Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

TIPS SUKSES PEDAGANG KAKI LIMA

Dosen Pengajar

Pak H. Goerid Hardjito, SE., MM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. Yunila Amali 22001081093


2. Sahid 22001081088
3. Ike ratna listi 22001081044
4. Risa aldinatur rofiah 22001081046

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2021

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas anugrah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang “Tips Sukses Pedagang kaki lima”.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya kami.

Kami telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun kami
menyadari bahwa kami memiliki keterbatasan sebagai manusia biasaoleh karena itu jika
didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi,
maka kami memohon maaf dan kritik serta saran yang dapat membangun agar dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalampengetahuan kita bersama.

Malang, 20 April 2021

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tips sukses usaha kaki lima dan analisa kebutuhan modal pedagang kaki lima
2.2 Aspek pemasaran

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang
memiliki fungsi dan peranan yang sangat strategis. Selain itu juga telah memberikan kontribusi yang
penting dan besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat Indonesia.
Karena itu, pemberdayaan dan perkembangan perlu dilakukan agar UKM tidak hanya tumbuh tetapi
juga berkembang. UMKM di Indonesia pada umumnya meliputi beberapa usaha seperti usaha
manufaktur yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen,
usaha dagang yaitu usaha yang menjual produk kepada konsumen, dan usaha jasa yaitu usaha yang
menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen.

Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
didefinisikan pengertian UMKM dan kriterianya, yaitu usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yang diatur
undang-undang ini, usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil yang di bahas dalam undang-undang
ini, usaha menengah adalah usaha ekonomi prroduktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
undangundang ini.

Pedagang kaki lima merupakan aset yang saat ini di Indonesia menjadi salah satu yang menjadi
perhatian pemerintah terkait dengan penataan sesuai dengan peraturan daerah. Banyak sekali muncul
pedagang kaki lima terutama di kota besar dikarenakan menjadi salah satu solusi mudah untuk
menghasilkan uang. Tetapi, karena menjamurnya pedagang kaki lima tersebut mengakibatkan carut
marutnya penataan kota karena mereka (para pedagang kaki lima) tidak lagi memperhatikan faktor
efisiensi dan faktor keindahan kota, karena mereka mementingkan bagaimana mendapatkan uang
dengan cepat. Selain itu permasalahan dari daerah yang terkadang juga kurang memperhatikan mereka
sehingga kurangnya tempat bagi pedagang kaki lima untuk berjualan. Seperti yang tertulis dalam
pertimbangan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2012 tentang koordinasi
penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima bahwa “Pedagang kaki lima sebagai salah satu pelaku
usaha ekonomi kerakyatan yang bergerak dalam usaha perdagangan sektor informal perlu dilakukan
pemberdayaan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya”.

Pemberdayaan disini dalam arti bahwa perlu adanya campur tangan pemerintah untuk bisa
meberdayakan pedagang kaki lima sebagai aset daerah. Bentuk pemberdayaan yang dimaksud adalah
bisa dengan pemberian tempat yang memadai hingga tidak mengganggu tata letak kota maupun bisa
dengan memberikan modal kecil bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Tetapi akan menjadi
permasalahan besar jika ternyata pedagang kaki lima berkembang tak terkontrol karena semakin
besarnya kebutuhan hidup masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk. Kemudahan mencari uang
dengan berdagang membuat masyarakat menganggap berdagang adalah satu-satunya cara bagi mereka
mendapatkan pemasukan keluarga. Tetapi mereka tidak memperhatikan dampak yang terjadi pada kota
yang mereka tinggali jika pedagang kaki lima muncul tak beraturan hingga mereka mengambil tempat-
tempat strategis yang seharusnya tempat tersebut tidak bisa digunakan untuk berdagang. Terlebih jika
para pedagang kaki lima menggunakan sebagian trotoar pejalan kaki. Pemerintah memaklumi jika
pedagang menggunakan trotoar untuk berdagang karena kebutuhan sosial mereka, tetapi pedagang kaki
lima juga harus memperhatikan hak dari pejalan kaki bahwa trotoar adalah tempat mereka berjalan
kaki.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1 Tips sukses usaha kaki lima dan analisa kebutuhan modal pedagang kaki lima
2. Aspek pemasaran

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui dan menganalisa Tips sukses usaha kaki lima dan analisa kebutuhan
modal pedagang kaki lima
2. Untuk mengetahui Aspek pemasaran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tips sukses usaha kaki lima dan analisa kebutuhan modal
pedagang kaki lima

Berbicara tentang kuliner memang tidak ada habisnya. Berbagai farian jajanan ringan maupun
makanan berat banyak ditawarkan. Mulai dari yang dijual di pinggir jalan atau kaki lima, sampai
kudapan yang dijual di restoran mewah. Semua jenis makanana tersebut harganya juga
bermacam-macam.

Jika Anda ingin merasakan nikmatnya makanan dengan harga yang murah, maka pedagang kaki
lima adalah jawabannya. Mulai dari siomay, cilok, ice jus, roti bakar hingga nasi goreng.
Makanan jenis ini banyak digemari mayarakat. Bisa dibilang nasi goreng adalah makanan sejuta
umat.

Dalam keadaan apapun baik sarapan, makan siang atau makan malam, nasi goreng bisa jadi
alternatif pilihan bersantap. dari anak-anak hingga orang tua menyukai nasi goreng. Fariasi nasi
gorengpun beragam, misalnya nasi goreng jawa, nasi goreng sea food, nasi goreng terasi, dan
masih banyak lagi. Hal ini menandakan bahwa nasi goreng adalah salah satu peluang bisnis yang
cukup menjanjikan karena peminatnya sangat banyak.

Memasak nasi goreng sangat praktis dan cepat, sehingga nasi goreng sering disantap di saat
keadaan darurat. Biasanya abang penjual nasi goreng menambahkan suiran daging ayam dan
telur untuk menambah nikmat nasi goreng.

Bahan utama untuk membuat nasi goreng adalah nasi putih. Tekstur nasi putih yang pas akan
mempengaruhi hasil nasi goreng. Nasi putih yang pas untuk membuat nasi goreng adalah yang
kasar, jika terlalu lembek rasanya tidak enak. Selain itu, tekstur nasi yang terlalu lembek akan
membuatnya menempel dipenggorengan dan cepat gosong.

Daging ayam juga perlu direbus atau dikukus terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menanak nasi
dengan komposisi yang tepat agara nasi goreng juga lezat. Apabila nasi goreng Anda terasa
nikmat, maka banyak orang yang akan berbondong-bondong datang ke tempat usaha nasi
goreng Anda.

Jika Anda ingin membuka usaha nasi goreng di pinggir jalan, pastikan bumbu dan resepnya
enak. Buatlah dulu untuk keluarga dan mintalah kritik dan saran dari mereka. Kemudian buatlah
analisa modal dan keuntungan usaha pedagang kaki lima agar bisnis Anda berjalan lancar.
Biasanya usaha nasi goreng, dibarengi dengan makanan lainnya seperti Mie goreng dan kuah,
serta cap jay. Buatlah usaha nasi goreng Anda beda dari yang lainnya. Seperti misalnya porsi
besar untuk makan bersama 3 hingga 5 orang, atau dengan farian rasa pedas yang membuat
penikmat berkeringat, bisa juga dengan menambahkan bumbu-bumbu lain agar rasa nasi
goreng Anda khas.

Dengan adanya ciri khas pada usaha nasi goreng Anda, maka konsumen akan semakin
penasaran untuk mencoba menikmatinya. Selain itu dalam analisa modal dan keuntungan
usaha pedagang kaki lima, Anda harus benar-benar teliti dalam menentukan pengeluaran dan
gambaran kasar pemasukan yang bisa di raih dalam 1 hari.

Analisa Perencanaan keuangan Usaha pedagang Kaki Lima


A. MODAL
Analisa modal dan keuntungan usaha pedagang kaki lima akan mempermudah Anda
mengetahui perkiraan balik modal dalam usaha nasi goreng yang Anda akan jalankan. Beberapa
hal yang perlu di persiapkan untuk peralatan untuk memulai usaha ini adalah sebagai berikut:

 Gerobak Rp 3.000.000,-
 Kompor + tabung gas Rp 450.000,-
 Wajan, spatula Rp 300.000,-
 Meja + kursi Rp 400.000,-
 Peralatan makan ( sendok, garpu, tempat tisue ) Rp 200.000,-
 Total untuk biaya investasi Rp 4.350.000,-

Biaya investasi adalah modal yang dikeluarkan hanya satu kali dalam memulai usaha, karena
barang dan perlengkapan ini bisa dipakai untuk jangka waktu panjang. Sedangkan biaya
operasional adalah dana yang wajib dikeluarkan setiap hari. Rincian untuk biaya operasional
usaha nasi goreng kaki lima adalah:

 Beras (nasi putih) 10 kg x @Rp 8.000,- Rp 80.000,-


 Bumbu Rp 100.000,-
 Daging ayam 2 kg x @Rp 25.000,- Rp 50.000,-
 Telur 2 kg x @ Rp 12.000,- Rp 24.000,-
 Kecap + saus Rp 10.000,-
 Kertas minyak Rp 10.000,-
 Total biaya operasional Rp 275.000,-
B. PENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI
Setelah Anda melakukan penghitungan biaya pengeluaran, dalam analisa modal dan
keuntungan usaha pedagang kaki lima juga wajib di hitung secara terperinci keuntungan yang
akan di dapat, sebagai berikut:

Harga nasi goreng 1 porsi Rp 10.000,-. Jika satu malam dari 10 kg Anda bisa menjual 60 porsi
maka keuntungan yang didapat adalah Rp 600.000,-. Keuntungan bersih di dapat dari
keuntungan kotor dikurangi biaya operasional.

Laba kotor – biaya operasional

Rp 600.000 – Rp 275.000,- = Rp 325.000,-

Satu malam, Anda bisa mendapatkan keuntungan bersih Rp 325.000,-. Jadi selama 1 bulan
maka laba yang bisa di dapat dengan jumlah hari efektif 25 hari adalah 25 hari x Rp 325.000,- =
Rp 8.125.000,-. Laba yang cukup banyak bagi usaha kaki lima.

2.2 ASPEK PEMASARAN

Selain perhitungan laba dan biaya operasional, dalam analisa modal dan keuntungan usaha
pedagang kaki lima, ada hal lain yang perlu diperhatikan seperti tempat usaha, strategi
marketing dan resiko kerugian.

Tempat usaha

Lokasi dimana Anda akan membuka usaha tentunya menjadi hal yang penting karena tempat
akan mempengaruhi jumlah pembeli. Lokasi yang berada tepat dipinggir jalan akan lebih mudah
dilihat konsumen dari pada tempat yang berada di dalam gang. Pilihlah tempat yang stategis
seperti dekat kawasan kampus, atau perkantoran.
Daerah kos-kosan juga bisa menjadi pilihan tempat usaha, karena anak kos lebih cederung
malas memasak dan membeli makanan matang seperti nasi goreng. Lokasi lain yang bisa Anda
gunakan adalah di depan toko yang malam hri tutup, karena biasanya usaha nasi goreng buka
malam hari.

Biasanya pemilik toko akan dengan senang hati memberikan ijin kepada orang yang ingin
membuka usaha di depan tokonya pada malam hari. Alasannya adalah untuk menjaga
keamanan toko tempat usahanya. Dengan konsekuensi pagi hari saat toko buka, kondisi harus
bersih dan rapi. Pemilik toko biasanya akan menetapkan sewa hanya untuk biaya listrik saja

Strategi Marketing
Di era modern ini media sosial menjadi salah satu cara ampuh untuk meraih banyak pelanggan.
Dengan mengunggah foto dan rajin promosi di media sosial seperti facebook, twitter dan
instagram, pelanggan akan berdatangan di tempat usaha nasi goreng Anda.

Ditambah lagi jika nasi goreng Anda memiliki keunikan dan lain dari pada yang lain. Keunikan
tersebut bisa menjadi strategi marketing bagi bisnis Anda, karena pembicaraan dari mulut ke
mulut akan sangat membantu banyak orang penasaran dan berkunjung untuk menikmati nasi
goreng spesial buatan Anda.

Resiko Kerugian

Selain berbicara tentang keuntungan atau laba. Hal lain yang wajib disinggung dalam sebuah
usaha adalah resiko kerugian. Tidak mungkin serta merta suatu usaha akan langsung besar.
Semua harus memulai merintis dari bawah. Slaah satu yang menjadi kendala dalam bisnis nasi
goreng atau kuliner lainnya adalah cuaca yang tidak bersahabat.

Hujan lebat pada malam hari akan membuat orang malas keluar meskipun sekedar untuk
membeli makanan. Bisa di siasati dengan menerima deliveri order. Cara ini bisa sangat efektif
bagi usaha nasi goreng Anda yang sedang berkembang.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN DAN SARAN


pedagang kaki lima mempunyai peran yaitu sebagai pekerja sektor informal. pedagang kaki
lima memilih untuk menjadi pedagang kaki lima di karenakan tuntutan ekonomi kelurga.
Sehingga membuat mereka untuk bergerak dalam hal mencari nafkah dengan menjadi
pedagang kaki lima demi untuk kelangsungan hidup keluarga. Alasan mendasar para pedagang
kaki lima untuk memilih bekerja di karenakan untuk membangun usaha mereka sendiri terlebih
bagi mereka yang mempunyai modal yang tidak terlalu banyak.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.analisausaha.id/2017/03/analisa-modal-dan-keuntungan-usaha-pedagang-kaki-lima.html

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2015-1-1-69201-281411056-bab5-30072015124123.pdf

http://eprints.ums.ac.id/65323/3/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai