Anda di halaman 1dari 7

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SD Negeri Curahsawo, Kabupaten Probolinggo


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Mendeskripsikan penerapan media Dakon-Matika dalam
materi FPB dan KPK sebagai solusi bagi guru
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV
Penulis Mardiyatus Sholihati, S. Pd
Tanggal 31 Agustus 2022
Situasi: 1. Latar Belakang
Kondisi yang menjadi latar Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas tak lepas
belakang masalah, mengapa dari model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Model
praktik ini penting untuk pembelajaran yang dipilih guru menentukan tingkat
dibagikan, apa yang menjadi keaktifan siswa dan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peran dan tanggung jawab anda siswa -atau yang lebih populer dengan istilah High Order
dalam praktik ini. Thinking Skills (HOTS)- di dalam kelas. Selain model
pembelajaran, guru juga perlu mempertimbangkan
pemilihan media pembelajaran. Pemilihan media
pembelajaran akan menentukan tingkat pemahaman siswa,
terutama untuk membantu siswa memahami materi-materi
yang bersifat abstrak. Kedua hal tersebut akan
mempengaruhi ketuntasan belajar siswa terhadap suatu
materi.
Berdasarkan data nilai siswa kelas IV di SD Negeri
Curahsawo tahun ajaran 2021/2022 dalam mata pelajaran
Matematika materi FPB dan KPK, 68% (17 dari 25 siswa)
mendapat nilai di bawah KKM dengan rata-rata kelas 66,8.
Dengan demikian, nilai tersebut masih tergolong rendah
karena rata-rata kelas belum mencapai 70 dan ketuntasan
siswa masih di bawah 75%. Selain itu, setelah melakukan
refleksi diri guru merasa bahwa kegiatan pembelajaran
yang dilakukan masih bersifat konvensional dan berpusat
pada guru sehingga siswa terlihat pasif dalam kegiatan
pembelajaran.
Masalah siswa tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain; 1) Penerapan media pembelajaran yang
belum konkret dalam materi FPB dan KPK; 2) Penerapan
model pembelajaran yang belum optimal dalam materi FPB
dan KPK.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan
media Dakon-Matika dalam pembelajaran Matematika
materi FPB dan KPK di kelas IV SD Negeri Curahsawo
Tahun Ajaran 2022/2023.

2. Alasan Praktik Baik Penting Dibagikan


Praktik baik yang dilakukan penting dibagikan karena
praktik ini akan membantu mengembangkan
profesionalisme guru dalam pengajaran di dalam kelas.
Praktik baik ini juga akan mengarahkan pada perubahan
pola pikir –baik guru maupun calon guru– terhadap
pemilihan media pembelajaran dan model pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran, khususnya dalam
materi FPB dan KPK bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar.

3. Peran Penulis
Dalam praktik baik ini, peran penulis sebagai subjek
yang berperan sebagai fasilitator di dalam kelas. Sebagai
subjek, penulis sedang berupaya melakukan pengembangan
kompetensi guru khususnya dalam kompetensi
profesionalisme. Melalui praktik baik yang telah dilakukan,
penulis menyajikan media pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa sehingga siswa
aktif di dalam kelas.
Tantangan : 1. Tantangan
Apa saja yang menjadi Tantangan yang dihadapi penulis dalam penerapan
tantangan untuk mencapai media Dakon-Matika, antara lain:
tujuan tersebut? Siapa saja yang a. Penyediaan media pembelajaran
terlibat, Penulis merencanakan masing-masing kelompok
mendapat 1 media Dakon-Matika. Jadi, media
Dakon-Matika yang harus disiapkan minimal 5
buah.
b. Reaksi siswa
Media yang dipilih penulis adalah media berbasis
permainan. Ada beberapa siswa lebih banyak
bermain daripada belajar dengan media tersebut.
c. Cara menggunakan media Dakon-Matika dalam
menentukan FPB
Media Dakon-Matika adalah media yang belum
pernah diterapkan di dalam kelas sehingga siswa
belum tahu bagaimana cara menggunakan media
tersebut dalam menentukan FPB

2. Tokoh yang Terlibat


a. Kepala Sekolah sebagai penentu kebijakan
b. Rekan sejawat sebagai pemberi masukan dan saran
bagi penulis selama pelaksanaan pembelajaran
c. Siswa sebagai subjek belajar
Aksi : 1. Langkah-Langkah yang Dilakukan
Langkah-langkah apa yang a. Penyediaan media pembelajaran
dilakukan untuk menghadapi Penulis memilih membuat media Dakon-Matika
tantangan tersebut/ strategi apa menggunakan cetakan jelly yang berisi 23 lubang.
yang digunakan/ bagaimana Kemudian, tutup cetakan jelly tersebut direkatkan pada
prosesnya, siapa saja yang sisi lainnya yang sejajar. Sehingga jumlah lubang
terlibat / Apa saja sumber daya keselurahannya menjadi 46 lubang. Masing-masing
atau materi yang diperlukan lubang diberi tulisan angka 1-46. Satu media Dakon-
untuk melaksanakan strategi ini Matika memerlukan minimal 50 biji dakon, jadi jumlah
biji dakon yang dibutuhkan minimal 250 biji. Penulis
menggunakan biji dakon warna-warni yang dipesan
melalui salah satu aplikasi belanja online.

b. Reaksi siswa
Dalam kegiatan membimbing siswa dalam
penyelidikan kelompok, penulis benar-benar
memanfaatkan perannya sebagai fasilitator. Penulis
memberi bimbingan dengan mendatangi masing-masing
kelompok dan menanyakan kesulitan apa yang dihadapi.
Dalam proses tersebut, penulis sembari memberikan
nasihat dan mengingatkan apabila ada siswa yang
cenderung bermain-main. Lalu, meminta siswa untuk
kembali fokus pada tujuan pembelajaran yaitu untuk
menentukan faktor suatu bilangan sesuai yang tertuang
dalam LKPD.

c. Cara menggunakan media Dakon-Matika dalam


menentukan FPB
Penulis telah menyiapkan video tentang cara
menentukan media Dakon-Matika dalam menentukan
FPB. Akan tetapi, beberapa siswa belum dapat
menentukan faktor dari suatu bilangan sehingga penulis
perlu mendemonstrasikan ulang cara menentukan faktor
bilangan menggunakan media Dakon-Matika. Kemudian,
siswa mempraktikkan bersama anggota kelompoknya.

2. Sumber Daya atau Materi yang Diperlukan


Adapun sumber daya atau materi yang diperlukan,
antara lain:
a. 6 buah cetakan jelly bulat kecil
b. Lem tembak/lem bakar
c. Spidol permanent
d. Biji dakon
e. Video tentang cara bermain Dakon-Matika
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi atau langkah-langkah yang saya
Bagaimana dampak dari aksi lakukan, antara lain:
dari Langkah-langkah yang 1. Masing-masing kelompok mendapat 1 media
dilakukan? Apakah hasilnya Dakon-Matika sehingga memungkinkan setiap
efektif? Atau tidak efektif? anggota dapat bermain secara bergiliran. Saya juga
Mengapa? Bagaimana respon dapat menghemat biaya karena dalam
orang lain terkait dengan strategi penyediaannya, saya menggunakan alat dan bahan
yang dilakukan, Apa yang dengan harga terjangkau dan mudah
menjadi faktor keberhasilan atau memperolehnya.
ketidakberhasilan dari strategi 2. Siswa dapat belajar dengan baik, sesuai dengan
yang dilakukan? Apa harapan. Memang, naluri mereka sebagai anak
pembelajaran dari keseluruhan adalah bermain. Akan tetapi, setelah saya
proses tersebut membimbing dan memfasilitasi siswa akhirnya
mereka dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan meminimalkan kegiatan bermain.
3. Setelah dilakukan demonstrasi tentang cara
menentukan faktor bilangan menggunakan media
Dakon-Matika, siswa dapat memahami konsep
faktor bilangan. Bahkan, ada sebagian siswa yang
dapat menentukan faktor bilangan tanpa
menggunakan media.
Berdasarkan dampak yang disebutkan di atas, maka
penggunaan media Dakon-Matika efektif digunakan dalam
menentukan FPB karena mempermudah pemahaman siswa
dalam menentukan FPB, meningkatkan aktivitas belajar
siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi
FPB.
Berdasarkan observasi yang dilakukan Kepala
Sekolah, bahwa penggunaan media Dakon-Matika dapat
melibatkan partisipasi aktif peserta didik dalam
pembelajaran, serta membantu menghadirkan pembelajaran
yang konkret untuk materi yang abstrak seperti FPB.
Selanjutnya, berdasarkan wawancara yang dilakukan
dengan rekan sejawat, Ibu Yuliana menyatakan bahwa
penerapan media Dakon-Matika dalam materi FPB telah
sesuai karena membuat siswa aktif dalam pembelajaran.
Selain itu, penggunaan media Dakon-Matika dapat
membantu siswa yang belum menghafal perkalian dalam
menentukan faktor bilangan. Sementara berdasarkan survei
yang dilakukan terhadap siswa diperoleh hasil bahwa siswa
merasa senang dan antusias terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Siswa dapat mempraktikka cara
bermain Dakon-Matika dan dapat menyelesaikan masalah
berkaitan dengan FPB dengan baik.
Adapun faktor yang memengaruhi keberhasilan
pembelajaran dalam praktik baik yang telah dilakukan,
antara lain:
1. Keadaan siswa yang kondusif saat itu, karena
pembelajaran dilaksanakan pada pagi hari.
2. Penyediaan media Dakon-Matika yang memadai
3. Siswa aktif bertanya ketika ada kesulitan yang
ditemukan selama melakukan permainan
menggunakan media Dakon-Matika.
Secara keseluruhan, pada saat pembelajaran siswa
begitu antusias dan aktif mengikuti setiap tahapan
pembelajaran dengan baik. Siswa terlihat aktif berdiskusi
dengan kelompok untuk memecahkan masalah berkaitan
dengan FPB menggunakan media Dakon-Matika. Dari
praktik baik yang telah dilaksanakan, penulis mendapat
sebuah pelajaran berharga bahwa siswa akan belajar dengan
baik apabila kebutuhan belajar mereka terpenuhi dalam
pembelajaran. Penulis sebagai guru harus pandai dalam
melakukan inovasi agar siswa merasa bahwa selalu ada hal
baru yang akan mereka dapatkan saat mereka datang ke
sekolah. Inovasi yang dimaksud berkaitan dengan media,
model, metode, atau pun teknik pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai