Anda di halaman 1dari 6

LK. 2.

2 Menentukan Solusi

N Eksplorasi alternatif
Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
o. solusi
1 Berdasarkan kajian Berdasarkan hasil analisis Alasan mendasar pemilihan solusi melalui model Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara yang
literatur, wawancara kepada kajian literatur, wawancara pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa alternatif
guru dan kepala sekolah kepada guru dan kepala adalah sebagai berikut: solusi dari masalah Rendahnya minat baca siswa yaitu :
mengenai ekplorasi sekolah maka solusi yang
alternatif solusi terhadap paling relevan yaitu -Model Problem Based Learning (PBL Menggunakan model pembelajaran Problem Based
masalah Rendahnya menggunakan model merupakan model pembelajaran yang Learning (PBL)
minat baca siswa, berikut pembelajaran Problem Based mendorong siswa untuk lebih aktif dan
ini diuraikan beberapa Learning (PBL). memaksimalkan kemampuan berpikir kritis Kelebihan:
alternatif solusi: untuk mendapatkan solusi dari masalah pada Meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
Kajian yang relevan: dunia nyata. Melatih siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan
1. Membimbing peserta -Pembelajaran yang berdasarkan suatu masalah secara sistematis
Model pembelajaran Problem
didik agar gemar membaca, yang otentik menjadi ciri khas dari metode Membantu peserta didik memahami peran orang dewasa
Based Learning (PBL)
2. Menyediakan bahan problem based learning. dalam kehidupan nyata.
berpusat pada peserta didik
bacaan untuk menambah -Pengetahuan dapat diperoleh berdasarkan
dan menjadikan peserta didik
wawasan peserta didik masalah yang timbul dari masalah tersebut.  Kekurangan:
aktif dalam membangun
3. Memotivasi peserta -Peserta didik dapat melakukan analisis terhadap Membutuhkan waktu yang banyak.
pemikiran yang bersifat
didik agar berminat untuk asal muasal terjadinya masalah dan pemecahan
konstruktif, meningkatkan
membaca. masalah.
minat membaca peserta didik
4. Melaksanakan Program
dalam pembelajaran
Gerakan Literasi Sekolah
meningkat.
5. Menggunakan model Oleh sebab itu dengan memilih model
Model Problem Based
pembelajaran PBL pembelajaran Problem Based Learning maka
Learning (PBL) yaitu: Model
(Problem Baseb Learning) tujuan pembelajaran dalam mengatasi
pembelajaran yang
6. Mengaktifkan kembali rendahnya minat baca siswa di kelasIV akan
dikembangkan untuk
kegiatan literasi harian, meningkat.
membantu guru
7. Mengoptimalkan
mengembangkan kemampuan
perpustakaan, agar siswa
berfikir dan keterampilan
membaca cerita-cerita
memecahkan masalah pada
lokal, cerita lucu, cerita
siswa selama mereka
bergambar mempelajari materi
8. Menata kembali sudut pembelajaran. Model ini
baca yang ada di masing- memfasilitasi siswa untuk
masing kelas berperan aktif di dalam kelas
9. Kerjasama dengan melalui aktivitas memikirkan
orangtua untuk masalah yang berhubungan
mengoptimalkan waktu dengan kehidupan
membaca di rumah, sehariharinya, menemukan
10. Memotivasi siswa agar prosedur yang diperlukan
rajin membaca. untuk menemukan informasi
11. Memberi hadiah bagi yang dibutuhkan, memikirkan
siswa yang gemar membaca situasi konstektual,
yang memenuhi kriteria memecahkan masalah, dan
gemar membaca. menyajikan solusi masalah
12. Bermain game dengan tersebut.Abidin (2014)
menceritakan kembali Sumber:
bagian isi buku yang telah http://repository.unpas.ac.id/4
dibaca. 9528/

Hasil wawancara :
Dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based
Learning dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa karena
pembelajaran berpusat kepada
siswa

Berdasarkan kajian Berdasarkan hasil analisis Alasan mendasar pemilihan solusi melalui Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara yang
literatur, wawancara kepada kajian literatur, wawancara Problem Solving Model Polya adalah sebagai sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa alternatif
guru dan kepala sekolah kepada guru dan kepala berikut: solusi dari masalah Siswa tidak dapat menelaah soal cerita
mengenai ekplorasi sekolah maka solusi yang -Meningkatkan kemampuan siswa dalam dengan baik pada mata pelajaran Matematika kelas IV
alternatif solusi terhadap paling relevan yaitu memecahkan masalah matematika. yaitu:
masalah Siswa tidak dapat menggunakan model -Siswa mampu memahami permasalahan yang
menelaah soal cerita pembelajaran Problem diberikan, Penerapan pembelajaran problem solving model Polya.
dengan baik pada mata Solving model Polya -Siswa mampu menyelesaikan masalah
pelajaran Matematika -Siswa mampu mengecek kembali hasil Kelebihan
kelas IV, berikut ini Kajian yang relevan: penyelesaiannya. a. Memudahkan siswa untuk memahami tahap-tahap
diuraikan beberapa -Memudahkan siswa untuk memahami tahap- penyelesaian masalah secara spesifik.
Dalam model Polya siswa
alternatif solusi: tahap penyelesaian masalah secara spesifik. b. Memudahkan siswa untuk memahami apa yang harus
tidak hanya mengembangkan
-Memudahkan siswa untuk memahami apa yang dicari untuk menyelesaikan masalah.
kemampuan pemecahan
1. Menerapkan model harus dicari untuk menyelesaikan masalah. c. Memudahkan siswa menyusun kerangka berfikir untuk
masalah saja, tetapi juga untuk
pembelajaran Polya. -Memudahkan siswa menyusun kerangka berfikir menyelesaikan masalah.
melakukan latihan dan
2. Menerapkan kembali untuk menyelesaikan masalah. d. Setiap langkah pada problem solving model Polya
penguatan pemahaman pada
kegiatan membaca 15 menit -Setiap langkah pada problem solving model mengandung masalah-masalah kecil yang akhirnya dapat
akhir pembelajaran
sebelum masuk kelas. Polya mengandung masalah-masalah kecil yang digunakan untuk memecahkan inti dari masalah yang
(Roebyanto & Harmini,
3. Memperbanyak latihan akhirnya dapat digunakan untuk memecahkan disajikan.
2017).
mengerjakan soal-soal inti dari masalah yang disajikan.
Hal ini sejalan dengan tujuan
cerita setiap hari sebelum Kelemahan
model Polya yaitu untuk
waktu pulang. Dengan menerapkan metode pembelajaran Membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan suatu
memperoleh kemampuan
4. Memberikan soal-soal Problem Solving model Polya dalam kemampuan masalah dalam soal matematika bentuk cerita .
kecakapan kognitif siswa
cerita latihan untuk siswa menelaah soal cerita Matematika pada
dalam memecahkan masalah
diselesaikan di rumah materi luas bangun datar di kelas IV akan
secara rasional, lugas, dan
dengan bimbingan orangtua meningkat.
tuntas (Asman & Ariani,
5. Mamperkuat penanaman
2020).
konsep materi Matematika
Keunggulan Model Polya,
yaitu
1) membuat siswa lebih
berhati-hati dalam mengenali
tahap-tahap yang sesuai dalam
proses pemecahan masalah;
2) dapat menyediakan
kerangka kerja yang tersusun
rapi untuk menyelesaikan
masalah yang komplek dan
panjang yang dapat membantu
siswa untuk
mengorganisasikan
usahanya dalam memecahkan
masalah;
3) merangsang perkembangan
kemajuan berfikir
siswa untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan
tepat. (Handayani, dkk 2017)

Penerapan model Polya


memberikan banyak
keuntungan yaitu peserta didik
aktif meningkatkan
kemampuan berfikir serta
mampu menyelesaikan
masalah (Asman
& Ariani 2020)
Sumber:
https://jptam.org/index.php/j
ptam/article/download/772/6
91/1728

Hasil wawancara :

Dengan menggunakan
Problem Solving model
Polya siswa mampu
memahami permasalahan
yang diberikan, mampu
menyelesaikan masalah
,mampu mengecek kembali
hasil penyelesaiannya, serta
memudahkan siswa untuk
memahami tahap-tahap
penyelesaian masalah secara
spesifik.

Berdasarkan kajian Berdasarkan hasil analisis Alasan mendasar pemilihan solusi melalui metode Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara yang
literatur, wawancara kepada kajian literatur, wawancara Drill adalah sebagai berikut: sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa alternatif
guru dan kepala sekolah kepada guru dan kepala solusi dari masalah Hampir seluruh siswa tidak
mengenai ekplorasi sekolah maka solusi yang memahami penggunaan huruf kapital dalam menulis
-Metode drill merupakan suatu cara mengajarkan
alternatif solusi terhadap paling relevan yaitu kelas II yaitu:
dengan banyak memberikan latihan terhadap apa
masalah Hampir seluruh menggunakan model
yang dipelajari siswa sehingga mereka
siswa tidak memahami pembelajaran metode Drill. Penerapan pembelajaran metode Drill
mempunyai suatu keterampilan.
penggunaan huruf
-Latihan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
kapital dalam menulis Kajian yang relevan: Kelebihan:
secara berulang-ulang antara situasi belajar
kelas II, berikut ini -Bahan yang diberikan secara teratur, tidak loncat -loncat
Dalam Jurnal penelitian oleh dengan situasi pada kehidupan sehari-hari
diuraikan beberapa dan langkah demi langkah akan melekat pada diri anak
Jelly Ratih Rahayu (2021) terdapat aktivitas drill atau latihan, hasil
alternatif solusi: dan benar -benar menjadi miliknya.
yang berjudul Metode Drill pekerjaan siswa akan sempurna.
-Adanya pengawasan bimbingan dan koreksi yang segera
untuk Meningkatkan -Metode drill atau latihan adalah metode
1. Menerapkan diberikan oleh guru memungkinkan murid untuk segera
Kemampuan Menulis Huruf pembelajaran yang menekankan pada banyaknya
pembelajaran model Drill. melakukan perbaikan terhada p kesalahan-kesalahannya.
Kapital pada Siswa Sekolah atau seringnya latihan menulis sesuai kaidah
2. Guru memberikan Dengan demikian juga akan menghemat waktu
Dasar Kelas II bahwa dalam EYD yang berlaku.
pembelajaran yang baik dan belajarnya.
hasil penelitiannya -Metode drill adalah suatu metode dalam
kreatif khususnya dalam -Pengetahuan atau ketrampilan siap yang telah terbentuk
menunjukkan bahwa melalui pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih
aspek penulisan. sewaktu -waktu dapat dipergunakan dalam keperluan
metode Drill dapat anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah
3. Siswa diharapkan sehari -hari baik untuk keperluan studi maupun untuk
meningkatkan kemampuan diberikan.
berlatih dengan bimbingan bekal hidup di masya rakat kelak.
menulis huruf kapital di kelas
guru.
pada siswa kelasII SDN
4. Siswa lebih belajar lagi Kekurangan:
Kembangbilo 1 Sukolilo Dengan memilih metoda pembelajaran Drill untuk
tentang penggunaan huruf -Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang
Tuban. Berdasarkan hasil masalah pada siswa yang tidak memahami
kapital dan pemilihan kata. terbentuk secara otomatis akan mempengaruhi tindakan
analisis data, maka dapat penggunaan huruf kapital dalam menulis di
5. Guru seharusnya dapat yang bersifat irrasional, rutinitas serta tidak menggunakan
diketahui bahwa hasil kelas II maka siswa akan faham cara penggunaan
mengetahui penyebab akal.
observasi kegiatan siswa dan huruf kapital dalam menulis. Agar kesalahan-
terjadinya kesalahan guru pada siklus I mencapai kesalahan siswa dalam menggunakan huruf -Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan
berbahasa siswa agar kategori cukup, dan hasil kapital saat menulis akan teratasi. Sebab dalam perasaan benci baik kepada gurunya ataupun kepada mata
kesalahan tersebut dapat evaluasi siklus I, jumlah siswa model pembelajaran ini siswa akan selalu berlatih pelajarannya
dihilangkan. yang dinyatakan tuntas belajar dan berlatih dalam menulis yang benar sesuai -Latihan yang dilakukan dengan pengawasan yang ketat
6. Guru harus menciptakan individu mencapai 3 orang dengan kaidah penulisan EYD yang berlaku. dan dalam suasana yang serius mudah sekali
lingkungan belajar yang dari 23 orang siswa sehingga menimbulkan kebosanan dan kejengkelan.
nyaman dan menyenangkan diperoleh hasil ketuntasan
bagi siswa. belajar klasikal mencapai
7. Guru juga perlu melatih 56,52%. Pada siklus II
keterampilan berbahasa mengalami peningkatan hasil
siswa untuk menggunakan observasi kegiatan siswa
ejaan bahasa Indonesia danguru mencapai kategori
yang baik dan benar. Sangat Baik dan hasil evaluasi
8. Perbanyak latihan siklus II, jumlah siswa yang
menulis bagi siswa kelas dinyatakan tuntas belajar
tinggi dengan bimbingan secara individu 22 orang dari
guru. 23 orang siswa, sehingga
9. Mempermantap diperoleh hasil ketuntasan
keterampilan menulis dasar belajar klasikal mencapai
di kelas rendah. 75,21%.
10. Menyarankan kepada
siswa untuk lebih belajar Hasil wawancara :
lagi tentang penggunaan
huruf kapital. Dengan menerapkan
pembelajaran Model Dril,
siswa akan terbiasa selalu
terlatih menggunakan huruf
kapital dengan baik dan benar
dalam menulis.

Anda mungkin juga menyukai