kata, penyampaian
runtun,dan runtun,dan kurangruntun, dan
memberikan memberikan memberikan
kesimpulan kesimpulan kesimpulan
Wawasan Mampu Kurang mampu Kurang mampu
menjelaskan dengan menjelaskan dengan menjelaskan dengan
lancar, menjawab lancar, menjawab lancar, kurang
pertanyaan dengan pertanyaan dengan menjawab
tepat, dan mampu tepat, dan mampu pertanyaan dengan
mempertahankan mempertahankan tepat, dan kurang
hasilanalisinya hasilanalisinya mampu
mempertahankan
hasil
analisinya
Keberanian Tidak ragu dalam Tidak ragu dalam Ragu dalam
menyampaikan hasil menyampaikan hasil menyampaikan
diskusi, tidak diskusi, gemetar, hasil diskusi,
gemetar, dan gemetar, dan
dan tidak tidak saling saling
saling menunjukteman menunjuk
menunjuk teman
teman

Aspek Penilaian
Sistematika Jumlah
No. Nama Wawasan Keberanian Nilai Predikat
penyampaian Skor

Kriteria Penskoran :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
3 = Baik
2 = Cukup Baik
1 = Kurang
Nilai = Jumlah skor
Skor maximal ( 9 ) x 100 %
Kriteria Nilai :

A= > 90 = Baik
Sekali
B = 80 - 89 = Baik
C = 60 - 79 = Cukup
D= < 60 = Kurang
Lampiran 4
1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang akibat berkurangnya keanekaragaman hayati
2) Jelaskan tentang introduksi species
3) Jelaskan tentang taman nasional

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Peserta Indikator yang Belum Bentuk Tindakan Nilai Setelah


No ai Ulangan terangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1

2
3
4
5
6
st

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang faktor dari kerusakan lingkungan.
2) Mencari informasi secara online tentang penyebab kerusakan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai