Pembelajaran Teks Cerita Fantasi Kelas VII Eksplorasi Solusi yang No. Analisis Penentuan Solusi Analisis Alternatif Solusi Alternatif Solusi Relevan 1 Berdasarkan hasil KD. 1. Keunggulan Model PBL Siswa di SMP Negeri 3 Pontianak menuntut pihak kajian literatur dan Mengidentifikasi a. Model PBL mampu sekolah dalam merealisasikan pencapaian harapan wawancara pada unsur-unsur cerita mengembangkan motivasi mereka untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan permasalahan fantasi yang belajar siswa. optimal. Hal ini pula yang menjadikan para pendidik pembelajaran KD. dibaca dan b. Model PBL mendorong siswa dan dan tendik diharapkan mampu meningkatkan 3.3 didengar dengan untuk mampu berpikir tingkat kualifikasi dan profesionalismenya dalam pengemasan Mengidentifikasi akar tinggi. pembelajaran yang inovatif dan lebih kreatif. unsur-unsur cerita permasalahan c. Model PBL mendorong siswa Berdasarkan analisis alernatif solusi tersebut, saya fantasi yang dibaca pada model dan mengoptimalkan kemampuan memilih satu (1) solusi pengemasan pembelajaran dan didengar media metakognisinya. terbaik yang paling relevan dengan karakteristik Siswa dengan akar pembelajaran. d. Model PBL menjadikan Kelas 7 di SMP Negeri 3 Pontianak. Model yang akan permasalahan pembelajaran bermakna digunakan adalah Model Problem Based Learning pada model dan Dari beberapa sehingga mendorong siswa (PBL). Saya memilih model ini karena siswa mampu media alternatif solusi, memiliki rasa percaya diri yang berpikir tingkat tinggi dan mengoptimalkan pembelajaran, ditemukan satu tinggi. kemampuan metakognisi mereka melalui masalah yang ditemukan beberapa solusi yang paling disediakan untuk dicarikan solusinya. Pembelajaran alternatif solusi. relevan dengan 1. Keunggulan Media Komik model ini sangat cocok dengan karakteristik siswa 1. Guru kondisi sekolah dan a. Komik merupakan cerita karena SMP Negeri 3 Pontianak pernah menjadi menerapakan karakteristik siswa. bergambar yang umumnya sekolah bertaraf internasional yang kemudian menjadi Model Problem Model Problem mudah dicerna dan lucu. sekolah reguler akibat penghapusan RSBI oleh Based Learning Based Learning b. Komik juga mempunyai pemerintah hingga kini. SMP Negeri 3 Pontianak (PBL). dengan kelebihan yaitu penyajiannya adalah sekolah dengan nilai rata-rata tertinggi se Media Komik Kalimantan Barat dalam penerimaan siswa baru. 2. Guru mengandung unsur visual dan Selain itu, saya juga memilih menggunakan Media menerapakan cerita yang kuat. Komik Digital yang sedang digandrungi oleh remaja Model Student c. Ekspresi yang divisualisasikan saat ini karena bukan hanya menyajikan teks cerita, tapi Team membuat pembaca terlibat juga memunculkan dramatisasi cerita melalui gambar- Achievement secara emosional sehingga gambar. Media ini juga mampu memusatkan perhatian Division membuat pembaca untuk terus siswa dan lebih mampu melibatkan sisi emosional (STAD). membacanya hingga selesai. siswa. Dengan media ini, siswa akan mengingat 3. Guru d. Secara empirik siswa lebih pembelajaran dengan lebih lama dan bermakna. Alasan menerapakan cenderung menyukai buku yang memilih komik berbentuk digital adalah dari posisi Model bergambar, berwarna dan sekolah yang berada di Kota Pontianak dan Cooperative divisualisasikan dalam bentuk karakteristik siswa dengan ketersediaan perangkat Integrated realitis maupun kartun. elektronik yang baik dan lengkap. Reading And Composition Alokasi Waktu: (CIRC). 4 x 40 Menit 4. Guru (2 Pertemuan) melaksanakan pembelajaran Untuk menerapkan Model PBL dalam pembelajaran teks cerita mengidentifikasi teks cerita fantasi, guru dapat fantasi berbasis melaksanakan tahapan berikut ini. komik. 1. Guru menetapkan bahwa sintak Model PBL, yaitu 5. Guru a. orientasi peserta didik terhadap masalah, melaksanakan b. mengorganisasikanpeserta didik, pembelajaran c. membimbing penyelidikan individu dan dengan media kelompok, audio d. mengembangkan dan menyajikan hasil karya, pembelajaran. dan 6. Guru e. menganalisis dan mengevaluasi proses melaksanakan pemecahan masalah. pembelajaran 2. Guru menyiapkan perangkat media komik untuk dengan media menciptakan suasana belajar yang menyenangkan digital book. dan interaktif. 3. Guru membuat instrumen asesmen diagnostik nonkognitif. 4. Guru menyusun RPP dengan format Identitas RPP, Rumunas KI 1, 2, 3, dan 4, Kompetensi Dasar dan IPK, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran, Media dan Alat, Langkah-langkah Pembelajaran, dan Pembelajaran Remidial dan Pengayaan. 5. Guru menyusun materi ajar dengan acuan format Identitas, Rumusan KI, Orientasi, Materi, Rangkuman, Evaluasi, dan Referensi. 6. Menyusun LKPD dengan acuan format Identitas, Rumusan KI, Rumusan KD, Rumusan Indikator, Tujuan, Sintak PBL 7. Guru membuat media presentasi dengan Prezi. 8. Guru menyusun media komik dengan langkah- langkah: a. Mengembangkan b. Validasi ahli media c. Validasi ahli materi d. Validasi ahli pengajaran 9. Guru menyusun perangkat evaluasi yang berorientasi pada proses, yaitu menyusun kisi-kisi soal, menyusun soal, menyusun rubrik penilaian, membuat lembar observasi keaktifan siswa, menyusun instrumen umpan balik. 2 Berdasarkan hasil KD. Menceritakan 1. Keunggulan Model PjBL SMP Negeri 3 Pontianak telah sering melaksanakan kajian literatur dan kembali isi teks a. Mampu melatih sikap proaktif pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi guru wawancara pada cerita fantasi yang peserta didik dalam di dalamnya. Guru diminta untuk melaksanakan permasalahan didengar dan memecahkan suatu masalah. pembelajaran yang dinovatif. Maka dari itu, siswa juga pembelajaran KD. dibaca secara b. Mampu mengasah kemampuan harus menjadi peserta didik yang mampu menciptakan 4.3 Menceritakan lisan, tulis, dan peserta didik dalam karya inovatif dan lebih kreratif dalam melaksanakan kembali isi teks visual dengan akar menguraikan suatu pembelajaran, terutama dalam Mata Pelajaran Bahasa cerita fantasi yang permasalahan permasalahan di kelas. Indonesia. Berdasarkan analisis alernatif solusi didengar dan pada model dan c. Mampu meningkatkan keaktifan tersebut, saya memilih satu (1) solusi pengemasan dibaca secara lisan, peserta didik di kelas dalam pembelajaran terbaik yang paling relevan dengan tulis, dan visual media menyelesaikan permasalahan karakteristik Siswa Kelas 7 di SMP Negeri 3 Pontianak. dengan akar pembelajaran. yang kompleks sampai diperoleh Model yang akan digunakan adalah Model Project permasalahan hasil nyata. Based Learning (PjB). Model ini mampu membuat pada model dan Dari beberapa d. Mampu mengasah keterampilan siswa mengasah keterampilannya dalam memanfaatkan media alternatif solusi, peserta didik dalam alat dan bahan di kelas guna menunjang aktivitas pembelajaran, ditemukan satu memanfaatkan alat dan bahan di belajar. Tidak hanya itu, model PjBL juga mampu ditemukan beberapa solusi yang paling kelas guna menunjang aktivitas melatih siswa memiliki sifat kolaboratif melalui kerja alternatif solusi. relevan dengan belajarnya. kelompok untuk merancang, membuat, dan 1. Guru kondisi sekolah dan e. Mampu melatih sifat kolaboratif mengevaluasi karya yang mereka buat. Dalam menerapkan karakteristik siswa, peserta didik. pembelajaran dengan model ini, siswa diharapkan Model Project yaitu mampu menciptakan karya berupa podcast-nya sendiri Based Learning Model Project 2. Keunggulan Media Podcast dengan berbagai episode menarik yang bisa dinikmati (PjBL). Based Learning a. Mampu meningkatkan hasil oleh masyarakat secara umum, khususnya teman satu 2. Guru dengan belajar pada beberapa materi, kelasnya memalui aplikasi Spotify dengan aplilasi menerapkan Media Podcast salah satunya adalah Anchor sebagai alat pembuatan podcast. Model kemampuan menyimak Selain itu, saya juga memilih menggunakan Media Cooperative, berbagai informasi. Podcast yang sedang digandrungi oleh remaja saat ini Integrated, b. Mampu mempermudah dalam karena memperdengarkan radio ke dalam versi yang Reading, and prosesnya, yaitu siswa akan lebih kekinian dan dapat dibuat sendiri. Media ini juga Composition lebih merasa santai dalam mampu meingkatkan hasil belajar siswa, terkhusus (CIRC). memaparkan sesuatu. dalam kemampuan menyimak dan berbagi suara 3. Guru Kebanyakan siswa dalam Dengan media ini, siswa akan mengingat pembelajaran menerapkan memaparkan cenderung dengan lebih lama dan bermakna. Alasan memilih Model Number merasa lebih gugup jika podcast yang dalam hal ini berbentuk digital dan daring Head Together pemaparan dilakukan secara adalah dari posisi sekolah yang berada di Kota (NHT). langsung. Pontianak dan karakteristik siswa dengan ketersediaan 4. Guru c. Waktu yang digunakan lebih perangkat elektronik dan internet yang baik dan melaksanakan efisiensi lengkap. pembelajaran d. Pembelajaran menjadi dengan media Alokasi Waktu: menyenangkan. Podcast. 4 x 40 Menit 5. Guru (2 Pertemuan) melaksanakan pembelajaran dengan media Untuk menerapkan model PjBL dalam pembelajaran Komik. menceritakan kembali isi teks cerita fantasi, guru dapat 6. Guru melaksanakan tahapan berikut ini. melaksanakan 1. Guru menetapkan bahwa sintak Model PjBL, yaitu pembelajaran a. membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan dengan media menantang (start with the big question), wayang gambar. b. merencanakan proyek (design a plan for the project), c. menyusun jadwal aktivitas (create a schedule), d. mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project), e. penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome), dan f. evaluasi (evaluate the experience). 2. Guru menyiapkan perangkat media podcast untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kreatif. 3. Guru membuat instrumen asesmen diagnostik nonkognitif. 4. Guru menyusun RPP dengan format Identitas RPP, Rumunas KI 1, 2, 3, dan 4, Kompetensi Dasar dan IPK, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran, Media dan Alat, Langkah-langkah Pembelajaran, dan Pembelajaran Remidial dan Pengayaan. 5. Guru menyusun materi ajar dengan acuan format Identitas, Rumusan KI, Orientasi, Materi, Rangkuman, Evaluasi, dan Referensi. 6. Menyusun LKPD dengan acuan format Identitas, Rumusan KI, Rumusan KD, Rumusan Indikator, Tujuan, Sintak PjBL 7. Guru membuat media presentasi dengan Prezi. 8. Guru menyusun media podcast dengan langkah- langkah: a. Siswa telah memahami unsur pembangun teks cerita fantasi. b. Siswa diberikan teks cerita fantasi secara berkolompok. c. Siswa dinuliskan teks kreasi mereka untuk menceritakan kembali teks cerita fantasi yang sebelumnya mereka terima . d. Siswa menginstall aplikasi Anchor sebagai alat publikasi teks reproduksi mereka. e. Siswa diminta untuk melakukan perekaman suara dan membagikan ceritanya pada platform Anchor. f. Siswa lainnya diarahkan untuk mendengar setiap podcast kelompok lainnya. g. Guru memberikan penghargaan bagi podcast yang paling sering didengar dan diminati pendengar. 9. Guru menyusun perangkat evaluasi yang berorientasi pada proses, yaitu menyusun kisi-kisi soal, menyusun soal, menyusun rubrik penilaian, membuat lembar observasi keaktifan siswa, menyusun instrumen umpan balik. 3 Berdasarkan hasil KD. Menelaah 1. Keunggulan Model PBL Siswa di SMP Negeri 3 Pontianak menuntut pihak kajian literatur dan struktur a. Dengan model PBL akan sekolah dalam merealisasikan pencapaian harapan wawancara pada kebahasaan teks terjadi pembelajaran mereka untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan permasalahan narasi (cerita bermakna. Siswa yang belajar optimal. Hal ini pula yang menjadikan para pendidik pembelajaran KD. fantasi) yang memecahkan suatu masalah dan dan tendik diharapkan mampu meningkatkan 3.4 Menelaah dibaca dan akan menerapkan pengetahuan kualifikasi dan profesionalismenya dalam pengemasan struktur didengar dengan yang dimilikinya atau pembelajaran yang inovatif dan lebih kreatif. kebahasaan teks akar berusaha mengetahui Berdasarkan analisis alernatif solusi tersebut, saya narasi (cerita permasalahan pengetahuan yang diperlukan. memilih satu (1) solusi pengemasan pembelajaran fantasi) yang pada model dan Belajar dapat semakin terbaik yang paling relevan dengan karakteristik Siswa dibaca dan topik teks cerita bermakna dan dapat diperluas Kelas 7 di SMP Negeri 3 Pontianak. Model yang akan didengar dengan fantasi. ketika perserta didik digunakan adalah Model Problem Based Learning akar permasalahan berhadapan dengan situasi (PBL). Saya memilih model ini karena siswa mampu pada model dan Dari beberapa tempat konsep diterapkan. berpikir tingkat tinggi dan mengoptimalkan topik teks cerita alternatif solusi, b. Dalam situasi model PBL, kemampuan metakognisi mereka melalui masalah yang fantasi, ditemukan ditemukan satu siswa mengintegrasikan disediakan untuk dicarikan solusinya. Pembelajaran beberapa alternatif solusi yang paling pengetahuan dan keterampilan model ini sangat cocok dengan karakteristik siswa solusi. relevan dengan secara simultan dan karena SMP Negeri 3 Pontianak pernah menjadi 1. Guru kondisi sekolah dan mengaplikasikannya dalam sekolah bertaraf internasional yang kemudian menjadi menerapakan karakteristik siswa. konteks yang relevan. sekolah reguler akibat penghapusan RSBI oleh Model Problem Model Problem c. Model PBL dapat pemerintah hingga kini. SMP Negeri 3 Pontianak Based Learning Based Learning meningkatkan kemampuan adalah sekolah dengan nilai rata-rata tertinggi se (PBL). dengan menyajikan berfikir kritis, menumbuhkan Kalimantan Barat dalam penerimaan siswa baru. 2. Guru Teks Cerita inisiatif peserta didik dalam Selain itu, saya juga memilih menggunakan Teks menerapakan Fantasi dengan bekerja, motivasi internal Cerita Fantasi dengan Tema Profil Pelajar Model Tema Pendidikan dalam belajar, dan dapat Pancasila Berbasis Website. Penyajian teks cerita Discovery Karakter Berbasis mengembangkan hubungan fantasi dengan menggunakan 6 profil pelajar pancasila Learning. Website interpersonal dalam bekerja sebagai karakter di dalamnya akan memberikan 3. Guru kelompok. pengintegrasian nilai-nilai karakter positif kepada menerapakan siswa. Profil pelajar pancasila itu sediri adalah karakter Model Mind 2. Keunggulan Teks Cerita Fantasi baik yang saat ini dimunculkank oleh Kementerian Mapping. dengan Tema Pendidikan Karakter Pendidikan untuk diajarkan untuk nantinya diharapkan 4. Guru Berbasis Website agar siswa mengamalkan 6 profil di dalamnya, yaitu menyajikan teks Karakter yang ada pada teks cerita beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Mahaesa cerita fantasi fantasi dengan tema pendidikan dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, dengan tema karakter nantinya akan gotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis. pendidikan Alasan memilih teks berbasis website karena SMP memberikan pengintegrasian karakter berbasis Negeri 3 Pontianak memiliki Aplikasi eJournal Literasi website. nilai-nilai karakter positif kepada berbasis website. Di dalam eJournal tersebut terdapat 5. Guru peserta didik. Serta dari sumber bacaaan yang dapat diakses siswa. Selain itu, menyajikan teks banyaknya pengintegrasian nilai alasan terpilihnya media wesite ini karena posisi cerita fantasi karakter nantinya akan diambil sekolah yang berada di Kota Pontianak dan berbasis kearifan lima aspek nilai karakter yang karakteristik siswa dengan ketersediaan perangkat lokal. paling sesuai untuk peserta didik elektronik yang baik dan lengkap. 6. Guru tingkat SMP, antara lain: religius, menyajikan teks cerita fantasi semangat kebangsaan, jujur, Alokasi Waktu: berbasis mandiri, dan peduli sosial. 4 x 40 Menit sosiokultural. (2 Pertemuan)
Untuk menerapkan pendekatan PBL dalam
pembelajaran menelaah struktur kebahasaan teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar, guru dapat melaksanakan tahapan berikut ini. 1. Guru menetapkan bahwa sintak Model PBL, yaitu a. orientasi peserta didik terhadap masalah, b. mengorganisasikanpeserta didik, c. membimbing penyelidikan individu dan kelompok, d. mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan e. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 2. Guru menyiapkan teks dengan tema profil pelajar pancasila berbasis website ejournalliterasi- spanta.com untuk memudahkan siswa dalam proses analisis teks. 3. Guru membuat instrumen asesmen diagnostik nonkognitif. 4. Guru menyusun RPP dengan format Identitas RPP, Rumunas KI 1, 2, 3, dan 4, Kompetensi Dasar dan IPK, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran, Media dan Alat, Langkah-langkah Pembelajaran, dan Pembelajaran Remidial dan Pengayaan. 5. Guru menyusun materi ajar dengan acuan format Identitas, Rumusan KI, Orientasi, Materi, Rangkuman, Evaluasi, dan Referensi. 6. Menyusun LKPD dengan acuan format Identitas, Rumusan KI, Rumusan KD, Rumusan Indikator, Tujuan, Sintak PBL 7. Guru membuat media presentasi dengan Prezi. 8. Guru menyusun teks dengan tema profil pelajar pancasila berbasis website dengan langkah- langkah: a. penilaian kebutuhan, b. desain, c. pengembangan dan implementasi, dan d. evaluasi dan revisi. 9. Guru menyusun perangkat evaluasi yang berorientasi pada proses, yaitu menyusun kisi-kisi soal, menyusun soal, menyusun rubrik penilaian, membuat lembar observasi keaktifan siswa, menyusun instrumen umpan balik 4 Berdasarkan hasil KD. Menyajikan 1. Keunggulan Model PjBL SMP Negeri 3 Pontianak telah sering melaksanakan kajian literatur dan gagasan kreatif a. Pembelajaran menulis teks pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi guru wawancara pada dalam bentuk lisan cerita fantasi pada siswa di dalamnya. Guru diminta untuk melaksanakan permasalahan dan tertulis dengan model PJBL mampu pembelajaran yang dinovatif. Maka dari itu, siswa juga pembelajaran KD. dengan meningkatkan keterampilan harus menjadi peserta didik yang mampu menciptakan 4.4 Menyajikan memperhatikan menulisteks cerita fantasi dan karya inovatif dan lebih kreratif dalam melaksanakan gagasan kreatif struktur dan perubahan perilaku belajar pembelajaran, terutama dalam Mata Pelajaran Bahasa dalam bentuk lisan penggunaan siswa selama proses Indonesia. Berdasarkan analisis alernatif solusi dan tertulis dengan bahasa dengan pembelajaran dalam penelitian tersebut, saya memilih satu (1) solusi pengemasan memperhatikan akar dilangsungkan pembelajaran terbaik yang paling relevan dengan struktur dan permasalahan b. Penggunaan Model Project karakteristik Siswa Kelas 7 di SMP Negeri 3 Pontianak. penggunaan pada model dan Based Learning berbantuan Model yang akan digunakan adalah Model Project bahasa dengan media media film dapat dijadikan Based Learning (PjB). Model ini mampu membuat akar permasalahan pembelajaran. referensi dan alterntif model siswa mengasah keterampilannya dalam memanfaatkan pada model dan pembelajaran yang efektif alat dan bahan di kelas guna menunjang aktivitas media Dari beberapa dan bermakna bagi belajar. Tidak hanya itu, model PjBL juga mampu pembelajaran, alternatif solusi, pembelajaran menulis teks melatih siswa memiliki sifat kolaboratif melalui kerja ditemukan satu cerita fantasi atau pada kelompok untuk merancang, membuat, dan ditemukan beberapa solusi yang paling pembelajaran lainnya yang mengevaluasi karya yang mereka buat. Dalam alternatif solusi. relevan dengan memiliki kekhasan yang sama pembelajaran dengan model ini, siswa diharapkan 1. Guru kondisi sekolah dan 2. Keunggulan Multimedia Interaktif mampu menciptakan karya berupa multimerdia menerapkan karakteristik siswa, berbasis literasi interaktif, seperti teks, gambar, suara, ataupun video Model Project yaitu a. Media ini merupakan media yang bisa dinikmati oleh masyarakat secara umum, Based Learning Model Project yang inovatif yang mampu khususnya teman satu kelasnya dengan menggunggah (PjBL). Based Learning memberikan suasana berbeda karya pada berbagai platform media sosisal, seperti 2. Guru dengan dalam pembelajaran bahasa Instagram, YouTube, TikTok, Facebook, Spotify, dan menerapkan Multimedia Indonesia khususnya materi lain-lainnya. Model interaktif berbasis cerita. Selain itu, saya juga memilih menggunakan Discovery literasi. b. Literasi media adalah topik Multimedia Interaktif karena media ini mampu Learning. yang populer, tidak saja di memberikan suasana yang berbeda dalam 3. Guru antara para akademisi, tetapi pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi menerapkan juga di masyarakat pada cerita. Cara yang beragam ini mampu mengatasi Model umumnya. permasalahan kelas yang muncul, yaitu keinginan Exaxmple Non- c. Media ini meningkatkan siswa untuk mengungkapkan ide dan kreativitasnya Example. semangat belajar siswa karena melalui berbagai bentuk dengan pemodelan yang 4. Guru media dalam pembelajaran ini dilakukan oleh guru terlebih dahulu. Alasan memilih melaksanakan tidak hanya digunakan secara multimedia interaktif berbasis litearsi ini adalah dari pembelajaran konvensional. posisi sekolah yang berada di Kota Pontianak dan dengan karakteristik siswa dengan ketersediaan perangkat multimedia elektronik dan internet yang baik dan lengkap. interaktif berbasis literasi. Alokasi Waktu: 5. Guru 4 x 40 Menit melaksanakan (2 Pertemuan) pembelajaran dengan media Untuk menerapkan model PjBL dalam pembelajaran gambar berseri menyajikan gagasan kreatif, guru dapat melaksanakan berbasis pop-up. tahapan berikut ini. 6. Guru 1. Guru menetapkan bahwa sintak Model PjBL, yaitu melaksanakan a. membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan pembelajaran menantang (start with the big question), dengan media b. merencanakan proyek (design a plan for the videoscribe. project), c. menyusun jadwal aktivitas (create a schedule), d. mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project), e. penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome), dan f. evaluasi (evaluate the experience). 2. Guru menyiapkan perangkat multimedia interaktif untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif. 3. Guru membuat instrumen asesmen diagnostik nonkognitif. 4. Guru menyusun RPP dengan format Identitas RPP, Rumunas KI 1, 2, 3, dan 4, Kompetensi Dasar dan IPK, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran, Media dan Alat, Langkah-langkah Pembelajaran, dan Pembelajaran Remidial dan Pengayaan. 5. Guru menyusun materi ajar dengan acuan format Identitas, Rumusan KI, Orientasi, Materi, Rangkuman, Evaluasi, dan Referensi. 6. Menyusun LKPD dengan acuan format Identitas, Rumusan KI, Rumusan KD, Rumusan Indikator, Tujuan, Sintak PjBL 7. Guru membuat media presentasi dengan Prezi. 8. Guru menyusun multimedia interaktif dengan langkah-langkah: a. Merencanakan b. Membuat desain c. Melakukan ujicoba d. Mengevalusi e. Memublikasikan Adapun jenis media yang termasuk pada multimedia interaktif yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. Teks b. Gambar c. Suara d. Video a. siswa; 9. Guru menyusun perangkat evaluasi yang berorientasi pada proses, yaitu menyusun kisi-kisi soal, menyusun soal, menyusun rubrik penilaian, membuat lembar observasi keaktifan siswa, menyusun instrumen umpan balik.