Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fuji Chintya Mata Kuliah: Dasar-Dasar BK

Nim: 1223111035 Dosen Pengampu: Prof. Dr. ASIH MENANTI,


S.Psi., M.S
Prodi: PGSD E

BAB II

WILAYAH PEMBELAJARAN / PELAYANAN


A. ARAH TUGAS DAN MUATAN PEMBELAJARAN / PELAYANAN
1. Pengertian Pendidikan dan Konseling
Didasarkan sepenuhnya mengacu pada pengertian pendidikan sebagaimana
tertuang dalam Undang-Undang Nomor.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1 Butir 1, yaitu:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keaagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Konseling adalah pelayanan bantuan oleh tenaga professional kepada seorang


atau sekelompok individu untuk pengembangan kehidupan efektif sehari-hari
dan penanganan kehidupan efektif sehari-hari terganggu dengan fokus pribadi
mandiri yang mampu mengendalikan diri melalui penyelenggaraan berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung dalam proses pembelajaran.

2. Muatan Pembelajaran/ Layanan


Dengan memperhatikan segenap dimensi yang menjadi kandungan pengertian
pendidikan dan pengertian konseling tersebut di atas, muatan pembelajaran dan
pelayanan BK secara langsung mengacu kepada jenis-jenis layanan dan kegiatan
pendukung BK, sebagai mana telah dikemukakan pada BAB sebelumnya.
3. Materi Pembelajaran / Pelayanan dalam Kegiatan Layanan dan Pendukung
a. Layanan Orientasi h. Layanan Konsultasi
b. Layanan Informasi i. Layanan Mediasi
c. Penempatan dan j. Layanan advokasi
Penyaluran k. Aplikasi instrumentasi
d. Layanan Penguasaan l. Himpunan Data
Konten m. Konferensi Kasus
e. Layanan Konseling dan n. Kunjungan Rumah
Perorangan o. Layanan Kepustakaan
f. Layanan Bimbingan p. Alih Tangan Kasus
Kelompok
g. Layanan Konseling
Kelompok

B. WAKTU DAN VOLUME TUGAS PEMBELAJARAN / PELAYANAN DAN


PELAKSANAANNYA

1. Tugas di Dalam dan di Luar Waktu Jam Pembelajaran

a. Di dalam Waktu Pembelajaran


1) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan
belajar peserta didik dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan
informasi, penempatan dan penyaluran. penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam
kelas.

2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas
(rombongan belajar) per minggu dan dilaksanakan terjadwal). secara

3) Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan


konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.

b. Di Luar Waktu Jam Pembelajaran

1) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan peserta didik dilaksanakan untuk


layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling
kelompok, mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat
dilaksanakan di luar kelas.
2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung BK di luar kelas/di luar jam
pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam
kelas.

3) Kegiatan pelayanan BK di luar jam pembelajaran satuan pendidikan


maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan BK, diketahui dan
dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan.

2. Pelaksana dan Pelaksanaan Tugas Pembelajaran / Pelayanan

Disebutkan pada Bab 1. Permendikbud No. 81. A Tahun 2013


tentang Implementasi Kurikulum menetapkan bahwa:
Pada satu SMP/MTS/SMPLB. SMA/MA/SMALB SMK MAK diangkat sejumlah
Guru BK atau Konselor dengan rasio 1 150 (seorang Guru BK atau Konselor
mengasuh/mengampu/melayan 150 orang peserta didik) pada setiap tahun
ajaran

Jika diperlukan Guru BK atau Konselor yang bertugas di SMP/MTs dan/atau


SMA/MA/SMK tersebut dapat diminta bantuan untuk menangani
permasalahan peserta didik SD/MI dalam rangka pelayanan
alth tangan kasus.

C. REALISASI MATERI PEMBELAJARAN / PELAYANAN

1. Materi dalam Rumusan Tema


Materi pembelajaran /pelayanan BK dapat berupa tema yang akan dibahas
dalam praktik pelayanan, terutama dalam kegiatan mingguan secara klasikal
terjadwal dan terprogram. Tema adalah rumusan yang mengandung sejumlah
aspek materi yang saling berkaitan yang selanjutnya menjadi muatan kegiatan
pembelajaran yang dimaksudkan . Tema-tema tersebut sebagai berikut:

Tema 1: Orientasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling


Tema 2: Orientasi Satuan Pendidikan (Sekolah/Madrasah) Baru
Tema 3: Orientasi Semester Baru
Tema 4: Potensi Diri
Tema 5: Aplikasi Instrumentasi
Tema 6: Kegiatan dan Prestasi Belajar
TEma 7: Prestasi Belajar
Tema 8: Peminatan di SLTP
Tema 9: Peminatan di SLTA
Tema 10: Kehidupan Beragama
Tema 11: Kehidupan Keluarga
Tema 12: Hubungan Muda-Mudi
Tema 13: Kehidupan Sosial Budaya
Tema 14: Kejadian / Peristiwa Aktual
Tema 15: Kondisi Dinamis Satuan Pendidikan
Tema 16: Kenaikan Kelas/ Kelanjutan Studi
Tema 17: Ujian Nasional

Ke-17 tema tersebut diangkat oleh guru BK atau konselor dalam kegiatan
pembelajaran/pelayanan BK, baik dalam rangka memenuhi tugas kegiatan
klasikal terjadwal (2 JP perkelas perminggu) dalam waktu jam pembelajaran,
maupun kegiatan pelayanan BK nonklasikal di dalam maupun diluar waktu jam
pembelajaran.

2. Materi Pembelajaran/Pelayanan Klasikal Terjadwal

Tema-tema tersebut di atas masing-masing tidak sama dalam volume materinya,


sehingga menuntut waktu yang tidak sama untuk pembahasannya melalui
pelayanan klasikal. Dengan demikian tema-tema yang volumenya cukup besar
perlu dipecah menjadi sejumlah subtema, yang mana masing-masing subtema
akan menjadi materi dalam satu atau beberapa kali pertemuan untuk
pembelajaran klasikal. Selain itu, satu tema yang sama dapat digunakan untuk
mengisi kegiatan klasikal dalam rombongan belajar yang berbeda dalam tingkat
kelas yang sama tetapi isinya tidak percis sama dapat dimunculkan kembali
sebagai materi pembelajaran lanjutan untuk rombongan belajar pada tingkat
atau kelas yang berbeda atau lebih tinggi.

3. Materi Pembelajaran/ Pelayanan Nonklasikal

Selain kegiatan tatap muka klasikal terjadwal, disini perlu ditekankan lagi bahwa
guru BK atau Konselor harus juga melayani seluruh peserta didik subjek
ampuannya (dengan jumlah minimal 150 orang) melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung BK diluar jadwal klasikal tersebut, baik di dalam
maupun diluar waktu jam pembelajaran. Kegiatan pelayanan non klasikal ini
diselenggarakan dengan volume sebesar besarnya sehingga minimal memenuhi
kinerja tugas/kewajiban pokoknya sebagai pendidik yang bertugas pada satuan
pendidikan, seperti18/24 JP per minggu.

Anda mungkin juga menyukai