Anda di halaman 1dari 17

BAB 6

PERMINTAAN DAN PENAWARAN ISLAM

A. Pengertian Permintaan dan Penawaran

Secara umum permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu
pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu .Besar kecilnya
perubahan permintaan ditentukan oleh besar kecilnya perubahan harga. Jika ini terjadi maka
berlaku perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan dan berbanding lurus dengan
penawaran. Hukum permintaan menyatakan “bila harga suatu barang naik, maka permintaan
barang tersebut turun, sebaliknya jika harga suatu barang turun maka permintaan terhadap suatu
barang tersebut akan naik”. Menurut N.Gregory Mankiw dalam bukunya yang berjudul
“pengantar mikro ekonomi” menyebutkan bahwa permintaan adalah sejumlah barang yang
diinginkan dan dapat dibeli oleh pembeli. kita tahu bahwa untuk barang apapun, ada banyak hal
yang menentukan jumlah yang akan diminta pembeli, namun ketika kita menganalisis
bagaimana pasar bekerja, suatu hal yang sangat berperan adalah harga barang tersebut.

Jumlah permintaan barang menurun ketika harga barang naik dan meningkat ketika harga
barang turun.Hal ini berarti jumlah permintaan barang berbanding terbalik dengan harga.
Hubungan antara harga dengan jumlah permintaan ini berlaku untuk hampir semua barang
dalam ekonomi, dan dalam kenyataannya, para ekonom dimanapun menyebut hal ini sebagai
hukum permintaan. Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan
dalam keadaan ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Jika jumlah barang yang dibeli
tergantung pada berbagai kemungkinan tingkat harga, maka disebut “permintaan harga”, dan
jika jumlah barang yang dibeli tergantung pada berbagai kemungkinan tingkat pendapatan,
maka disebut ”permintaan pendapatan”, dan jika jumlah barang yang dibeli tergantung pada
berbagai kemungkinan tingkat harga barang lain, maka disebut ”permintaan silang”. Analisa ini
didasari asumsi ceteris paribus, yaitu keadaan lain dianggap tetap sehingga tidak ikut
mempengaruhi besar kecilnya permintaan barang, seperti harga barang itu sendiri, harga barang
lain yang berikatan erat, pendapatan rumah tangga, pendapatan rata-rata masyarakat, corak

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 114


distribusi pendapatan dalam masyarakat, citarasa masyarakat, jumlah penduduk, dan ramalan
keadaan dimasa akan datang.

Jika hal-hal lain tetap, ketika suatu barang naik jumlah permintaan untuk barang tersebut
akan turun. Sebaliknya ketika harga turun jumlah permintaan naik.  Teori mikro ekonomi selalu
didefinisikan oleh ahli ahli ekonomi sebagai sutau bidang studi dalam ilmu ekonomi yang
menerangkan tentang kegiatan dalam bagian bagian kecil dari keseluruhan perekonomian, salah
satunya teori penawaran. Penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi adalah banyaknya barang
atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap waktu
tertentu. Jadi penawaran dapat didefinisikan yaitu banyaknya barang yang ditawarkan oleh
penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu.

Hukum penawaran menerangkan apabila harga sesuatu barang meningkat, kuantitas barang
ditawar akan meningkat dan apabila harga sesuatu barang menurun, kuantitas barang yang
ditawar akan menurun. Hukum ini menunjukkan wujud hubungan positif antara tingkat harga
dan kuantitas barang yang ditawar. Hal ini disebabkan karena harga yang tinggi memberi
keuntungan yang lebih kepada produsen, jadi produsen akan menawarkan lebih banyak barang.
Harga yang tinggi menyebakan produsen berpendapat barang tersebut sangat diminta oleh
konsumen tetapi penawarannya kurang di pasaran. Produsen akan menambahkan penawaran
untuk memenuhi permintaan.

Sedangkan teori penawaran dalam ekonomi Islam menyatakan bahwa yang pertama
adalah Islam memandang manusia secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen,
sebagai suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang
didorong oleh Islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau dengan
gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad). Inilah nilai-nilai yang
seharusnya menjadi trend gaya hidup Islamic man. Yang kedua adalah norma-norma Islam yang
selalu menemani kehidupan manusia yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi
pertukaran barang dan jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia  itu
pada hakekatnya adalah barang-barang atau transaksi-transaksi yang berbahaya bagi diri mereka
dan kemaslahatannya.

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 115


B. Kurva Permintaan dan Penawaran

Kurva permintaan yaitu “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga
suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva
permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva
yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang
mempunyai sifat hubungan terbalik.

Gambar 1: Kurva Permintaan

Kurva penawaran yaitu “ Suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga
suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.Jikalau penawaran
bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kanan bawah.
Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas. Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh
mekanisme pasar.

Gambar 2 : Kurva Penawaran

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 116


C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu” Fatawa  menjelaskan, bahwa hal-hal yang mempengaruhi 
permintaan suatu barang antara lain:

1)    Keinginan atau selera masyarakat terhadap suatu barang yang berbeda dan selalu berubah-
ubah. Dimana ketika masyarakat telah memiliki selera terhadap suatu barang maka hal ini akan
mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang tersebut.

2)    Jumlah para peminat terhadap suatu barang. Jika jumlah masyarakat yang menginginkan
barang tersebut semakin banyak, maka harga barang tersebut akan semakin meningkat.

3)    Kualitas pembeli (al-mu”awid). Dimana tingkat pendapatan merupakan salah satu cirri
kualitas pembeli yang baik. Semakin besar tingkat pendapatan, semakin tinggi kualitas
manyarakat untuk membeli.

4)    Lemah atau kuatnya kebutuhan suatu barang. Apabila kebutuhan terhadap suatu barang itu
tinggi maka permintan terhadap barang itu juga tinggi

5)    Cara pembayaran (tunai atau angsuran). Jika pembelian barang tersebut dengan transaksi
tunai, biasanya permintaannya lebih tinggi

6)    Besarnya biaya transaksi. Apabila biaya transaksi dari suatu barang rendah, maka
permintaan akan meningkat.

Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
Selain itu, faktor – faktor selain harga tersebut adalah:

 Harga barang lain yang terkait

Berpengaruh apabila terdapat dua barang yang saling terkait yang keterkaitannya dapat
bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).

 Tingkat pendapatan perkapita

Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat,
sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 117


 Selera atau kebiasaan

Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup
suatu masyarakat.

 Jumlah penduduk

Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan
kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.

 Perkiraan harga di masa mendatang


Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik
membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak
saat ini guna menghemat belanja di masa depan.

 Distribusi pendapatan

Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi
pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum
melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.

 Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.

Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam
mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang
untuk membeli banyak daripada biasanya.

Adapun faktor-faktor yang lain yang mempengaruhi penawaran terhadap suatu barang:

1.       Biaya dan teknologi

Biaya dan teknologi adalah dua konsep yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Yang
dimaksud dengan biaya adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa
mencakup biaya tenaga kerja, biaya bahan baku. Teknologi adalah penemuan dan peningkatan
teknologi yang diterapkan untuk menurunkan biaya produksi contohnya adalah penggunaan
robot dan komputer.Jika diterapkan teknologi baru dan sebagainya.

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 118


2.       Jumlah penjual

Jumlah penjual memiliki dampak langsung terhadap penawaran makin banyak jumlah
penjual yang mampu menjual pada tingkat harga tertentu makin tinggi penawaran.

3.       Dugaan tentang masa depan

Aspek dugaan atau ekspetasi terhadap masa depan mencakup dugaan mengenai perubahan
harga dari barang tersebut. Misalnya, jika penjual menduga bahwa harga barangnya akan
meningkat dimasa depan, ia akan mengurangi penawarannya pada saat ini. Akibatnya
penawarannya berkurang. Hal ini dilarang oleh nabi, karena seperti nanti yang akan kita lihat,
perilaku ini mengakibatkan harga dipasar melonjak.

4.       Kondisi alam

Kondisi alam seperti terjadi banjir, gempa bumi dan sebagainya.Bisa mengakibatkan
penawaran barang-barang tertentu berkurang khususnya barang-barang hasil pertanian.Telah
dinyatakan bahwa penawaran sesuatu barang yang ditentukan oleh harga barang itu sendiri dan
juga oleh beberapa faktor lainnya. Kita baru saja memperhatikan bagaimana harga akan
mempengaruhi jumlah yang ditawarkan. Untuk melengkapi analisis mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran, selanjutnya perlu pulah diteliti peranan faktor-faktor lainnya dalam
mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan.

a.       Harga Barang Lain

Dalam membahas teori permintaan bahwa barang-barang ada yang saling bersaingan
(barang-barang pengganti) satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang-
barang seperti itu dapat menimbulkan pengaruh yang penting kepada penawaran sesuatu barang.
Sebagai contoh, oleh karena kenaikan biaya produksi di luar negeri maka buku tulis yang
diimpor bertambah mahal harganya. Beberapa konsumen buku tulis impor sekarang lebih suka
membeli buku tulis buatan dalam negeri dan menaikkan permintaan terhadapnya. Kenaikan
permintaan ini akan memberi dorongan kepada produsen dalam negeri untuk menaikkan
produksi dan penawaran buku tulis.

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 119


b.      Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi

Pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan pengeluaran yang sangat penting


dalam proses produksi berbagai perusahaan. Pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang
sangat besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan
efisiensi, kenaikan harga faktor-faktor produksi akan menaikkan biaya produksi. Di beberapa
perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan menyebabkan
biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan mereka mengalami kerugian. Ini dapat
menimbulkan penutupan usaha tersebut dan jumlah penawaran barang menjadi berkurang.

c.       Tujuan perusahaan

Dalam teori ekonomi selalu dimisalkan perusahaan berusaha memaksimumkan


keuntungan. Dengan pemisalan ini tiap perusahaan tidak berusaha untuk menggunakan kapasitas
memproduksinya secara maksimal, tetapi akan menggunakannya pada tingkat kapasitas yang
memaksimumkan keuntungannya. Tetapi dalam prakteknya perusahaan-perusahaan banyak yang
mempunyai tujuan lain. Tujuan yang berbeda-beda tersebut menimbulkan efek yang berbeda
terhadap penentuan tingkat produksi. Dengan demikian penawaran sesuatu barang akan berbeda
sifatnya sekiranya terjadi perubahan dalam tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

d.      Tingkat teknologi

Tingkat teknologi memegang peranan penting dalam menentukan banyaknya jumlah


barang yang dapat ditawarkan. Kemajuan teknologi telah dapat mengurangi biaya produksi,
mempertinggi produktifitas, mempertinggi mutu barang dan menciptakan barang-barang yang
baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan
dua efek, yaitu (1) produksi dapat ditambah dengan lebih cepat, dan (2) biaya produksi semakin
murah. Dengan demikian keuntungan menjadi bertambah tinggi.

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 120


D. Konsep Permintaan Dalam Perspektif Ekonomi Islam

            Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi (barang atau jasa) tidak
semuanya bisa dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara yang halal dengan yang haram.
Oleh karena itu, dalam teori permintan Islami membahas permintaan barang halal, sedangkan
dalam permintaan konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi dan digunakan.

QS. Al Maidah: 87-88

ِ َ‫يَاِ اَيُّهَا ا لَّ ِذ ي َْن آ َمنُ ْوا َل تُ َح ِّر ُموا طَيِّب‬


‫ت َما اَ َح َّل هللاُ لَ ُك ْم‬
‫اِنَّاهللَ اَل ي ُِحبُّ ْال ُم ْعتَ ِديْن‬,‫ َواَل تَ ْعتَ ُد ْو‬ 
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang telah dihalalkan bagi
kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas“

 ‫ُم ْع ِمنُن‬ ‫ َّواتَّقُ ْوهللاَ الَّ ِذيْ اَ ْنتُ ْم بِ ِهي‬, ً‫َو ُكلُ ْوا ِم َّما َر َزقَ ُك ُم هللاُ َحلَالً طَيِّب‬

“ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu,
dan bertaqwalah kepada Allah Yang kamu beriman kepada-Nya” .

Menurut Ibnu Taimiyah, permintaan suatu barang adalah hasrat terhadap sesuatu, yang
digambarkan dengan istilah raghbah fil al-syai. Yang diartikan sebagai Jumlah barang yang
diminta. Secara garis besar, permintaan dalam ekonomi Islam sama dengan ekonomi
konvensional, namun ada batasan batasan tertentu yang harus diperhatikan oleh individu Muslim
dalam keinginannya. Islam mengharuskan untuk mengkonsumsi barang yang halal lagi thoyyib.
Aturan Islam melarang seorang Muslim memakan barang yang haram, kecuali dalam keadaan
darurat dimana apabila barang tersebut tidak dimakan, maka akan berpengaruh pada kesehatan
Muslim tersebut.

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 121


Selain itu, dalam ajaran Islam orang yang mempunyai banyak uang tidak diperbolehkan
membelanjakan uangnya semau hatinya. Batasan anggaran belum cukup untuk membatasi
konsumsi. Batasan lain yang perlu diperhatikan adalah seorang Muslim tidak boleh berlebihan
(ishrof), dan harus mengutamakan kebaikan (maslahah)Islam tidak menganjurkan permintaan
suatu barang dengan tujuan kemegahan, kemewahan, kemubadziran. Bahkan Islam
memerintahkan bagi yang sudah mencapai nishab, untuk menyisihkan dari anggarannya untuk
membayar zakat, infaq, dan shodaqoh.

Selanjutnya definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan, antara


permintaan konvensional dan Islam mempunyai kesamaan. Ini dikarenakan bahwa keduanya
merupakan hasil dari penelitian kenyataan di lapangan (empiris) dari tiap-tiap unit ekonomi.
Namun terdapat perbedaan yang mendasar diantara keduanya, diantaranya:

1.     Perbedaan utama antara kedua teori tersebut tentunya adalah mengenai sumber hukum dan
adanya batasan syari’ah dalam teori permintaan Islami. Permintaan Islam berprinsip pada entitas
utamanya yaitu Islam sebagai pedoman hidup yang langsung dibimbing oleh Allah SWT.
Permintaan Islam secara jelas mengakui bahwa sumber ilmu tidak hanya berasal dari
pengalaman berupa data-data yang kemudian mengkristal menjadi teori-teori, tetapi juga berasal
dari firman-firman Tuhan (relevation), yang menggambarkan bahwa ekonomi Islam didominasi
oleh variable keyakinan religi dalam mekanisme sistemnya. Sementara itu dalam ekonomi
konvensional filosofi dasarnya terfokus pada tujuan keuntungan dan materialisme. Hal ini wajar
saja karena sumber inspirasi ekonomi konvensional adalah akal manusia yang tergambar pada
daya kreatifitas, daya olah informasi dan imajinasi manusia.Padahal akal manusia merupakan
ciptaan Tuhan, dan memiliki keterbatasan bila dibandingkan dengan kemampuan.

2.     Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi tidak semuanya bisa untuk dikonsumsi
maupun digunakan, dibedakan anatara yang halal maupun yang haram. Allah SWT telah
berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 87-88 :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah
halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal
lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang
kamu beriman kepada-Nya”. Oleh karenanya dalam teori permintaan Islam membahas

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 122


permintaan barang halal, barang haram, dan hubungan antara keduanya. Sedangkan dalam
permintaan konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan.

3.     Dalam motif permintaan Islam menekankan pada tingkat kebutuhan konsumen terhadap barang
tersebut sedangkan motif permintaan konvensional lebih didominasi oleh nilai-niali kepuasan
(interest). Konvensional menilai bahwa egoisme merupakan nilai yang konsisten dalam
mempengaruhi seluruh aktivitas manusia. Permintaan Islam bertujuan mendapatkan
kesejahteraan atau kemenangan akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada
kehidupan yang abadi setelah kematian yaitu kehidupan akhirat, sehingga anggaran yang ada
harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.

Hal penting yang harus dicatat adalah bagaimana teori ekonomi yang dikembangkan
Barat membatasi analisisnya dalam jangka pendek yakni hanya sejauh bagaimana manusia
memenuhi keinginannya saja. Tidak ada analisis yang memasukkan nilai-nilai moral dan sosial.
Analisis hanya dibatasi pada variabel-variabel pasar semata seperti harga, pendapatan dan
sebagainya. Variabel-variabel lain tidak dimasukkan, seperti variabel nilai moral dan
kesederhanaan, keadilan, sikap mendahulukan orang lain, dan sebagainya. Dalam ajaran Islam,
orang yang mempunyai uang banyak tidak serta merta diperbolehkan untuk membelanjakan
uangnya untuk membeli apa saja dan dalam jumlah berapapun yang diinginkannya. Batasan
anggaran belum cukup dalam membatasi konsumsi. Batasan lain yang harus diperhatikan adalah
bahwa seorang Muslim tidak berlebihan (israf), dan harus mengutamakan kebaikan (maslahah).
Islam tidak menganjurkan permintaan terhadap suatu barang dengan tujuan kemegahan,
kemewahan dan kemubadziran.

Permintaan dan penawaran merupakan perilaku konsumen dalam kegiatan ekonomi, oleh
karena itu Islam mengajarkan kepada manusia  dalam berperilaku ekonomi agar sesuai dengan
perintah Al-Quran dan Hadis. Permintaan erat sekali kaitannya dengan perilaku konsumen, yakni
suatu barang/jasa yang diminta oleh konsumen pada akhirnya akan digunakan untuk diambil
manfaatnya. Islam memiliki paradigma agar manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi yakni
konsumsi harus mempertimbangkan terlebih dahulu  barang/jasa tersebut halal atau tidak. Sebab
Islam melarang umatnya untuk mengonsumsi atau mempergunakan barang/jasa yang haram. Di

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 123


dalam kehidupan bermasyarakat sering kita jumpai bahwa kemampuan dan pendapatan setiap
individu itu berbeda-beda, sehingga dalam melakukan kegiatan ekonomi tidak akan maksimal
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Islam memandang perbedaan kemampuan dan
pendapatan ini sebagai suatu “jalan” sosial bagi manusia lain yang memiliki kemampuan dan
pendapatan yang berlebih untuk  menolong sesamanya. Diajarkan dalam Islam bahwa “ tangan
diatas lebih mulia daripada tangan di bawah”.

Hal ini berarti bahwa dalam Islam sangat di anjurkan untuk melakukan sedekah, infak, dan
amal-amal lainnya kepada yang membutuhkan. Islam juga mewajibkan zakat, yakni
mengeluarkan sebagian kecil harta yang telah melewati batas hisab tertentu baik dari segi jumlah
maupun waktu penguasaan harta tersebut. Islam adalah satu-satunya agama yang mewajibkan
pengeluaran untuk kebutuhan orang lain, yakni dalam bentuk zakat. Islam sangat memperhatikan
kesejahteraan umatnya, jika zakat, sedekah, waqaf dan infak dikelola dengan baik maka
potensinya akan sangat baik bagi perekonomian masyarakat. Sebab, kekayaan dan harta tidak
terkumpul hanya pada sebagian orang saja, ini pada akhirnya akan menjalankan roda
perekonomian. Dengan sejahteranya masyarakat, setiap orang akan dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Artinya, salah satu perilaku konsumen yakni permintaan akan semakin meningkat.
Permintaan terhadap suatu barang atau jasa meningkat, mengakibatkan produsen meningkatkan
lagi produksi barang dan jasanya. Roda perekonomian pun akhirnya berjalan dengan baik.

E. Konsep Penawaran Dalam perspektif Ekonomi Islam

Membahas teori penawaran Islami, kita harus kembali kepada sejarah penciptaan
manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang bersamaan. Dalam memanfaatkan
alam yang telah disediakan Allah SWT bagi keperluan manusia, larangan yang harus dipatuhi
adalah “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”.Larangan ini tersebar di banyak
tempat dalam Al-Quran dan betapa Allah SWT sangat membenci mereka yang berbuat
kerusakan di muka bumi. Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan
konvensional dengan Islami sejauh hal itu dikaitkan dengan variabel atau faktor yang turut
berpengaruh terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk kurva secara umum pada hakekatnya

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 124


sama. Satu aspek penting yang memberikan suatu perbedaan dalam pespektif ini kemungkinan
besar berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai Islam.

Yang pertama adalah bahwa Islam memandang manusia secara umum, apakah sebagai
konsumen atau produsen, sebagai suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang
paling pokok yang didorong oleh Islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan,
tidak silau dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad). Inilah
nilai-nilai yang seharusnya menjadi trend gaya hidup Islamic man. Yang kedua adalah norma-
norma Islam yang selalu menemani kehidupan manusia yaitu halal dan haram. Produk-produk
dan transaksi pertukaran barang dan jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas
manusia itu pada hakekatnya adalah barang-narang atau transaksi-transaksi yang berbahaya bagi
diri mereka dan kemaslahatannya.

Namun demikian, bahaya yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui dan dideteksi
oleh kemampuan indrawi atau akal manusia dalam jangka pendek. Sikap yang benar dalam
menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada diktum disertai pencarian hikmah di balik
itu. Dengan kedua batasan ini maka lingkup produksi dan pada gilirannya adalah lingkup
penawaran itu sendiri dalam ekonomi Islam menjadi lebih sempit dari pada yang dimiliki oleh
ekonomi konvensional. Dengan demikian terdapat dua penyaringan (filtering) yang membuat
wilayah penawaran (domain) dalam ekonomi Islam menyempit yaitu filosofi kehidupan Islam
dan norma moral Islam.

Dalam perspektif ekonomi Islam, manusia diinjeksi dengan norma moral Islam sehingga
nafsu untuk memenuhi keinginannya tidak selalu dipenuhi. Demikian juga cara untuk memenuhi
keinginan tersebut senantiasa dikaitkan dengan norma moral Islam yang selalu menemaninya ke
mana saja dan di mana saja. Karena itu, semua barang dan jasa yang diproduksi dan ditawarkan
ke pasar mencerminkan kebutuhan riil dan sesuai dengan tujuan syari’ah itu sendiri (maqoshidu
syari’ah). Dalam perspektif ini tidak dimungkinkan produksi barang yang tidak berguna secara
syar”i dan rasionalitas.

Asumsi kedua ini merupakan turunan dari asumsi yang pertama. Jika ilmu ekonomi
konvensional melihat bahwa manusia adalah economic man yang selalu didorong untuk
melampiaskan keinginannya dengan cara apapun, maka asumsi rasionalitas merupakan ruhnya
yang mengilhami seluruh usahanya dalam rangka memenuhi keinginannya tersebut. Selama

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 125


manusia menguras tenaga dan pikirannya untuk memenuhi keinginannya dengan cara apapun, ia
adalah makhluk rasional. Ketika produsen berusaha memaksimalkan keuntunganan, dengan
mengabaikan tanggung jawab sosial, ia adalah makhluk rasional dan tidak perlu dikhawatirkan.
Begitu juga dengan konsumen yang ingin memaksimalkan nilai guna (utility) ketika membeli
suatu produk, maka ia berjalan pada jalur rasionalitas dan hal itu secara ekonomi adalah baik.

Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi tersebut tentu saja
berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa. Sebagai contoh, apabila suatu proses
produksi menghasilkan polusi, maka biaya lingkungan dan sosial tersebut harus dihitung dalam
ongkos produksi sehingga ongkos meningkat dan penawaran akan bergeser ke kiri. Di negara
barat, hal tersebut telah dilakukan dengan mengenakan pajak polusi atau dikenal dengan istilah
pigouvian tax , yang tujuannya agar perusahaan memperhitungkan biaya eksternal yang timbul
akibat kegiatan produksinya sehingga mempengaruhi keputusan produksi dan penjualannya.

F. Penawaran Input Menurut Islam

Penawaran input ini dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran output. Input 
yang disebut disini adalah manusia dan non-manusia, sedangkan  penentuan harga input pada
umumnya sangat dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Dan menurut Islam input pada kegiatan ini
adalah manusia dan benda yang diperjual belikan.

1.   Pandangan Islam tentang input kerja

Input  utama yang dimaksud disini adalah sumber daya alam, keahlian, modal maupun tenaga
kerja. Islam memandang kunci pemanfaatan terbesar terhadap input ini adalah dengan cara
bekerja (amal) yang mempunyai makna lebih luas dari pada sekedar mencari upah, bukan
sekedar yang besifat manusiawi tetapi memiliki nilai transendensi. Ibnu Khalaudin juga
berpendapat tentang masalah bekerja yaitu menurut beliau, kerja merupakan implementasi
funsi ke khalifahan manusia yang diwujudkan untuk menghasilkan  suatu nilai tertentu yang
dihasilkan dari bekerja.

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 126


2.   Fungsi Penawaran Input

Implikasi dari pandangan Islam tentang kerja, maka kerja adalah wajib.  Orang Muslim
memanfaatkan waktunya dengan bekerja berarti memanfaatkan waktu untuk mendapatkan
mashlahah. Dan bisa juga dia mengalokasikan waktunya untuk menikmati hidup yaitu yang
disebut dengan leisure, selama hal itu tidak mendatangkan mudharat.

Seorang Muslim harus mendapatkan mashlahah maksimum bagi hidupnya. Oleh karena itu
ada tiga alternatif penggunaan waktu bagi seorang Muslim.

a) Alokasi waktu  untuk bekerja guna mendapatkan upah (Work For Pay).
b) Alokasi waktu untuk diri sendiri (work For Self).
c) Alokasi waktu minimal untuk mencukupi kemashlahatan minimum serta melaksanakan
ibadah wajib, misalkan waktu untuk shalat dan lain-lain.

G. Pengaruh Zakat Terhadap Penawaran

Pengaruh zakat terhadap  penawaran dapat dilihat dari dua sisi. Yang pertama adalah
melihat pengaruh kewajiban membayar zakat terhadap perilaku penawaran. Dalam hal ini
dicontohkan zakat perniagaan. Disisi lain adalah pengaruh zakat produktif, yakni alokasi zakat
untuk kegiatan produktif dari mustahik terhadap kurva penawaran. Zakat yang dikenakan
kepada hasil produksi adalah zakat perniagaan, yang baru dikenakan apabila hasil produksi dijual
dan hasil penjual telah memenuhi nisab (batas minimal harta yang menjadi obyek zakat setara 96
gram emas) dan haul (batas minimal waktu harta itu dimiliki dalam hal ini satu tahun).

Menurut Adiwarman Karim, pengenaan zakat perniagaan tidak berpengaruh terhdap kurva
penawaran, tidak seperti pajak yang mengajibatkan komponen biaya meningkat. Justru dengan
adanya zakat perniagaan membuat produsen bersemangat untuk memaksimalkan hasil produksi,
karena semakin banyak keuntungan maka akan membayar zakat lebih banyak juga. Karena zakat
yang disalurkan berupa qardhul hasan, maka tidak ada biaya atas penggunaan zakat sebagai
faktor produksi. Dengan demikian mustahik yang menjadi produsen dengan dana zakat produktif
dapat menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih kompetitif. Ini menyebablan kurva
penawara bergeser kebawah akibat dana zakat produktif tersebut.

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 127


H. Pembentukan Harga Keseimbangan

Keseimbangan atau ekuilibrium adalah kondisi di mana jumlah permintaan sama dengan
jumlah penawaran. Jumlah barang pada keadaan itu disebut kuantitas keseimbangan. Tingkat
harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu disebut harga keseimbangan. Secara grafis,
harga dan kuantitas keseimbangan dicerminkan dengan pertemuan antara kurva permintaan dan
kurva penawaran.

Kurva keseimbangan permintaan dan penawaran

P Qs

Qd

Jika diketahui fungsi permintaan dinyatakan dengan persamaan

Qd = 700 – 100 P

Sedangkan fungsi penawaran adalah

Qs = - 100 + 100 P

Maka kondisi keseimbangan tercapai apabila jumlah permintaan sama dengan jumlah
penawaran. Secara matematis itu berarti Qd = Qs

700 – 100 P = - 100 + 100 P

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 128


Jika persamaan itu kita selesaikan, maka akan didapat

P = P* = 4

Qd = Qs = Q* = 300

Keadaan keseimbangan tercapai pada harga 4 dan jumlah permintaan sama dengan jumlah
penawaran = 300 unit per periode waktu tertentu.

Sesuai dengan nilai – nilai penawaran Islami, apabila perusahaan dalam dalam
memproduksi barang yang dihasilkannya menimbulkan polusi, dan apabila perusahaan
memasukkan biaya polusi ke dalam struktur biayanya sehingga fungsi penawaran berubah
menjadi :

Qs = - 300 + 100 P

Maka keseimbangan baru yang terbentuk adalah

Qd = Qs

700 – 100 P = - 300 + 100 P

Jika diselesaikan, persamaan di atas akan memberikan P =5 dan Qd =Qs =200.

Keseimbangan permintaan dan penawaran menghasilkan harga keseimbangan yang


lebih tinggi dan kuantitas keseimbangan yang lebih rendah. Tampak bahwa dengan memasukkan
biaya polusi ke dalam struktur biaya perusahaan, jumlah barang yang dipertukarkan di pasar
menjadi lebih rendah, artinya perusahaan memproduksi lebih sedikit barang, dan dengan
demikian lebih sedikit polusi yang dihasilkan.

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 129


LATIHAN

1. Jelaskan pengertian konsep permintaan dan penawaran ?

2. Uraikan perbedaan hukum permintaan dan penawaran beserta kurvanya ?

3. Bagaimana konsep permintaan dalam ekonomi Islam beserta contohnya ?

4. Bagaimana konsep penawaran dalam ekonomi Islam beserta contohnya ?

5. Persamaan fungsi permintaan Qd = 12 – P dan penawaran Qs = -2 + P. hitunglah harga

dan output keseimbangan beserta kurvanya ?

Permintaan dan Penawaran Dalam Islam 130

Anda mungkin juga menyukai