Anda di halaman 1dari 26

KO

PROTEIN
TIM DOSEN KIMIA ORGANIK 2
Sub Capaian Pembelajaran

Mahasiswa dapat menjelaskan :


 1. Struktur, sifat -sifat dan stereokimia protein
 2. Klasifikasi protein
 3. Struktur protein
 4. Kegunaan protein.
 5. Reaksi penentu protein
DEFINISI PROTEIN

▶ Protein berasal dari kata Yunani Proteios yang artinya “pertama”.


Protein adalah poliamida dan hidrolisis protein menghasilkan
asam- asam amino.
Protein
Struktur Protein
Struktur primer protein
H R O H R O H R O H R O

N C C N C C N C C N C C
H H H H

Rantai peptida yang dihubungkan oleh ikatan amida


(peptida)
Urutan berulang satu atom nitrogen dan 2
atom carbon.
Struktur sekunder protein

 Ikatan hidrogen

 Ada bentukan heliks.


Struktur sekunder protein
Bentuk protein

▶ Protein Fibrous (Serat)


Protein yang terdapat pada hewan, tidak larut dalam air. Misal : keratin,
kolagen, sutra
▶ Proterin Globular
Protein yang larut dalam air. Misal : enzim, hormon, hemoglobin, mioglobin,
ovalbumin (pada putih telur)
Ikatan peptida

▶ Ikatan yang menghubungkan 2 asam amino melalui gugus karboksil dari satu asam amino
dengan gugus amino dari asam amino yang lain.
O O
-
+H3N CH2 C O + +H3N CH C
O
CH3
glysin alanin O
O
H N
+H3N C C C C O- + H2O
H2
CH3 C-terminal
N-terminal
ikatan peptida
gly - ala
(g ly s in a la n in )
Penamaan Peptida
Ikatan peptida

▶ Berdasarkan konvensi ikatan peptida ditulis dengan asam amino yg


mempunyai NH3+ bebas (sebelah kiri) dan as. Amino dg gugus COO -
bebas (sebelah kanan)

▶ Molekul yang mengandung 2 asam amino dg 1 ikatan peptida disebut


dipeptida
▶ Molekul mengandung 3 asam amino disebut tripeptida. Ada
tetrapeptida, pentapeptida, dst.
Suatu dipeptida terjadi bila suatu ikatan amida terbentuk antara gugus –NH2 dari
suatu asam amino dengan gugus –COOH dari asam amino yang lain.

Tiap asam amino dalam suatu molekul peptide disebut suatu satuan (unit) atau suatu
residu.
Alanilglisina mempunyai dua residu : residu alanina dan residu glisina.
Suatu polipeptida ialah suatu peptide dengan banyak sekali residu asam amino.
Beberapa rantai polipeptida tersebut diikat bersama oleh ikatan nonkovalen.
Rantai polipeptida protein biasanya diikat oleh ikatan sulfida. Beberapa ikatan
yang mungkin terjadi dalam polipeptida atau protein dapat dilihat pada gambar
berikut:
Menurut perjanjian suatu poliamida dengan residu asam amino kurang dari
50 dikelompokkan sebagai suatu peptide, sedangkan poliamida yang lebih
besar dianggap sebagai protein.
Alanina dan glisina dapat digabungkan dengan cara lain untuk
membentuk glisilalanina, dalam mana glisina mempunyai gugus amino
bebas dan alanina mempunyai gugus karboksil bebas.
Denaturasi protein

▶ Denaturasi suatu protein adalah hilangnya sifat-sifat struktur lebih tinggi oleh terkacaunya
ikatan hydrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu. Akibat suatu
denaturasi adalah hilangnya banyak sifat biologis protein itu.

▶ Salah satu faktor yang menyebabkan denaturasi suatu protein ialah perubahan temperatur.
Memasak putih telur merupakan contoh denaturasi yang tak reversible. Suatu putih telur
adalah cairan tak berwarna yang mengandung albumin, yakni protein globular yang larut.
Pemanasan putih telur akan mengakibatkan albumin itu membuka lipatan dan mengendap;
dihasilkan suatu zat padat putih.
Denaturasi protein

▶ Perubahan pH juga dapat mengakibatkan denaturasi. Bila susu menjadi asam, perubahan pH yang
disebabkan oleh pembentukan asam laktat akan menyebabkan penggumpalan susu (curdling),
atau pengendapan protein yang semula larut. Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan
denaturasi adalah detergen, radiasi, zat pengoksidasi atau pereduksi (yang dapat mengubah
hubungan S-S), dan perubahan tipe pelarut.

▶ Beberapa protein (kulit dan dinding dalam saluran pencernaan, misalnya) sangat tahan terhadap
denaturasi, sedangkan protein-protein lain sangat peka. Denaturasi dapat bersifat reversible jika
suatu protein hanya dikenai kondisi denaturasi yang lembut, seperti sedikit perubahan pH. Jika
protein ini dikendalikan ke lingkungan alamnya, protein ini dapat memperoleh kembali struktur lebih
tingginya yang alamiah dalam suatu proses yang disebut renaturasi. Sayang renaturasi umumnya
sangat lambat atau tidak terjadi sama sekali. Salah satu permasalahannya dalam penelitian protein
ialah bagaimana mempelajari protein tanpa merusak struktur lebih tingginya.
Denaturasi protein
Denaturasi protein

Sisi negatif denaturasi: Sisi positif denaturasi:

• Protein kehilangan aktivitas biologi • Denaturasi panas pada inhibitor tripsin dalam
legum dapat meningkatkan tingkat ketercernaan
• Pengendapan protein
dan ketersediaan biologis protein legum.
• Protein kehilangan beberapa sifat
• Protein yang terdenaturasi sebagian lebih mudah
fungsional
dicerna, sifat pembentuk buih dan emulsi lebih
baik daripada protein asli.
• Denaturasi oleh panas merupakan prasyarat
pembuatan gel protein yang dipicu panas.
Koagulasi Protein

 Koagulasi merupakan proses lanjutan yang terjadi ketika molekul protein yang didenaturasi
membentuk suatu massa yang solid. Cairan telur (sol) diubah menjadi padat atau setengah padat (gel)
dengan proses air yang keluar dari struktur membentuk spiral-spiral yang membuka dan melekat satu
sama lain. Koagulasi ini terjadi selama rentang waktu temperatur yang lama dan dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya seperti panas, pengocokan, pH, dan juga menggunakan
gula dan garam. Hasil dari proses koagulasi protein biasanya mampu membentuk karakteristik yang
diinginkan. Yaitu mengental yang mungkin terjadi pada proses selanjutnya setelah denaturasi dan
koagulasi. Kekentalan hasil campuran telur mempengaruhi keinginan untuk menyusut atau menjadi lebih
kuat.
Sifat – sifat fisikokimia protein

 Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama, tergantung pada jumlah dan jenis asam
aminonya.
 Berat molekul protein sangat besar
 Ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak dapat larut dalam air, tetapi
semua protein tidak larut dalam pelarut lemak.
 Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan garam, daya larut protein akan
berkurang, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Peristiwa pemisahan
protein ini disebut salting out.
 Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol maka protein akan
menggumpal.
 Protein dapat bereaksi dengan asam dan basa
Fungsi Protein

• Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul
spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon
dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom.
• Alat pengangkut dan penyimpan
Banyak molekul dengan massa molekul kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam
eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot.
• Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua
molekul protein yang saling bergeseran.
• Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu
protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.
Fungsi Protein

• Pertahanan tubuh atau imunisasi


Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang
dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam
tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel asing lain.
• Media perambatan impuls syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin,
suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel
mata.
• Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi
bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
Asam Amino & Protein pada Sediaan
Farmasi

- Infus Asam Amino


- Suplemen defisiensi
Asam Amino pada
Gangguan ginjal Kronik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai