SKRIPSI
OLEH
SUKMA ADI PUTRA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Guna Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Nim 200101010114
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL...................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A...Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B...Rumusan Masalah................................................................... 1
C...Tujuan Penelitian.....................................................................
D...Definisi Oprasional..................................................................
E... Signifikansi Penelitian.............................................................
F... Penelitian Terdahulu................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
seorang hamba yang ingin mendekatkan diri kepada Allah Swt. Namun dalam
dalam syariat. Oleh karena itu mempelajari ilmu fiqih sangat berperan penting
dalam melakuakan setiap ibadah sesuai dengan syariat seperti syarat melakukan
ibadah shalat yang mana harus dalam keadaan suci terlebih dahulu dari hadas
Bagi seorang muslim shalat adalah tiang agama. Karena ibadah shalat
merupakan salah satu pondasi yang menopang dan menguatkan bangunan Islam.
Setiap mukmin mengerjakan shalat adalah rangka mendekatkan diri kepada Allah
Swt agar diri kita dapat menikmatan dunia dan akhirat. Shalat merupakan amal
ibadah yang akan dihisab pertama kali diakhirat kelak. Seseorang mukmin yang
beriman menyakini akan hari akhir pasti tidak akan menyia-nyiakan shalat, yang
mana ia pasti akan selalu merawat dan menjaga ibadah shalat ini dengan penuh
kesadaran.
Shalat menjadi hal yang wajib dikerjakan dalam Islam baik laki-laki
maupun perempuan atau muda maupun yang tua dan yang sudah baligh wajib
merupakan ibadah yang sangat besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain.
1
Karena shalat adalah hadiah oleh-oleh dari Nabi Muhammad Saw saat melakukan
Isra Mi’raj.
Mempelajari ilmu shalat wajib dan hukumnya adalah fardhu ain yang
mana apabila meninggalkan shalat maka akan mendapatkan dosa dan hukumnya
kedalam rukun Islam yang lima karena syarat menjadi muslim yang sempurna
salah satunya adalah shalat. Shalat itu sebagai doa dan ibadah untuk mendekatkan
seorang hambanya kepada tuhannya yang mana shalat itu diawali dengan
akbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, dan dilakukan sesuai dengan syarat
maupun rukun shalat yang telah ditentukan (Imam Bashari Assayuthi, 30). Allah
ّص دَ دَ وآ هوّ ّّنَدَا دَ وِا هْ دَ دَِّوّ َّدلنْ هُ ِّ هُْ ِّْ خ ير دّج هَوُ ِّنْ دَ ن
ََّ إّ ن ّ
ه ن ن دن دد ه يُوّ ّّ ن د
دوَدِ ه
ّ ّن
َّد مدا دْ نْ دُُهو دَ بدصري
Dalam menunaikan shalat itu harus lah dalam keadaan suci salah satunya
dengan berwudhu. Wudhu adalah salah satu cara bersuci yang paling sering kita
lakukan karena wudhu termasuk syarat sah mengerjakan ibadah shalat. Tidak sah
hukumnya shalat seorang muslim tanpa berwudhu karena wudhu dapat kita
gunakan untuk menghilangkan hadas kecil. Allah Swt tidak akan menerima shalat
seseorang yang masih menanggung hadas kecil sebelum berwudhu terlebih dahulu.
2
Berwudhu itu dimulai dari membasuh muka, tangan, sebagian kepala,
dan membasuh kaki dengan niat menyucikan diri dari hadas kecil sesuai ketentuan
syariat dengan tertib. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur’an berikut:
ْوَ ِدا نْ ُِّه نوّ هو هُ نودَ هُ نْ دوّدَن ََّد هُ نْ ّّ دَ ّّن دُدُِّّ ِّ دو نِّ دِ هُ نوّ بّهُُه نو ِّ هُ ن ّدَْي دَا ّّن َِّن دْ ّل دِْهْنووّ ّّ دَّ ِه نُُه نْ ّّ دَ ّّ ن
ّ ُص ل
ّ ِّْ ُّ َ وادوُوُ ُّّْ دم َ نِ ه،ُ {ادصَددَ ُّّْ اد وُوُ ّد:ُِِْال صُى ل ُِيُ و
ل ند د د ن ه هن د ه د ه هن د د ن ن د
}ُّ دُِدني
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dari shahabat Sa’id bin Zaid bahwa
Nabi saw. bersabda, “Tidak sah shalat bagi orang yang tidak memiliki wudhu, dan
tidak sempurna wudhunya bagi orang yang tidak menyebut nama Allah atasnya.”
Dalam menerapkan shalat dan wudhu harus sesuai dengan syariat tidak
boleh dengan sembarangan sebab shalat dan wudhu itu termasuk dalam ibadah
tapi masih banyak yang kurang paham tentang masalah shalat dan wudhu seperti
apa. Oleh karena itu sebagai seorang guru Pendidikan Agama Islam mesti harus
peserta didik bagaimana peserta didik itu paham mengenai shalat dan wudhu.
Oleh sebab itu guru harus menguasai Strategi dan metode-metode yang pas untuk
diajarkan kepada peserta didik agar mengerti dan paham mengenai shalat dan
wudhu.
3
Banyak metode yang dapat diterapkan oleh guru mengenai shalat dan
wudhu seperti metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi dan lainnya.
Tetapi itu hanyar memberi pahaman secara kognitif dan efektif saja tidak secara
psikomotorik (keterampilan) nya. Maka dari itu diperlukannya metode yang dapat
dengan jumlah siswa-siswinya 521 diantaranya 256 siswa laki-laki dan 262 siswi
perempuan. Dan sekolah tersebut dipimpin oleh kepala sekolah Zainal Hakim
dengan akreditas A.
di SMPN 13 lebih paham memakai metode dengan praktek atau peraga ketimbang
wudhu.
KOTA BANJARMASIN”.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Banjarmasin.
D. Definisi Operasional
1. Penerapan
kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Secara
5
bahasa penerapan adalah hal, cara atau hasil.1 Adapun penerapan yang dimaksud
2. Metode Demonstrasi
memeragakan dan menunjukkan kepada siswa tetang suatu proses, situasi atau
benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Terlepas dari metode
penyajian tidak terlepas dari penjelasan guru. Walau dalam metode demonstrasi
Banjarmasin.
mendefinisikan bahwa shalat dari segi bahasa berarti do’a, dan menurut istilah
syara’ berarti ucapan dan pekerjaan yang dimulai dengan takbir, dan
wudhu secara bahasa adalah menyucikan diri (sebelum sholat) dengan membasuh
muka, tangan mengusap kepala dan membasuh kaki. Kata wudhu dalam bahasa
1
Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Efektifitas Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2010), hal. 1487
2
Ahmad Mujin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Tehnik Pembelaaran Agama
Islam (Bandung:PT Refika Aditama, 2009 ) hal.49
3
Syekh Syamsidin abu Abdillah, Terjemah Fathul Mu'in (Surabaya: Al-Hidayah, 1996)
6
Arab berasal dari kata al-Wadha'ah yang bermakna al-Hasan, yaitu kebaikan, dan
E. Signifikansi Penelitian
1. Manfaat Teoritis.
yang sangat bermanfaat sebagai pengetahuan atau ilmu yang dapat jadi kajian
bagi para akademik yang sedang memperdalam ilmu fiqih dalam bidang shalat
dan wudhu dengan penerapan metode demonstrasi pada materi shalat dan
2. Manfaat Praktis
menambah wawasan lebih luas dan bisa diterapkan nantinya, ketika telah
4
Syafrida dan Nurhayati Zein, Fiqh Ibadah, (Kota Pekanbaru: CV Mutiara Pesisir
Sumatra, 2015), h. 41
7
F. Penelitian Terdahulu
pembiasaan, siswa belajar dengan metode ceramah dan drill, yakni hanya
metode demonstrasi & pembiasaan untuk melihat hasil dari penelitian ini.
SDIT Ma’arif sudah berjalan dengan baik, namun demikian ada beberapa
8
2. Priatin Ika Purwaningsih, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam
pada Pra siklus dari 35 siswa yang tuntas KKM hanya 10 siswa atau
sebanyak 29%, sisanya 25 siswa yang masih berada dibawah KKM 71%
dengan nilai rata-rata 60. Pada Siklus I terjadi kenaikan evaluasi praktik
Wetan mendapatkan nilai baik yaitu berada pada batas KKM dan diatas
KKM atau 40%. Sebanyak 21 siswa mendapat nilai dibawah KKM (60%).
Dengan nilai rata-rata kelas 62. Sedangkan pada Siklus II dari 35 siswa
baik yaitu berada pada batas KKM dan diatas KKM atau 83%, sebanyak 6
9
siswa mendapatkan nilai dibawah KKM (17%). Dengan nilai rata-rata
kelas 74.
ketuntasan minimal (KKM) adalah 9 siswa dari 24 atau 37,5% dan nilai
rata- rata 67. Siklus I yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) adalah 15 siswa dari 24 atau 63% dan nilai rata- rata 69. Siklus II
siswa dari 24 atau 87,5% dan nilai rata- rata 77. Dengan demikian maka
10
G. Sistematika Penulisan
pengertian dan tujuan penerapan metode demonstrasi pada materi shalat dan
wudhu.
BAB III Metode Penelitian, terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian,
subjek dan objek penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data, dan prosedur
penelitian.
BAB IV Laporan Hasil Penelitian, yang terdiri dari gambaran umum lokasi
11
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian dan seperti apa peristiwa atau aktivitas apa yang terjadi dilatar
penelitian.5 Oleh karena itu peneliti terjun lansung ke lapangan untuk menggali
BANJARMASIN.
1. Subjek
BANJARMASIN
5
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Cet, VI , Jakarta :Rajawali
Pers, 2012),h.174.
12
2. Objek Penelitian
objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Objek
dalam penelitian ini adalah penerapan metode demonstrasi pada materi shalat
1. Data
Data yang digali dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data pokok
a. Data Pokok
Data pokok adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
sebagai sumber informasi yang dicari. Dalam penelitian ini maka peneliti
b. Data Penunjang
pokok, yang mana data ini meliputi gambaran umum lokasi penelitian
Banjarmasin.
keadaan siswa.
13
D. Sumber Umum
b. Informan, yaitu para staf dan sekolah pihak-pihak yang berkaitan terkait
dalam penelitian.
c. Dokumen, yaitu catatan ataupun data yang berhubungan dengan data yang
14