Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH 

PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ALIAN
BIDANG KEAHLIAN BISMAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN REKAYASA
Alamat : Jalan Pemandian Km. 5 Seliling, Alian, Kebumen  54352
Telp. (0287) 6601799, e-mail : smknalian@gmail.com, website:
smkn1alian.sch.id

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Bentuk Kegiatan : DISKUSI


Mata Pelajaran : PMKR
Kelas : XII
Materi Pokok : Mendiagnosis kerusakan blok silinder
Alokasi Waktu : (15 menit)

Nama Siswa :
1. ……………………………………..
2. ……………………………………..
3. ……………………………………..
4. ……………………………………...
5. ……………………………………...

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.12 - Mendiagnosis kerusakan 3.12.1-Menentukan 2 gejala kerusakan
blok silinder mekanisme blok silinder dan
kelengkapannya (C3)
3.12.2- Menguraikan langkah penyebab
kerusakan komponen blok silinder dan
kelengkapannya (C4)
3.12.3- Memutuskan langkah perbaikan blok silinder
dan kelengkapannya dengan benar sesuai buku
manual (C5)

B. Topik
Diagnosis kerusakan mekanisme Blok silinder

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati tayangan foto, video studi kasus kerusakan blok silinder serta
penggalian informasi dari referensi dan diskusi, peserta didik dapat :
1. Menentukan 2 gejala kerusakan mekanisme blok silinder berdasarkan buku literatur,
referensi internet dengan teliti.
2. Menelaah 2 penyebab kerusakan mekanisme blok silinder sesuai buku literatur,
referensi internet dengan tepat.
3. Menguraikan langkah perbaikan kerusakan mekanisme blok silinder sesuai gejala
berdasarkan SOP buku manual secara mandiri.

D. Kegiatan
1. Amati dan dengarkan kondisi mesin kendaraan pada tayangan video
(Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=mF_lWCJQCVY )
2. Tulislah hasil pengamatan gejala dan penyebab kerusakan berdasarkan
tayangan video studi kasus, yang selanjutnya keputusan langkah perbaikan
kerusakan komponen blok silinder
3. Catatlah hal yang penting sebagai bahan pengerjaan tugas di bawah ini.
4. Diskusikanlah bersama teman, permasalahan yang terjadi di dalam
video tersebut lewat forum diskusi
5. Setelah berdiskusi dan mengerjakan LKPD dibawah ini, sampaikan hasil
tersebut saat diskusi bersama!
Kegiatan Mandiri 1
Diagnosa Studi Kasus : ► https://www.youtube.com/watch?
v=mF_lWCJQCVY
https://www.youtube.com/watch?v=EGB2popYxZs

Tuliskan 2 gejala kerusakan mesin dan 2 penyebab kerusakan


komponen blok silinder pada tabel dibawah ini !
No Deteksi
Studi Kasus Kondisi Mesin/ Langkah
Penyebab
Gejala Perbaikan
Kerusakan
Nilai Tanda tangan Peserta Tanda tangan Guru
Akhir Didik Mapel

Skor

Skor

E. Komentar Guru

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………
F. Monitoring
 Tanggal Pemberian Tugas :
 Tanggal Penilaian :

G. Penilaian
1. Ketepatan jawaban 60%
2. Keaktifan dalam diskusi 30%
3. Ketepatan waktu pengumpulan 10%

Tanda Tangan Guru


Pengampu
PEMERINTAH  PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ALIAN
BIDANG KEAHLIAN BISMAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN REKAYASA
Alamat : Jalan Pemandian Km. 5 Seliling, Alian, Kebumen  54352
Telp. (0287) 6601799, e-mail : smknalian@gmail.com, website:
smkn1alian.sch.id

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Bentuk Kegiatan : PRAKTIK


Mata Pelajaran : PMKR
Kelas : XII TKR
Materi Pokok : Diagnosis kerusakan sistem EFI
Alokasi Waktu : (30 menit)

Nama Siswa :
1. ……………………………………..
2. ……………………………………..
3. ……………………………………..
4. ……………………………………...
5. ……………………………………...

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.12 - Memperbaiki mekanisme blok silinder 4.12.1- Menunjukkan penyebab kerusakan blok
dan kelengkapannya silinder menggunakan lembar kerja sesuai
buku manual (P1)
4.12.2-Memperbaiki kerusakan mekanisme
blok silinder dan kelengkapannya (P2)
4.12.3- Menguji Hasil perbaikan kerusakan
komponen blok silinder dan kelengkapannya (P3)

B. Topik
Diagnosa Kerusakan Blok silinder

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan praktikum, peserta didik dapat
1. Menemukan letak dan penyebab kerusakan mekanisme blok silinder dengan tepat berdasarkan
panduan langkah kerja dari buku manual atau LKPD
2. memperbaiki kerusakan mekanisme blok silinder berdasarkan buku manual pabrikan dengan
benar
3. Menguji Hasil perbaikan kerusakan agar dapat dilakukan pencegahan dengan baik dan benar

D. Alat dan Bahan


 Caddy tools set
 Engine stand
 SST/ Scantool
E. Keselamatan Kerja
 Berdoa sebelum melaksakan praktik
 Gunakan pakaian kerja pada saat praktik
 Gunakan alat dan bahan sesuai fungsi dan keperluannya
 Lakukan langkah kerja sesuai SOP
 Tanyakan pada instruktur jika menemui kesulitan
F. Langkah Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan praktik


2. Lakukan analisis kerusakan pada blok silinder dengan pedoman buku manual
dan langkah-langkah berikut:
Pembersihan

 Bersihkan blok silinder dengan pencuci


 Bersihkan saluran-saluran oli dengan pistol udara
 Bersihkan permukaan-permukaan yang berpaking dengan skrap dan ampelas

Pemeriksaan awal

 Periksa secara visual blok silinder


terhadap keretakan dan kebocoran.
Bila air terlihat bocor pada sumbat,
sumbat harus diganti dan jika
terdapat keretakan harus
diperbaiki/ dioverhoul.

 Periksa secara visual goresan-


goresan pada tabung silinder, bila
goresan terlalu dalam, silinder
harus dioverhoul.
Blok silinder tunggal/ kering

 Kontrol kebengkokan ( permukaan atas )

Sebab kebengkokan :
 Panas yang berlebihan ( over
heating )

 Kebengkokan maksimum yang


diijinkan  0,15 mm

Posisi Pengukuran

 Kontrol kebengkokan ( permukaan bawah )

 kebengkokan maksimum yang


diijinkan  0,1 mm
 kebengkokan yang terjadi agak
sulit diperbaiki, tetapi bisa
dilaksanakan pada bengkel
reparasi
Mengukur tabung silinder

 Bersihkan kembali tabung-tabung silinder


 Ukur diameter asli tabung silinder dengan mistar sorong 9 pada bagian bawah/
bagian yang tidak terkena gesekan cincin torak )

 Pasang alat pembaca pengukur tabung silinder pada tangkai sampai jarum dial
bergerak  0,10 mm. (lihat gambar bawah).

 Pilih dan pasangkan batang pengukur/ cincin pada kaki pengukur dial, sesuai
dengan besar diameter asli silinder. Hasil pengukuran dengan mistar sorong untuk
ukuran selain kelipatan 5 tambahkan ring penambah contoh: Untuk diameter 77 mm
gunakan batang 75 mm ditambah ring 2 mm.

 Setkan dial indikator pada mikrometer sesuai dengan diameter asli


INFORMASI
 Panjang ukuran batang pengukur tabung silinder yang dipasang tidak sesuai
dengan harga seharusnya, maka perlu dikalibrasi/diset lagi (lihat gambar).
 Set / kalibrasi mikrometer pada ukuran yang sesuai (0, 25, 50, 75, atau 100 mm)
dengan memakai alat pengubah yang ada pada kotak mikrometer.Jika sudah pas,
setel mikrometer pada ukuran diameter asli (lihat gambar), posisi pengukur tabung
silinder dan mikrometer harus tegak lurus (supaya hasil akurat)
 Set/kalibrasi dial pengukur tabung silinder dengan memutar rumah (dari plastik
bagian luar) pada posisi nol (0), jika sudah maka alat siap digunakan untuk
pengukuran.
 Supaya hasil pembacaan hasil pengukuran benar, harus diperhatikan arah putaran
jarum, jika alat pengukur tabung silinder dilepas dari mikrometer, maka jarum akan
bergeser dari posisi nol ke posisi yang baru (yang lebih besar nilainya).
Pada waktu pengukuran tabung silinder posisi alat pengukur juga harus tegak
lurus/atau geser-geser alat pengukur dan dapatkan hasil yang terkecil.

HASIL PENGUKURAN
 Ditentukan letak jarum dengan posisi nol, jika jarum bergerak pada posisi sebelum
nol/seratus maka hasil pengukuran pasti kurang dari diameter asli, dan sebaliknya.
Pengukuran tabung silinder

Posisi pengukuran
Y Arah sumbu poros engkol
Y
(memanjang)

X Arah 900 terhadap sumbu poros


X engkol (melintang)

Bagian-bagian pengukuran
Awal langkah cincin torak
1. ATAS, sedikit ke bawah awal
langkah cincin torak
2. TENGAH, di tengah langkah cincin
torak
3. BAWAH, sedikit ke atas akhir
langkah cincin torak.
Akhir langkah cincin torak.
Diameter asli.
INFORMASI

Ketirusan adalah selisih hasil pengukuran terbesar dikurangi hasil pengukuran terkecil
dari satu posisi pengukuran X atau Y saja.
Contoh: X1 – X2, X2 - X3, X3 – X2, X2 – X1.
Y1 – Y2, Y2 - Y3, Y3 – Y2, Y2 – Y1.
Kelonjongan/keovalan adalah selisih + hasil pengukuran dari 2 posisi pengukuran X dan Y pada
3 posisi.

Contoh: X1 – Y1, X2 – Y2, X3 – Y3 atau sebaliknya


TABEL HASIL PENGUKURAN

Silinder Posisi pengukuran

No
X memanjang Y melintang

Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong

1 Diameter asli : …….

1.
Diameter asli : …….

1.

2. 2.

3. 3.

Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong

2 Diameter asli : …….

1.
Diameter asli : …….

1.

2. 2.

3. 3.

Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong

3 Diameter asli : …….

1.
Diameter asli : …….

1.

2. 2.

3. 3.

Ukuran mistar sorong Ukuran mistar sorong

4 Diameter asli : …….

1.
Diameter asli : …….

1.

2. 2.

3. 3.

Batas ketirusan/kelonjongan maks  0,08 – 0,10 mm.

Ketirusan maks : min :


Kelonjongan maks : min :
Kesimpulan:
Pemeriksaan arah semprotan pada saluran oli pendingin torak secara visual.
Nosel saluran oli pendingin harus mengarah ke bagian atas torak. (Khusus untuk motor
diesel).

Contoh keausan

Dengan bertambahnya umur pemakaian suatu motor akan mengakibatkan keausan


pada permukaan luncur tabung silinder.
Sehingga ruang kompresi tidak rapat lagi.

 Keausan terjadi pada alur cincin,


makin ke bawah keausan makin
kecil, biasanya terjadi pada motor
pada langkah panjang.

 Keausan terjadi pada bidang


tengah yang paling dalam
 Biasanya terjadi pada motor
langkah pendek.
Sebab-sebab keausan secara umum

 Gesekan cincin torak pada permukaan luncur tabung silinder


 Keausan dihitung  0,001 – 0,003 mm tiap 1000 km
 Kondensasi air di dalam silinder karatan
 Tingkat pelumasan/ jenis minyak pelumas yang salah
 Jenis bahan bakar ( ada bagian-bagian yang korosif ).

Informasi tambahan :

1. Pembongkaran kepala silinder pada motor silinder jenis basah.


 Setelah baut-baut kepala silinder lepas, putar kepala silinder sehingga kepala
silinder bebas/ tidak melekat dengan tabung silinder.

 Angkat kepala silinder


 Pasang plat pengaman untuk menghindarkan terlepasnya tabung silinder.

 Bersihkan permukaan blok silinder dan ukurlah tinggi permukaan tabung silinder
dengan permukaan blok silinder
 Jika tinggi permukaan sesuai dengan ketentuan, pasang paking yang baru dan
kepala silinder.
 Jika tinggi permukaan tidak sesuai ketentuan, perbaiki dudukan dari tabung
silinder dengan menambah atau mengurangi ring/skim (lihat halaman berikutnya)

2. Penggantian sil / ring tabung silinder basah


 Keluarkan tabung silinder dari blok motor, dengan cara mendorong dari bagian
bawah blok silinder. Kalau terasa berat, pergunakan alat pelepas tabung silinder.

Tabung silinder

 Bersihkan tabung silinder dan ukur diameter tabung silinder


 Bersihkan dudukan sil-sil pada tabung silinder dan blok silinder.

 Pasang tabung silinder ke blok silinder tanpa sil


 Pasang plat pengaman dan keraskan baut dengan momen pengerasan
 Ukur tinggi permukaan tabung silinder dari permukaan blok silinder.
Pengukuran dilaksanakan pada empat posisi.

Posisi pengukuran

Tabung silinder
Blok silinder
Tinggi yang diijinkan 0,08 – 0,12 mm
Perbedaan tinggi pengukuran yang diijinkan 0,02 mm

Ring

 Lepas lagi tabung silinder dari blok silinder


 Pilih ring yang sesuai dengan spesifikasi
 Pasang tabung silinder dengan ring yang dipilih
 Ukur tinggi permukaan tabung silinder
 Untuk mendapatkan tinggi permukaan tabung yang diinginkan, dilaksanakan
dengan cara ring yang sesuai.

Kemungkinan Perbaikan

 Permukaan atas blok silinder


Perbaikan dilakukan dengan cara menggerinda.
Tebal penggerindaan maksimum 0,20 mm
Pakai paking silinder baru dengan tabel yang sesuai agar tidak merubah
perbandingan kompresi.

 Permukaan luncur silinder


Perbaikan dilakukan dengan cara membor ulang.
Banyaknya step perbaikan 4 step
Variasi pembesaran diameter masing-masing step perbaikan adalah 0,25 mm. Pakai
torak “oversize” dengan diameter yang sesuai untuk masing-masing step perbaikan
tersebut.

 Keterangan
Pada tabung silinder kering bila keausan melebihi batas maksimum, tabung silinder
diganti baru dan pakai lagi torak standart.
Pemasangan tabung silinder kering dengan sistem pres, tekanan pengepresan 20 –
30 kg.
LEMBAR INFORMASI

MOMEN PENGENCANGAN BAUT STANDAR


91111–40620 Nomor Part
Panjang baut: 20 mm
Diameter dasar dari ulir: 6 mm
Tanda kepala baut*
*Penjelasan dari tanda kepala baut dapat dilihat pada tabel berikut.

MOMEN SPESIFIKASI BAUT – BAUT STANDAR

Kelas Diameter dasar Pit mm Limit momen (kg-m)


mm
4T 6 1 0,4 – 0,7
8 1,25 1,0 – 1,6
10 1,25 1,9 – 3,1
10 1,5 1,8 – 3,0
12 1,25 (ISO) 3,5 – 5,5
12 1,5 3,5 – 5,5
12 1,75 3,0 – 5,0
13 1,5 4,5 – 7,0
14 1,5 5,0 – 8,0
14 2 4,7 – 7,7
16 1,5 7,5 – 11,0
16 2 7,1 – 10,6
5T 6 1 0,6 – 0,9
8 1,25 1,5 – 2,2
10 1,25 3,0 – 4,5
10 1,5 2,7 – 4,2
12 1,25 (ISO) 5,0 – 8,0
12 1,5 5,0 – 7,0
12 1,75 4,8 – 6,8
13 1,5 6,5 – 9,0
14 1,5 7,5 – 11,0
14 2 7,0 – 10,5
16 1,5 12,0 – 17,0
16 2 11,5 – 16,5
6T 6 1 0,6 – 0,9
8 1,25 1,5 – 2,2
10 1,25 3,0 – 4,5
10 1,5 2,7 – 4,2
12 1,25 (ISO) 5,0 – 8,0
12 1,5 5,0 – 7,0
12 1,75 4,0 – 6,8
7T 6 1 0,8 – 1,2
8 1,25 2,0 – 3,0
10 1,25 4,0 – 5,5
10 1,5 3,7 – 5,2
12 1,25 (ISO) 7,5 – 10,5
12 1,5 7,0 – 9,0
12 1,75 6,0 – 8,5
13 1,5 8,0 – 12,0
14 1,5 10,0 – 15,0
14 2 9,5 – 14,0
16 1,5 15,0 – 23,0
16 2 14,0 – 22,0

Catatan:
Spesifikasi momen ini hanya berlaku untuk ulir – ulir dari bahan baja. Spesifikasi
momen ini tidak berlaku untuk ulir – ulir bahan yang lain atau apabila bagian tempat
pengencangan dipengaruhi panas atau getaran.

 Komunikasikan hasil praktik pada guru mapel

G. Komentar Guru

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………

H. Monitoring
 Tanggal Pemberian Tugas :
 Tanggal Penilaian :

I. Penilaian

1.Ketepatan SOP
2.Keselamatan kerja
3.Ketepatan waktu kinerja

Tanda Tangan Guru


Pengampu

Anda mungkin juga menyukai