Anda di halaman 1dari 2

Sangat tertarik kepada perepresentasian mental inter- kita mengenai apa yang kita ketahui.

Akan
tetapi bagainya. tuk membantu pemahaman ini dengan lebih baik, a akan mempertimbangkan
pertama-tama gaimana perepresentasian eksternal dalam bentuk ta-kata berbeda dari
perepresentasiannya dalam ntuk gambar.

Beberapa gagasan akan lebih baik dan lebih udah direpresentasikan dalam bentuk gambar,
mentara yang lain dalam bentuk kata-kata. Contoh, seorang bertanya kepada Anda "Apakah
bentuk lur ayam?" Anda mungkin merasa lebih mudah tuk menggambar telur ketimbang
mendeskripsi nnya lewat kata-kata. Untuk sebagian besar bentuk ometris dan objek konkret,
gambar tampaknya engekspresikan labirin kata-kata mengenai objek lam sebuah bentuk yang
sangat ekonomis. Namun gitu, bagaimana jika seseorang bertanya kepada nda, "Apakah
keadilan?" Mendeskripsikan konsep strak semacam ini dalam kata-kata tampaknya ngat sulit.
Namun, berusaha menjawabnya dengan mbar lebih mustahil lagi.

Seperti ditunjukkan pada Gambar 7.2 (a) dan (b), dua gambar dan kata bisa digunakan untuk me-
presentasikan hal-hal dan gagasan-gagasan. Namun, satu pun bentuk representasi ini benar-
benar empertahankan semua karakteristik apa yang di- presentasikan. Contoh, bukan kata
'kucing' atau mbar kucing yang benar-benar makan ikan, me- eong atau menggeliat saat dibelai.
Baik kata cing' maupun gambar kucing adalah perepresen- ian yang berbeda terhadap
'kekucingan'. Setiap is representasi memiliki ciri yang berbeda-beda ri satu sama lain, dan dari
yang direpresentasikan. Seperti yang bisa Anda lihat, gambar relatif analog agan objek dunia-
nyata yang direpresentasikan. mbar menunjukkan atribut-atribut konkret, se- ti bentuk dan
ukuran relatif. Atribut-atirbut ini ip dengan ciri-ciri dan sifat-sifat objek dunia nyata g
direpresentasikan gambar. Bahkan, meskipun da membongkar gambar kucing, yang masih'ter
tetap analog dengan bagian seekor kucing. Dalam ndisi ini, banyak aspek gambar bisa dipahami
sara serentak. Anda juga bisa memindai gambar membesarkannya untuk dilihat lebih dekat, atau
ngecilkannya untuk melihat keseluruhan gambar. kan, ketika memindai atau
membesarkan/mengecilkannya untuk melihat keseluruhan gambar. Bahkan, ketika memindai
atau membesarkan mengecilkan gambar, anda tidak harus mengikuti arbieter apa pun untuk
mengamati ciri-ciri gambar dari atas ke bawah, kiri ke kanan, dan sebagainya.

Tidak seperti gambar seekor kucing, kata 'kucing' merupakan sebuah representasi simbolis, yang
berarti hubungan antara kata dan apa yang di representasikan cukup arbitrer. Tidak ada dari
bagian mana pun kata-kata yang secara inheren mirip kucing. Jika Anda diperlihatkan sebagian
dari kata 'kucing', bagian tersisa yang terlihat tidak lagi memiliki bahkan sebuah hubungan
simbolis dengan apa pun bagian objek (kucing) yang direpresentasikannya. Lebih jauh lagi, karena
simbol-simbol bersifat arbitrer, penggunaannya memerlukan pengaplikasian aturan aturan.
Sebagai contoh, dalam pembentukan kata kata, bunyi atau huruf harus diurutkan menurut aturan
tertentu, contoh 'k-u-c-i-n-g', bukannya 'c-i n-g-k-u' atau 'n-g-i-k-u-c'. Dalam pembentukan
kalimat, kata-kata juga harus diurutkan sesuai aturan tertentu. Contoh, seseorang bisa
mengatakan 'kucing berada di bawah meja', bukannya 'meja berada kucing di bawah', karena
maknanya akan berbeda (dalam kasus ini mustahil).

Representasi-representasi simbolis seperti kata 'kucing' menangkap jenis informasi tertentu,


bukan nya jenis informasi yang lain. Kamus mendefinisikan 'kucing' sebagai 'mamalia karnivora
(Felis catus) yang sudah lama dikembangbiakkan di rumah menjadi hewan peliharaan untuk
menangkap tikus (Merriam Webster' Collegiate Dictionary, 1993). Katakanlah representasi mental
kita bagi makna kata-kata selalu disesuaikan dengan yang ada di kamus. Maka, kata kucing' akan
berkonotasi dengan seekor hewan yang memakan daging (karnivora), melahirkan dan meng asuh
anaknya (mamalia), dan seterusnya. Informasi ini bersifat abstrak dan umum. Informasi tersebut
bisa diterapkan pada sejumlah besar jenis kucing dengan pola dan warna bulu apa pun. Untuk me
representasikan karakteristik tambahannya, kita harus menggunakan kata-kata tambahan seperti
hitam, Persia, merah tua, bermata hijau, dan sebagai nya.

Gambar kucing tidak mengandung informasi abstrak seperti yang dimiliki kata-kata mengenai apa
yang dimakan kucing, apakah ia melahirkan dan merawat anaknya, dan seterusnya. Namun
begitu, gambar mengandung sejumlah besar informasi konkret tentang kucing secara spesifik.
Contoh, gambar mengomunikasikan posisi yang tepat dari kaki kucing, sudut kita melihat kucing,
panjang ekor kucing jika dibandingkan dengan panjang tubuhnya, apakah kedua matanya
terbuka, dan sebagainya.

Gambar dan kata-kata juga merepresentasikan hubungan dengan cara yang berbeda. Sketsa
kucing di Gambar 7.2 menunjukkan hubungan spasial antara kucing dan meja. Untuk gambar apa
pun yang menunjukkan seekor kucing dan sebuah meja, hubungan spasial (posisi) (seperti di
samping, di atas, di bawah, di belakang) akan direpresentasikan secara onkret di dalam gambar
Sebaliknya, ketika meng gunakan kata-kata, hubungan spasial di antara l hal harus dinyatakan
secara eksplisit oleh simbol yang

Anda mungkin juga menyukai