Anda di halaman 1dari 3

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

MATA PELAJARAN MATEMATIKA

SEKOLAH : SMK NEGERI 2 MAUMERE


KELAS : X ( SEPULUH )
SEMESTER : I dan II
KKM : MATEMATIKA

Kriteria Ketuntasan Minimal


Kompetensi Dasar dan Indikator Kriteria Penetapan Ketuntasan
KKM
Kompleksitas Daya Dukung Intake
1.1   Menerapkan operasi pada bilangan riil 77
§ Dua atau lebih bilangan bulat dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur 73 80 78 77
§ Dua atau lebih bilangan pecahan, dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur
78 80 75 78

§ Bilangan pecahan dikonversi ke bentuk persen, atau pecahan desimal, sesuai prosedur 76 80 74 77
§ Konsep perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen digunakan dalam pe-nyelesaian masalah 72 80 75 76
program keahlian
1.2   Menerapkan operasi pada bilangan ber-pangkat 76
§ Bilangan berpangkat dioperasikan sesuai dengan sifat-sifatnya. 73 80 74 76
§ Bilangan berpangkat disederhanakan atau ditentukan nilainya dengan menggunakan sifat-sifat bilangan berpangkat 76 80 74 77
Konsep bilangan berpangkat diterapkan dalam penyelesaian masalah. 74 78 78 77
1..3 Menerapkan operasi pada bilangan irasional 74
§ Bilangan bentuk akar dioperasikan sesuai dengan sifat-sifatnya. 68 76 78 74
§ Bilangan bentuk akar disederhanakan atau ditentukan nilainya dengan menggunakan sifat-sifat bentuk akar 67 78 78 74
Konsep bilangan irasional diterapkan dalam penyelesaian masalah. 65 80 78 74
1.4 Menerapkan konsep logaritma 75
§ Operasi logaritma diselesaikan sesuai dengan sifat-sifatnya. 74 76 74 75
§ Soal-soal logaritma diselesaikan dengan menggunakan tabel dan tanpa tabel 72 77 76 75
§ Permasalahan program keahlian diselesaikan dengan menggunakan logaritma 70 78 74 74
2.1 Menerapkan konsep kesalahan pengukuran 74
§ Hasil membilang dan mengukur dibedakan berdasar pengertiannya 75 74 74
74
§ Hasil pengukuran ditentukan salah mutlak dan salah relatifnya 72 78 76 75
§ Persentase kesalahan dihitung berdasar hasil pengukurannya 70 80 74 75
§ Toleransi dihitung berdasar hasil pengukurannya 70 76 75 74
§ Jumlah dan selisih hasil peng-ukuran dihitung untuk menentukan hasil maksimum dan hasil minimumnya 76 73 74 74
§ Hasil kali pengukuran dihitung untuk menentukan hasil maksimum dan hasil minimumnya 72 77 75 75
§ Pernyataan dan bukan pernyataan dibedakan 70 76 74 73
2.3 Suatu pernyataan ditentukan nilai kebenarannya 73
§ Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi dibedakan 65 78 76 73
§ Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi, ditentukan nilai kebenarannya 67 80 74 74
§ Ingkaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi ditentukan nilai kebenarannya 68 76 75 73
2.4 Mendeskripsikan Invers, Konvers dan Kontraposisi 74
§ Invers, Konvers dan Kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi 65 73 70 69
§ Invers, Konvers dan Kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi dan ditentukan nilai kebenarannya 76 80 80 79
2.5 Menerapkan modus panens, modus tollens dan prinsip silogisme dalam menarik kesimpulan 74
§ Modus ponens, modus tollens dan silogisme dijelaskan pebedaannya 70 80 70 73
§ Modus ponens, modus tollens dan silogisme digunakan untuk menarik kesimpulan 70 80 75 75
Jumlah 70 78 75 75

3.1 Menentukan himpunan penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan linier 71


§ Persamaan linier ditentukan penyelesaiannya 70 70 72 71
§ Pertidaksamaan linier ditentukan penyelesaiannya 70 68 74 71
3.2 Menentukan himpunan penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat 70
§ Persamaan kuadrat ditentukan penyelesaiannya 66 72 74 71
§ Pertidaksamaan kuadrat ditentukan penyelesaiannya 66 72 70 69

3.3 Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat 69


§ Persamaan kuadrat disusun berdasarkan akar-akar yang diketahui 66 68 68 67
§ Persamaan kuadrat baru disusun berdasarkan akar-akar persamaan kuadrat lain 65 70 70 68
§ Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat diterapkan dalam menyelesaikan masalah program keahlian 68 70 72 70
3.4 Menyelesaikan sistem persamaan 69
§ Sistem persamaan linier dua dan tiga variabel dapat ditentukan penyelesaiannya 68 68 68 68
§ Sistem persamaan dengan dua variabel, satu linier dan satu kuadrat dapat ditentukan penyelesaiannya 66 70 72 69
4.1 Mendeskripsikan macam-macam matriks 70
§ Matriks ditentukan unsur dan notasinya 66 72 70 69
§ Matriks dibedakan menurut jenis dan relasinya 64 73 72 70
4.2 Menyelesaikan operasi matriks 70
§ Dua matriks atau lebih ditentukan hasil penjumlahan atau pengurangannya 68 70 70 69
§ Dua matriks atau lebih ditentukan hasil kalinya 66 72 72 70
4.3 Menentukan determinan dan invers 69
§ Matriks ditentukan determinannya 65 70 70 68
§ Matriks ditentukan inversnya 65 72 72 70
5.1 Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier 70
§ Pertidaksamaan linier ditentukan daerah penyelesaiannya 70 70 72 71
§ Sistem pertidaksamaan linier dengan 2 variabel ditentukan daerah penyelesaiannya 65 70 70 68
5.2 Menentukan model matematika dari soal cerita 69
§ Soal ceritera (kalimat verbal) diterjemahkan ke kalimat matematika 65 72 70 69
§ Kalimat matematika ditentukan daerah penyelesaiannya 66 70 70 69
5.3 Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier. 68
§ Fungsi obyektif ditentukan dari soal 65 70 68 68
§ Nilai optimum ditentukan berdasar fungsi obyektif 65 70 70 68
5.4 Menerapkan garis selidik 69
§ Garis selidik digambarkan dari fungsi obyektif 68 70 70 69
§ Nilai optimum ditentukan menggunakan garis selidik 68 70 70 69
66 86 76 #DIV/0!
JUMLAH 75

MENGETAHUI Patisomba , Juli 2016


Kepala SMKN 2 MAUMERE Guru Bidang Studi

Drs.Kornelis Idi Mariflora C.Hale ,S.Pd


NIP.19600812 198703 1 013 NIP.19820428 200604 2 015

Anda mungkin juga menyukai