Anda di halaman 1dari 28

USULAN TEKNIS

DATABASE SISTEM INFORMASI SITEPLAN


DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK .................................... I-1

BAB 2 PEMAHAMAN TERHADAP SITEPLAN


2.1 PEMAHAMAN TERHADAP SITEPLAN .............................................. II-2

BAB 3 METODOLOGI
3.1 METODOLOGI ................................................................................ III-2

BAB 4 TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


4.1 TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................. V-2
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

BAB 1
TANGGAPAN TERHADAP KAK
1.1 Latar Belakang
Rencana Tapak yang selanjutnya disebut Site Plan adalah peta rencana peletakan
bangunan/kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-batas luas lahan
tertentu. Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 33 tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengesahan Rencana Tapak, maka setiap orang atau badan hukum yang akan melakukan
pembangunan, wajib mengajukan permohonan pengesahan site plan, dengan kriteria
minimal kegiatan pembangunan untuk usaha di atas persil dengan luasan di atas atau sama
dengan 5.000 m2 atau kegiatan pembangunan untuk usaha dibatas persil dengan luasan
dibawah 5.000 m2 yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dan sosial serta lalu
lintas.

Fungsi rencana tapak atau site plan yaitu Untuk mengidentifikasi bangunan apa saja yang
akan dibangun atau ditambahkan pada suatu lahan oleh pengembang, untuk mengetahui
apakah ukuran Garis Sempadan Bangunan (GSB) serta Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
telah sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku atau tidak, selain itu data
fasilitas yang tersedia baik itu fasilitas sosial atau umum juga sangat dibutuhkan dalam
penyusunan rencana detail tata ruang (RDTR) perkotaan, dan Calon pembeli perumahan
bisa memperoleh gambaran detail atas bangunan yang akan dibeli tanpa harus mendengar
penjelasan panjang dari pihak pengembang.

Sebagaimana telah diketahui masih terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh setiap
pemerintah daerah di Indonesia dalam upaya menentukan bentuk nyata layanan
Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Ruang khusunya pelaksanaan pembangunan
baik oleh pemerintah, swasta maupun perorangan. Pengawasan dan pengendalian
pembangunan yang sesuai dengan rencana tapak atau site plan yang telah di sahkan banyak
mengalami kendala salah satunya dalam pelaksanaan pengawasan pembangunan, dalam
pelaksananya masih harus melaksanakan pengukuran secara manual serta gambar site plan
yang belum memiliki informasi geografis membuat data terkait site plan sulit dikoneksikan
dengan data-data terkait perencanaan wilayah yang pada umumnya merupakan data

Usulan Teknis ǀ I - 1
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

bergeoreferensi serta belum tersedianya aplikasi sistem informasi yang akurat untuk
melakukan perencanaan, pengawasan dan pengendalian terhadap setiap site plan yang akan
disahkan ataupun telah disahkan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan Database Site Plan Pada Tahun Anggaran 2021 ini diharapkan
tersedianya sistem aplikasi site plan yang akurat, kapabel dan dapat dipertanggung
jawabkan namun tetap mudah digunakan dan dioperasikan.

Tujuan yang diharapkan adalah :

a. Memudahkan monitoring informasi penting terkait bangunan serta fasilitas penunjang


lainnya yang akan dan atau telah disahkan site plan nya;

b. Meningkatkan pemahaman aspek pemanfaatan lahan, persentase bangunan serta


fasilitas penunjang dalam investasi di suatu lahan;

c. Meningkatkan produktifitas dan efisiensi pekerjaan pengesahan site plan dan


pengendalian pemanfaatan ruang.

1.3 Sasaran

Tersedianya aplikasi yang dapat memuat informasi teknis mengenai site plan yang
akan dan atau telah disahkan di Kabupaten Garut;

1.4 Lokasi Pekerjaan


Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7
º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki
luas wilayah administratif sebesar 306.519 Ha (3.065,19 km²) dengan batas-batas sebagai
berikut :

Utara : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang

Timur : Kabupaten Tasikmalaya

Selatan : Samudera Indonesia

Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur

Usulan Teknis ǀ I - 2
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibukota
provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan hitterland bagi pengembangan
wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu, Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis
dalam memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung sekaligus pula berperan di
dalam mengendalikan keseimbangan lingkungan.

Usulan Teknis ǀ I - 3
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

1.5 Data Dasar


Perda Kabupaten Garut Nomor 6 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Perda Kabupaten
Garut Nomor 29 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Garut Tahun
2011-2031.
1.6 Referensi Hukum
Undang-undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
1.7 Lingkup Pekerjaan

A. Melakukan kajian atas tata ruang terkait pengesahan Site Plan atau melakukan review
terkait item-item atau persyaratan yang telah disahkan sehingga Review terkait
pengesahan site plan akan dijadikan dasar untuk menentukan kebutuhan untuk menu
yang akan disediakan atau dimunculkan dalam sistem.

B. Melakukan survei sekunder dan atau primer untuk sampling data keberadaan bangunan
yang telah dan atau akan disahkan siteplannya yang terdapat di Kabupaten Garut
sebagai bahan input kedalam Database Sistem Informasi Site Plan

C. Menyusun dan mendisain Database Sistem Informasi Site plan

D. Melakukan Pelatihan alih Teknologi aplikasi sistem informasi Site Plan kepada staf, teknis
OPD terkait yang memiliki tupoksi di bidang Pengawasan dan pengendalian serta
pengesahan site plan

1.8 Keluaran dan Manfaat


Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan ini yaitu

a. Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku


b. Buku modul Petunjuk manual aplikasi Sistem Informasi Site Plan sebanyak 10
Eksemplar
c. Aplikasi Sistem Informasi Site Plan yang dibuat minimal terdiri dari menu-menu
pokok Pengendalian, Pengawasan dan Pengesahan Site plan sebagai berikut :
1. Menu Site plan Assesment yaitu menu aplikasi yang menyediakan informasi :
 Ceklis kelengkapan persyaratan pengesahan site plan;
 Input/eksport/import area site plan yang akan disahkan (lahan
terbangun/kavling, Fasilitas sosial, fasilitas umum)
 Persentase Lahan terbangun dan tidak terbangun (lahan
terbangun/kavling, Fasilitas sosial, fasilitas umum)
 Fitur Pencetakan Bukti bayar/ Surat Keterangan Retribusi Daerah
(SKRD) Pengesahan Siteplan

Usulan Teknis ǀ I - 4
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

2. Menu peraturan Terkait dengan Pengesahan Siteplan yang memuat berbagai


peraturang perundang-undangan terkait dengan pengesahan site plan mulai
dari tingkat pemerintah pusat sampai dengan peraturan daerah
3. Menu Database site plan yang dapat meng-up date data-data site plan yang
ada sebagai menu untuk meng upload foto-foto kondisi fisik hasil monitoring
serta hasil update site plan yang ada
d. Laporan Akhir sebanyak 5 (lima) buku
e. Album Peta A3 sebanyak 5 (lima) buku
5 (Lima) buah Flashdisk 8 Gb Driver Software Aplikasi Sistem Informasi Pengendalian
menara Telekomunikasi

Usulan Teknis ǀ I - 5
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

BAB 2
PEMAHAMAN SITEPLAN LATAR
2.1 Pemahaman Siteplan Latar
Siteplan Latar adalah salinan digital sederhana dari Siteplan IMB yang disampaikan oleh
Pengembang yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah sebagai media visualiasi informasi
status kavling atau persil-unit dari setiap lokasi perumahan.

MANFAAT SITEPLAN LATAR ?

1. Siteplan Latar merupakan media aktivitas pengembang perumahan dalam


memberikan infomasi status Pembangunan, Ketersediaan dan penjualan dari setiap
rumah didalam kavling/persil-unit.

2. Memberikan kemudahan seluruh stakeholder perumahan dalam melakukan


pemantauan, pemetaan dan rekapitulasi jumlah supply yang tersedia secara realtime

3. Memberikan kemudahan transaksi data agunan pada proses pengajuan oleh Bank
Pelaksana untuk program Rumah Subsidi.

SYARAT SITEPLAN LATAR ?

1. Format Salinan digital adalah .jpg/.jpeg

2. Lebar gambar (width image) tidak lebih dari 3000 pixel dan besaran file tidak lebih
dari 10 MB.

3. Salinan digital berbentuk kavling saja dan wajib berwarna dasar putih dengan
garis berwarna hitam(gelap) serta terdapat simbol arah utara

4. Tidak diperkenankan terdapat tulisan atau gambar denah rumah di dalam kavling
atau persil-unit dan apabila dibutuhkan acuan penomoran kavling/persil-unit pada
gambar bisa ditandai pada bagian luar kavling.

5. Bentuk dan jumlah kavling Salinan digital harus sama dengan dokumen asli yang
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah

6. Legenda atau Keterangan Siteplan Latar tidak diwajibkan

Usulan Teknis ǀ II - 1
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

7. Semakin gelap dan tegas pewarnaan garis akan semakin baik untuk melakukan
Warnai Kavling (WK) pastikan tidak terdapat garis terputus pada setiap kavling/persil-
unit

Usulan Teknis ǀ II - 2
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ II - 3
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ II - 4
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ II - 5
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ II - 6
Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

BAB 3
METODOLOGI
3.1 Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang
sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara
orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan
untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini
dalam mendukung proses bisnis.

Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK,
dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem
informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan
dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses
bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.

Usulan Teknis ǀ III - 1


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja
adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan
menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi
pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk
pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan
menampilkan) informasi.

Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan
sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana
data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga
dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan
keputusan dan tindakan.

Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem
informasi dan organisasi informatika.

Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak,
perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah,
dan menyebarkan informasi dalam organisasi.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.[8]

Usulan Teknis ǀ III - 2


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Terdapat empat langkah dalam membangun suatu sistem informasi, yaitu menentukan serta
mengetahui masalah, menyediakan solusi alternatif, memilih solusi, dan
mengimplementasikan solusi yang dipilih. Ketiga langkah pertama disebut sebagai analisis
sistem.

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Sistem informasi selalu
melibatkan data-data penting dimana data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi
para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu
informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai
berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat
nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat
dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage).

Sistem informasi terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan
prosedur sehingga dapat dikategorikan dalam empat bagian:

1. Sistem informasi manajemen

2. Sistem pendukung keputusan

3. Sistem informasi eksekutif

4. Sistem pemrosesan transaksi

Usulan Teknis ǀ III - 3


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

3.2 Arsitektur Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 4


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 5


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 6


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 7


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 8


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 9


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 10


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 11


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 12


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 13


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

Usulan Teknis ǀ III - 14


Usulan Teknis
Database Sistem Informasi Siteplan

BAB 4
RENCANA KERJA
Rencana Kerja

Usulan Teknis ǀ IV - 1

Anda mungkin juga menyukai